Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kelompok 1

 Fadhilatus Syarifah (22010024)


 Miftachul Choiri (22010025)
Prodi : PAI
Semester : II B (Ma’arif)
Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : PROF. DR. TADJOER RIDJAL, M.PD

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG


TAHUN 2023

TUGAS RESUME JURNAL

“Mapping The Sociology Of Education: Social Context, Power And


Knowledge"
(Pemetaan Sosiologi Pendidikan: Konteks Sosial, Kekuasaan dan
Pengetahuan)

Abstrak:

Jurnal ini berfokus pada pemetaan sosiologi pendidikan dengan penekanan


pada tiga konsep utama: konteks sosial, kekuasaan, dan pengetahuan. Dalam
memahami peran pendidikan dalam masyarakat, penting untuk melihat faktor-
faktor sosial yang memengaruhi pendidikan, dinamika kekuasaan yang terlibat
dalam hubungan pendidikan, dan konstruksi pengetahuan dalam konteks
pendidikan. Jurnal ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang
hubungan kompleks antara sosiologi, pendidikan, dan faktor-faktor sosial yang
melibatkan kekuasaan dan pengetahuan.

Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian dan


pengamatan terhadap fenomena sosial dalam konteks pendidikan. Melalui analisis
literatur dan studi empiris, penulis menyajikan kerangka konseptual yang
komprehensif untuk memahami sosiologi pendidikan. Mereka menggambarkan
bagaimana konteks sosial, termasuk budaya, norma sosial, dan struktur sosial,
mempengaruhi praktek pendidikan. Mereka juga menganalisis peran kekuasaan
dalam hubungan antara guru dan siswa, serta dalam pengambilan keputusan di
dalam lembaga pendidikan.

Selain itu, jurnal ini menyoroti peran pengetahuan dalam pendidikan.


Pengetahuan bukanlah entitas netral, tetapi dikonstruksi dan dipengaruhi oleh
konteks sosial dan kekuasaan. Para penulis memperlihatkan bagaimana
pengetahuan dalam pendidikan dapat mencerminkan nilai-nilai budaya,
kepentingan politik, dan dominasi kekuasaan tertentu.

Dalam konteks sosial, penulis menyoroti peran budaya, norma-norma


sosial, dan interaksi sosial dalam membentuk sistem pendidikan. Mereka
menekankan bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial yang
lebih luas, dan penting untuk memahami bagaimana nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat mempengaruhi pendidikan.

Dalam hal kekuasaan, penulis menyoroti distribusi kekuasaan dalam


lembaga pendidikan dan hubungannya dengan ketimpangan sosial. Mereka
menganalisis dinamika kekuasaan formal dan informal antara guru dan siswa,
serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pendidikan.
Penulis juga membahas bagaimana kekuasaan dapat mempengaruhi pengalaman
belajar siswa dan reproduksi ketimpangan sosial.

Terkait dengan pengetahuan, penulis menggambarkan bagaimana


pengetahuan dikonstruksi dan dipengaruhi oleh faktor sosial dan kekuasaan.
Mereka menyoroti pentingnya mempertimbangkan kerangka teoritis dan
kepentingan politik dalam pembentukan pengetahuan dalam lembaga pendidikan.
Penulis juga mengeksplorasi bagaimana pengetahuan yang diajarkan dan diakui
dalam sistem pendidikan dapat mencerminkan kepentingan sosial dan politik
tertentu.

Hasil dari pemetaan ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara


konteks sosial, kekuasaan, dan pengetahuan dalam sosiologi pendidikan.
Pemahaman ini memberikan wawasan yang penting dalam memahami sistem
pendidikan dan implikasinya terhadap individu dan masyarakat. Studi ini
mengundang para peneliti dan praktisi pendidikan untuk lebih memperhatikan
aspek-aspek sosial, kekuasaan, dan pengetahuan dalam merumuskan kebijakan
dan praktek pendidikan yang lebih inklusif dan adil.

Pemetaan sosiologi pendidikan adalah proses menganalisis dan memahami


hubungan antara aspek sosial dan pendidikan dalam masyarakat. Pemetaan ini
melibatkan penelitian dan pengamatan terhadap berbagai fenomena sosial yang
terjadi dalam konteks pendidikan.

