Anda di halaman 1dari 2

KISAH ASIAH ISTRI FIRAUN

Wanita adalah sosok lemah dan tak berdaya yang terbayangkan, dengan lemahnya fisik, Allah tidak
membebankan tanggung jawab nafkah di pundak wanita, memberi banyak keringanan dalam ibadah dan
perkara lainnya.

Kelemahan seorang wanita tak seharusnya melunturkan keteguhan imannya. Sebagaimana keteguhan salah
seorang putri, istri dari seorang suami yang menjadi musuh Allah Rabb alam semesta. Seorang suami yang
yang dusta lagi kufur kepada Rabbnya. Dialah Asiah binti Muzahim, istri Fir’aun.

Ketika mengetahui keimanan istrinya kepada Allah, maka murkalah Fir’aun. Namun, keimanan dan
keteguhan hati wanita shalihah tersebut tidak goyah pendiriaannya, meski mendapat ancaman dan siksaan
dari suaminya.

“Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahaim?” Kata Fir’aun keada kaumnya, Mereka
menyanjungnya. Lalu Fir’aun berkata lagi kepada mereka,“Sesungguhnya dia menyembah Tuhan
selainku.” Berkatalah mereka kepada Fir’aun, “Bunuhlah dia!” Alangkah beratnya ujian wanita ini, disiksa
oleh suaminya sendiri.

Dimulailah siksaan itu, Fir’aun pun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah
kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah
sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan suaminya. Kedua tangan dan
kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar.

Subhanallah… Saudariku, mampukah kita menghadapi siksaan semacam itu? Siksaan yang apabila
ditimpakan atas wanita zaman sekarang, mugkin akan lebih memilih menyerah daripada mengalami siksaan
semacam itu.

Maka Allah pun tidak menyia-nyiakan keteguhan iman wanita ini. Ketika Fir’aun dan algojonya
meninggalkan Asiah, para malaikat pun datang menaunginya. Di tengah beratnya siksaan yang
menimpanya, wanita mulia ini senantiasa berdo’a memohon untuk dibuatkan rumah di surga. Allah
mengabulkan doa Asiah, maka disingkaplah hijab dan ia melihat rumahnya yang dibangun di dalam surga.
Diabadikanlah doa wanita mulia ini di dalam al-Qur’an,

“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari
Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Qs. At-Tahrim:11).
Ketika melihat rumahnya di surga dibangun, maka berbahagialah wanita mulia ini. Semakin hari semakin
kuat kerinduan hatinya untuk memasukinya. Ia tak peduli lagi dengan siksaan Fir’aun dan algojonya. Ia
malah tersenyum gembira yang membuat Fir’aun bingung dan terheran-heran. Bagaimana mungkin orang
yang disiksa akan tetapi malah tertawa riang? Sungguh terasa aneh semua itu baginya. Jika seandainya apa
yang dilihat wanita ini ditampakkan juga padanya, maka kekuasaan dan kerajaannya tidak ada apa-apanya.

Maka tibalah saat-saat terakhir di dunia. Allah mencabut jiwa suci wanita shalihah ini dan menaikkannya
menuju rahmat dan keridhaan-Nya. Berakhir sudah penderitaan dan siksaan dunia, siksaan dari suami yang
tak berperikemanusiaan.

Saudariku..tidakkah kita iri dengan kedudukan wanita mulia ini? Apakah kita tidak menginginkan
kedudukan itu? Kedudukan tertinggi di sisi Allah Yang Maha Tinggi. Akan tetapi adakah kita telah berbuat
amal untuk meraih kemuliaan itu? Kemuliaan yang hanya bisa diraih dengan amal shalih dan pengorbanan.
Tidak ada kemuliaan diraih dengan memanjakan diri dan kemewahan.

Saudariku… Jangan sampai karena alasan kondisi kita mengorbankan keimanan kita, mengorbankan aqidah
kita. Marilah kita teladani Asiyah binti Muzahim dalam mempertahankan iman. Jangan sampai bujuk rayu
setan dan bala tentaranya menggoyahkan keyakinana kita. Janganlah penilaian manusia dijadikan ukuran,
tapi jadikan penilaian Allah sebagai tujuan. Apapun keadaan yang menghimpit kita, seberat apapun
situasinya, hendaknya ridha Allah lebih utama. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan surga tertinggi yang
penuh kenikmatan.

Maraaji’:
14 Wanita Mulia dalam sejarah Islam (terjemahan dari Nisa’ Lahunna Mawaqif) karya Azhari Ahmad
Mahmud. © 2022 muslimah.or.id
Sumber: https://muslimah.or.id/439-asiyah-wanita-yang-ditampakkan-surga-untuknya.html

Anda mungkin juga menyukai