Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN IMTIHAN SYAFAHI

PADA SANTRIWATI KELAS VII

PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I) Program Studi

Pendidikan Agama Islam ( Tarbiyah)

Disusun Oleh:
ISTIQOMAH
G 000 080 019

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012
ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu modal untuk mencapai kemajuan.


Sebuah lembaga pendidikan akan dinilai berhasil oleh masyarakat bukan sekedar
dilihat dari tingginya nilai mata pelajaran siswa, namun lebih dilihat pada
kemampuan Spiritual Quotient dan Emotional Quotient, yang berarti kemampuan
menahan diri, mengendalikan emosi, bersikap sabar, dan memiliki kepercayaan
diri. Percaya diri merupakan modal dasar seorang individu dalam memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang mampu memberi pengaruh yang cukup besar dalam dunia
pendidikan, baik jasmani, rohani, maupun intelegensi, karena dalam lingkungan
pesantren diadakan berbagai bentuk evaluasi, salah satu bentuk evaluasinya yang
menarik yaitu dengan adanya imtihan syafahi (ujian lisan). Dalam melakukan
ujian lisan ini, santri diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan yang
diberikan oleh pendidik dengan benar dan tegas, maka dari itulah diharapkan
dengan adanya ujian lisan ini, santri mampu meningkatkan rasa kepercayaan
dirinya. Dengan mempunyai rasa percaya diri pada diri sendiri akan sangat
mempengaruhi terhadap keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah, tugas,
maupun ujian. Terutama dalam menghadapi imtihan syafahi atau ujian lisan,
karena ujian ini merupakan bentuk ujian yang menggunakan bahasa secara lisan.
Jadi ujian ini lebih menakutkan dibanding ujian lainnya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan rasa
percaya diri dengan imtihan syafahi pada santriwati kelas VII Pondok Pesantren
Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012?. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menemukan hubungan antara rasa percaya diri terhadap imtihan
syafahi. Manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah untuk menambah
wawasan pengetahuan mengenai besarnya pengaruh rasa percaya diri, terutama
terhadap imtihan syafahi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research), dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dan untuk mengolahnya menggunakan
statistik deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu :
metode angket, metode dokumentasi, metode observasi, metode wawancara.
Sedangkan metode analisis data dengan menggunakan korelasi product moment
dengan rumus: 𝑁 Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥 (Σ𝑦)
rxy=
{𝑁Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2 }{𝑁Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan memberi kesimpulan bahwa


terdapat hubungan positif yang signifikan antara rasa percaya diri dengan imtihan
syafahi pada Santriwati Kelas VII Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil ini didukung oleh analisis statistik dengan r
hitung sebesar 0,897 > r tabel sebesar 0,254.

Kata kunci: Rasa Percaya diri, Imtihan Syafahi.