Berikut adalah beberapa elemen yang dapat dicakup dalam pemetaan


sosiologi pendidikan:

1. Sosialisasi: Pemetaan sosiologi pendidikan dapat melibatkan studi tentang


bagaimana lembaga pendidikan berperan dalam proses sosialisasi individu.
Ini mencakup bagaimana nilai-nilai, norma, dan perilaku sosial dipelajari
dan ditransmisikan melalui pendidikan.
2. Struktur Sosial: Pemetaan ini juga mempelajari struktur sosial dalam
konteks pendidikan. Hal ini mencakup analisis terhadap peran dan posisi
sosial dalam lembaga pendidikan, seperti guru, siswa, staf administrasi,
dan kelompok-kelompok sosial di sekolah.
3. Ketimpangan Sosial: Pemetaan sosiologi pendidikan juga mengkaji
ketimpangan sosial yang terjadi dalam sistem pendidikan. Ini mencakup
analisis terhadap perbedaan akses, kesempatan, dan hasil pendidikan
berdasarkan faktor-faktor sosial seperti kelas sosial, jenis kelamin,
etnisitas, dan wilayah geografis.
4. Konflik dan Kontrol Sosial: Pemetaan ini mencakup analisis tentang
konflik dan kontrol sosial yang terjadi dalam konteks pendidikan. Hal ini
dapat melibatkan penelitian tentang konflik antara kelompok-kelompok
sosial di sekolah, serta peran lembaga pendidikan dalam mengontrol
perilaku dan menjaga ketertiban.
5. Perubahan Sosial: Pemetaan sosiologi pendidikan juga memperhatikan
perubahan sosial yang terjadi dalam pendidikan. Ini mencakup analisis
tentang bagaimana perkembangan teknologi, perubahan budaya, dan
faktor-faktor lainnya mempengaruhi pendidikan serta bagaimana
pendidikan dapat berperan dalam perubahan sosial.
6. Institusi Pendidikan: Pemetaan ini juga melibatkan analisis tentang
lembaga pendidikan itu sendiri. Hal ini mencakup studi tentang struktur
organisasi, kebijakan pendidikan, kurikulum, dan praktik-praktik yang ada
dalam lembaga pendidikan.

Pemetaan sosiologi pendidikan membantu kita memahami kompleksitas


hubungan antara aspek sosial dan pendidikan, serta dampaknya terhadap individu
dan masyarakat. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengidentifikasi isu-isu sosial
yang muncul dalam konteks pendidikan dan mengembangkan solusi yang lebih
baik untuk meningkatkan sistem pendidikan.

Dalam sosiologi pendidikan, konteks sosial, kekuasaan, dan pengetahuan


merupakan tiga konsep penting yang saling terkait. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang masing-masing konsep dan hubungannya dalam konteks sosiologi
pendidikan:

1. Konteks Sosial: Konteks sosial mengacu pada lingkungan sosial di mana


pendidikan terjadi. Hal ini mencakup faktor-faktor sosial seperti budaya,
norma-norma sosial, struktur sosial, dan interaksi sosial. Konteks sosial
mempengaruhi cara pendidikan diatur, dilaksanakan, dan dipahami dalam
masyarakat. Misalnya, dalam suatu masyarakat yang menghargai nilai-
nilai kolektivisme, pendidikan mungkin menekankan kerja sama dan
kolaborasi antara siswa.
2. Kekuasaan: Kekuasaan dalam sosiologi pendidikan merujuk pada
distribusi dan penggunaan kekuasaan dalam konteks pendidikan.
Kekuasaan dapat ada dalam berbagai bentuk, termasuk kekuasaan formal
seperti yang dimiliki oleh pemerintah atau lembaga pendidikan, serta
kekuasaan informal yang ada dalam hubungan antara guru dan siswa atau
antar siswa. Kekuasaan mempengaruhi dinamika interaksi dan
pengambilan keputusan dalam lembaga pendidikan serta dapat
menciptakan atau memperpetuasi ketimpangan sosial dalam pendidikan.
3. Pengetahuan: Pengetahuan merujuk pada informasi, pemahaman, dan
kepercayaan yang dihasilkan melalui proses pendidikan. Pengetahuan
dalam sosiologi pendidikan melibatkan proses konstruksi pengetahuan di
dalam lembaga pendidikan dan bagaimana pengetahuan tersebut
mempengaruhi individu dan masyarakat. Pengetahuan dalam pendidikan
juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti nilai-nilai budaya, kepentingan
politik, dan dominasi kekuasaan. Misalnya, kurikulum pendidikan dapat
mencerminkan kepentingan politik atau pandangan tertentu, yang dapat
mempengaruhi jenis pengetahuan yang diajarkan dan diakui dalam sistem
pendidikan.

Dalam sosiologi pendidikan, hubungan antara konteks sosial, kekuasaan, dan


pengetahuan sangat penting untuk memahami bagaimana pendidikan dipengaruhi
oleh dan mempengaruhi masyarakat. Konteks sosial menciptakan kerangka kerja
untuk praktek pendidikan, kekuasaan mempengaruhi dinamika hubungan dan
keputusan dalam pendidikan, dan pengetahuan tercermin dalam konstruksi
pengetahuan di dalam lembaga pendidikan. Memahami hubungan ini membantu
kita menganalisis struktur dan dinamika sistem pendidikan, serta implikasinya
dalam pembentukan individu dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai