Artikel Hipotesis Afektif Filter
Artikel Hipotesis Afektif Filter
2 (2021), 999-999
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi, kecemasan,
serta kepercayadirian siswa dalam proses belajar mengajar dalam video
pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai materi Teks Persuasif. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengamati
video pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah mengetahui motivasi, kecemasan, serta
kepercayadirian siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat siswa yang mengalami kecemasan dan
kepercayadirian yang kurang dalam proses belajar mengajar.
ABSTRACT
This study aims to describe students' motivation, anxiety, and confidence
in the teaching and learning process in Indonesian language learning
videos regarding Persuasive Text material. The research method used is
a qualitative method by observing Indonesian language learning videos.
The results obtained from this study were to determine students'
motivation, anxiety, and self-confidence in the teaching and learning
process. The results of the analysis show that there are students who
experience anxiety and lack of confidence in the teaching and learning
process.
Keywords: affective filter; motivation; worry; confidence; persuasive
text;
1. PENDAHULUAN
Krashen (2002) menjelaskan hipotesisnya bahwa setiap individu memiliki
saringan afektif (affective filter). Maka yang harus diketahui dari hipotesisi tersebut
bahwa tidak semua individu berhasil mempelajari bahasa kedua, karena comprehensible
input tidak diterima secara baik.
1
Nama Penulis. Judul ...
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa observasi dengan
mengamati Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi “Teks Persuasif” pada Kelas 8
SMPN 22 Lantari Jaya, sebagai informan penelitian ini adalah siswa Kelas 8 SMPN 22
Lantari Jaya.
3. PEMBAHASAN
a. Motivasi
Motivasi adalah semua daya dalam diri pribadi seorang siswa yang
menimbulkan dan menjamin kegiatan belajar sehingga tujuan subyek dapat
dikehendaki dengan hasil yang tercapai (Sardiman, 2014). Motivasi belajar juga
memegang peranan penting dalam mengaktifkn gairah atau semangat dalam
belajar (Winkel, 2004).
belajarnya akan terganggu oleh konsentrasi yang lain karena tidak memiliki
semangat dalam fokus belajar.
Dalam video tersebut terlihat sebagian besar siswa di kelas nambak aktif,
namun mereka tidak memiliki sebuah semangat untuk melakukan diskusi secara
nyata dengan guru ataupun sesama teman kelompok. Hal tersebut dikarenakan
tidak semangatnya siswa yang membuat gairah belajar Teks Persuasif menjadi
menurun, akibatnya proses pembelajaran tidak hanya monoton, akan tetapi
membuat pemahaman siswa menjadi dipertanyakan.
b. Kecemasan
Dalam video proses pembelajaran tersebut terdapat kecemasan yang muncul dari
beberapa siswa seperti saat guru menanyakan suatu pertanyaan terlihat siswa cenderung
diam, takut, dan cemas. Kecemasan yang muncul dari beberapa siswa bisa jadi karena
beberapa penyebab diantaranya:
1. Perasaan Khawatir
Adanya kekhawatiran dari pikiran negatif siswa itu sendiri, seperti siswa
berpikiran negatif bahwa jawabannya yang dilontarkan itu salah atau tidak tepat.
Dari menit 18.27 saat guru melontarkan pertanyaan kepada siswa, siswa
cenderung diam dan menundukkan kepala seperti khawatir jika sewaktu-waktu siswa
tersebut bisa saja ditunjuk oleh guru tersebut dan khawatir jika menjawab dan jawaban
yang ia berikan itu kurang tepat.
2. Emosionalitas
Pengalaman yang negatif bagi siswa, seperti jawaban siswa selalu dianggap salah
oleh gurunya dapat menjadi penyebab munculnya kecemasan pada diri siswa yang akan
berdampak pada proses belajarnya.
c. Kepercayaan diri
Dalam video tersebut tidak hanya terdapat kecemasan yang muncul pada siswa
melainkan juga kurangnya kepercayaan diri dari siswa. Pada dasarnya semua siswa
memiliki kelebihan masing-masing yang artinya semua siswa pasti mampu untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Akan tetapi, banyak dari siswa
tersebut yang memilih untuk diam karena kurang memiliki kepercayaan diri untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Kebanyakan siswa memilih untuk diam karena siswa
kurang percaya terhadap kemampuan yang dimilikinya. Terdapat beberapa faktor yang
dapat menghambat kepercayaan diri siswa, diantaranya yaitu:
1. Takut
Jika siswa dihadapkan dengan suatu pertanyaan seperti yang terdapat dalam
video, siswa akan cenderung diam dan takut untuk menjawab. Hal itu dikarenakan
siswa takut jawaban yang diberikan merupakan jawaban yang salah.
Pada menit 4.41 terdapat salah satu siswa yang sudah menjawab akan tetapi, pada
saat ditunjuk oleh guru, siswa tersebut seperti takut untuk meneruskan jawabannya
dikarenakan takut jika jawaban yang ia berikan itu kurang tepat.
2. Negative thingkhing
Siswa kurang memiliki sikap optimis pada dirinya, padahal semua siswa memiliki
kemampuan pada dirinya.
Menit 3.18 terdapat dua orang siswa yang mengangkat tangan yaitu satu siswa
perempuan dan satu siswa laki laki untuk menjawab pertanyaan. Akan tetapi, pada saat
siswa perempuan yang ditunjuk untuk terlebih dahulu menjawab pertanyaan, siswa laki-
laki malah mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan, padahal terdapat
kemungkinan bahwa jawaban yang akan ia berikan itu jauh lebih baik dari yang lainnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tetsebut tidak menyadari bahwa dirinya itu
memiliki kemampuan.
4. SIMPULAN
5. REFERENSI
Abdusshomad, A. 2012 Affective Filter Terhadap Pengajaran Bahasa Kedua
(Bahasa Arab). Dosen Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug, Po Box 509
Tangerang 1500.
Amanah, F. P. 2017. Teori Krashen Sebagai Solusi Pemecahan Masalah
Kemampuan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Inggris Di Indonesia. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rizka Ayu, dkk. 2014. Hubungan Antara Motivasi dan Kepercayaan Diri dengan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Suruh. Universitas Kristen
Satya Wacana.