PENDAHULUAN kepercayaan diri, dan bersikap
Dewasa ini, dalam era mandiri jauh lebih penting.
globalisasi dimana ilmu Pengetahuan Pada era globalisasi sekarang
dan Teknologi (IPTEK) berkembang ini, kepercayaan diri sangat
begitu dahsyat, pendidikan diperlukan seorang individu untuk
merupakan proses yang sangat dapat hidup bermasyarakat. Percaya
penting dalam kelangsungan diri merupakan modal dasar seorang
peradaban manusia. Bagi suatu individu dalam memenuhi berbagai
bangsa, pendidikan merupakan salah kebutuhan hidupnya.
satu modal untuk mencapai Pondok pesantren merupakan
kemajuan, pendidikan yang dimiliki salah satu lembaga pendidikan yang
mencakup ruang lingkup yang mampu memberi pengaruh yang
komprehensifyaitu pendidikan cukup besar dalam dunia pendidikan,
kemampuan mental, fikir (rasio, baik jasmani, rohani, maupun
intelek), serta kepribadian manusia intelegensi, karena sumber nilai dan
seutuhnya. norma-norma agama merupakan
Sebuah lembaga pendidikan kerangka acuan dan berfikir serta
akan dinilai berhasil oleh masyarakat sikap ideal para santri.
bukan sekedar dilihat dari tingginya Dalam lingkungan pesantren
nilai mata pelajaran siswa, namun diadakan latihan-latihan berupa
lebih dilihat pada kemampuan evaluasi untuk mengukur
Spiritual Quotient dan Emotional kemampuan atau keberhasilan
Quotient, yang berarti kemampuan santrinya, salah satu bentuk evaluasi
menahan diri, mengendalikan emosi, tersebut yaitu imtihan syafahi (ujian
memahami emosi orang lain, lisan). Ujian ini pelaksanaannya
memiliki ketahanan dalam dilakukan dengan mengadakan tanya
menghadapi berbagai masalah, jawab secara langsung antara
bersikap sabar, memiliki pendidik dan peserta didik. Dalam
melakukan ujian lisan ini, santri
diharapkan dapat menjawab semua Berdasarkan permasalahan di
pertanyaan yang diberikan oleh atas, penulis tertarik untuk
pendidik dengan benar dan tegas, mengadakan penelitian dalam bentuk
maka dari itulah diharapkan dengan skripsi dengan judul, “Hubungan
adanya ujian lisan ini, santri Rasa Percaya Diri Dengan Imtihan
diharapkan akan mampu Syafahi Pada Santriwati Kelas VII
meningkatkan rasa kepercayaan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam
dirinya. Surakarta Tahun Pelajaran
Percaya diri berarti yakin 2011/2012”.
akan kemampuannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dan LANDASAN TEORI
masalah. Dengan mempunyai rasa Rasa Percaya Diri
percaya diri pada diri sendiri akan Individu yang sehat
sangat mempengaruhi mempunyai percaya diri yang
keberhasilannya dalam memadai. Percaya diri berarti yakin
menyelesaikan masalah, tugas, akan kemampuannya untuk
maupun ujian. Terutama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan
menghadapi imtihan syafahi atau masalah. Elfiky (2009:54)
ujian lisan, karena ujian ini menyebutkan bahwa percaya diri
merupakan bentuk ujian yang adalah berbuat dengan penuh
menggunakan bahasa secara lisan. keyakinan.Apa pun tantangan yang
Jadi ujian ini lebih menakutkan dihadapi dan dalam kondisi apa pun
dibanding ujian lainnya. Selain ia akan menggapai cita-citanya. Rasa
pemahaman materi, rasa percaya diri percaya diri adalah kekuatan yang
yang kuat juga sangat dibutuhkan mendorong seseorang untuk maju
dalam menghadapi ujian tersebut. dan berkembang serta selalu
Namun, tidak semua lembaga memperbaiki diri. Tanpa rasa
pendidikan formal mengadakan percaya diri, seseorang akan hidup di
bentuk evaluasi pembelajaran dengan bawah bayang-bayang orang lain. Ia
menggunakan imtihan syafahi atau akan selalu takut pada kegagalan dan
ujian lisan. sesuatu yang tidak diketahui.
Lie (2003: 4) menyebutkan Purwanto (2001:37)
bahwa ciri–ciri perilaku yang mengungkapkan bahwa kelebihan
mencerminkan percaya diri adalah dari imtihan syafahi (tes lisan) antara
yakin kepada diri sendiri, tidak lain: dapat menilai kelebihan dan isi
bergantung pada orang lain, tidak pengetahuan seseorang karena
ragu-ragu, merasa dirinya berharga, dilakukan secara face to face, jika
tidak menyombongkan diri, memiliki pertanyaan belum jelas dapat
keberanian untuk bertindak. mengubah pertanyaan sehingga
Menurut Anthony (dalam dimengerti, dan dapat langsung
Anugrahening, 2009:7) kepercayaan mengetahui hasilnya.Kekurangannya
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa adalah jika hubungan penguji dengan
faktor diantaranya: konsep diri, harga siswa kurang baik dapat
diri, kondisi fisik, pengalaman hidup, mengganggu objektivitas hasil tes,
pendidikan, kegagalan dan siswa yang mempunyai sifat gugup
kesuksesan. atau penggugup dapat mengganggu
kelancaran jawaban yang
Imtihan Syafahi
diberikannya, pertanyaan yang
Secara etimologi, Imtihan
diajukan tidak dapat sama pada tiap-
berasal dari kata ‫ إِمْتِحَان‬-ُ‫ يَمْتَحِه‬-َ‫إِمْتَحَه‬
tiap orang yang dites, serta kurang
yang berarti ujian, ulangan atau
adanya kebebasan bagi siswa.
evaluasi. Sedangkan Syafahi berasal
dari kata )‫ شَ ْفوًا‬-‫ َيشْ ُفوْا‬-‫ شَ َفوِىٌ ( شَفَا‬-ٌ‫شَفَهِي‬
METODE PENELITIAN
yang berarti yang dibibir/dimulut/
Jenis penelitian yang
dengan lisan (Asad M. Alkalali,
dilakukan dalam skripsi ini adalah
2000:582). Secara terminologi, ujian
penelitian lapangan. Dalam hal ini
lisan adalah ujian yang
peneliti melakukan penelitian
pelaksanaannya dilakukan dengan
langsung ke tempat yang dijadikan
mengadakan tanya jawab secara
objek penelitian yakni Pondok
langsung antara pendidik dan peserta
Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta.
didik.
Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kuantitatif, karena
gejala-gejala dari hasil pengamatan adalah melakukan try out, yang
yang berwujud data diukur terlebih meliputi dua tahap: 1. Uji Validitas,
dahulu ke dalam bentuk angka, dan uji validitas dilakukan secara internal
untuk mengolahnya digunakan berdasarkan konsep konstruk, artinya
analisis statistik. variabel disusun oleh beberapa item
Populasi yang digunakan komponen. Suatu item dikatakan
dalam penelitian ini adalah santriwati valid apabila berkolerasi positif
kelas VII Pondok Pesantren Ta’mirul dengan variabel yang disusunnya.
Islam Surakarta Tahun Ajaran Nilai variabel dinyatakan dengan
2011/2012 yang berjumlah 62 skor total dan nilai-nilai item
santriwati. Dilihat dari jumlah unit komponennya. Dengan demikian uji
populasi (total sampling) terbatas validitas dilakukan dengan
jumlahnya,sehingga tidak dilakukan menghitung korelasi antara skor
pengambilan sampel. item dengan skor total item. Dalam
Metode penelitian yang penelitian ini uji validitas dihitung
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan korelasi korelasi product
adalah metode angket, metode moment. Suatu item dikategorikan
dokumentasi, metode, observasi, valid apabila memiliki nilai korelasi
wawancara. (Rxy) > r tabel. Dengan jumlah
Penelitian ini menggunakan responden 21 maka ditemukan r tabel

analisis data korelasi produk sebesar 0,433.


moment. Adapun rumus yang 2 .Uji Reliabilitas, sebagaimana uji
digunakan adalah: validitas, uji reliabilitas juga
𝑁 Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥 (Σ𝑦) dilakukan secara internal.
rxy=
{𝑁Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2 }{𝑁Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2
Reliabilitas menyatakan kehandalan
atau konsistensi pengukuran yang
dilakukan instrumen (kuesioner).
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
Analisis Pendahuluan
dihitung berdasarkan Cronbach’s
Langkah pertama sebelum Alpha. Suatu konstruk atau variabel
melakukan penelitian di lapangan dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach’s Alpha > rtabel. Maka menganalisis data tersebut, teknik
ditemukan nilai Cronbach’s Alpha yang digunakan adalah teknik
(r11) sebesar 64,378. korelasi product moment yang
Analisis Lanjutan mendasarkan angka aslinya atau
Setelah angket diuji cobakan, angka kasarnya, rumusnya sebagai
langkah selanjutnya adalah berikut:
𝑁 Σ𝑥𝑦 − Σ𝑥 (Σ𝑦)
membuktikan teori hipotesis yang rxy=
{𝑁Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2 }{𝑁Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2
telah dipaparkan pada Bab I. Dalam
Tabel 1
Koefisien korelasi antara X dan Y

NO X Y X² Y² XY
1 64 65 4096 4225 4160
2 68 70 4624 4900 4760
3 65 65 4225 4225 4225
4 71 75 5041 5625 5325
5 78 80 6084 6400 6240
6 64 65 4096 4225 4160
7 69 70 4761 4900 4830
8 81 80 6561 6400 6480
9 74 70 5476 4900 5180
10 72 75 5184 5625 5400
11 70 70 4900 4900 4900
12 64 62 4096 3844 3968
13 76 78 5776 6084 5928
14 70 75 4900 5625 5250
15 70 71 4900 5041 4970
16 90 88 8100 7744 7920
17 69 65 4761 4225 4485
18 78 80 6084 6400 6240
19 62 59 3844 3481 3658
20 72 78 5184 6084 5616
21 71 78 5041 6084 5538
22 62 65 3844 4225 4030
23 70 72 4900 5184 5040
24 73 75 5329 5625 5475
25 67 69 4489 4761 4623
26 77 80 5929 6400 6160
27 65 65 4225 4225 4225
28 73 75 5329 5625 5475
29 70 72 4900 5184 5040
30 62 60 3844 3600 3720
31 72 72 5184 5184 5184
32 77 80 5929 6400 6160
33 68 65 4624 4225 4420
34 62 63 3844 3969 3906
35 73 70 5329 4900 5110
36 72 75 5184 5625 5400
37 74 82 5476 6724 6068
38 77 73 5929 5329 5621
39 75 78 5625 6084 5850
40 70 72 4900 5184 5040
41 74 75 5476 5625 5550
42 65 75 4225 5625 4875
43 75 75 5625 5625 5625
44 70 77 4900 5929 5390
45 66 65 4356 4225 4290
46 64 69 4096 4761 4416
47 62 63 3844 3969 3906
48 68 70 4624 4900 4760
49 77 80 5929 6400 6160
50 69 67 4761 4489 4623
51 69 70 4761 4900 4830
52 66 68 4356 4624 4488
53 77 80 5929 6400 6160
54 62 64 3844 4096 3968
55 67 68 4489 4624 4556
56 54 55 2916 3025 2970
57 65 66 4225 4356 4290
58 73 75 5329 5625 5475
59 66 65 4356 4225 4290
60 65 69 4225 4761 4485
61 70 69 4900 4761 4830
62 71 75 5041 5625 5325
Jumlah : 4332 4422 304754 317960 311042

