Anda di halaman 1dari 27

By Tanti

TSIQAH
1 Pengertian Tsiqah Kepada Allah?

2 Tsiqah menurut Hasan Al Banna?

3 Syarat pemimpin

4 Karakteistik & Kriteria Pemimpin

5 Contoh Tsiqah pada Sahabat Nabi


Tanti
1.

r
• Keyakinan dan kepercayaan yang sepenuhnya
kepada Allah subhanahu wata’ala inilah yang
disebut dengan Tsiqah Billah, Tsiqah kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.
• Benarkah kita telah yakin seratus persen terhadap
kuasa Allah subhanahu wata’ala Yang Maha
Pencipta, Maha Pemelihara, Maha Menghidupkan,
Maha Mematikan, dan Maha Kuasa atas segala
Tanti sesuatu? Materi Tsiqah
HASAN AL BANNA
Rasa Puasnya seseorang
prajurit/tentara atas
komandannya dalam hal
kapasitas kepemimpnanya
maupun keikhlasannya
dengan kepuasan mendalam
yang dapat menumbuhkan
rasa cinta, penghargaan,
penghormatan dan ketaatan.
1 Tsiqah pad Nabi Ibrahim

2 Tsiqah pada Nabi Yusuf

3 Tsiqah pada Nabi Musa

4 Tsiqah Pada Buda Maryam

5 Tsiqah Pada Rasulullah

Martiniz
1.

RAD
‘‘Alaihissalam
Setelah lelah melakukan perjalanan yang sangat jauh, Nabi Ibrahim khalilullah
pergi meninggalkan istri dan anaknya, Ismail, yang masih menyusu kepada
ibundanya, Hajar, di sebuah lembah yang tiada air dan pepohonan, tiada
kehidupan melainkan suara hembusan angin gurun sahara yang bertiup kencang.
Sementara itu, Nabi Ibrahim kembali berjalan meninggalkan keluarganya menuju
Syam untuk mendakwahi kaumnya. Sang Istri Hajar bergegas menghampiri lalu
bertanya, “Apakah Allah subhanahu wata’ala yang memerintahkanmu berbuat
demikian ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.”
Hajar kembali menjawab, “Kalau begitu pastilah Dia (Allah) tidak akan
menelantarkan kita.”
Sungguh indah sikap percaya kepada skenario Allah subhanahu wata’ala,
dan alangkah menakjubkannya sikap taslim (pasrah) terhadap ketentuan
Allah
Tanti subhanahu wata’ala. Materi Tsiqah
2.

RAD
‘‘Alaihissalam
Pernah dikhianati oleh saudara-saudaranya.
dimasukkan ke dalam sumur. Ia dihalangi oleh saudara
Saudaranya dari mendapatkan kasih sayang kedua
orangtuanya. Setelah itu, ia diuji dengan dijebak di dalam istana
kerajaan, lalu dipenjarakan dengan penuh tekanan. Namun,
setelah berlalu masa kepedihan sekian tahun lamanya, raja
memanggilnya kemudian menjadikannya pembesar bangsa
Mesir. JadilahYusuf manusia terpandang, dan manusia banyak
yang berebut untuk mencari perhatian dan kecintaannya.
Tanti Materi Tsiqah
3.

RAD
ibunda Musa akan bayinya dari ancaman tentara kerajaan
Firaun yang akan membunuh setiap bayi laki-laki. Maka ia
pun menghanyutkan bayi kecil Musa ke sungai
sebagaimana dititahkan kepadanya.

Maka sungai pun membawanya menuju rumah atau istana


orang yang paling ditakutinya. Supaya kelak sang bayi Musa
menjadi sebab tumbangnya kekuasaan zalim Firaun yang
didukung oleh para kroninya yakni Haman dan Qarun.

Tanti Materi Tsiqah


4. Provide continued learning info

Maryam binti Imran mengadukan akan kepedihannya


dalam mengandung calon bayi yang akan dia lahirkan tanpa ayah, ia
berkata:
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada
pangkal pohon kurma, dia berkata, ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati
sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan’.”
(QS. Maryam: 23)
Dan ternyata bayi yang dilahirkannya adalah bayi seorang Nabi mulia
yaitu Nabi Isa ‘alaihissalam yang akan menerangi dunia dengan cahaya
iman.

