DISUSUN OLEH :
TRISIA LIRINA
TAHUN AJARAN
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Kepala Sekolah
SMK KESEHATAN SAMARINDA
i
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan Puji Syukur serta nikmat pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya yang melimpah, atas terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Di Apotek Mitra Sahabat.
Dalam penyusunan laporan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu di antaranya
sebagai berikut:
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Kepada kedua orang tua kami tersayang yang selalu mendukung kami selama
PKL berlangsung.
3. Bapak Andi Syakir , M.T sebagai Kepala Sekolah SMK Kesehatan Samarinda.
4. Apt. Fauzi Rahman S.Farm selaku kepala program keahlian farmasi SMK
Kesehatan Samarinda.
5. Apt. Nurkholida Zia S.Farm yang telah membimbing kami selama pembekalan
di SMK Kesehatan Samarinda, dan Apt. Diani Anglia S.Farm selaku guru
pembimbing PKL di Apotek Mitra Sahabat.
ii
Meskipun telah berusaha menyelesaikan Laporan ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa Laporan ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan Laporan ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga Laporan ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
Trisia Lirina
penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN..............................................................................................1
a. Perencanaan............................................................................................................
b. Pengadaan...............................................................................................................
iv
c. Penyimpanan...........................................................................................................
d. Administrasi............................................................................................................
e. Keuangan................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................
a. Perencanaan............................................................................................................
b. Pengadaan...............................................................................................................
v
c. Penerimaan..............................................................................................................
d. Penyimpanan..........................................................................................................
e. Pengendalian...........................................................................................................
f. Pemusnahan.............................................................................................................
h. Administrasi............................................................................................................
i. Keuangan.................................................................................................................
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................................
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................
4.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................................
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pembekalan farmasi.
1
2. Memberikan gambaran bagaimana tata kerja, situasi dan kondisi di apotek.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ketentuan Umum Apotek
3. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
5. Resep adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada
Apoteker baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan sediaan farmasi atau alat kesehatan kepada pasien.
1.Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
3
2.3 Pendirian Apotek
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 9 tahun 2017
Tentang Pendirian Apotek yaitu:
1.Lokasi
2. Bangunan
Bangunan apotek harus memiliki sarana ruang yang cukup berfungsi sebagai
tempat penerimaan Resep, pelayanan resep dan Peracikan. Penyerahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan, Konseling Penyimpanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan, dan arsip. Prasarana Apotek paling sedikit terdiri atas instalasi air
4
bersih, intalasi listrik,sistem tata udara, sistem prediksi kebakaran. Peralatan
apotek meliputi semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelayanan
kefarmasiaan antara lain meliputi rak obat, alat peracikan, bahan pengemas obat,
lemari pendingin, meja, kursi, komputer, sistem pencatatan mutasi obat, formulir
catatan pengobatan pasien den peralatan lain sesuai dengan kebutuhan.
(3) Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima permohonan dan
dinyatakan telah memenuhi kelengkapan dokumen administratif Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota menugaskan tim pemeriksa untuk melakukan
pemeriksaan setempat terhadap kesiapan Apotek.
(4) Tim pemeriksa harus melibatkan unsur dinas kesehatan kabupaten/kota yang
terdiri atas:
a. Tenaga kefarmasian
(5) Paling lama dalam waktu enam hari kerja sejak tim pemeriksa ditugaskan, tim
pemeriksa harus melaporkan hasil pemeriksaan setempat yang dilengkapi Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
5
(6) Paling lama dalam waktu dua belas hari kerja sejak Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menerima laporan dan dinyatakan memenuhi persyaratan,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menerbitkan SIA dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai POM, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Organisasi Profesi.
(7) Dalam hal hasil pemeriksaan bila dinyatakan masih belum memenuhi
persyaratan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota harus mengeluarkan surat
penundaan paling lama dalam waktu dua belas hari kerja.
6
tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan dan mengganti obat generik
yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
2. Pembekuan izin apotek untuk jangka waktu selama lamanya 6 bulan sejak
dikeluarkannya penempatan pembekuan kegiatan di apotek. Pembekuan izin
apotek dapat kembali dicairkan apabila apotek telah membuktikan bahwa telah
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Hal ini dilakukan setelah menerima laporan pemeriksaan dari Tim
Pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Keputusan izin apotek
oleh Dins Kabupaten/Kota disampaikan langsung kepada yang bersangkutan, dan
tembusan kepada Menteri dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Setempat, serta
Kepala Balai POM setempat. Apabila surat izin apotek dicabut, Apoteker
Pengelola Apotek atau Apoteker Pengganti wajib mengamankan perbekalan
farmasinya.
7
Pengamanan tersebut dilakukan dengan tata cara sebagai berikut:
2. Narkotika, psikotropika dan resep harus dimasukan dalam tempat yang tertutup
dan terkunci.
8
2.5.2 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga dalam
rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan jenis dan dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran, serta menghindari kekosongan obat.
4. Metode just in time yaitu dilakukan saat obat dibutuhkan dan obat yang tersedia
di apotik dalam jumlah terbatas, Digunakan untuk obat yang jarang dipakai atau
diresepkan dan harganya mahal serta memiliki waktu kadaluarsa pendek.
b. Pengadaan
9
kesehatan di bidang farmasi lainnya dan harusditandatangani oleh Apoteker
Pengelola mencantumkan nama dan nomor SIPA.
1. Pemesanan Barang
Pemesanan barang atau order dilakukan oleh Apoteker atau Asisten Apoteker
berdasarkan catatan yang ada dalam buku habis bersih dan catatan barang-barang
yang hampir habis di Apotek. Sebelum dilakukan order, obat yang tertulis dalam
surat pesanan harus dicocokin dengan buku Defecta.
2. Cara pemesanan
Cara pemesanan barang dilakukan dengan menuliskan surat pesanan (SP), selain
narkotika, dan psikotropika meliputi tanggal, nomor pesanan, kode supplier, nama
barang, jumlah barang, satuan barang. SP akan diambil salesman masing- masing
PBF, apabila salesman PBF tidak datang, order dapat dilakukan mealui telepon
(untuk obat selain narkotika dan psikotropika).
3. Pembayaran
4. Konsinyasi
Konsinyasi merupakan suatu bentuk kerja sama antara apotek dengan suatu
perusahaan atau distributor yang menitipkan produknya untuk dijual di apotek,
misalnya alat kesehatan, obat-obatan baru, suplemen kesehatan, atau sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan yang baru beredar di pasaran. Setiap dua bulan
sekali perusahaan yang menitipkan produknya akan memeriksa produk yang
dititipkan di apotek, hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah produk
yang terjual pada setiap dua bulan. Pembayaran yang dilakukan oleh apotek sesuai
jumlah barang yang laku. Apabila barang konsinyasi tidak laku, maka dapat
diretur atau dikembalikan ke distributor yang menitipkan.
10
c. Peyimpanan
Perbekalan farmasi yang telah diterima kemudian disimpan dalam gudang obat
secara alfabetis yang tersedia di apotek. Penyimpanan barang di apotek
dilaksanakan berdasarkan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired First Out). Sistem FIFO adalah penyimpanan barang dimana barang yang
datang terlebih dahulu akan disimpan di depan sehingga akan dikeluarkan lebih
dulu dari lainnya, sedangkan system FEFO adalah penyimpanan barang dimana
barang yang mendekati tanggal kadaluarsanya diletakkan di depan sehingga
dikeluarkan lebih dulu dari lainnya, sedangkan barang yang tanggal kadaluarsanya
masih lama di letakkan di belakang, demikian seterusnya system ini digunakan
agar perputaran barang di apotek dapat terpantau dengan baik sehingga
meminimalkan banyaknya obat-obat yang mendekati tanggal kadaluarsanya yang
berada di apotek. System penyimpanan obat di apotek antara lain:
1. Narkotika dan Psikotropika di dalam lemari khusus dua pintu yang di lengkapi
dengan kunci dan terletak menempel pada lemari besar dengan tujuan agar tidak
bisa dipindahkan sehingga sulit untuk dicuri..