rxy= ternyata r hitung lebih besar dari r tabel,

62x311042 −(4332 )(4422 ) yaitu 0,897 > 0,330 atau 0,897 >
{62𝑥304654 − (4332 )2 }{62𝑥 317960 − (4422 )2
0,254, maka Ho ditolak. Hal ini
berarti bahwa ada hubungan positif
= 0,897
yang signifikan antara rasa percaya
Setelah data dianalisis dengan
diri dengan imtihan syafahi pada
menggunakan teknik korelasi
santriwati kelas VII Pondok
product moment diperoleh rxy sebesar
Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta
0,897 kemudian angket tersebut
Tahun Pelajaran 2011/2012. Dengan
dibandingkan dengan r tabel product
kata lain semakin tinggi rasa percaya
moment dengan N= (62).
diri yang dimiliki santriwati maka
a. Taraf signifikan 1% didapat nilai
semakin baik pula nilai atau prestasi
0,330
imtihan syafahi yang dihasilkannya.
b. Taraf signifikan 5% didapat nilai
Dengan telah berakhirnya
0,254
pengolahan data, maka di temukan
c. Syarat analisis
bahwa rxy sebesar 0,897. Interprestasi
Ha diterima apabila rhitung > rtabel
terhadap koefisien korelasi menurut
Ho ditolak apabila rhitung ≥ rtabel
Sugiyono (2005:216) terdapat 5
d. Hasil penelitian
tingkat keeratan hubungan
Setelah data dianalisis dengan
berdasarkan rxy, yaitu sebagai
uji korelasi product moment
berikut:
diperoleh rhitung sebesar 0,897.
Kemudian angket tersebut
dibandingkan dengan tabel product
moment dengan N= (62) pada taraf
signifikan 1%maupun 5%. Apabila
hasil rxy dikonsultasikan baik dengan
taraf signifikan 1% maupun 5%
Tabel disebut koefisien penentu, karena
Interprestasi Koefisien Korelasi
varian yang terjadi pada variabel
Interval Tingkat dependen dapat dijelaskan melalui
Koefisien Hubungan
variabel independen. Koefisien
determinasinya = r2 = 0,8972 = 0,80.
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Hal ini berarti peranan atau
0,20 – 0,399 Rendah sumbangan efektif rasa percaya diri
0,40 – 0,599 Sedang terhadap imtihan syafahi sebesar
80%, yang berarti masih terdapat
0,60 – 0,799 Kuat
20% faktor-faktor lain yang
0,80 – 1,000 Sangat Kuat mempengaruhi imtihan syafahi di
luar variabel rasa percaya diri
misalnya pemahaman bahasa arab,
Berdasarkan interprestasi di
penguasaan materi dan kesiapan
atas, hasil analisis dari rxy secara
santriwati dalam menghadapi ujian.
kasar atau sederhana yaitu apabila rxy
antara 0,80 – 1,000, maka
Hubungan rasa percaya diri
interprestasi hasil analisis adalah
dengan imtihan syafahi
terdapat korelasi antara dua variable
Berdasarkan hasil penelitian
X dan Y dengan korelasi yang sangat
yang dapat disajikan bahwa rasa
kuat. Dengan demikian interprestasi
percaya diri adalah kekuatan yang
sederhana yang dapat ditarik untuk
mendorong seseorang untuk maju
hasi rxy sebesar 0,897 adalah terdapat
dan berkembang serta selalu
korelasi yang positif antara variabel
memperbaiki diri. Namun, setiap
X dan Y dari penelitian, dengan
individu mempunyai ukuran
korelasi tersebut korelasi yang sangat
kepercayaan diri yang berbeda-beda.
kuat.
Sedangkan imtihan syafahi atau ujian
Dalam analisis korelasi
lisan adalah ujian yang
terdapat suatu angka yang disebut
pelaksanaannya dilakukan dengan
dengan koefisien determinasi, yang
mengadakan tanya jawab secara
besarnya adalah kuadrad dari
langsung antara pendidik dan peserta
koefisien korelasi (r2). Koefisien ini
didik. Imtihan syafahi ini sangat bantuan orang lain,dan mampu
bermanfaat untuk para santriwati, mengendalikan diri dengan baik.
salah satunya adalah untuk melatih
mental santriwati dan menjadikan KESIMPULAN
anak lebih percaya diri berbicara Berdasarkan hasil analisis
langsung di depan orang banyak data dan pembahasan hubungan rasa
karena dilakukan secara face to face. percaya diri dengan imtihan syafahi
Dari penelitian di atas dapat pada santriwati kelas VII, maka
diketahui ada hubungan yang positif kesimpulan yang dapat diambil
dan signifikan antara rasa percaya adalah:
diri dengan imtihan syafahi. Artinya, Dari data yang sudah
semakin tinggi rasa percaya diri yang dianalisis dan sudah dikonsultasikan
dimiliki maka semakin tinggi pula dengan rtabel pada taraf signifikan 1%
hasil atau nilai imtihan syafahi yang (0,330) dan 5% (0,254), dapat
diperoleh santriwati, demikian disimpulkan bahwa rxy > rtabel, yaitu
sebaliknya semakin rendah rasa 0,897 > 0,330 atau 0,897 > 0,254
percaya diri yang dimiliki maka maka terdapat hubungan positif yang
semakin rendah pula hasil atau nilai sangat signifikan antara rasa percaya
imtihan syafahi pada santriwati. diri dengan imtihan syafahi. Artinya,
Didukung oleh penelitian Mira semakin tinggi rasa percaya diri yang
Susanti (2011) pada penelitiannya dimiliki maka semakin tinggi pula
juga menyatakan bahwa kepercayaan nilai atau prestasi imtihan syafahi
diri diharapkan dapat membentuk yang dihasilkan santriwati.
individu yang lebih baik, melakukan Demikian pula sebaliknya semakin
sesuatu dengan tenang, tidak merasa rendah rasa percaya diri yang
minder atau rendah diri akan dimiliki maka semakin rendah pula
kemampuan yang dimiliki, memiliki imtihan syafahi yang dihasilkan
pandangan dan harapan yang positif santriwati.
tentang diri sendiri, mampu Berdasarkan interprestasi
melaksanakan sesuatu dan koefisien korelasi, hasil analisis dari
memecahkan permasalahan tanpa rxy secara kasar atau sederhana yaitu
rxy (0,897) terletak antara 0,80 – SARAN
1,000, maka interprestasi hasi Dari kesimpulan penelitian
lanalisis adalah terdapat korelasi yang dilakukan, maka ada beberapa
antara dua variable X dan Y dengan saran yang ditujukan kepada
korelasi yang sangat kuat. Direktur, Asatidz/ustadzat dan
Sumbangan efektif rasa Santriwati Pondok Pesantren
percaya diri terhadap imtihan syafahi Ta’mirul Islam Surakarta Tahun
sebesar 80% ditunjukkkan oleh Pelajaran 2011/2012.
koefisien determinasi (r2) sebesar 1. Direktur, diharapkan dapat
0,80 yang berarti masih terdapat 20% mempertahankan dan
faktor-faktor lain yang meningkatkan kualitas program
mempengaruhi imtihan syafahi di Pondok Pesantren yang telah ada
luar variabel rasa percaya diri dengan mengadakan pelatihan-
misalnya pemahaman bahasa arab, pelatihan sebagai sarana untuk
penguasaan materi dan kesiapan meningkatkan rasa percaya diri
santriwati dalam menghadapi ujian. dan imtihan syafahi maupun
Dari 62 responden yang imtihan tahriri pada santriwati.
memiliki rasa percaya diri yang 2. Asatidz/ustadzat, harus lebih
sangat tinggi hanya 1 responden memperketat peraturan untuk
(2%), tinggi 9 responden (15%), menggunakan bahasa Arab
sedang sebanyak 28 responden maupun bahasa Inggris dalam
(45%), kurang sebanyak 23 percakapan santriwati sehari-hari,
responden (37%), dan sangat kurang dan memberi hukuman bagi
sebanyak 1 responden (2%). Jadi santriwati yang tidak
kecenderungan tingkat rasa percaya menggunakan kedua bahasa
diri santriwati dalam menghadapi tersebut dalam kesehariannya. Hal
imtihan syafahi adalah sedang atau tersebut akan lebih meningkatkan
cukup, yaitu terbukti sebanyak 28 rasa percaya diri santriwati dalam
(45%) santriwati tergolong dalam menggunakan kedua bahasa
criteria sedang. tersebut sehingga mempermudah
santriwati dalam melaksanakan
imtihan syafahi. Lie, Anita . 2003. 101 cara
menumbuhkan percaya diri
3. Santriwati, dari hasil penelitian
anak. Jakarta: Gramedia
menunjukkan bahwa rasa percaya
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
diri terhadap imtihan syafahi pada Kuantitatif,Kualitatif Dan
santriwati tergolong sedang, oleh R&D. Bandung: Alfabeta

karena itu diharapkan lebih ________. 2010. Statistika untuk


Penelitian. Bandung: Alfabeta
meningkatkan rasa percaya
dirinya lagi sehingga mampu Yunus, Mahmud. 2000. Kamus
Arab- Indonesia. Jakarta:
memperoleh nilai imtihan syafahi Hindakarya Agung.
yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Al Kalali, Asad M. 2000. Kamus
Indonesia- Arab/ Asad M.
Alkalali.Jakarta: Bulan
Bintang.
Butler, Gillian. Hope, Tony. 2001.
Manage Your Mind. Jakarta:
Rajagrafindo Persada
Daryanto. 2001. Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta
Elfiky, Ibrahim. 2008. Terapi
Berpikir Positif. Jakarta:
Zaman
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi
Rasa Tidak Percaya Diri.
Jakarta : Puspa Swara
http://alpontren.com/index.php?mact
=News,cntnt01,print,0&cntnt0
1articleid=19&cntnt01showte
mplate=false&cntnt01returnid
=18. Diakses pada hari senin, 2
jJanuari 2012.

Anda mungkin juga menyukai