Tanti Materi Tsiqah


5.

RAD
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah
mengalami ujian besar. Beliau ditinggal mati istri tercintanya, Khadijah
radhiyallahu ‘anha, dan juga pamannya yang senantiasa membela di
tahun yang sama. Hingga akhirnya masa kesedihan itu dikenal
dengan istilah
‘Amul Huzni (tahun kesedihan).
Beliau pernah dilempari kotoran binatang tepat di atas pundaknya saat
sujud di hadapan Kakbah. Beliau tidak membalas. Beliau pun
menyendiri di dalam gua untuk mengadukan semua duka dan laranya
dalam berdakwah.
Lalu setelah itu keluarlah beliau dari ‘khalwatnya’ untuk menyambut
hari hari penuh kemenangan dan kemuliaan.

Tanti Materi Tsiqah


Dalam rangka meningkatkan kualitas Tsiqah kepada Allah subhanahu
wata’ala.

Tsiqah kepada Allah subhanahu wata’ala, bahwa segala sesuatu berada di


dalam genggaman tangan-Nya.
“Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya segala urusan itu di tangan
Allah.’”(QS. Ali Imran: 154)

“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya


berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Yasin: 82)
Tsiqah kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Dialah Dzat Yang
Maha Mengatur segala sesuatu. Sebagaimana firman Allah
subhanahu wata’ala

Tsiqah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan meyakini Dialah


Allah yang memiliki bala tentara yang berada di langit dan juga di
bumi,
sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala,
“Dan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Fath: 7)

Tsiqah kepada Allah subhanahu wata’ala, bahwa Dialah Dzat yang


Mahaperkasa lagi kuat.

Tsiqah kepada Allah subhanahu wata’ala, karena Dialah Dzat yang


Maha perkasa untuk memerintah kepada semua makhluk,
Ketaatan kepada uli amri/pemimpin dalam segala level dan tingkatan.
Ketaaan pada emimpin disebutkan secara eksplisit sesudah ketaatan
pada Alalah dan asulnya karena memliki peran yang penting dan
strategis yaitu untuk memastikam dan mengoorgansir umat agar tetap
dalam keragka taat kepada Alah dan Rasululah SAW. Karena ketaatan
ada pemipin dalam hal yang makruf bersiat wajib.

Pemimpin adalah unsur penting dakwah, tidak adanya dakwah tanpa


kepemimpinan.
Kadar kepercayaan yang timbal balik antara pemimpin dan pasukan
menjadi neraca yang menenukan sejauhmana kekuatan sistem jamaah,
ketahanan khithahnya, keberhasilannnya mewjudkan tujuan, dan
ketegarannya menghadapi berbagai tantangan.
Kepemmpian dalam dakwah ikhwan menduduki posisi orang tua dalam
hal ikatan hati, posisi guru dalam hal fungsi kepengajaran, posisi syaikh
dalam hal aspek ruhani, dan psisi kepemimpinan dalam aspek penentuan
kebijakan politik secara umum bagi dakwah.
Tsiqah pada pemimpin adalah segala-galanya bagi keberhsilan dakwah.
Wulan Ari Kristanti
Memiliki wirid harian dari Kitabullah tidak kurang dari satu juz.
Usahakan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu tidak lebih dari sebulan
dan tidak kurang dari tiga hati.
Selalu berinterasi dengan Al Qur’an dengan membaca & memahaminya
dengan baik, banyak membaca hadits Rasulullah SAW, mengkaji
risalah tentang pokok-pokok aqidah dan cabang-cabang fiqih.

