Anda di halaman 1dari 12

JC-DIJ[4[AS

EDtolftotlr. PEt\IQ{8rInJ{xEPAna rfrs%nar4l


JURII AL PE,IGABDAfi XEPADA IIISI ARAXAT
VOLU{IiE 07 NOtlOR0t MARET2016

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK

Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nurkolis


sunan_dar1 5@yahoo.com, juliejanti@gmail.com, nurkolis@gmail.com

Abstract

This activity ,s as an attempt to


improve the professionalism of
educators that are teachers, principals, and superintendents who followed by 67
participants in Sub District Education of Tahunan-Jepara Regency. This devotion
is packaged in the form of a scientific article writing workshop given by 3
persons for 3 days. This worl<shop as a form of continuous proffessional
development, mandated by Permen PAN and KB. Also Regulations of President
of Indonesia. During workshop session, participants were enthusiastic to follow
this event and hope to have the advanced form of accompaniment octivities so
that participants are ready to produce ready-scientific article submitted to a
scientific journal.

Keywords: Development of Sustainable Keprofesian, Scientific Papers, and


Scientific Journals.

Abstrak

Pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai upaya untuk


meningkatkan profesionalisme para pendidik baik itu guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah yang dikuti oleh 67 peserta di lingkungan UPT Pendidikan
Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara. Pengabdian ini dikemas dalam bentuk
workshop penulisan artikel ilmiah yang diberikan oleh 3 orang pengabdi selama 3
hari. Workshop ini sebagai bentuk pengembangan keprofesian berkelanjutan
seperti yang diamanatkan dalam Permenpan dan Reformasi Birokrasi dan
Peraturan Presiden RI. Selama peiatihan dan workshop berlangsung, para peserta
antusias untuk mengikuti kegiatan ini dan berharap ada kegiatan lanjutan berupa
pendampingan sehingga peserta siap menghasilkan artikel imliah yang siap
dikirimkan ke jurnal ilmiah.

Kata Kunci: Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Karya Tulis llmiah, dan


Jurnal llmiah.

A. PENDAHULUAN ilmiah berdasarkan hasil penelitian tindakan


Pelatihan penulisan artikel ilmiah kelas atau penelitian tindakan sekolah.
yang diselenggarakan oleh para pengabdi ini Sernentara itu target luaran kegiatan ini
ini bertujuan agar peserta mampu menulis adalah artikel ilmiah yang sudah jadi dan

84
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nurkolis

siap dikirimkan untuk dipulikasikan di Kabupaten Jepara serta Kantor Kementerian


jurnal ilmiah. Universitas PGRI Semarang Agama Kabupaten Jepara. Diikuti oleh pria
sebagai institusi awal para pengabdi mampu dan wanita dengan tingkat pendidikan antara

memberikan pelatihan ini karena memiki Sl dan 52. Peserta dari sekolah atau

dosen Pascasarjana yang kompeten dan madrasah negeri maupun sekolah atau
berpengalaman menulis karya tulis ilmiah madrasah swasta.

termasuk menulis di jurnal ilmiah. Pengabdian masyarakat ini


Kegiatan ini dilaksanakan dengan dimaksudkan untuk meningkatkan
menggunakan motode workshop dan kemampuan para guru, kepala sekolah, dan
pendampingan atas hasil penelitian dan pengawas sekolah untuk menulis artikel
produk berupa draft jumal ilmiah. Draft ilmiah. Diharapkan artikel ilmiah yang
jurnal ilmiah tersebut akan didampingi lagi dihasilkan dari pelatihan ini akan dikirimkan
sehingga menjadi produk artikel imliah yang ke jurnal ilmiah baik yang berada di
siap dipublikasikan. Daft artikel ilmiah ini lingkungan Universitas PGRI Semarang
bersumber dari hasil penelitian tindakan atau di lingkungan universitas lain.

