9083 20266 1 SM
9083 20266 1 SM
LINGUA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
Sejarah artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kepercayaan diri (self
Diterima confidance) terhadap kemampuan membaca puisi .Penelitian dilaksanakan di SDN
Januari 2016 Aren Jaya XIII Bekasi Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
Disetujui menggunakan pendekatan eksperimen. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien
Maret 2016 korelasi sebesar 2,466 kemudian dilanjutkan dengan uji t. karena thitung= 2,466
Dipublikasikan > 1,99 = ttabel, maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh tingkat
Juli 2016 kepercayaan diri (self confidance) terhadap kemampuan membaca puisi siswa.
Kata Kunci:
Pengaruh, ABSTRACT
Kepercayaan Diri,
Kemampuan, This study aims to determine the effect of the level of confidence (self confidance)
Membaca puisi. the ability to read poetry. Research conducted at SDN Aren Jaya XIII East Bekasi.
The method used is to use an experimental approach. From the calculations, the
Keyword: correlation coefficient of 2.466 followed by t-test. for t = 2.466> 1.99 = ttabel, the null
Influence, self hypothesis is rejected. This means that there is the influence of the level of confidence
confidance, ability, (self confidance) to the poetry reading ability of students.
read poetry.
133
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
134
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
135
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
segala risiko dan tidak berani memasang Pembelajaran sastra dilaksanakan secara
target untuk berhasil; terintegrasi dengan pembelajaran bahasa,
6) Cenderung menolak pujian yang baik dengan keterampilan menulis,
ditujuan secara tulus; membaca, menyimak, maupun berbicara.
7) Selalu menempatkan diri sebagai yang Dalam praktiknya, pengajaran sastra
terakhir; dan, berupa pengembangan kemampuan
8) Mempunyai sikap mudah menyerah menulis sastra, membaca sastra, menyimak
pada nasib, sangat bergantung pada sastra, dan berbicara sastra.Berdasarkan
keadaan dan pengakuan serta bantuan hal di atas, pembelajaran sastra mencakup
orang lain. hal-hal berikut :
Suhardita (2011) menyatakan 1. Menulis sastra : menulis puisi, menulis
bahwa konsep percaya diri adalah suatu cerpen, menulis novel, menulis drama
keyakinan dalam menjalani kehidupan, 2. Membaca sastra : membaca karya sastra
menentukan pilihan dan membuat dan memahami maknanya, baik terhadap
keputusan. Kepercayaan diri datang karya sastra yang berbentuk puisi,
dari pengalaman hidup dan kebiasaan prosa, maupun naskah drama
melakukan sesuatu dengan baik. Percaya 3. Menyimak sastra : mendengarkan
diri itu lahir dari kesadaran bahwa apa dan merefleksikan
yang ia buat berdasarkan keputusan yang ia pembacaan puisi, dongeng,
pilih. Kepercayaan diri adalah sikap positif cerpen, novel, pementasan drama.
seorang individu yang memampukan 4. Berbicara sastra : berbalas pantun,
dirinya untuk mengembangkan penilaian deklamasi, mendongeng, bermain peran
positif baik terhadap diri sendiri berdasarkan naskah, menceritakan
maupun terhadap lingkungan/situasi kembali isi karya sastra,menanggapi
yang dihadapinya.Pengelompokkan rasa secara lisan pementasan karya sastra.
percaya diri dibagi dalam tiga aspek. Salah satu jenis sastra yang
yaitu: a. Tingkah laku indikatornyaadalah banyak dibicarakan di sekolah adalah
melakukan sesuatu secara maksimal, puisi. Kegiatan bersastra dengan puisi
dapat membantu orang lain, dan mampu sering dirasakan guru berkendala.Hal
menghadapi segala kendala, b. Emosi itu disebabkan bahwa memahami puisi
indikatornya adalah memahami perasaan memerlukan keterampilan yang kompleks
sendiri, mengungkapkan perasaan sendiri, terkait dengan tata bahasa, jenis, dan
memperoleh kasih sayang, dan perhatian bentuk puisi.Di samping itu kegiatan
disaat mengalami kesulitan, memahami membaca sastrapun sering menemui
manfaat apa yang dapat disumbangkan kendala di sekolah, seperti guru yang tidak
kepada orang lain, c. Spiritual indikatornya memiliki keterampilan membaca puisi dan
adalah meyakini keberadaan Tuhan. siswa yang tidak mampu membaca puisi
Dalam pembelajaran bahasa dengan baik.
Indonesia terdapat pembelajaran sastra. Dalam membaca puisi dibutuhkan
136
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
pengucapan lafal yang tepat, intonasi, adalah Quasi Experiment Design dalam
dan ekspresi secara jelas. Junaedi (dalam bentuk desain Nonequivalent Control
Mahsunah, 2012:187) menjelaskan bahwa Group Design. Quasi Experiment Design
dalam membaca puisi ada enam kategori mempunyai kelompok kontrol, tetapi
yang harus dipelajari yaitu: baca biasa, tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
baca vokalis, baca gramatikal, baca puitis, mengontrol variabel-variabel luar yang
deklamasi puisi, dan dramatisasi puisi. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”.
Dalam kegiatan membaca puisi, diperlukan Sedangkan pada Nonequivalent Control
pembacaan yang puitis, yaitu membaca Group Design “kelompok eksperimen
dengan memperhatikan unsur-unsur maupun kelompok kontrol tidak dipilih
seperti irama, intonasi, dan keseimbangan. secara random”.
Selain itu, dalam deklamasi puisi Populasi dalam penelitian ini
dibutuhkan penampilan membaca puisi adalah seluruh siswa kelas V SDN Aren
yang ekspresif.Untuk penampilan ekspresif Jaya XIII Bekasi Timur. Populasi di kelas IV
ini mutlak pelafalan fonem yang tepat dan berjumlah 66 siswa terdiri atas dua kelas,
sempurna, penghayatan, serta pemahaman kelas V A berjumlah 33 siswa dan kelas V B
puisi yang baik (Mahsunah, 2012:187). berjumlah 33.
Membaca puisi memerlukan Pengambilan sampel dengan
pemahaman dan keterampilan yang menggunakan teknik sampling jenuh
perlu dilatih oleh pembaca.Pembaca puisi yaitu teknik penentuan sampel bila semua
yang baik mampu menyampaikan pesan anggota populasi digunakan sebagai
puisi, dari pembaca kepada pendengar sempel. Kelas VA jumlah siswa 33 peneliti
(penikmat). Tidak ada aturan baku dalam mengambil 33 siswa sebagai sampel dari
membaca puisi, setiap pembaca dapat kelas eksperimen.Untuk kelas VB jumlah
melakukan menurut keinginan dan siswa 33, peneliti mengambil 33 siswa
keterampilan masing-masing. Menurut sebagai sampel dari kelas kontrol.
Ramadansyah (2012:173-178) Beberapa Berdasarkan hasil perhitungan
hal yang harus diperhatikan dalam didapat nilai koefisien korelasi hitung untuk
membaca puisi: setiap butir soal. Nilai koefisien korelasi
1. lakukan pemenggalan kata yang tepat; bisereal dibandingkan dengan nilai r-tabel
2. berlatih menggunakan irama/intonasi n= 25 pada taraf signifikan (α)=0,05. Dari
dasar; 25 soal yang diujicobakan di SDN Aren Jaya
3. kejelasan vokal dan pengucapan; XIII, terdapat 21 soal yang valid dan layak
4. sesuaikan gerak dan penampulan; digunakan dalam penelitian.
5. terus berlatih, percaya diri, dan jangan Uji reliabilitas instrumen
takut. menggunakan rumus Kuder-Richardson
(KR-Hasil perhitungan diperoleh nilai
METODE PENELITIAN koefisien reliabilitas 0,779.Adapun nilai
Jenis penelitian yang digunakan rtabel n=33 pada taraf signifikasi α =
137
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
138
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
korelasi diperoleh sebesar 0,653, dan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
signifikan korelasi diperoleh thitung=2,466 bahwa kontribusi kepercayaan diri dalam
1,99 =t (1-1/2) (n-2). membaca puisi berpengaruh besar di
Berdasarkan hasil perhitungan, samping memahami berbagai macam teori
pengajuan hipotesis menyatakan bahwa HI untuk pembacaan puisi yang baik. Dengan
diterima yang berarti ada pengaruh tingkat demikian, hal yang utama dilakukan
kepercayaan diri (self confidance) terhadap guru adalah mendorong siswa memiliki
kemampuan membaca puisi siswa. Ini kepercayaan diri yang baik.Kepercayaan
dipertegas dengan hasil perhitungan diri memang sudah termasuk ke dalam
koefisien determinan yang diperoleh salah satu aspek pendidikan karakter,
sebesar 0,6035yang berarti kontribusi namun peran guru dalam hal ini diminta
kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk menambah porsi aspek kepercayaan
membaca puisi sebesar 60,35%. diri lebih besar.
Berdasarkan hasil pemerolehan
data diketahui bahwa tingkat kepercayaan DAFTAR PUSTAKA
diri siswa ketika membaca puisi sangat Fatimah, Enung 2008.Psikologi
berpengaruh. Dengan demikian, Perkembangan (Perkembangan
kemampuan siswa melafalkan puisi, Peserta Dididk). Badung: CV. Pustaka
memiliki intonasi yang tepat dan mampu Setia.
menunjukkan ekspresi yang sesuai tidak Hakim, Thursan, 2008. Mengatasi Rasa
akan berkontribusi banyak kalau siswanya Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
tidak memiliki kepercayaan diri. Teori Swara
yang dipaparkan oleh Ramadhansyah Mahsunah, Dian. 2012. Guru Kelas SD.
menyatakan urutan kepercayaan diri Jakarta: Universitas Terbuka.
berada pada posisi no. 4, setelah memiliki Perry, Martin. 2005. Confidance Boosters
kemampuan pemegalan kata, berlatih – Pendongkrak Kepercayaan Diri.
menggunakan irama dan intonasi, Jakarta: Erlangga
terampilan menata gerak dan penampilan. Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa Berbahasa dan Bersastra Indonesia.
percaya diri mendapat kedudukan utama Jakarta: Dian Aksara Press.
dalam membaca puisi. Akan tetapi, siswa Raghunathan, A. 2000. ”Self Cofidence”.
yang memiliki kepercayaan diri tinggi, Psychology4all.com. [Online].
tetapi tidak memiliki pengetahuan dan Tersedia: http://www.
keterampilan membaca puisi yang baik, Psychology4all.com. [24 November
tentu tidak akan membuahkan hasil yang 2011]
optimal. Rohayati, I. 2011. Program Bimbingan
Sebaya Untuk Meningkatkan
PENUTUP Percaya Diri Siswa.
Berdasarkan hasil analisis data Suhardita, K. 2011. Efektivitas Penggunaan
139
Lingua. Volume XII. Nomor 2. Juli 2016
140