Memiliki Kesehatan Fisik yang Prima

Menjauhi berlebihan dalam menkonsumsi kopi, teh, dan tidak merokok

Memperhatikan urusan kebersihan dalam segala hal, menyangkut:


tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini
dibangun di atas dasar kebersihan

Jujur dalam berkata, dan tidak berdusta


Menepati janji, janganlah mengingkarinya, betapa pun
kondisi yang engkau hadapi.
Terus-terang dalam mengatakan kebenaran, amanah menyimpan rahasia,
berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat
menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.
Bersikap tenang dan berkesan serius tetapi tidak
menghalangi dari canda yang benar, senyum, & tawa

Memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan sensitif, sangat


mudah terpengaruh (peka) oleh kebaikan dan keburukan
Bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara,
pada setiap situasi
Pekerja keras (work aholic) dan terlatih dalam
menangani aktivitas sosial
Dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada
manusia maupun binatang, berperilaku baik dalarn berhubungan dengan semua
orang, menjaga etika-etika soiasl Islam, menyayangi yang kecil dan menghormati
yang besar.
rumah

Pandai membaca dan menulis dan berwawasan luas

Meskipun berkecukupan harta lebh baik memiiki usaha mandiri dari


betapapun kecilnya, dan cukupkanlah dengan apa yang ada pada dirimu
betapa pun tingginya kapasitas keilmuanmu

Tidak terlalu berarap menjadi pegawai negeri dan jadikanlah itu


sesempit-sempit pintu rezeki. Namun jangan engkau tolak, jika diberi peluang
untuk itu. janganlah engkau melepaskannya, kecuali jika ia benar-benar
bertentangan dengan tugas-tugas dan dakwahmu.

Menuaikan tugas-tugasdengan baik, bagaimana kualitasnya


dan kecermatannya, dan hendaklah menepati kesepakatan
Memenuhi hak dengan baik dan memenuhi hak-hak orang
lain dengan sempurna, tanpa dikurangi dan berlebihan;, serta tidak
menunda-nunda pekerjaan
Menjauhkan judi dengan segala perbuatan yang
dilarang Allah

Menjauh dari riba dalam setiap aktivitas

Memelihara kekayaan umat Islam secara umum dengan


mendorong berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi Islam
Menurut Sulaiman Rasyid

Kejujuran dan keikhlasan serta bertanggung jawab


dalam menyampaikan amanat kepada rakyat dengan
tidak membedakan bangsa dan warna.

 keadilan yang mutlak terhadap semua manusia


dalam segala sesuatunya.

Tauhid (mengesakan Allah)

Tanti
Memiliki Kesabaran & Ketabahan

Wawasan & pandanganya akan jauh kedepan karena ia memiliki kemampuan menganalisa serta
memperhitungkan segala tindakan yang akan diambilnya,. Tetap senantiasa tenang dan tidak
menuruti emosi dalam menghadapi segala masalah

Membimbing umatnya kepada kebaikan dengan beramar maruf


dan bernahi munkar

Menerapkan sifat-sifat baik dalam dirinya yang kemudian


akan menjadi tauladan kepada para umatnya

Sifat kebaikan harus tertanam dalam dirinya


Percaya diri atau keyakinan diri
Universitas Negeri Jakarta
Beriman & Ahli dalam Harus orang
yang dapat
Bertaqwa Bidangnya diterima
pada Allah masyarakat

“apabila urusan
(pekerjaan)
diserahkan
kepada yang
bukan ahlinya,
maka tunggulah
masa
kehancurannya”

Wulan Ari Kristanti


Dalam Al Qur’an :
“ Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah
kepada Rasul Nya dan Uli Al Amr diantara kamu. (Q.S An nisa : 59)

Dalam Hadits :
Sesungguhnya Rasulullah mengirim pasukan tentara dan menunjuk seorang lelaki
sebagai pemimpin/komandan mereka setelah menyalakan api , Komandan itu
menyuruh anak buahnya : “masuklah kalian kedalam api ini”. Beberapa orang
sudah bermaksud masuk kedalam api itu, akan tetapi temannya yang lain
mengatakan : “Kalau kami justru akan berlari atau menghindar dari padanya. Ketika
peristiwa itu dilaporkan kepada Rasulullah beliau bersabda pada orang yang
memasukinya : “Kalau saja kalian jadi memasukinya maka sampai kiamat kelak
kalian akan tetap berada disitu, dan kepada temannya yang lain, Rasulullah
bersabda dengan ucapan yang baik: “Tidak ada alasan sama sekali untuk taat
dalam perbuatan maksiat kepada Allah SWT. Sesungguhnya taat itu hanya terbatas
pada
Tanti hal-hal yang ma’ruf.
Beberapa alasan dperbolekan tidak
tat pada pemimpin
Introduction
T h e E n d

ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai