Anda di halaman 1dari 14

Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI


BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS
PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X
MADRASAH ALIYAH TAHFIZHIL QUR’AN MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Pratiwi Sartika Sari

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar
menulis paragraf argumentasi siswa yang diajar dengan menggunakan teknik
pembelajaran duti-duta dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan teknik
pembelajaran teratai, (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis
paragraf argumentasi, (3) terdapat interaksi antara teknik pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa. Hasil
temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar menulis paragraf
argumentasi siswa yang diajarkan dengan teknik duti-duta lebih tinggi (88,530) dari
pada yang diajarkan dengan teknik teratai (3,991), (2) hasil belajar menulis
paragraf argumentasi yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik (103,060)
dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (3,991), (3) terdapat
interaksi antara teknik pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar
menulis paragraf argumentasi (Fhitung = 90,250 > Ftabel = 3,991).

Kata kunci: Duti-duta, teratai, motivasi, paragraf argumentasi

PENDAHULUAN (2011:3), dalam jurnalnya mengenai


Hasil belajar merupakan hal yang pengaruh motivasi belajar siswa
berhubungan dengan kegiatan belajar terhadap prestasi belajar menyatakan
karena kegiatan belajar merupakan bahwa hasil belajar merupakan
proses, sedangkan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku. Dari
sebagian hasil yang dicapai seseorang tingkah laku dapat menggambarkan
setelah mengalami proses belajar dengan motivasi yang terdapat pada siswa.
terlebih dahulu mengandakan evaluasi Tetapi kenyataannya dalam
dari proses belajar yang dilakukan. Hasil pembelajaran motivasi dan hasil belajar
belajar menjadi artikulasi yang jelas terutama menulis paragraf argumentasi
yaitu apa yang diharapkan dalam target masih kurang.
keberhasilan pembelajaran, sesuai modul Belajar merupakan upaya
atau mata pelajaran. Ghullam Hamdu peningkatan diri atau perubahan diri

Jurnal Edukasi Kultura 53


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

melalui berbagai proses dan latihan dan pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan
bukan merupakan peristiwa yang terjadi agar siswa terampil berbahasa dan
secara kebetulan. Kebiasaan belajar yang mampu berkomunikasi, baik secara lisan
baik tidak dapat dibentuk dalam waktu maupun tulis. Kemampuan berbahasa
yang singkat. Akan tetapi, perlu tersebut terbagi dalam empat aspek
dikembangkan secara bertahap. keterampilan berbahasa, yaitu
Kebiasaan belajar yang baik pada intinya keterampilan menyimak, keterampilan
adalah rencana kegiatan belajar yang berbicara, keterampilan membaca, dan
jelas dan adanya disiplin diri yang kuat keterampilan menulis.
untuk menepati apa yang telah Keterampilan menulis
direncanakan itu. merupakan salah satu keterampilan
Motivasi belajar adalah berbahasa yang perlu mendapatkan
keseluruhan daya penggerak baik dari perhatian. Keterampilan menulis
dalam diri maupun dari luar siswa merupakan salah satu keterampilan
(dengan menciptakan serangkaian usaha berbahasa yang merupakan keterampilan
untuk menyediakan kondisi-kondisi yang bersifat produktif. Keterampilan
tertentu) yang menjamin kelangsungan produktif dituntut untuk menghasilkan
dan memberikan arah pada kegiatan sesuatu berdasarkan kemampuan yang
belajar, sehingga tujuan yang dimiliki oleh seseorang yang berupa ide,
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat gagasan atau menghasilkan sebuah
tercapai. Motivasi belajar siswa produk berupa tulisan. Karena sifatnya
mempunyai pengaruh terhadap hasil yang menghasilkan produk, maka
belajar menulis paragraf argumentasi keterampilan tersebut dianggap oleh
siswa. Berdasarkan pendapat yang sebagian orang sulit. Menurut Kuncoro
dikemukakan Lukman Sunandi (2013:3), (2010:4), menyatakan bahwa menulis itu
dalam jurnalnya mengenai pengaruh ibarat menciptakan kebiasaan baru, hal
motivasi dan pemanfaatan fasilitas demikian keterampilan menulis tidak
belajar. Motivasi belajar siswa dapat diperoleh secara instan. Menulis
mempunyai peranan yang penting dalam membutuhkan proses dan kebiasaan agar
meningkatkan prestasi belajar siswa. tulisan yang dihasilkan baik. Untuk itu,
Sesuai Kurikulum Tingkat perlu ditumbuhkan kebiasaan menulis
Satuan Pendidikan (KTSP), agar siswa terampil menulis.

Jurnal Edukasi Kultura 54


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa


merupakan alat komunikasi dalam yang dipergunakan untuk berkomunikasi
jangka panjang yang tidak dibatasi ruang secara tidak langsung. Berkomunikasi
dan waktu. Hal itu sejalan dengan dengan menggunakan bahasa tulis
pendapat Suherli (2010:2), yang membutuhkan keterampilan khusus,
mengungkapkan bahwa jika seseorang karena keterampilan menulis tidak hanya
sedang berkomunikasi secara lisan, maka sebatas menulis paragraf saja tetapi ada
komunikasi tersebut hanya berlaku bagi yang lebih membutuhkan keterampilan
orang yang beradab pada satu ruangan khusus salah satunya adalah menulis
saja, dan apabila pembicaraan itu selesai paragraf argumentasi. Namun pada
maka selesai pula kegiatan komunikasi pelaksanaannya di sekolah, siswa
itu. Sedangkan kegiatan komunikasi seringkali mengalami kesulitan dalam
secara tulisan berlaku bagi semua menuliskan paragraf argumentasi dengan
pembaca yang membaca tulisan dalam baik.
waktu dan tempat yang berbeda. Kurangnya perhatian pada
Menulis merupakan keterampilan keterampilan menulis menyebabkan
yang sangat penting karena dengan lemahnya kemampuan siswa dalam
menulis seseorang mampu mengembangkan keterampilan ini. Guru
mengungkapkan suatu gagasan atau kurang memperhatikan siswa karena
pedoman. Keterampilan menulis biasanya ketika materi sudah
bukanlah sesuatu yang diwariskan, tetapi disampaikan maka siswa dianggap
hasil proses belajar dan berlatih. Oleh mampu mengaplikasikannya tanpa ada
sebab itu, kualitas kemampuan seseorang pembuktian melalui praktik nyata. Akan
tidak sama. Peningkatan keterampilan tetapi, selain kurangnya perhatian,
seseorang dapat dilakukan melalui lemahnya kemampuan menulis siswa
proses belajar. juga dipengaruhi oleh berbagai faktor,
Berdasarkan Kurikulum Tingkat yang menonjol adalah terpendamnya
Satuan Pendidikan (KTSP) siswa bakat siswa serta kurangnya kemampuan
diharapkan mampu menulis paragraf siswa dalam menyampaikan atau
dengan baik dengan memperhatikan mengemukakan ide.
ejaan dan bahasa yang tepat. Menurut Sehubungan dengan menulis,
Tarigan (1983:4), keterampilan menulis seharusnya siswa dapat mengembangkan

Jurnal Edukasi Kultura 55


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

berbagai pemikirannya berdasarkan yang mereka dapatkanpun tidak terlalu


suatu pokok masalah tertentu. Akan luas.
tetapi, dalam kenyataannya pemikiran Diskusi seperti itu
siswa hanya melingkupi pokok masalah mengakibatkan sosialisasi siswa hanya
besar saja tanpa mengungkapkan terbatas dengan orang-orang tertentu.
subpokok yang sebenarnya diketahui Padahal, proses pembelajaran
siswa. Padahal sebenarnya, dengan merupakan ajang berkomunikasi dan
subpokok siswa dapat lebih kreatif bersosialisasi yang akhirnya
mengeluarkan segala bentuk ide atau menimbulkan suatu kerja sama yang
gagasan serta opininya ke dalam tulisan. sehat khususnya dalam lingkup kelas.
Siswa sangat lemah dalam menuangkan Maka dari itu, seharusnya dalam proses
ide ke dalam sebuah tulisan. pembelajaran siswa harus mampu
Salah satu faktor yang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
menyebabkan hal itu terjadi adalah seluruh anggota kelas.
kurangnya pemahaman siswa mengenai Menurut informasi yang
suatu ide. Siswa hanya memperhatikan diperoleh melalui wawancara terhadap
pokok-pokok permasalahan tertentu guru bahasa Indonesia di sekolah
secara umum. Padahal, tanpa mereka tersebut, terdapat permasalahan dalam
sadari permasalahan tertentu itu menulis paragraf argumentasi yang
memiliki sub-pokok yang sebenarnya terjadi di Madrasah Aliyah Tahfizhil
sudah mereka ketahui. Qur’an Medan, yaitu rendahnya
Berdasarkan pembelajaran, hal kemampuan dan motivasi menulis
tersebut sebenarnya sering dipecahkan paragraf argumentasi siswa. Hal ini juga
dengan cara diskusi. Hal itu bertujuan didukung oleh penelitian yang pernah
agar siswa saling berbagi informasi dan dilakukan oleh peneliti sebelumnya;
menyatukan pendapat tentang suatu hal, Pratiwi (2012), yakni hasil kemampuan
sehingga sebenarnya informasi atau ide menulis paragraf argumentasi masih
yang mereka dapat lebih banyak. Akan kurang memadai yakni rata-rata nilai
tetapi, yang perlu diketahui, diskusi yang yang diperoleh hanya 64,84. Hal tersebut
sering mereka lakukan hanya sebatas belum mencapai KKM yang telah
pada kelompok kecil, sehingga informasi ditetapkan yaitu 75, keberhasilan dalam

Jurnal Edukasi Kultura 56


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

proses pembelajaran hanya 47%, padahal Faktor-faktor yang menyebabkan


proses pembelajaran itu dikatakan kurangnya minat siswa dalam menulis
berhasil jika 65% telah memenuhi KKM paragraf argumentasi pada siswa kelas X
(kriteria ketuntasan minimal). Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an
Motivasi siswa masih rendah Medan, yaitu: 1) siswa mengalami
terlihat pada hasil belajar menulis kesulitan dalam menyampaikan pendapat
paragraf argumentasi siswa di kelas X dalam bentuk tulisan, 2) siswa sulit
Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an menemukan inspirasi untuk menulis, 3)
Medan. Berdasarkan studi observasi dan siswa merasa bosan, dan jenuh, 4)
wawancara dengan guru mata pelajaran motivasi belajar siswa masih rendah, 5)
bahasa Indonesia Madrasah Aliyah teknik pembelajaran kurang sesuai dan
Tahfizhil Qur’an Medan, hasil belajar masih monoton, 6) nilai KKM siswa
menulis paragraf argumentasi siswa masih rendah. Upaya menyelesaikan
kelas X masih rendah dilihat dari hasil permasalahan di atas, perlu adanya
belajar siswa 64% di bawah KKM yang penggunaan teknik pembelajaran yang
ditetapkan sebesar 75. sesuai untuk mengembangkan
Masalah yang ditemukan pada keterampilan menulis siswa kelas X
siswa kelas X Madrasah Aliyah Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an
Tahfizhil Qur’an Medan juga pada Medan. Sehingga dalam menerapkan
umumnya ditemukan pada siswa kelas X keterampilan menulis tersebut dapat
SMA yang lainnya. Pada hasil penelitian dipahami oleh siswa.
yang dilakukan oleh Hasnah volume 5 Menurut Sudjana (2001:14)
nomor 10 (2012:31) kemampuan teknik merupakan langkah-langkah yang
menulis siswa terhambat oleh kesulitan ditempuh dalam metode untuk
menemukan ide/pokok pikiran, kesulitan mengelola pembelajaran. Teknik Duti-
merangkai kata-kata menjadi kalimat, Duta merupakan teknik belajar mengajar
kesulitan dalam memulai menulis, dari model belajar mengajar cooperative
kesulitan mengembangkan ide karena learning yaitu model pembelajaran yang
minimnya penguasaan kosakata; memberi kesempatan kepada kelompok
sehingga kesimpulan sementara siswa untuk membagikan hasil dan informasi
yang terampil dalam menulis paragraf dengan kelompok lainnya. Hal ini
hanya sekitar 5-10%. dilakukan dengan cara saling

Jurnal Edukasi Kultura 57


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

mengunjungi/bertamu antar kelompok yang berasal dari model belajar


untuk berbagi informasi. cooperative learning. Cooperative
Berdasarkan uraian di atas, Learning ini sendiri sangat
proses pembelajaran seperti itu dapat mengutamakan prinsip kerja sama dan
dijadikan satu kegiatan untuk gotong-royong. Teknik Duti-Duta ini
mengetahui hasil belajar menulis siswa, bukan sekadar teknik belajar
khususnya dalam menulis paragraf berkelompok biasa. Akan tetapi, teknik
argumentasi (sesuai dengan kompetensi ini juga merupakan sistem kerja atau
dasar SMA kelas X). Prosesnya belajar berkelompok yang terstruktur.
dilakukan melalui proses pembelajaran Pada dasarnya teknik ini merupakan
yang dapat mengondisikan siswa untuk teknik belajar berkelompok, tetapi bukan
dapat bekerja sama secara sehat. Melalui asal belajar berkelompok. Teknik ini
kerja sama, siswa dapat berinteraksi dan merupakan belajar berkelompok yang
berkomunikasi sehingga mereka akan terstruktur.
mendapatkan pengetahuan yang lebih. Tujuan menggunakan teknik ini,
Hal itu timbul karena melalui kerja sama siswa saling mengungkapkan informasi
dan diskusi mereka akan saling bertukar sehingga setiap siswa memperoleh
pikiran dan pengetahuan. Artinya, ketika informasi yang lebih banyak. Dengan
si A berdiskusi dengan si B, si A akan adanya hal tersebut, siswa lebih mampu
mendapat pengetahuan dari si B, menulis paragraf argumentasi karena
begitupun sebaliknya. Dengan begitu informasi dan pengetahuan yang mereka
siswa akan memiliki pengetahuan lebih dapatkan lebih banyak.
untuk menuangkan gagasan atau Teknik Duti-Duta ini pernah
pendapatnya ke dalam paragraf diterapkan dalam penelitian Wulandari
argumentasi. (2008). Hasil dari penelitiannya adalah
Sehubungan dengan menciptakan teknik Two Stay-Two Stray berhasil
suasana belajar yang kooperatif seperti membantu siswa dalam memahami
di atas, teknik Duti-Duta diharapkan unsur intrinsik cerpen. Dengan adanya
dapat mewujudkan hal tersebut. Hal itu hasil tersebut, penulis akan melakukan
dinilai demikian karena teknik Duti- penerobosan dengan menggunakan
Duta atau yang sering disebut Two Stay teknik yang sama untuk membantu siswa
Two Stray merupakan sebuah teknik mendapatkan informasi sehingga pada

Jurnal Edukasi Kultura 58


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

akhirnya teknik tersebut dapat merangkainya menjadi sebuah paragraf


membantu siswa mengetahui hasil argumentasi.
belajar dan motivasi siswa dalam Teknik teratai menawarkan
menulis argumentatif. kegiatan pembelajaran yang
Penerapan teknik pembelajaran menyenangkan, bermakna dan tidak
yang sesuai dalam rangka mengabaikan keaktifan siswa sebagai
mengoptimalkan pembelajaran menulis pondasi utamanya. Teknik Teratai ini
paragraf argumentasi secara aktif- lebih menekankan siswa untuk aktif,
atraktif-kreatif dengan langsung dinamis dan berlaku sebagai subjek.
mengamati objek yang akan ditulis. Namun bukan berarti guru harus pasif,
Menulis paragraf argumentasi dalam guru berperan sebagai pemandu yang
penelitian ini adalah dengan penuh dengan motivasi, pandai berperan
menggunakan Teknik Teratai (terjun, sebagai mediator dan kreatif.
amati, rangkai), adapun teknik teratai Konteksnya adalah siswa menjadi
menurut Suryani dalam skripsi UPI tumpuan utama.
(Universitas Pendidikan Indonesia) Proses pembelajaran menulis
sangat efektif dalam pembelajaran paragraf argumentasi, Teknik Teratai ini
menulis paragraf argumentasi. lebih menekankan pada wujud kreatifitas
Teknik ini terdapat tiga kegiatan siswa dalam mengekspresikan pikiran
dasar, sesuai dengan nama teknik dan perasaan sesuai dengan objek yang
tersebut. Ter; terjun, at; amati, ai; diamatinya. Hal itu dapat membantu
rangkai. Terjun mengandung pengertian dalam menemukan ide-ide yang kreatif
siswa langsung ke objek yang akan dan penggunaan diksi yang tepat,
diamati. Amati mengandung pengertian, sehingga memudahkan siswa untuk
siswa melakukan pengamatan langsung menulis paragraf argumentasi dengan
terhadap berbagai objek di alam sekitar. baik.
Rangkai, setelah siswa selesai Teknik Teratai memungkinkan
mengamati dan menentukan apa-apa saja siswa lebih bersemangat dan lebih
yang nanti akan dijadikannya sebagai berekspresi dalam belajar menulis
bahan penciptaan paragraf argumentasi, paragraf argumentasi. Sehingga di akhir
selanjutnya siswa mulai menyusun dan proses pembelajaran, tujuan

Jurnal Edukasi Kultura 59


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

pembelajaran dapat tercapai dan bisa Berdasarkan penelitian yang


dijadikan pilihan sebagai salah satu pernah dilakukan peneliti sebelumnya
teknik pembelajaran yang dapat yakni peneliti sebelumnya hanya
digunakan untuk mengatasi masalah mengukur kemampuan atau hasil belajar
tersebut. siswa tanpa mengukur seberapa besar
Hasil belajar siswa dalam motivasi siswa dalam menulis paragraf
menulis argumentasi dilihat dari tulisan argumentasi. Sehingga peneliti ingin
siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa melanjutkan penelitiannya yakni untuk
dikatakan telah meningkat dan memadai mengukur seberapa besar tingkat hasil
ketika semua siswa di dalam kelas telah belajar dan motivasi siswa dalam
mengalami perubahan hasil menulis ke menulis paragraf argumentasi.
arah yang lebih baik dari pembelajaran Berdasarkan uraian latar belakang di
sebelumnya. Yang menjadi indikator atas, peneliti tertarik untuk melakukan
keberhasilan siswa adalah ketika semua penelitian dengan judul ”Pengaruh
siswa telah mampu mencapai batas Teknik Pembelajaran dan Motivasi
KKM (75). Selain itu juga, dinilai dari Belajar terhadap Hasil Belajar Menulis
pencapaian standar penilaian yang telah Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X
ditetapkan. Adapun penilaian yang Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an
ditetapkan dalam hal ini terdiri atas tiga Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.”
aspek, yakni unsur paragraf, ciri paragraf
argumentasi, dan ejaan. METODE PENELITIAN
Aspek unsur paragraf yang Penelitian ini termasuk penelitian
menjadi penilaian adalah kohesi, eksperimen semu (quasi-experiment)
koherensi, kecukupan pengembangan, merupakan penelitian yang dimaksudkan
dan susunan yang berpola. Dalam aspek untuk mengetahui ada tidaknya akibat
ciri paragraf argumentasi yang menjadi dari sesuatu yang dikenakan pada subjek
penilaian adalah ada fakta dan data, ada didik yaitu siswa.
ide atau pendapat, pilihan kata, dan Penelitian ini mengambil dua
kesimpulan. Terakhir, dalam aspek ejaan kelas paralel secara acak yang homogen
yang menjadi penilaian adalah penulisan dengan menerapkan pembelajaran yang
huruf, penggunaan tanda baca, penulisan berbeda. Kelas pertama (kelompok
kata, dan penulisan frasa. pertama) diberi perlakuan dengan

Jurnal Edukasi Kultura 60


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

menerapkan teknik duti-duta dan kelas Teknik yang digunakan dalam


kedua (kelompok kedua) diberi pengumpulan data adalah teknik tes dan
perlakuan dengan menerapkan teknik non tes. Tes digunakan untuk
teratai. memperoleh data hasil belajar menulis
Desain penelitian ini paragraf argumentasi sedangkan non tes
menggunakan desain faktorial 2 x 2. untuk memperoleh data motivasi belajar
Melalui penelitian ini akan dibandingkan siswa.
pengaruh antara teknik pembelajaran Instrumen penelitian yang
duti-duta dan teratai terhadap hasil digunakan adalah angket tertutup yaitu
belajar menulis paragraf argumentasi angket yang telah dilengkapi dengan
ditinjau dari tingkat motivasi tinggi dan alternative jawaban sehingga responden
motivasi rendah. tinggal memilih salah satu jawaban yang
Peneliti mengambil sampel telah tersedia. Angket tertutup dalam
dengan cara mengacak seluruh populasi penelitian ini disajikan dalam bentuk
pada gulungan kertas yang telah ditulis skala likert dengan empat alternatif
nama-nama kelas dari populasi kelas X. jawaban. Responden hanya memberikan
Tiap-tiap kertas telah ditulis X-IPA, tanda (√) pada pilihan jawaban yang
XIPS, X-AGAMa 1 dan 2. Kemudian tersedia. Data yang diperoleh berwujud
diambil gulungan kertas sebanyak 2 kuantitatif sehingga jawaban diberi skor.
gulungan kertas (yang akan menjadi Instrumen penelitian yang
subjek penelitian). Gulungan kertas digunakan berupa tes menulis paragraf
pertama akan menjadi kelas eksperimen, argumentasi yang berjumlah satu buah
dan gulungan kertas kedua akan menjadi soal. Menurut Arikunto (2015:68), tes
kelas kontrol. Setelah mengacak adalah serentetan pertanyaan atau latihan
gulungan-gulungan kertas tersebut, yang yang digunakan untuk mengukur
menjadi kelas eksperimen adalah kelas keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
X-AGAMA 2 dengan jumlah 34 siswa kemampuan atau bakat yang dimiliki
dan yang menjadi kelas kontrol adalah oleh individu. Teknik tes digunakan
kelas X-IPA dengan jumlah 34 siswa. untuk mengukur menulis paragraf
Data yang diperlukan dalam argumentasi siswa.
penelitian ini, diperoleh dengan
menggunakan pengumpulan data.

Jurnal Edukasi Kultura 61


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji kenormalan data hasil belajar


PENELITIAN menulis paragraf argumentasi dengan
Uji kenormalan data hasil belajar teknik teratai pada siswa yang memiliki
menulis paragraf argumentasi dengan motivasi belajar tinggi diperoleh nilai
teknik duti-duta pada siswa yang Liliefors hitung sebesar 0,136 sedangkan
memiliki motivasi belajar tinggi nilai Liliefors tabel 0,200 pada α = 0,05.
diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar Dengan demikian maka diketahui bahwa
0,139 sedangkan nilai Liliefors tabel nilai Liliefors hitung lebih kecil dari
0,213 pada α = 0,05. Dengan demikian nilai Liliefors tabel yakni 0,136 < 0,200,
maka diketahui nilai Liliefors hitung maka disimpulkan bahwa data hasil
lebih kecil dari nilai Liliefors tabel yakni belajar menulis paragraf argumentasi
0,139 < 0,213 maka disimpulkan bahwa dengan teknik teratai pada siswa yang
data hasil belajar menulis paragraf memiliki motivasi belajar tinggi
argumentasi dengan teknik duti-duta berdistribusi normal.
pada siswa yang memiliki motivasi Uji kenormalan data hasil belajar
belajar tinggi berdistribusi normal. menulis paragraf argumentasi dengan
Uji kenormalan data hasil belajar teknik teratai pada siswa yang memiliki
menulis paragraf argumentasi dengan motivasi belajar rendah diperoleh nilai
teknik duti-duta pada siswa yang Liliefors hitung sebesar 0,131 sedangkan
memiliki motivasi belajar rendah nilai Liliefors tabel 0,213 pada α = 0,05.
diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar Dengan demikian maka diketahui bahwa
0,119 sedangkan nilai Liliefors tabel nilai Liliefors hitung lebih kecil dari
0,200 pada α = 0,05. Dengan demikian nilai Liliefors tabel yakni 0,131 < 0,213,
maka diketahui bahwa nilai Liliefors maka disimpulkan bahwa data hasil
hitung lebih kecil dari nilai Liliefors belajar menulis paragraf argumentasi
tabel yakni 0,119 < 0,200, maka dengan teratai pada siswa yang memiliki
disimpulkan bahwa data hasil belajar motivasi belajar rendah berdistribusi
menulis paragraf argumentasi dengan normal.
teknik duti-duta pada siswa yang Uji kenormalan data hasil belajar
memiliki motivasi belajar rendah menulis paragraf argumentasi dengan
berdistribusi normal. teknik duti-duta diperoleh nilai Liliefors

Jurnal Edukasi Kultura 62


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

hitung sebesar 0,139 sedangkan nilai yang memiliki motivasi belajar tinggi
Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05. berdistribusi normal.
Dengan demikian maka diketahui bahwa Uji kenormalan data hasil belajar
nilai Liliefors hitung lebih kecil dari menulis paragraf argumentasi pada siswa
nilai Liliefors tabel yakni 0,139 < 0,151, yang memiliki motivasi belajar rendah
maka disimpulkan bahwa hasil belajar diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar
menulis paragraf argumentasi dengan 0,084 sedangkan nilai Liliefors tabel
teknik duti-duta berdistribusi normal. 0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian
Uji kenormalan data hasil belajar maka diketahui bahwa nilai Liliefors
menulis paragraf argumentasi dengan hitung lebih kecil dari nilai Liliefors
teknik teratai diperoleh nilai Liliefors tabel yakni 0,084 < 0,151, maka
hitung sebesar 0,119 sedangkan nilai disimpulkan bahwa data hasil belajar
Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05. menulis paragraf argumentasi pada siswa
Dengan demikian maka diketahui bahwa yang memiliki motivasi belajar rendah
nilai Liliefors hitung lebih kecil dari berdistribusi normal.
nilai Liliefors tabel yakni 0,119 < 0,151, Uji homogenitas data hasil
maka disimpulkan bahwa data hasil belajar menulis paragraf argumentasi
belajar menulis paragraf argumentasi dengan teknik duti-duta dan teknik
dengan teknik teratai berdistribusi teratai diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,22
normal. sedangkan nilai Ftabel = 2,78 pada α =
Uji kenormalan data hasil belajar 0,05 dengan dk pembilang 33 dan dk
menulis paragraf argumentasi pada siswa penyebut 33. Dengan demikian maka
yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui bahwa nilai Fhitung lebih kecil
diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar dari nilai Ftabel yaitu 2,22 < 2,78, maka
0,081 sedangkan nilai Liliefors tabel disimpulkan bahwa kedua kelompok
0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian sampel memiliki varians yang relatif
maka diketahui bahwa nilai Liliefors sama (homogen).
hitung lebih kecil dari nilai Liliefors Uji homogenitas data hasil
tabel yakni 0,081< 0,151, maka belajar menulis paragraf argumentasi
disimpulkan bahwa data hasil belajar pada siswa yang memiliki motivasi
menulis paragraf argumentasi pada siswa belajar tinggi dan pada siswa yang

Jurnal Edukasi Kultura 63


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

memiliki motivasi belajar rendah yang memfokuskan kreatifitas sebagai


diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,28 individu yang bertanggung jawab
sedangkan nilai Ftabel yaitu 2,78, maka dengan diri sendiri lebih efektif untuk
disimpulkan bahwa kedua kelompok meningkatkan hasil belajar menulis
sampel memiliki varians yang relatif paragraf argumentasi siswa.
sama (homogen). Motivasi belajar memberi
Uji homogenitas interaksi antara pengaruh yang berbeda terhadap hasil
teknik pembelajaran dan motivasi belajar belajar menulis paragraf argumentasi
digunakan rumus Bartlett. Berdasarkan pada siswa kelas kelas X Madrasah
perhitungan rumus Bartlett x2hitung = Aliyah Tahfizhil Qur’an Medan Tahun
2
4,752 sedangkan harga x tabel = 7,815 Pembelajaran 2016/ 2017. Hasil
pada α = 0,05. Berdasarkan data tersebut peneltian membuktikan bahwa siswa
maka dapat dilihat bahwa harga x2 hitung < yang memiliki motivasi belajar tinggi
x2tabel. Dengan demikian dapat yaitu (103,060) akan mudah
disimpulkan bahwa data-data tersebut meningkatkan hasil belajar menulis
berasal dari varians yang homogen. paragraf argumentasi dibandingkan
siswa yang memiliki motivasi belajar
PENUTUP rendah yaitu (3,991). Semakin banyak
Dari hasil analisis data, maka ide atau pendapat yang dimiliki siswa,
simpulan dapat dipaparkan sebagai semakin mudah pula siswa
berikut; Teknik pembelajaran duti-duta menyampaikan, menerima informasi,
dan teknik teratai memberi pengaruh dan menulis informasi dalam suatu
yang berbeda terhadap hasil belajar karangan.
menulis paragraf argumentasi pada siswa Terdapat interaksi antara teknik
kelas kelas X Madrasah Aliyah pembelajaran dan motivasi belajar
Tahfizhil Qur’an Medan Tahun terhadap hasil belajar menulis paragraf
Pembelajaran 2016/ 2017. Hasil argumentasi pada siswa kelas kelas X
penelitian membuktikan bahwa Madrasah Aliyah Tahfizhil Qur’an
pembelajaran dengan menggunakan Medan Tahun Pembelajaran 2016/ 2017.
teknik duti-duta lebih baik yaitu (88,530) Hasil penelitian menunjukkan
dari teknik teratai yaitu (3,991). Dalam penerapan pembelajaran dengan teknik
hal ini teknik pembelajaran duti-duta duti-duta lebih efektif dibandingkan