2. Obat bebas dan bebas terbatas di sebut sebagai obat OTC (Over The counter) di
simpan di rak biasa atau di simpan berdasarkan kegunaannya penyusunan OTC
digolongkan menjadi tetes mata, cream, salep, tablet, dan sirup.
d. Administrasi
11
2. Administrasi pelayanan meliputi: pengarsipan resep, pengarsipan catatan,
pengobatan pasien, pelayanan pengobatan untuk diri sendiri penggunaan obat. dan
pengarsipan hasil monitoting penggunaan obat.
e. Keuangan
Keuangan meliputi adminitrasi untuk uang masuk, uang keluar, buku harian
penjualan. Catatan mengenai uang masuk meliputi laporan penjualan harian,
sedangkan uang keluar tercatat dalam buku pengeluaran Apotek.
1. Pelayanan resep
Pelayanan resep di apotek memiliki prinsip dengan satu sama lain. Setelah pasien
di periksa oleh dokter,dokter langsung menuliskan resep, kemudian pasien
menebus resep obat tersebut ke apotek setelah resep tersebut diterima, kemudiaan
obat di cek ketersediaannya, dan bila tersedia Tenaga Teknis Kefarmasiaan( TTK)
memberikan harga, kemudian diracik dan diberi etiket. Setelah selesai, dilakukan
pengecekan terlebih dahulu, apakah obat sudah sesuai dengan resep atau tidak.
Kemudian resep yang telah dikerjakan, diserahkan ke bagian administrasi untuk
diserahkan kepada pasien. Dalam penyerahan obatasisten apoteker selalu ramah,
menerangkan informasi tentang penggunaan, khasiat, serta aturan pakai obat yang
baik dan benar.
12
ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpatisipasi
secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi
informasi, antara lain dengan penyebaran leflet/brosur, poster, penyuluhan dan
lain-lain.
Pelayanan obat tanpa resep merupakan pelayanan kepada pasien yang ingin
melakukan pengobatan sendiri, dikenal dengan swamedikasi. Obat untuk
swamedikasi meliputi obat-obat yang dapat digunakan tanpa resep, yaitu Obat
Wajib Apotek (OWA), obat bebas terbatas, dan obat bebas.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Waktu, Tempat, Teknis dan Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Praktek Keja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 01 Mei
2023 sampai dengan 30 Juni 2023. Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dilakukan pada Apotek Mitra Sahabat yang beralamat di Jl.Ahmad yani 1
Ruko CTC A3 Rt 18, Temindung Permai, Sungai Pinang Apotek Mitra Sahabat
buka setiap hari pada pukul 07:30 WITA sampai dengan pukul 22:30 WITA.
Dengan teknis pelaksanaan yang dibagi menjadi dua shift yaitu pagi pukul 07:30
WITA sampai dengan 15:00 WITA dan shift sore 15:00 WITA sampai dengan
22:30 WITA
Apotek Mitra Sahabat berdiri pada tanggal 17 agustus 2017 oleh seorang
Apoteker yaitu Ibu apt.Norhayati,S.Farm., M.Si. Pendirian Apotek di bangun
karena adanya saran dan masukan dari sang sahabat yang mengajak bekerja sama
untuk mendirikan Apotek di pinggir kota agar pelayanan kesehatan bagi
masyarakat semakin luas, tetapi untuk saat ini Apotek Mitra Sahabat sudah berdiri
sendiri dengan kata lain tidak bekerja sama lagi dengan siapapun.
14
3.4 Visi dan Misi Apotek Mitra Sahabat
Visi :
Misi:
2. Kami melayani sesama dengan setulus hati, bersikap sopan, santun, ramah,
antusias, dan jujur.
3. Kami siap bermitra untuk mengembangkan jaringan apotek secara luas ke area
yang membutuhkan pelayanan dan ketersediaan barang yang lengkap dengan
harga yang kompetitif.
5. Kami terus meningkatkan kemampuan diri bagi karyawan mengenai hal sediaan
farmasi, layanan konsumen untuk mendukung kinerja apotek.
15
3.5 Pengelolaan Apotek
PSA/APJ PSA
Apt. Norhayati Gardia Priatama
S.Farm.M.Si A.Md.Ak
(Bagian Pajak)
Aping Aping
Apt.Riska Harfiani Apt. Aulia Atika S.Farm
Junaid S,Farm
(Koordinator Tim (Koordinator tim
barang/stok) marketing, dan rekap
data obat ED)
(validasi faktur & penanggung jawab lemari psiko dan narko)
16
3.5.2 Sarana Dan Prasarana Apotek
a) Mortir
b) Gelas ukur
c) Sudip
d) Batang pengaduk
e) Kertas perkamen
g) Kartu stock
h) Apar
Prasarana:
a. Lemari pendingin
b. Show case
c. Printer
d. Copy resep
f. Komputer
g. Bantex
h.Toilet
i. AC
17
3.5.3 Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya
diapotek
a. Perencanaan
c. Just In Time: berdasarkan obat yang jarang diresepkan, harga obat mahal dan
tidak distok di apotek, Sehingga di lakukan dalam bentuk pesanan.
b.Pengadaan
Pemesanan obat di Apotek Mitra Sahabat dilakukan tiap hari kecuali hari minggu
dan hari libur. Obat yang akan dipesan ditentukan oleh Apoteker Penanggung
jawab Apotek dan disesuaikan dengan defecta sehari sebelumnya dan perbekalan
farmasi yang habis atau dibutuhkan. Setelah Apoteker menentukan perbekalan
farmasi yang akan dipesan, bagian purchasing akan melakukan pemesanan obat
lewat chat via WhatsApp, via aplikasi, via telepon ke PBF yang menyediakan
perbekalan farmasi yang akan di pesan. Lalu bagian purchasing menulis surat
pesanan lalu didokumentasikan dan dikirim ke PBF yang bersangkutan. Fisik
surat pesanan tersebut akan di ambil oleh PBF saat barang datang.
18
Selain itu surat pesanan juga wajib harus di input ke dalam sistem bernama
"Vmedis". Vmedis adalah aplikasi berbasis online untuk mengetahui anggaran
yang dikeluarkan dalam sekali pemesanan yang ada pada surat pesanan Selain
melakukan secara rutin, Apotek Mitra Sahabat juga melakukan pengadaan cito
atau just in time apabila ada kebutuhan sediaan farmasi yang mendesak / pesanan
atau terjadi kekosongan barang pada waktu pengadaan tertentu.
c.Penerimaan
Penerimaan sediaan farmasi di Apotek Mitra Sahabat dilakukan oleh apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).
Barang yang datang dilakukan pemeriksaan apakah barang yang diterima sudah
sesuai dengan faktur dan surat pesanan. Hal- hal yang harus diperhatikan pada
saat melakukan penerimaan barang, antara lain:
1) Membaca faktur dari distributor, disesuaikan dengan nama apotek dan alamat
yang dituju
19
4) Barang yang diterima minimal tanggal kadaluarsanya satu tahun dari tanggal
orderan, jika tidak sesuai mohon dilakukan retur barang
5) Memeriksa keutuhan sediaan (segel terbuka, botol pecah, botol bocor, box
basah, box rusak) tidak diperkenankan menerima sediaan yang tidak utuh, jika
sediaan rusak maka sediaan tersebut dapat dikembalikan ke distributor yang
bersangkutan (retur).
6) Faktur yang telah diperiksa ditanda tangani oleh apoteker atau TTK yang
memiliki izin, kecuali faktur psikotropika dan narkotika harus ditandatangani oleh
Apoteker Penanggung Jawab Apotek
9) PBF akan memberikan Copy faktur dan apotek menyerahkan surat pesanan asli
ke PBF
d. Penyimpanan
Tata cara dan pengelolaan penyimpanan obat secara tepat penting untuk dilakukan
karena obat merupakan salah satu faktor terpenting dalam pelayanan kesehatan.