kelas yang dilakukan oleh gffi, atau

penelitian tindakan sekolah yang dilakukan B. PELAKSANAAN DAN METODE


oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah. KEGIATAN
Peserta pengabdian ini terdiri dari Workshop penulisan artikel ilmiah
para guru, kepala sekolah, dan pengawas ini diperuntukkan bagi pendidik di Unit
sekolah baik dari jenjang SD-MI, SMP- Pelaksana Teknis Pendidikan di Kecamatan
MTs, dan SMA-MA yang jumlahnya 67 Tahunan Kabupaten Jepara. Walaupun
orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada dalam kenyataannya juga ada peserta yang
tanggal 26-29 Agustus 2015 bertempat di berasal dari madrasah di bawah pembinaan
UPTD Pendidikan Kecamatan Tahunan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Kabupaten Jepara. Namun demikian peserta Jepara. Mitra kegiatan ini termasuk satuan

berasal dari berbagai kecamatan di pendidikan sekolah dasar dan menengah


lingkungan Kabupaten Jepara. dengan peserta memiliki latar pendidikan Sl
Para peserta berasal dari lingkungan dan dikuti oleh dua kelompok yang masing-
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga masing kelompok terdiri dari maksimal 35

85
orang. Status sosial mitra adalah para Secara rinci, keberhasilan indikator
pendidik dan para pelaksana pelatihan ini kinerja dalam pengabdian masyarakat ini
adalah para ahli pendidikan yang berjumlah adalah sebagai berikut. Pertama, impact
3 orang dan semua berkualifikasi factor yaitu keberlanjutan kegiatan atau

akamdemik doctor (S3). Lokasi kegiatan kepastian solusi adalah peserta melakukan
berjarak sekitar 80 kilo meter sehingga para penelitian tindakan kelas atau penelitian
pengabdi menggunakan mobil pribadi atau tindakan sekolah. Kedua, produktivitas yaitu
sewa mobil dan perusahaan persewaan. jumlah artikellkegiatan adalah setiap 3-4
Selama kegiatan berlangsung, paru orang bisa menghasilkan 1 artikel ilmiah.

peserta aktif mengikuti kegiatan pelatihan


penulisan artikel ilmiah. Keaktivan peserta C. HASIL DAN PEMBAHASAN
j,rga didukung oleh dana untuk Guru menempati posisi penting
penyelenggaraan dan alat tulis serta dalam proses pendidikan, karena gurulah
keperluan lainnya. Pada tahap sebelumnya, yang menentukan jalannya proses

peserta aktif menetapkan teknis pembelajaran. Oleh karena itu guru yang
pelaksanaan, obyek kegiatan, dan subyek profesional akan memiliki dampak positif
kegiatan. terhadap peningkatan kualitas pendidikan,
Aktivitas kegiatan ini selain demikian sebaliknya jika guru tidak
workshop juga berupa pendampingan dalam profesional maka kualitas pendidikan tidak
menulis artikel, sehingga urutan kegiatan ini akan dapat meningkat dengan baik.

akan selesai dalam waktu dua bulan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan
Berdasarkan evaluasi sementara, kegiatan bahwa guru adalah ujung tombak
ini berhasil dilaksanakan jika dilihat dari pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di

indikator kegiatan seperti: kegiatan sesuai sekolah. Semua pihak menyadari pentingnya
jadwal, peserta mampu memahami materi, peran guru dalam pelaksanaan tugas dan
dan peserta mampu menulis artikel karya kewajibannya. Kompetensi guru sangat

ilmiah. Karena dirasa berhasil, maka menentukan kualitas dan kuantitas produk
kegiatan semacam ini direkomendasikan pendidikan, yaitu hasil belajar atau prestasi
untuk dilanjutkan. siswa. Kompetensi guru itu pula yang ikut
menentukan tingkat profesionalismenya.

86
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nurkolis

Profesionalisme guru akan terwujud untuk mendapatkan angka laedit secara

dalam layanan pendidikan yang diberikan terus-menerus.


kepada siswa. Dalam kerjanya sebagai Demikian pula untuk pengawas

tenaga profesional, gufr menggunakan sekolah, dalam rangka mengawal mutu


sejumlah teknik serta prosedur mengajar pendidikan, pemerintah memberlakukan
yang dilandasi sejumlah bidang ilmu. Guru peraturan-peraturan terkait peningkatan
memiliki pendidikan dan kualifikasi tertentu mutu pendidikan. Penegasan pemberlakukan
untuk dinyatakan kompeten dan berwenang Permenag PAN RB No. 2l Tahun 2010
mengajar. tentang Jabatan Fungsional Pengawas

Kenyataannya saat ini banyak guru Sekolah dan Angka Kreditnya telah
yang belum profesional, walaupun sudah membuat banyak pengawas sekolah merasa
mendapatkan tunjangan sertifikasi dan cemas (Masrum, Juni 2015). Karena bagi
pengalaman kerjanya sudah puluhan tahun. pengawas yang dalam jangka waktu sejak
Hal ini disebabkan belum adanya program mendukuki jenjang jabatan/pangkat terakhir
pengembangan keprofesian secara tidak dapat mengumpulkan angka kredit
berkelanjutan. Dampak lain dari tidak yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
adanya pengembangan keprofesian setingkat lebih tinggi terancam dibebaskan
berkelanjutan tersebut maka karir guru juga sementara dari j abatannya.

terhambat. Kendala utama dalam pengumpulan


Permen PAN RB No. 16 Tahun 2009 angka kredit tersebut adalah unsur
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka pengembangan profesi yang mengharuskan
Kreditnya menyatakan bahwa terdapat pengawas sekolah membuat karya tulis
berbagai kegiatan yang dapat dinilai angka ilmiah dan atau karya inovatif. Para

kreditnya yaitu pendidikan, pembelajaran, pengawas kesulitan untuk memenuhi unsur


pengembangan keprofesian berkelanjutan, tersebut karena sebelumnya tidak terlatih
dan penunjang tugas guru. Ketika seorang atau belum pernah membuat karya tulis
guru sudah bertugas (in-service), maka yang ilmiah serta karya inovatif.
seharusnya terus dilakukan adalah Pada hakikatnya menjadi pengawas
pengembangan keprofesian berkelanjutan sekolah adalah bagian dari jenjang karir
guru. Guru yang telah memenuhi

87
JE-.DI]T{TAS
,DUC(AO,{. lEttrASDLtY XEPnrt rr.{Sv,{&lK{?
)uR,NAL PEN6AqDIAN KEPADA i4ASYAR{ $I
VOLUME 07 IIOMOROl MARET2O16

persyaratan dapat meingkatkan karimya banyak guru, terutama bagi guru SD dan
dengan menjadi kepala sekolah. Selanjutnya para guru senior dalam rangka kenaikan
kepala sekolah yang telah memenuhi pangkat. Kesulitan guru untuk menyusun
persyaratan dapat meningkatkan karirnya karya tulis ilmiah dapat dimaklumi karena
menjadi pengawas sekolah. Namun tanpa hingga saat ini belum semua guru lulus
melalui jenjang menjadi kepala sekolah, sarjana dan belum terlatih serta belum
guru yang memenuhi persyaratan dapat pula pernah menyusun karya tulis ilmiah. Untuk
langsung diangkat menjadi pengawas menanggulangi kendala yang dihadapi para
sekolah. guru di atas maka perlu diberikan pelatihan
Pengembangan keprofesian penulisan artikel ilmiah.
berlanjutan (PKB) terdiri dari tiga unsur Salah satu penyebab guru terhambat
yaitu: (a) pengembangan diri melalui meningkat jenjang karirnya adalah karena
kegiatan diklat fungsional dan kegiatan guru tidak bisa membuat karya tulis ilmiah
kolektif guru, (b) publikasi ilmiah melalui yang bisa dipublikasikan di berkala ilmiah.
publikasi atas hasil penelitian atau gagasan Oleh karena itu guru perlu diberi pelatihan
inovatif pada bidang pendidikan formal dan tentang karya tulis ilmiah, tata cara menulis
publikasi buku teks pelajaran, buku ilmiah, dan cara menulis ilmiah di jurnal
pengayaan, dan pedoman guru, dan (c) ilmiah. Itulah sebabnya perlu diberikan
karya inovatif berupa menemukan teknologi pelatihan seperti yang dilakukan oleh para
tepat guna, menemukan atau menciptakan pengabdi ini.
karya seni, memuat atau memodifikasi atal Di Indonesia, gaung pengembangan
pelajaran atau peraga atau praktikum, dan keprofesian berkelanjutan guru semakin
mengikuti pengembangan penyusunan kencang pada era Pemerintahan Kabinet
tandar, pedoman, soal, dan sejenisnya. Kerja. PKB secara tegas tertuang dalam
Khusus terkait dengan karya ilmiah, lampiran Peraturan Presidan RI No. 2 Tahun
Permen PAN RB No. 16 Tahun 2009 2015 tentang RPJMN 2015-2019. Pada
mempersyaratkan bahwa seorang guru harus Buku II Agenda Pembangunan Bidang,
mempublikasikan karya tulis ilmiah untuk terutama terkait arah kebijakan dan strategi
bisa naik pangkat dari golongan IIIb ke IIIc. pembangunan bidang pendidikan salah satu
Peraturan tersebut menjadi kendala bagi dari 27 arah kebijakan dan strategi

88
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nurkolis

pembangunan tersebut adalah penting karena kenyataannya hanya sekitar


"meningkatkan profesionalisme, kualitas, 5 % guru yang berpelung mengikuti
dan akuntabilitas guru dan tenaga pengembangan profesi secara terlembaga
kependidikan". baik melalui kementerian pendidikan atau
Kegiatan-kegiatan dalam PKB bisa dinas pendidikan. Setiap guru berpeluang
dilakukan melalui: (1) pelaksanaan mengikuti pengembangan profesi sebanyak
pengembangan profesional berkesinam- satu kali dalam 20 tahun, jika kesempatan
bungan bagi guru dalam jabatan melalui diberikan secara merata (Damin, 2011: 8).
latihan berkala dan merata, serta penguatan Padahal dalam praktiknya pengiriman
KKG/I\{GMP, dan (2) pelaksanaan peserta pelatihan atau workshop tidak
pembinaan karir, peningkatan kualifikasi, ditunjuk secara sistematis.
pengembangan profesi/kompetensi bagi Menurut Seyfarth (2002: 112) PKB
tenaga kependidikan termasuk kepala adalah kesempatan yang diberikan kepada
sekolah dan pengawas. guru, tenaga profesional lain, dan personil
Walaupun sudah tertuang di dalam pendukung untuk mendapatkan
Permeneg PAN tahun 2009, namun PKB pengetahuan-pengetahuan dan sikap-sikap
baru diperkenalkan secara intensif oleh baru, yang akan membawa pada perubahan
Kementerian Pendidikan Nasional melalui perilaku, sehingga meningkatkan prestasi
Dirjen PMPTK sejak tahun 2011. Namun siswa. Sedangkan menurut Rebore (2012:
kenyataannya banyak pemerintah 121) PKB merupakan aktivitas atau proses
kabupaten/kota yang belum menerapkan untuk memelihara atau memperbaiki
PKB ini secara baik. Banyak guru yang keterampilan, sikap, pemahaman, atau
belum paham apa itu PKB dan bagimana kine{a tenaga profesional dan personil
menjalankannya. Kenyatannya, banyak guru pendukung dalam peran masa kini maupun
yang belum tahu bagaimana cara yang akan datang.
menjalankan PKB ini termasuk kegiatan- Terdapat empat skategi
kegiatan apa saja yang seharusnya dilakukan pengembangan profesional guru yang
untuk pengembangan diri mereka. banyak diterapkan di banyak negara maju.
PKB bagi guru dengan melibatkan Keempatnya adalah: (a) standard of
institusi non pemerintah menjadi sangat professional practice, (b) efidence informed

89
practice, (c) performance management and disertai kata kunci; pendahuluan;
performance-related poy), dan (d) pembahasan; simpulan, dan daftar pustaka.

professional learning communities (Buss Keempat,judul artikel dalam Bahasa


and Bell, 2002: 108). Kegiatan yang Indonesia maksimum terdiri dari 12-15 kata.
dilakukan dalam pengabdian kepada Judul menggunakan huruf kapital, terletak di
masyarakat ini termasuk dalam efidence tengah-tengah, dan menggunakan ukuran
informed practice dimana para peserta huruf 14 poin.
dilatih untuk melakukan penelitian tindakan Kelima, nama penulis arlikel
kelas, penelitian tindakan sekolah, dan dicantumkan tanpa gelar akademik, disertai
menilis artikel ilmiah. nama dan alamat lembaga asal, diletakkan di

Terkait dengan materi yang bawah judul artikel. Penulis juga


diberikan, berikut ini adalah sebagian dari mencanfu mk an alamat e-m a i l.

materi yang dimaksud. Khusus terkait Keenam, abstrak dan kata kunci
penulisan ilmiah berikut ini adalah kaidah- ditulis dalam dua bahasa, Indonesia dan

kaidah penulisannya. Pertama, naskah Inggris. Panjang masing-masing abstrak


diketik pada kertas ukuran 44, dengan huruf maksimum 100 kata, sedangkan jumlah kata
Times New Roman, ukuran 12 poin, kunci 3-5 kata atau gabungan kata. Abstrak
sepanjang maksimum 20 halaman, dengan dari artikel hasil penelitian minimal berisi
margin kiri dan atas 4 cm, serta margin judul artikel, tujuan, metode, dan hasil
kanan dan bawah 3 cm, serta judul diketik penelitian.
dengan ukuran huruf 14 poin. Ketujuh, bagian pendahuluan berisi
Kedua, sistematika artikel hasil latar belakang, konteks penelitian, hasil
penelitian adalah judul; nama penulis kajian pustaka, dan tujuan penelitian yang
disertai instansi dan alamat e-mail; abstrak dipaparkan secara terintegrasi. Panjang
disertai kata kunci; pendahuluan; metode; bagian pendahuluan 15-20% dari total
hasil dan pembahasan; simpulan dan saran; panjang artikel.
serta daftar pustaka. Kedelapan, dagian metode penelitian
Ketiga, sistematika artikel bukan berisi paparan tentang rancangan penelitian,
hasil penelitian adalah judul; nama penulis sumber data, teknik pengumpulan data, dan
disertai instansi dana lamat e-mail; abstrak

90
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nurkolis

analisis data, dengan panjang l0-l5o/o dari tahun, judul bulnr/artikel (dicetak miring),
panjang artikel. tempat penerbit, dan nama penerbit. Ada
Kesepuluh, bagian hasil penelitian banyak sumber rujukan. Rujukan dari setiap
berisi paparan tentang hasil analisis yang sumber disusun dengan tata cara sebagai
berkaitan dengan masalah penelitian. Setiap contoh berikut:
hasil penelitian dibahas. Pembahasan berisi Buku:
pemaknaan hasil dan pembandingan dengan Yukl, G. 2006. Leadership in
teori danlatat hasil penelitian sejenis. Organization (dhed.). Upper
Panjang paparan hasil dan pembahasan 40- Saddle River, New Jersey: Pearson
60Yo dari panj ang artikel. Prentice Hall.
Kesebelas, bagian simpulan berisi Buku kumpulan artikel:
temuan penelitian yang berupa jawaban atas Bush, Tony (Ed.) 2002. The Principles
rumusan masalah penelitian atau berupa and Practice of Educational
intisari hasil pembahasan. Management. London: Paul
Ada beberapa tata cara penulisan Chapman Publishing.

