Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ULASAN PERBANDINGAN FILM


“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”
dan
“Surat Kecil Untuk Tuhan
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Nurul Rahmadani, M.Pd

Oleh :

Mutia Ramadhani 200801003

Prodi Perbankan Syariah

Fakultas Studi Islam

Universitas Muhammadiyah Riau

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Teks Ulasan ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Makalah Teks Ulasan ini. Dan penulis
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Teks Ulasan ini sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Teks Ulasan ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Pekanbaru, Mei 2023

Penyusun
BAB I
Pembahasan

1.1 struktur ulasan film “tenggelamnya kapal Van Der Wijck”

Berlatar tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali)
berlayar menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu
dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik yang menjadi bunga di desanya.
Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat meruntuhkan cinta
mereka berdua. Zainuddin hanya seorang yang tak berpunya dan tak bersuku karena ibunya
berdarah bugis dan ayahnya berdarah Minang, statusnya dalam masyarakat Minang yang
bernasabkan garis keturunan ibu tidak diakui. Oleh sebab itu, ia dianggap tidak memiliki
pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati adalah
perempuan Minang santun keturunan bangsawan.
Pada akhirnya, lamaran Zainuddin ditolak keluarga Hayati. Hayati dipaksa menikah dengan
Aziz (Reza Rahardian), laki-laki kaya terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada
Zainuddin. Karena kecewa, Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang
dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja
keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan
karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.
Tetapi sebuah peristiwa tak terduga menghampiri Zainuddin. Di tengah gelimang harta dan
kemasyhurannya, dalam sebuah opera, Zainuddin bertemu kembali dengan Hayati, kali ini
bersama suaminya, Aziz. Pada akhirnya, kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian
terberatnya. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal Van Der Wijck. Di
tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Hayati tenggelam. Sebelum kapal
tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa Hayati sebetulnya masih mencintainya.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013
yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara
lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene
merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil
menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi
biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan
latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya
hingga berakhir kematian.
Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali)
berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu
dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya.
Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata
yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui
rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.
Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik,
yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga
para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu,
Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan
sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera
angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang
merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat
istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.
Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan
menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau
tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara
keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga.
Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika
Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa
demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran
baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai
akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat
seluruh Nusantara.
Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin
yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera,
Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari pernikahan
paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci
yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian
terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.
Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan kurang
serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar
kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun
tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck,
seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis.
Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari
segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme
dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat
menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut
sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat
mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der
Wijck telah merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai dialognya
yang puitis lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat istiadat dan latar
belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali, kisah cinta keduanya
harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
Struktur Teks Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

Identifikasi
Judul film :Tenggelamnya kapal van der wijck
Sutradara :Sunil Soraya
Produser :Ram Soraya : Sonil Soraya
Genre :Romantis, Drama
Tanggal rilis :19 Desember 2013
Pemain :Pevita Pearce, Harjunot ali, Reza rahadian, Randy nidji, Arzetti bilbina, Kevin
andrean, Jajang C.noer, Niniek L Karim, Musra dahrizal katik rajo, Mangkuto

Orientasi 1
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013 yang
diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara lain
dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene merupakan
aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil menduduki
peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.

Orientasi 2
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner
(hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar
belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga
berakhir kematian.

Orientasi 3
Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali)
berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu
dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya.
Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata
yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui
rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.

Tafsiran 1
Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik, yaitu
ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para
tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu,
Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan
sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera
angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang
merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat
istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.
Tafsiran 2
Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan
menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau
tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara
keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga.

Tafsiran 3
Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin
memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi
bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru
hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai akhirnya
ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh
Nusantara.

Tafsiran 4
Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin yang
tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera, Zainuddin
bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari pernikahan paksa karena
harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak
lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian
terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.

Evaluasi 1
Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsound lagu-lagu yang terkesan kurang serasi
dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar kekinian.
Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun tak jelas
apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, seharusnya
diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis.

Evaluasi 2
Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi
dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan
kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh
hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga
membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan
penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.