Berikut cara penyimpanan dann sistem penyimpanan sediaan di Apotek Mitra
Sahabat:
20
4) Barang harus disimpan dalam bentuk wadah asli, jika barang mendekati
kadaluarsa (6 bulan) sebelum tanggal kadaluarsa disimpan terpisah dan diberi
penandaan khusus.
e.Pengendalian
Stock opname dilakukan secara berkala setiap sebulan sekali untuk memastikan
stok fisik dan komputer sesuai serta 3 bulan sekali untuk memastikan stok dan
kadaluarsa
21
f.Pemusnahan
Pencatatan di Apotek Mitra Sahabat dilakukan pada setiap proses sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, meliputi pengadaan (buku defekta,
surat pesanan, dan faktur) penyimpanan kartu stok secara elektronik otomatis,
penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
Pelaporan Psikotropika & Narkotika di lakukan setiap awal bulan sebelum tanggal
10 melalui aplikasi SIPNAP (Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika).
h.Administrasi
1. Administrasi umum
2. Administrasi pelayanan
22
i.Keuangan
Keuangan di Apotek Mitra Sahabat dipegang dan dikelola oleh ibu Norhayati
sendiri. Beberapa tugas yang dilakukan seperti menghitung atau kalkulasi biaya
obat dan resep Ada dua komponen yakni:
1)Pemasukan
Biaya dari beberapa obat, resep, dan alkes yang diterima dari pasien konsumen
dapat dimasukkan dalam keuangan di Apotek, pemasukan setiap hari bertambah
dan menjadi kas bagi Apotek. Pendapatan Apotek Mitra Sahabat terbagi menjadi
2 yaitu pandapatan pada shift pagi dan shift sore pada saat tutup apotek.
Pendapatan total dijumlahkan semua setelah dikurangi jumlah kas dan
pengeluaran pada hari itu.
2)Pengeluaran
Pengeluaran dapat terjadi dari beberapa transaksi di Apotek Mitra Sahabat seperti
gaji karyawan, listrik, wifi, air, pajak, pembayaran ke PBF/Distributor obat, biaya
ATK dan lain lain.
Di Apotek Mitra Sahabat tersedia Praktek Dokter Spesialis Kejiwaan yaitu dr.
Eka Yuni Nugrahayu, Sp.KJ. yang bersikat on call, beliau datang melayani pasien
jika ada panggilan atau telah melakukan temu janji dengan pasien.
23
A.Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian resep atau skrining resep di Apotek Mitra Sahabat dilakukan oleh
apoteker dan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan alur
sebagai berikut:
meliputi nama dokter, nomor izin praktik, alamat, tanggal penulisan resep, tanda
tangan dan paraf dokter (terutama untuk obat psikotropika dan narkotika)nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien, nomor telepon.
terutama untuk pasien yang ada alergi terhadap obat. makanan atau minuman.
Untuk pembayaran dalam bentuk Qris, transfer bank, dan debit wajib di printkan
struk agar tidak selisih dalam menghitung uang tutup shift.
B.Dispensing
1.Menyiapkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sesuai permintaan resep.
24
3.Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk
pemakain luar sesuai permintaan.
4.Menulis nama pasien, tanggal resep, nama obat cara pakai sesuai permintaan
resep serta petunjuk dan informasi lain.
5.Menempelkan sediaan farmasi dan etiket pada sediaan sirup harus di botol obat
dan tidak tertutup nama obatnya.
6.Memasukkan sediaan farmasi dan etiket ke dalam plastik klip dan diberikan
etiket.
7.Sebelum obat masuk ke bagian penyerahan, harus dicek terlebih dahulu jika
diperlukan (nama pasien, dokter, nama obat, jumlah, jenis obat, dan aturan pakai)
serta copy resep.
3.Memeriksa identitas dan alamat pasien serta dokter yang menulis resep
4.Mencocokkan struk yang ada pada pasien dengan resep yang diberikan
25
3.7 Strategi Pengembangan Apotek Mitra Sahabat
1.Lokasi tempat Apotek yang strategis berada di pinggir jalan dan mudah di
jangkau
Promosi di Apotek Mitra Sahabat melalui story WhatsApp, story Facebook, story
instagram dan postingan, edukasinya melalui informasi penggunaan obat, cara
penggunaan obat dan promosi obat yang tersedia di Apotek Mitra Sahabat.