ilmiah. Salah satu diantaranya adalah Artikel dalam buku kumpulan artikel:
menggunakan empat peringkat sebagai Ang, Rebecca P. 2}}4."Empowering The
berikut: pertema, peringkat 1 ditulis dengan Teacher: Fundamental Issues and
huruf besar semua, bold, dan diletakkan di Skills in Counselling". Dalam
tengah (judul artikel); kedua, peringkat 2 Khine, MyintSwedkk. (Eds),
ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan Teaching and Classroom
diletakkan di tepi kiri; ketiga, peringkat 3 Management-An As ian P erspective
ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan ftlm. I 59- 180). Singapore: Prentice

diletakkan di tepi kiri; dan keempat, Hall.


peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil Dokumen resmi:
dengan cetak miring, bold, dan diletakkan di Undang-undang Republik Indonesia
tepi kiri. Nomor 2 tentang Sistem
Penulisan daftar rujukan diurutkan Pendidikan Nasional. 1990.
secara alfabetis dan kronologis. Urutan Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

penulisan mulai dengan nama penulis,

9l
Buku terjemahan: Ilmiah, Jepara, 29-30 Agustus

Robbins, S.P. 2003. Organizational 2015.


Behavior (tTthed.). Alih Bahasa: Internet (artikel dalam jurnal online)
Benyamin Molan. 2006. Jakarta: Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal
P.T. Indeks-Gramedia. Mengajar dan Pengembangan
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Tesnya. Jurnal llmu Pendidikan.
Penelitian (Online), Jilids, No. 4,

Arituddin & Sahuddin. 2009. Efektivitas (http://www.malang.ac.id), diakses


Perangkapan Ahivitas Berbasis 20 Januari 2000.

Gender untuk Meningkatkan Setelah peserta memahami tata cara

Memori Kosakata pada MA menulis ilmiah, langkah selanjutnya adalah


Haramain Putra dan Putri praktik membuat karya tulis ilmiah
Narmada Lombok NTB. Laporan berdasarkan laporan hasil penelitian
penelitian fundamental tidak tindakan kelas dan laporan hasil penelitian
diterbitkan. Mataram: Lemlit tindakan sekolah. Terdapat perbedaan antara
Universitas Mataram. laporan penelitian dengan naskah publikasi
Artikel dalam Koran seperti terlihat pada gambar 1.

Pujawan, Nyoman. 24 Agustus, 2015. Artikel yang akan diterbitkan dalam


Logistik Nasional dan ASEAN. jumal ilmiah harus memenuhi beberapa

Kompas,hlm.6. kompoen agar dapat diterima. Komponen


Tulisan/Berita dalam Koran (tanpa yang dimaksud tersediri dari judul dan

nama pengarang) kepemilikan, abstrak dan kata-kata kunci,


Kompas, 26 Agustus 20l5.Guru Daerah latar belakang, metode, hasil, pembahasan,
terpencil Kerap Mangkir, hlm. 12. simpulan, dan saran, ucapan terima kasih,
Makalah Seminar, Lokakarya, dan daftar pustaka.

Penataran Dari sekian komponen tersebut, hal


Yuliejantiningsih, Y. 2015. Tata Tulis yang akan dilihat pertama kali oleh para
Ilmiah. Makalah disajikan dalam pembaca adalah judul. Maka judul harus

Workshop Penulisan Artikel memenuhi beberapa ketentuan seperti


jumlah kata antara 12-15, mencerminkan isi

92
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliej antiningsih, dan Nurkolis

tulisan dengan pas, memuat kata-kaca kunci, dan rujukan. Singkatan harus dijelaskan, dan
tidak ada singkatan, tidak ada rumus, dan jika tidak akan digunakan lagi dalam abstrak
tidak ada jargon, biasanya tidak maka tidak perlu diperkenalkan dalam
mengandung kata kerja, tidak ada metofor abstrak.
seperti puisi dan atau peribahasa, dan tidak Setelah artikel ilmiah sudah siap,
ada kata pengaruh atau studi. maka langkah berikutnya adalah mencari
Selain judul, hal terpenting lainya jurnal ilmiah yang sesuai. Berikut diberikan
adalah abstrak. Berikut ini adalah beberapa beberapa panduan agar artikel ilmiah yang
ketentuan dalam menulis abstrak yaitu: dibuat dapat diterbitkan, diantaranya adalah:
biasanya jumlah kata maksimum 200 kata, mencari jurnal yang sesuai dengan isi
agar menghemat maka jangan mengulang artikel, mencari panduan untuk penulis di
judul artikel dalam abstrak, biasanya hanya jurnal tersebut, mencari contoh artikel yang
satu paragraph walaupun ada beberapa sudah terbit di jurnal tersebut, memperbaiki
berkala yang memiliki ketentuan lain, artikel munurut penduan dari jurnal,
abstrak harus memuat keseluruhan isi mengirimkan naskah, jika naskah sudah
tulisan sehingga. isi abstrak bukanlah direvieu dan dikembalikan ke penulis maka
pengantar artikel. Hal-hal yang dimuat harus segera diperbaiki dan dikirim ulang
dalam abstrak adalah pendapat baru, hasil perbaikannya, memenuhi ketentuan
pendekatan atau metode yang digunakan, administrasi, memesan jurnal yang berisi
hasil-hasil penting, dan simpulan. Abstrak artikel kita, dan akhirnya menerima jumal
tidak perlu memuat tabel, gambar, ilustrasi, yang sudah terbit.

93
Proposal tr-aporam
llaskah
Penelitian Fenelitian Fuhlikasi

?. Ringkasan ?. Abstral.l
Renrana
3. Perumlrsan, 3. Penda-
Turjuan huluan
el. F{anfaat 4. h{etsde
Fenelitian

[.1etade hasan

Gambar 1: Perbandingan Proposal Penelitian, Laporan Penelitian dan Naskah Publikasi

D. PENUTUP sekolah (PTS), maka pelatihan itulah yang


Setelah pelatihan ini selesai, akan akan diberikan.

dilanjutkan dengan pemantauan hasil karya Para pengabdi berharap dengan


ilmiah. Dari output berupa karya tulis ilmiah adanya pelatihan ini bisa membantu para
tersebut akan diidentifikasi kesulitan para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk meniti jenjang karir yang lebih
sehingga akan ditindaklanjuti dengan gemilang. Dengan pelatihan ini pula
pelatihan lanjutan. Misalnya jika diharapkan terjalin hubungan yang lebih erat
mengindikasikan bahwa kesulitan mereka antara akademisi dengan praktisi di masing-

adalah dalam membuat penetitian tindakan masing sekolah dan madrasah. Dengan
kelas (PTK) atau penelitian tindakan

94
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PENDIDIK
Sunandar, Yovitha Yuliejantiningsih, dan Nwkolis

demikian terjalin sinergi antara kampus


dengan sekolah dan madrasah.

E. DAFTAR PUSTAKA
Buss, T and Bell, L. (editors). 2002. The
Principles and Practice of
Educational Management. London:
Paul Chapman Publishing)
Danim, S. 2011. Pengembangan Profesi
Guru: Dari Prajabatan, Induksi, Ke
Profesional Madani. Jakarta:
Kencana.
Masrum, Bakroni. Juni 2015. "Pengawas
Sekolah-Riwayatmu Kini". Derap
Guru.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara dan RB Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur
Negara dan RB Nomor 21 Tahun
2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka
Kreditnya.
Peraturan Presidan Republik Indonesia No.
2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019.
Rebore, Ronald W. 2012. The Esentials of
Human Resources Administration in
E duc ation. Boston: Pearson.
Seyfarth, John T. 2002. Human Resources
Management for Effective Schools.
Boston: Allyn and Bacon.

95

Anda mungkin juga menyukai