Rangkuman
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck telah
merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai dialognya yang puitis
lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat istiadat dan latar belakang
ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali, kisah cinta keduanya harus
berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck.

2.2 Struktur Ulasan Film “ surat kecil untuk tuhan”

Identifikasi
Judul film : Surat Kecil Untuk Tuhan
Tahun rilis : 7 Juli 2011
Sutradara : Harris Nizam
Pemain : 1. Dinda Hauw sebagai Keke
2. Esa Sigit sebagai Andi
3. Alex Komang sebagai Ayah
4. Ranty Purnamasari sebagai Ibu
5. Heri Savalas sebagai Pak Yus
6. Egi John sebagai Chika

Orientasi 1
Film Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan sebuah film yang di adaptasi dari novel dengan
judul yang sama berdasarkan kisah nyata tentang Gita Sesa penderita kanker
Rhabdomyosarcoma. Film drama biografikal yang di rilis pada 7 juli 2011 ini merupakan film
garapan Harris Nizam dan di produseri oleh Sarjono Sutrisno.

Orientasi 2
Dinda Hauw berperan sebagai Gita Sesa atau yang biasa di kenal dengan nama Keke. Gadis
berusia 13 tahun yang beruntung mempunyai keluarga dan teman-teman yang menyayanginya.
Alex Komang berperan sebagai Ayah Keke.

Tafsiran Isi
Semuanya tampak begitu sempurna sampai pada tahun 2003 dokter menyatakan
bahwa keke mengidap kanker. Keke sering mengalami mimisan, sulit bernapas dan matanya
memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar
dibawah kelopak mata bagian kiri. Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma atau yang
orang awan sebut kanker jaringan lunak. Keke merupakan pasien pertama di Indonesia yang
positif mengidap penyakit tersebut. Dokter menyarankan operasi untuk menghilangkan sel-
sel kanker tersebut. Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun juga sebagai
orang tua mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi.
Maka, ayah beserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah
pada siapapun yang merahasiakan penyakitnya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan
menunjukkan perjuangan bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan
hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberi nafas
panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto(Alex Komang) tidak menyerah. Ia terus berjuang agar
sang putri kesayangan itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam
menyelamatkan putrinya begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan
alternatif dan berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya
kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh kanker
itu yaitu kemoterapi, perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala
upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6
bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhya. Sekali
kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut yang ada ditubuhnya dan tubuh kecil Gita
harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh. Kebesaran Tuhan membuatnya dapat
bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang di
idap oleh gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi sebuah
perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya terjadi pada orang tua.
Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker tersebut menjadi prestasi yang
membanggakan sekaligus membuat semua Dokter didunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebagiaan sesaat, Keke sadar
nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan
sebuah kanker dating lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda yaitu di pelipis mata sebelah
kanan. Kali ini, Ayahnya mencoba cara yang pertama, berharapbisa membunuh kanker nakal
itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh rambut keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya
kanker itu mulai kebal dengan bahan kimia kanker itu itu tetap duduk manis di pelipis kanan
keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana dokter pun
menyarankan untuk operasi. Karena desperdo, mereka pun kembalike Indonesia dengan
kondisi keke yang semakin parah, kanker itu mulai menyebar keseluruh tubuh ke paru-paru,
Jantung dan organ-organ lain. Dengen kondisi yang begitu parah semangat Keke sangat
tinggi dia tetap kekeh untuk sekolah bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi
digerakkan.
Waktu pun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus
diawat inap lagi di Rumah Sakit dan mengalami koma selama tiga hari. Dalam masa opname
itu ada berita yang begitu membanggakan baik Keke dan keluarganya bahwa Allah memang
memberikan cobaan sesuai kemampuan hambanya. Keke membuktikan semua itu Keke
menjadi juara tiga dikelasnya dalam ujian akhir Sekolah.
Dokter pun menyerah terhadap kanker yang diderita Keke, di nafasnya terakhir ia
menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati dari
seorang remaja. Nafasnya pun telah berakhir 25 Desember 2006 tepatnya setelah ia
menjalankan ibadah Puasa dan Idul Fitri terakhir bersama keluarga dan sahabatnya, namun
kisahnya menjadi abadi.
PUISI KEKE
SURAT KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan…..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan …..
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan …..
Bolehkan aku menulis surat kecil untukmu
Tuhan …..
Bolehkan aku memohon satu hal kecil untukmu
Tuhan …..
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memadang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan …..
Izinkanlah rambutku kembali tubuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan …..
Bolehkan aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan kepada Ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan …..
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan …..
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku andai aku bisa kembali …
Kedunia yg kau berikan padaku

Evaluasi 1
Pada tahun 2003, kanker mulai menghinggapinya. Wajah cantik Keke berubah menjadi
mengerikan. Selama setahun Keke menjalani Kemoterapi dan radiasi yang mengakibatkan
rambut Keke mulai rontok, kulitnya mengering dan sering mual-mual. Ayah Keke selalu
berusaha mencari cara agar putrinya bisa sembuh. Sahabat-sahabat nya pun selalu
menyemangati Keke. Begitu juga dengan Keke yang tetap tegar bersekolah meskipun
keadaannya sedang buruk.

Evaluasi 2
Setahun Keke menjalani berbagai macam pengobatan yang menyakitkan. Ketekunan Keke
membuahkan hasil yang cukup baik. Kanker yang di deritanya di nyatakan sudah sembuh oleh
dokter. Keke pun mulai menjalani aktivitasnya seperti sekolah dan berkumpul bersama
sahabat-sahabatnya.
Evaluasi 3
Setelah semuanya berbahagia karena keadaan Keke yang cukup baik dalam waktu yang lama.
Namun ternyata kanker itu kembali menghinggapi tubuh Keke dengan lebih parah dan
mematikan. Keadaan Keke semakin memburuk. Dokter-dokter yang menangani Keke
memvonis bahwa Keke tidak akan bertahan selama tiga bulan. Keke berhasil bertahan selama
satu tahun, meskipun begitu akhirnya keke meninggal akibat kanker yang di deritanya itu.

Rangkuman
Menurut saya, film ini sangat di rekomendasikan pada para remaja untuj di tonton. Karena film
mengajarkan tentang sebuah semangat yang pantang menyerah meskipun sudah tidak ada cara
lagi dan juga tentang persahabatan yang setia.

2.3 Persamaan Struktur Ulasan Film


PERSAMAAN
• Alur cerita kedua film maju
• Terdapat konflik dalam percintaan dan keluarga
• Akhir cerita dalam film berakhir mengharukan
• Kebanyakan suasana haru biru
• Konflik dalam cerita lebih dari satu
• Film dibuat berdasarkan kisah nyata

2.4 Perbedaan Struktur Ulasan Film


Film “Van Der Wijck” Film “Surat Kecil Untuk Tuhan”
Berlatar waktu pada masa lampau.
Para tokoh menggunakan pakaian pada zaman tahun 30-an.
Menggunakan bahasa daerah yang baku.
Memiliki makna dalam kisah cinta
Mengacu pada hokum adat
Film bertema dan berlatar seperti keadaan tahun 1930-an
Berlatar waktu pada masa kini
Para tokoh menggunakan pakaian zaman sekarang
Menggunakan bahasa Indonesia yang bukan EYD
Memiliki makna dalam kehidupan
Tidak terikat unsur adat
Film bertema dan berlatar zaman sekarang
BAB 2

2.1 Kesimpulan
Dari teks ulasan film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” dan “Surat Kecil Untuk Tuhan”
kita dapat mengambil makna bahwa kehidupan tidak selamanya berjalan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Dan film yang keduanya merupakan garapan anak bangsa ,dapat dilihat
bahwa perkembangan film di Indonesia dapat diandalkan dan memiliki banyak kreatifitas.
Serta penulis berharap kedua film ini dapat menjadi motivasi bagi penerus bangsa khususnya
generasi muda agar terus mewarnai kancah perfilman di Indonesia.
2.2 Daftar Pustaka
http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html ,
http://manyunosd.blogspot.co.id/2016/02/memahami-teks-ulasan-drama-film.html ,
http://sitikhoiriyah98.blogspot.co.id/2015/05/makalah-mengulas-film-assalamualaikum.html

Anda mungkin juga menyukai