Apotek Mitra Sahabat melayani pembelian online lewat beberapa aplikasi, yaitu
aplikasi Toko Pedia, Halodoc, Vmedis Mart dan juga via WhatsApp atau DM
instagram.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Apotek Mitra Sahabat ini adalah:
2. Melengkapi sediaan obat yang dibutuhkan pasien yang belum ada di apotek
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Lampiran 1 : Denah Lokasi Apotek
29
Lampiran 2 : Denah Bangunan (lay out) apotek
30
Lampiran 3 : Alur Pelayanan Resep
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan administratif meliputi nama dokter, nomor izin praktek,
alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter (terutama untuk obat psikotropika
dan narkotika), nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien, nomor telpon
b. Melakukan pemeriksaan ketersediaan barang meliputi jenis, jumlah dan dosis obat sesuai resep
c. Mengkaji aspek klinis terutama untuk pasien yang ada alergi terhadap obat, makanan, minuman
d. Menghitung harga barang dan meminta persetujuan pasien terhadap harga obat yang ditebus
e. Melakukan penyelesaian pembayaran, diinput dan diprint struk penjualan
f. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan
a. Menyiapkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP) sesuai dengan
permintaan resep
b. Menghitung kesesuaian dosis dan meracik sediaan farmasi (WAJIB mencuci tangan dan sebaiknya
menggunakan sarung tangan serta masker) apabila obat butuh untuk diracik
c.Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk obat luar
d. Menulis nama pasien, tanggal resep, nama obat, cara pakai sesuai permintaan resep serta
petunjuk dan informasi lain (SIRUP WAJIB MENULISKAN MAKSIMAL PENYIMPANAN SETELAH
DIBUKA)
e. Menempelkan etiket pada sediaan sirup harus dibotol obat dan tidak tertutup nama obatnya f
Masukkan sediaan farmasi dan etiket ke dalam plastik klip dan diberikan etiket
g. Sebelum obat masuk kebagian penyerahan, HARUS dicek terlebih dahulu (nama pasien, dokter,
nama obat, jumlah, jenis obat dan aturan pakai) serta copy resep jika diperlukan.
a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket
dengan resep) serta copy resep dan kwitansi
b. Mendata nomor whatsapp/telepon customer dengan masukkan nomor terlebih dahulu sehingga
data customer tidak double
c. Memanggil nama pasien dan usia dengan jelas serta nama dokter
d. Memeriksa identitas dan alamat pasien serta dokter yang menulis resep
e. Mencocokkan struk yang ada pada pasien dengan resep yang akan diberikan
f. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat (JALANKAN UP SELLING, CROSS SELLING)
g. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan
h. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan serta menyatukan resep, copy resep
serta kwitansi jika ada.
31
Lampiran 4 : Pelayanan Non Resep
b. Menggunakan Metode
WWHAM (untuk siapa, apa
gejalanya/keluhan yang c. Mendata nomor
a. Menyapa pasien dengan whatsapp/telepon customer
dirasakan, sudah berapa lama
ramah, senyum dan didatangin. dengan masukkan nomor
keluhannya, apa yang sudah
dilakukan keluhannyobat apa terlebih dahulu sehingga data
yang sudah diberikan) customer tidak double
32
Lampiran 5 : Contoh Etiket Apotek
a. Etiket tablet
b. Etiket sirup
33
Lampiran 6 : Surat pesan obat/barang biasa apotek
34
Lampiran 7 : Surat pesanan Psikotropika Apotek
35
Lampiran 8 : Surat Pesanan Narkotika Apotek
36
Lampiran 9 : Surat pesanan Prekursor Apotek
37
Lampiran 10 : Surat pesanan OOT Apotek
38
Lampiran 12 : Kwitansi Apotek
39
40
Lampiran 13 : contoh laporan penggunaan narkotika apotek
41
Lampiran 14 : contoh laporan penggunaan psikotropika apotek
42
Lampiran 15 : Copy Faktur Pembeliaan
43
Lampiran 16 : Dokumentasi meracik sediaan kapsul
44
Lampiran 17 : Dokumentasi Bersama Apoteker, Aping, dan TTK
45