Jurnal Edukasi Kultura 64


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

dengan teknik teratai, terdapat perbedaan England: Pearson Education


Limited.
hasil belajar yang signifikan terhadap
Hikmat, Ade. 2013. Bahasa Indonesia.
hasil belajar yang menggunakan teknik Jakarta: Grasindo.
Huda, Miftahul. 2011. Model-model
duti-duta yaitu dengan nilai (90,250)
Pengejaran dan Pembelajaran.
sedangkan yang menggunakan teknik Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran
teratai dengan nilai (3,991).
Inovatif. Medan: Media Persada.
Jacobsen, David A. dkk. 2009. Methods
for Teaching. Yogyakarta: Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Pelajar.
Ahmad S & Hendri. 2015. Mudah Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan
Menguasai Bahasa Indonesia. Narasi. Jakarta: PT Gramedia
Bandung: Yrama Widya. Pustaka Utama.
A.M. Sardiman. 2011. Interaksi dan Kuliskova, Daniela. 2011. Using Writing
Motivasi Belajar Mengajar. in English Language Classroom.
Jakarta:PT Rajagrafindo. Brno.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Kuncoro, Mudrajad. 2010. Mahir
Penelitian Suatu Pendekatan Menulis, Kiat Jitu Menulis Artikel
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Opini, Kolom dan Resensi Buku.
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Erlangga.
Jakarta: Rajawali Pers. Komaidi, Didik. 2011. Aku Bisa
Davies, Allan. 2010. Writing Learning Menulis. Jakarta: Sabda.
Outcomes and Assessment Criteria Lie, Anata. 2005. Cooperative Learning.
in Art and Design. London Jakarta: PT Grasindo.
Institute: Royal college of Art and Lubis, Syahrul, Juita. 2009. Motivasi
Wimbledon School of Art. Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamara, Syaiful Bahri. 2011. Guru dan Lunsford, Andrea A. 2001. The
Anak Didik dalam Interaksi Everyday Writer. America:
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Libraryof Congress.
Dornyei, Zoltan. 2001. Teaching and Majid, Abdul. 2013. Strategi
Researching Motivation. Malaysia: Pembelajaran. Bandung: Remaja
British Library. Rosdakarya.
Gani, Ramlan A. 2014. Suka Berbahasa Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Penilaian
Indonesia. Jakarta: Referensi. Pembelajaran Bahasa Berbasis
Hamdu, Ghullam. 2013. Pengaruh Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Motivasi Belajar Siswa terhadap N.K., Roestiyah. 2008. Strategi Belajar
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dasar. Jurnal: Universitas Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pendidikan Indonesia. pembelajaran berorientasi standar
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. proses pendidikan. Jakarta :
2010. Konsep Strategi Prenada media group.
Pembelajaran. Bandung: Refika Semi, M. Atar. 2013. Menulis Efektif.
Aditama. Padang: Angkasa Raya.
Harmer, Jeremy. 2003. The Practice of
English Language Teaching.

Jurnal Edukasi Kultura 65


Pratiwi Sartika Sari: Pengaruh Teknik Pembelajaran dan Motivasi…(53-66)

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis


Proses Belajar Mengajar. sebagai Suatu Keterampilan
Bandung: Sinar Baru Algesindo. Bahasa. Bandung: Angkasa.
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Partisipatif. Pembelajaran Inovatif Progresif.
Bandung: Falah Production. Jakarta: Kencana Prenada Media
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Group.
Pendidikan (Pendekatan Uno, Hamzah. 2009. Model
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Pembelajaran, Menciptakan
Bandung: Alfabeta. Proses Belajar Mengajar yang
Suherli. Menulis Karangan Ilmiah. Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi
Jakarta: Arya Duta. Aksara.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suryabrata, Sumadi.2010. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal Edukasi Kultura 66

Anda mungkin juga menyukai