Anda di halaman 1dari 2

PPootteennssii TTaannjjuunngg B Dilihat dari potensi alam yang ada serta teridentifikasi.

a teridentifikasi. Selain itu juga terdapat reptilia antara lain jenis kadal/ biawak.
Baarraarrii…
…..

K
manfaatnya bagi pendidikan, tanaman sarang semut, namun masyarakt Jenis insekta yang ada diantaranya
abupaten Biak Numfor merupakan salah pengembangan ilmu pengetahuan, belum banyak memanfaatkan tanaman
adalah kupu-kupu, laba-laba dan kumbang.
satu kabupaten di Provinsi Papua, yang pariwisata dan rekreasi maka oleh tersebut sebagai tanaman obat-obatan.
wilayahnya terdiri dari pulau-pulau Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Jenis crustacean adalah kepiting bakau.
yang secara geografis terletak pada posisi yang Numfor kawasan ini diusulkan sebagai Sedangkan untuk jenis ikan hias laut
sangat strategis, yaitu antara 134° 47’ - 136° Kawasan Ekowisata Mangrove. dapat dijumpai Scatophagus argus,
45’ bujur timur dan 0° 55’ - 1° 27’ lintang Monodactylus sebae, Monodactylus
selatan. luas daratan Kabupaten Biak Numfor Mengingat letak kawasan tersebut yang
dekat dengan pusat kota Biak maka argenteus, Selenotoca multifasciata,
adalah 2.602 km² (atau 0,62% dari luas
wilayah Provinsi Papua yang memiliki luas sangat potensi untuk dikembangkan Achirus errans, Symphysodon
421.981 km²) yang terdiri dari 2 (dua) pulau guna meningkatkan kesejahteraan aequifasciatus dll. Untuk biota laut
besar, yaitu : Pulau Biak 1.796 km², Pulau masyarakat disekitarnya. diantaranya adalah Trichotropis
Numfor 323 km² dan selebihnya merupakan bicarinata, Turbo mamoratus, Melo
gugusan pulau-pulau kecil dengan luas Keanekaragaman Hayati…. amphora, Cypraea aurantinus, dll.
keseluruhan 483 km².
Flora Kawasan ini memiliki beberapa bentuk
Kehidupan masyarakat yang mendiami pulau- tipe hutan antara lain hutan mangrove
pulau kecil tersebut memiliki ketergantungan dan hutan dataran rendah. Pada hutan
Ekosistem mangrove di wilayah pesisir
yang sangat tinggi terhadap ketersediaan dataran rendah banyak ditumbuhi oleh
Distrik Oridek mencapai 714 hektar dan
sumberdaya alam dan jasa lingkungan di jenis pandan, jenis kayu Insia sp,
tersebar di 3 (tiga) kampung yakni
wilayah pesisir. Dengan dimikian terdapat Pometia sp, Deltinia sp, Terminalia
Kampung Tanjung Barari dengan luas
keterkaitan langsung antara masyarakat catapa, kelapa serta beberapa jenis
382 hektar; Kampung Kakur dengan luas
dengan upaya pengelolaan wilayah pesisir tanaman hias seperti Dendrobium
304 hektar; dan Kampung Animi dengan
yang mengandung potensi sumberdaya dan smilie, Dendrobium schularri dll.
luas 28 hektar. Berdasarkan hasil Pada wilayah ini juga terdapat ekosistem
keanekaragaman hayati tinggi yang sudah
inventarisasi yang dilakukan, diketahui lamun yang tersebar di perairan pesisir
tentu dapat meningkatkan kesejahteraan
terdapat 11 jenis mangrove yang Distrik Oridek dan hampir ditemukan di
masyarakat yang mendiami wilayah tersebut.
digolongkan dalam 8 family serta 1 jenis
yang belum teridentifikasi, dengan seluruh kampung. Jenis lamun yang
kerapatan jenis tertinggi untuk kategori dominan, yaitu Thalassia hemprichii,
pohon adalah jenis Soneratia alba Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata,
dengan nilai 441,38 ind/ha (52,56) dan Cymodocea serrulata, Halophila ovalis,
untuk kategori tiang adalah jenis Halodule uninervis, h. Pinifolia, dan
Rhyzophora stylosa dengan nilai 4634,5
Syringodium isoetifolium.
ind/ha (95,18%).
Distribusi mangrove di kawasan ini
sebagai berikut: di bagian terluar yang Fauna
berbatasan dengan komunitas mangrove
terdapat jenis sonneratia alba, kemudian Pada kawasan ini juga memiliki jenis
terdapat jenis rhizophora stylosa, fauna meliputi aves, reptilian,
Kawasan Tanjung Barari adalah salah satu rhyzopora mucronata. selanjutnya crustacea dan insect yang
kawasan yang memiliki panorama indah di dibagian belakang, terdapat bruguiera merupakan satwa aksotik, beberapa
Distrik Oridek dan apabila dapat dikelola gymnorrhiza, brugiera mucronata dan
xylocarpus molucensis. Terdapat 1 jenis diantaranya adalah nuri, elang laut,
dengan bijaksana akan memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat disekitarnya. mangrove baru yang ditemui di wilayah camar laut, bangau dll. Selain itu
pesisir Kampung Saba yang belum terdapat juga beberapa jenis
Potensi Wisata Bahari….. Lokasi Tanjung Barari

S
elain potensi flora & fauna didalam
kawasan ini juga dapat dimanfaatkan
untuk spot memancing, diving dan wisata
dayung dengan menggunakan sampan kecil.
Hutan mangrove sebagai salah satu
ekosistem sumberdaya alam yang sangat
potensial. Komunitas mangrove juga Selain itu pada kawasan ekosistem
merupakan salah satu ekosistem pesisir
TANJUNG BARARI

mangrove di wilayah kampung tanjung


yang memiliki produktivitas hayati yang barari memiliki potensi yang sangat
tinggi dan berfungsi penting sebagai areal baik untuk dikembangkan sebagai
pemijahan (Spawning ground), pengasuhan kawasan ekowisata sehingga kedepan
(nursery ground) serta pertumbuhan atau
BIAK

masyarakat setempat dapat


tempat mencari makan (feeding ground) mengalami peningkatan pendapatan.
dari berbagai biota perairan, di kanopi BPLH PROV.PAPUA

bagian atas mangrove hidup berbagai


hewan-hewan darat seperti serangga, BLH KAB. BIAK NUMFOR
burung-burung dan kelelawar. Secara geografis terletak pada
01°3’00” – 01°9’00” Lintang Selatan
Kegiatan pengelolaan ekosistem hutan (LS) dan 136°18’00’ – 136°24’00”
mangrove bertujuan: Bujur Timur (BT)
Ekosistem mangrove dapat Secara administrasi masuk dalam
 Perlindungan terhadap sistem dimanfaatkan untuk berbagai wilayah Distrik Oridek, Kab. Biak
penyagga kehidupan dan menjamin keperluan. Beberapa kampung di Numfor
terpeliharanya proses ekologis bagi wilayah pesisir distrik oridek hingga Jarak dari pusat Kota Biak ± 19 KM
kelangsungan pembangunan dan saat ini belum memiliki peraturan Dapat ditempuh menggunakan
kesejahteraan masyarakat serta sangsi yang baku tentang kendaraan darat ± 1 jam
 Pengawetan keanekaragaman sumber pengelolaan ekosistem mangrove,
plasma nutfah dengan menjamin namun kearifan lokal dalam
terpeliharanya sumber genetik dan pemanfaatan hutan mangrove oleh
ekosistemnya bagi kepentingan umat masyarakat adat secara turun
manusia temurun telah berlaku sehingga
 Pelestarian pemanfaatan baik jenis kelestarian mangrove tetap terjaga.
maupun ekosistemnya dengan Dalam pemanfaatan mangrove
mengatur dan mengendalikan cara- tersebut masyarakat mengambil Pemberdayaan Masyarakat Adat Dalam Pengembangan
cara pemanfaatan yang lebih buahnya dijadikan sebagai bahan Ekowisata 2015
bijaksana, sehingga diperoleh manfaat makanan.
Design by : one®
yang optimal dan berkesinambungan Dok : BPLH Prov. Papua & BLH Kab.Biak Numfor

Anda mungkin juga menyukai