Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 12

Dosen Pengampu : Dindin Ridwanudin, M.Pd.

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran)

Kelompok 12

Ainia Nurlayli 11170183000009

Muhammad Fajrul Falah 11190183000060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
1. Saya anisa suhana dengan nim (25) izin bertanya untuk kelompok 12, apa ada syarat
khusus untuk tulisan bernada kritis ?
Jawab :
Seperti yang kita ketahui tulisan bernada kritis merupakan tulisan yang dibuat
dengan tujuan memberi kritikan pada sebuah karya sastra.1
Menulis juga dapat mendorong kita untuk berpikir secara kritis, memudahkan
penulis memahami hubungan gagasan dalam tulisan, memperdalam daya tanggap atau
persepsi, memecahkan masalah yang dihadapi, dan mampu menambah pengalaman
menulis.2
Dalam hal ini ada beberapa syarat untuk kritisi dalam bentuk tulisan diantaranta
sebagai berikut :
1) Sebelum menulis kritis penulis harus memastikan bahwa objek yang akan
dikritisi benar-benar tepat sasaran bukan abstrak.
2) Penulis harus jeli melihat hal apa saja yang dapat di jadikan sasaran kritik
dalam penulisan, fokuskan pada salah satu hal misalnya, mengenai kinerja
seseorang, kepemimpinan seseorang, serta objek lainnya.
3) Pastikan bahwa isi tulisan yang bernada kritis dapat menciptakan suatu hal
yang positif dan bersifat membangun.3

2. Sana Karimah (19) izin bertanya untuk kelompok 12.. dari beberapa tulisan bernada
yang sudah disebutkan serta ciri-ciri dan bentuk nya. Menurut kelompok 12, Tulisan
bernada yang mana saja yang sesuai dengan pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)?
terima kasih
Jawab :
Menurut kelompok kami semua tulisan bernada sangat cocok untuk
pembelajaran di Sekolah Dasar, Karena bagi siswa usia Sekolah Dasar menulis lebih
cenderung pada kemampuan daya pikir. Kegiatan menulis merupakan suatu
keterampilan produktif dalam pembelajaran bahasa, karena kegiatan tersebut lebih
banyak menekankan pada penuangan ide dan gagasan dalam bentuk kata-kata,
susunan kalimat, dan menjadi suatu gagasan alenia. Sehingga siswa dapat
mengembangkan minat menulis terhadap sesuatu, pada dasarnya adalah membantu

1
Sawali, dkk., “Mahir Berbahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs”, (Jakarta: Erlangga, 2016), Hal. 90
2
Nurgiyantoro, Keterampilan Menulis (Jakarta, Gramedia 2007) Hlm. 273
3
Dalman, Keterampilan Menulis (Depok,Raja Grafindo, 2018) hlm. 15
siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan
pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya,
melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa
menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang
dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya
akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat dan
termotivasi untuk mempelajarinya.4

3. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Rosita (14) izin bertanya kepada


kelompok 12. Salah satu poin pembahasan yang telah dipaparkan adalah mengenai
tulisan bernada akrab. Dimana tulisan tersebut lebih mengarah pada tulisan pribadi
berdasarkan apa yang di alami seseorang. Lalu seberapa penting tulisan bernada akrab
bagi siswa? Apa tujuannya dan bagaimana agar siswa tertarik untuk membuat tulisan
bernada akrab? Terimakasih
Jawab :
Menurut kelompok kami penting karena ada banyak tujuan dan manfaat yang
dapat kita peroleh dalam menulis bernada akrab ini diantaranya :
a. Menulis menantang siswa untuk mengaitkan pengetahuan lama dengan
pengetahuan baru, membuat siswa lebih banyak membaca, menyelidiki dan
memahami sesuatu secara mendalam.
b. Menulis menuntut siswa belajar mengurutkan sesuatu secara logis dan
mengklasifikasi hal-hal yang akan ditulis.
c. Menulis membiasakan siswa menyimpan atau mendokumentasikan
gagasannya. Sebab lewat tulisan, gagasan seseorang akan tersimpan ‘abadi’
dan menjadi jejak sejarah bagi penulisnya.5

Seperti yang kita ketahui di era teknologi sekarang ini dapat membuat motivasi
murid untuk menulis menjadi semakin menurun. Mereka lebih tertarik untuk
mengoperasikan gadget dan mencari sumber ilmu dari internet. Maka dari itu cara
menumbuhkan ketertarikan dalam menulis ini dimulai dari lingkungan kecilnya
dahulu seperti di keluarganya, yakni dengan cara :

4
Henry Guntur Tarigan, 1992. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
5
https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/jelita/mengenal-20-manfaat-menulis-untuk-belajar-bagi-siswa/ diambil
pada Senin, 13 Desember 2021
1) Menumbuhkan kebiasaan membaca kepada siswa
Ini merupakan salah satu hal terpenting yang bisa dilakukan untuk
mendorong siswa menjadi lebih gemar menulis dan bisa menulis dengan baik.
Seseorang yang rajin membaca tentunya akan menjadi akrab dengan teknik-
teknik menulis dan gaya penulisan yang cocok dengan kepribadiannya. Siswa
juga bisa lebih banyak mengeksplorasi berbagai macam jenis tulisan. Semakin
banyak anak membaca, maka akan semakin berkembang diksi serta
kebahasaan mereka.
2) Jangan batasi imajinasi siswa
Saat siswa sudah mulai tertarik untuk membuat tulisan, jangan batasi
tema tulisan yang ingin mereka buat. Biarkan imajinasi mereka berkembang
untuk kemudian disalurkan ke dalam tulisan. Baik itu
mengenai superhero kesukaan mereka, cita-cita mereka, atau mungkin hal
lainnya. Membatasi imajinasi siswa akan menghambat kebebasan mereka
untuk mengembangkan kemampuan atau kreativitas dalam menulis. Dengan
menulis hal-hal yang mereka sukai, bisa menjadi awal dari sebuah karya
tulisan yang lebih baik.
3) Fasilitasi siswa dengan media menulis
Bapak/Ibu juga bisa menyediakan media komunikasi bagi siswa
sekaligus sebagai sarana publikasi hasil tulisan mereka. Salah satunya bisa
berupa mading, atau bahkan sekadar papan di kelas dengan tema yang
berbeda-beda setiap bulannya. Media ini bisa menjadi tempat bagi siswa
menyalurkan karya tulisan dan menjadi wadah aktualisasi bagi mereka.6
4) Hargai dan dukung selalu hasil tulisannya
Dalam setiap tulisan yang siswa buat, tentu selalu ada hal yang dapat
Bapak/Ibu puji. Walaupun masih ada hal-hal yang kurang sempurna, hargailah
usaha mereka karena telah mau mencoba dan mencurahkan kemampuan
mereka ke dalam tulisannya. Nilailah prosesnya dan jangan menilai hasilnya
saja. Baik atau buruk hasil dari tulisan siswa harus tetap dihargai dengan
memberikan pujian.
5) Tidak perlu mengajarkan terlalu banyak tata bahasa saat siswa baru mulai
menulis

6
Sri Lestari, UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL,
(Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009)
Tata bahasa yang baik dan benar bersifat berkembang dan akan
dikuasai anak sedikit demi sedikit. Jangan mengajarkan terlalu banyak tata
bahasa yang rumit saat anak baru saja mulai belajar menulis. Ingat bahwa anak
akan secara alami belajar menulis dalam bahasa yang biasa mereka baca, sama
seperti belajar berbicara dari bahasa yang mereka dengar.
6) Jangan menuntut siswa untuk menulis sempurna
Saat siswa baru saja belajar dan berlatih dalam membuat tulisan yang
baik, janganlah menuntut mereka untuk memberikan tulisan yang sempurna.
Saat anak merasa tulisannya dituntut untuk sempurna, maka bisa saja ini akan
menyingkirkan kreativitas atau bahkan kelumpuhan besar bagi mereka dalam
menulis.7

7
https://www.ruangguru.com/blog/7-cara-menumbuhkan-minat-siswa-dalam-menulis diambil pada Senin, 13
Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai