Disusun Oleh
Muhamad Krisna Aji Aryandjono_11000120140775
Mata Kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2023
Hapusnya Penuntutan Pidana KUHP (WvS)
Hapusnya kewenangan penuntutan pidana dikarenakan terdakwa
meinggal dunia dan karena daluwarsa dengan penjelasan sebagai berikut
Hapusnya penuntutan pidana karena terdakwa meninggal dunia diatur dalam
Ketentuan Pasal 77 Kitab Undang-Undang Hukum pidana (KUHP) yang
menerangkan bahwa
“ Kewenangan menuntut pidana hapus, jika tertuduh meninggal dunia”.
Kemudian Hapusnya menuntut pidana hapus karena daluwarsa diatur
dalam Ketentuan Pasal 78 butir (1) dan (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) dalam Kewenangan menuntut pidana karena daluwarsa dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Mengenai semua pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan dengan
percetakan sesudah 1 (Satu) tahun.
2. Mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana denda, pidana
kurungan atau pidana penjara paling lama 3 (Tiga) Tahun, dan
sesudah 6 (Enam) Tahun.
3. Mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana penjara lebih dari
3 (Tiga) Tahun, dan Sesudah 12 (Dua belas) Tahun.
4. Mengenai kejahatan yang diancam dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup, dan sesudah 18 (Delapan belas) Tahun. 2. Bagi
orang yang pada saat melakukan perbuatan umurnya belum mencapai
18 (Delapan belas) Tahun, masing-masing tenggang daluwarsa diatas
dikurangi menjadi 1/3 (Sepertiga)
Berdasarkan ketentuan Pasal 79 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) Tenggang daluwarsa berlaku dalam Hal-hal berikut:
1. Mengenai Pemalsuan atau perusakan mata uang, tenggang mulai berlaku
pada hari sesudah barang yang dipalsu atau mata uang yang dirusak
digunakan.
2. Mengenai kejahatan dalam pasal-pasal 328, 329, 330, dan 333, tenggang
dimulai pada sesudah orang yang langsung terkena oleh kejahatan
dibebaskan atau meninggal dunia
Kejahatan Dalam Kejahatan terhadap kemerdekaan orang yang
diatur dalam :
• Pasal 328 Menempatkan seseorang dalam posisi yang sengsara dll
• Pasal 329 Membuat seseorang secara paksa dalam
pengawasannya
• Pasal 330 Melakukan Penculikan terhadap anak dibawah umur
• Pasal 333 Merampas kemerdekaan orang lain
3. Mengenai pelanggaran dalam ketentuan pasal 556 sampai dengan 558a,
tenggang dimulai pada hari sesedah daftar-daftar yang memuat
pelanggaran-pelanggaran itu, menurut aturan-aturan umum yang
menentukan bahwa register-register catatan sipil harus dipindah ke kantor
panitera suatu pengadilan,dipindah ke kantor tersebut Kejahatan dalam
ketentuan Pasal 556 sampai dengan 558a merupakan Pelanggaran Jabatan
Dan dalam ketentuan
Dan dalam Pasal 80 KUHP WvS menjelaskan bahwa:
1. Tiap-tiap Tindakan penuntutan menghentikan daluwarsa, asal Tindakan
itu diketahui oleh orang yang dituntut, atau telah diberitahukan
kepadanya menurut cara yang ditentukan dalam atauran aturan umum
2. Sesudah dihentukan dimulai tentang daluwarsa baru.
B. KUHP Nasional
Kewajiban menjalankan pidana dapat hapus jika terpidana
meninggal dunia, kedaluwarsa, terpidana mendapat grasi atau amnesti,
atau, penyerahan untuk pelaksanaak pidana ke negeri lain. Hal tersebut
diatur di dalam Pasal 140 KUHP Nasional. Lebih lanjut diatur di dalam
Pasal 141 KUHP Nasional yang berisi
“Jika terpidana meninggal dunia, pidana perampasan barang tertentu
dan/atau tagihan yang telah disita tetap dapat dilaksanakan.”
Kewajiban menjalankan pidana dapat hapus selanjutnya
dikarenakan oleh kedaluwarsa diatur di dalam Pasal 142, dan Pasal 143
KUHP Nasional.
Pasal 142 KUHP Nasional
(1) Kewenangan pelaksanaan pidana gugur karena kedaluwarsa setelah
berlaku tenggang waktu yang sama dengan tenggang waktu
kedaluwarsa kewenangan menuntut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 136 ditambah 1/3 (satu per tiga).
(2) Tenggang waktu kedaluwarsa pelaksanaan pidana harus melebihi
lama pidana yang dijatuhkan kecuali untuk pidana penjara seumur
hidup.
(3) Pelaksanaan pidana mati tidak mempunyai tenggang waktu
kedaluwarsa,
(4) Jika pidana mati diubah menjadi pidana penjara seumur hidup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, kewenangan pelaksanaan
pidana gugur karena kedaluwarsa setelah lewat waktu yang sama
dengan tenggang waktu kedaluwarsa kewenangan menuntut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (1) huruf e ditambah 1/3
(satu per tiga) dari tenggang waktu kedaluwarsa tersebut.
Pasal 143 KUHP Nasional
(1) Tenggang waktu kedaluwarsa pelaksanaan pidana dihitung keesokan
harinya sejak putusan pengadilan dapat dilaksanakan.
(2) Apabila terpidana melarikan diri sewaktu menjalani pidana maka
tenggang waktu kedaluwarsa dihitung keesokan harinya sejak tanggal
terpidana tersebut melarikan diri.
(3) Apabila pembebasan bersyarat terhadap narapidana dicabut, tenggang
waktu kedaluwarsa dihitung keesokan harinya sejak tanggal pencabutan.
(4) Tenggang waktu kedaluwarsa pelaksanaan pidana ditunda selama:
a. pelaksanaan pidana tersebut ditunda berdasarkan peraturan
perundang-undangan; atau
b. terpidana dirampas kemerdekaannya meskipun perampasan
kemerdekaan tersebut berkaitan dengan putusan pengadilan untuk
Tindak Pidana lain.