Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar
menulis paragraf argumentasi siswa yang diajar dengan menggunakan teknik
pembelajaran duti-duta dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan teknik
pembelajaran teratai, (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis
paragraf argumentasi, (3) terdapat interaksi antara teknik pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar menulis paragraf argumentasi siswa. Hasil
temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar menulis paragraf
argumentasi siswa yang diajarkan dengan teknik duti-duta lebih tinggi (88,530) dari
pada yang diajarkan dengan teknik teratai (3,991), (2) hasil belajar menulis
paragraf argumentasi yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik (103,060)
dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (3,991), (3) terdapat
interaksi antara teknik pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar
menulis paragraf argumentasi (Fhitung = 90,250 > Ftabel = 3,991).
melalui berbagai proses dan latihan dan pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan
bukan merupakan peristiwa yang terjadi agar siswa terampil berbahasa dan
secara kebetulan. Kebiasaan belajar yang mampu berkomunikasi, baik secara lisan
baik tidak dapat dibentuk dalam waktu maupun tulis. Kemampuan berbahasa
yang singkat. Akan tetapi, perlu tersebut terbagi dalam empat aspek
dikembangkan secara bertahap. keterampilan berbahasa, yaitu
Kebiasaan belajar yang baik pada intinya keterampilan menyimak, keterampilan
adalah rencana kegiatan belajar yang berbicara, keterampilan membaca, dan
jelas dan adanya disiplin diri yang kuat keterampilan menulis.
untuk menepati apa yang telah Keterampilan menulis
direncanakan itu. merupakan salah satu keterampilan
Motivasi belajar adalah berbahasa yang perlu mendapatkan
keseluruhan daya penggerak baik dari perhatian. Keterampilan menulis
dalam diri maupun dari luar siswa merupakan salah satu keterampilan
(dengan menciptakan serangkaian usaha berbahasa yang merupakan keterampilan
untuk menyediakan kondisi-kondisi yang bersifat produktif. Keterampilan
tertentu) yang menjamin kelangsungan produktif dituntut untuk menghasilkan
dan memberikan arah pada kegiatan sesuatu berdasarkan kemampuan yang
belajar, sehingga tujuan yang dimiliki oleh seseorang yang berupa ide,
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat gagasan atau menghasilkan sebuah
tercapai. Motivasi belajar siswa produk berupa tulisan. Karena sifatnya
mempunyai pengaruh terhadap hasil yang menghasilkan produk, maka
belajar menulis paragraf argumentasi keterampilan tersebut dianggap oleh
siswa. Berdasarkan pendapat yang sebagian orang sulit. Menurut Kuncoro
dikemukakan Lukman Sunandi (2013:3), (2010:4), menyatakan bahwa menulis itu
dalam jurnalnya mengenai pengaruh ibarat menciptakan kebiasaan baru, hal
motivasi dan pemanfaatan fasilitas demikian keterampilan menulis tidak
belajar. Motivasi belajar siswa dapat diperoleh secara instan. Menulis
mempunyai peranan yang penting dalam membutuhkan proses dan kebiasaan agar
meningkatkan prestasi belajar siswa. tulisan yang dihasilkan baik. Untuk itu,
Sesuai Kurikulum Tingkat perlu ditumbuhkan kebiasaan menulis
Satuan Pendidikan (KTSP), agar siswa terampil menulis.
hitung sebesar 0,139 sedangkan nilai yang memiliki motivasi belajar tinggi
Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05. berdistribusi normal.
Dengan demikian maka diketahui bahwa Uji kenormalan data hasil belajar
nilai Liliefors hitung lebih kecil dari menulis paragraf argumentasi pada siswa
nilai Liliefors tabel yakni 0,139 < 0,151, yang memiliki motivasi belajar rendah
maka disimpulkan bahwa hasil belajar diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar
menulis paragraf argumentasi dengan 0,084 sedangkan nilai Liliefors tabel
teknik duti-duta berdistribusi normal. 0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian
Uji kenormalan data hasil belajar maka diketahui bahwa nilai Liliefors
menulis paragraf argumentasi dengan hitung lebih kecil dari nilai Liliefors
teknik teratai diperoleh nilai Liliefors tabel yakni 0,084 < 0,151, maka
hitung sebesar 0,119 sedangkan nilai disimpulkan bahwa data hasil belajar
Liliefors tabel 0,151 pada α = 0,05. menulis paragraf argumentasi pada siswa
Dengan demikian maka diketahui bahwa yang memiliki motivasi belajar rendah
nilai Liliefors hitung lebih kecil dari berdistribusi normal.
nilai Liliefors tabel yakni 0,119 < 0,151, Uji homogenitas data hasil
maka disimpulkan bahwa data hasil belajar menulis paragraf argumentasi
belajar menulis paragraf argumentasi dengan teknik duti-duta dan teknik
dengan teknik teratai berdistribusi teratai diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,22
normal. sedangkan nilai Ftabel = 2,78 pada α =
Uji kenormalan data hasil belajar 0,05 dengan dk pembilang 33 dan dk
menulis paragraf argumentasi pada siswa penyebut 33. Dengan demikian maka
yang memiliki motivasi belajar tinggi diketahui bahwa nilai Fhitung lebih kecil
diperoleh nilai Liliefors hitung sebesar dari nilai Ftabel yaitu 2,22 < 2,78, maka
0,081 sedangkan nilai Liliefors tabel disimpulkan bahwa kedua kelompok
0,151 pada α = 0,05. Dengan demikian sampel memiliki varians yang relatif
maka diketahui bahwa nilai Liliefors sama (homogen).
hitung lebih kecil dari nilai Liliefors Uji homogenitas data hasil
tabel yakni 0,081< 0,151, maka belajar menulis paragraf argumentasi
disimpulkan bahwa data hasil belajar pada siswa yang memiliki motivasi
menulis paragraf argumentasi pada siswa belajar tinggi dan pada siswa yang