Anda di halaman 1dari 12

VERBATIM WAWANCARA PARTISIPAN

Note: P = Pewawancara, A = Subjek.


No Transkrip/Catatan Wawancara
1 P : Ini ngobrol santai aja ya kan
2 A : Iyaa, santai aja…hahaha. Jangan tegang, rileks.
3 P : Deg-degan..hmm. Okey ni Kak, eeee…Kita boleh kenalan dulu kali
ya?
4 A : Boleh-boleh..
5 P : Aku dulu deh ngenalin nama. Aku Hanindyo dari Program Studi Ilmu
Komunikasi tahun angkatan 2022 Universitas Pembangunan Jaya, Kak.
Ada temen aku satu lagi, Jason. – Nama saya Jason Emmanuel de
Fretes, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya .-
Boleh kak, kenalin namanya?
6 A : Mmm, salam kenal. Aku Karina, untuk sekarang ini aku kerja di
perusahaan Samafitro sebagai Public Relation Officer
7 P : Public Relation Officer Samafitro. Tadi, namanya Kak Karina?
Panggilnya apa nih?
8 A : Karina boleh, Karin boleh, terserah..bebas.
9 P : Kak Karin..
10 A : Iyaa..
11 P : Jadi, sekarang lagi kerja di Samafitro PT berarti? Perusahaan ya
12 A : Iyaa, satu PT Samafitro
13 P : Nah, kan kerjanya di Public Relation nih, sebelumnya aku mau
ngucapin makasih banyak dulu nih udah mau ngeluangin waktunya
untuk ditanya-tanya sama mahasiswa semester dua, gitu ya. Biar tau
kerjanya gimana sih di PR tuh. Makasih banyak ya kak. Jadi kerja di
PT Samafitro. Boleh diceritain gak sih kak Samafitro bergerak di
bidang apa sih?
14 A : Iyaa, mungkin aku, sedikit lah ceritain ya. Jadi Samafitro ini, mungkin
sama kalian-kalian ini enggak kenal deh. Karena ini perusahaan lama.
Jadi mungkin orang tua kalian mungkin lebih tau, tapi taunya Asaba
Group. Jadi Samafitro stakeholdernya itu dari Asaba Group. Nah ini
kantornya ada di daerah Jakarta Pusat, tepatnya di Djuanda, dan
perusahaan ini tuh bergerak dibidang distributornya mesin fotokopi,
awalnya. Jadi untuk fotocopy yang di perusahaan-perusahaan, kalo
kamu tau Canon, Epson, nah kita distributornya.
15 P : Oalah, jadi perantara, distributor..
16 A : Iya..kita suppliernya. Nah Cuma seiring berjalannya waktu, kita
sekarang juga sudah sebagai supplier mesin printing. Espicially itu
untuk digital printing dan brand kita tuh ada banyak banget. Mungkin
yang kalian tau tuh Canon, Epson, terus apa namanya…Konika, ada
juga HP Indigo. Nah aku ini menghandle khusus untuk HP Indigo, gitu.
Karena kalau diperusahaan aku ini, setiap divisi itu megangnya beda-
beda brand.
17 P : Ohh, jadi saking banyaknya brand...jadi di hire Samafitro
18 A : Iyaa, saking banyak yang handle.
19 P : Jadi perdivisi megang beda-beda brand. Kalau Kak Karin tadi, spesifik
megangnya yang HP Indigo..
20 A : Iyaa, HP Indigo. Kan kalo kalian tau, kalau aku kan namanya BCS
(Bussiness Communication Services) gitu. Nah kalau yang kalian tau
kan Cuma HP-nya doang, HP handphone, laptop, kayak gitu kan. Nah
jadi kalau Indigonya sendiri itu dia memang perusahaan mesin digital
printing. Tapi bukan mesin printing yang kecil-kecil, tapi ini untuk
industri yang memang untuk pabrik besar, kayak gitu. Nah…-
21 P : Jadi bukan mesin print yang di rumah-rumah ya?
22 A : Ohh, bukan. Beda. Ini tuh memang khusus industrial sih, gitu. Jadi ini
mesinnya besar banget, itu Indigo. Tapi akhirnya kalau gak salah 2011,
kalau aku gak salah inget, 2011 itu akhirnya mereka bergabung lah.
Jadi HP akuisisi si Indigigo, makanya jadinya HP Indigo.
23 P : Awalnya berarti si HP sama Indigo ini beda?
24 A : Pisah..gitu. Kalau HP kan yang kalian tau kayak softwarenya kan. Nah
jadi sekarang nih karena kerjasama, jadi Indigo ini make software dari
HP sendiri. Makanya jadi HP Indigo. Dan ini khusus untuk digital
printing.
25 P : Untuk digital printing aja? Gak yang lain-lain?
26 A : Engga sih, karena gini. Mungkin aku cerita sedikit kali ya. Kalo
industri printing itu kompleks dan asing banget, apalagi untuk anak-
anak muda nih, kaya kita. Aku bisa bilang masi muda ya hahaha, jadi
mesin printing tuh ada mesin konvensional, ada juga yang digital.
Kalau yang konvensional itu, kalau kalian tau itu namanya Offset, itu
yang biasanya untuk cetak jangka panjang. Jadi kayak misalkan
bungkus Indomie, itukan produksi masal kan, itu pake Offset. Karena
dia harus kuantitinya besar.
27 P : Dan itu repeat – repeat.
28 A : Iya betul, kalo digital ini mempermudah untuk membantu UMKM.
Taukan ya brand UMKM, brand – brand lokal pasti kuantiti mereka
belum besar, kayak perusahaan-perusahaan indomie, indofood. Ini kita
menjawab lah keresahannya si UMKM dengan adanya digital printing.
Karena dengan mesin digital printing, lebih sedikit, jadi kalo misalkan
di Offset harus, misalkan minimal seribu pcs, kalau digital, mau dua
puluh, tiga puluh itu bisa, even satu pun bisa. Nah itu sedikit yang aku
perkenalkan lah.
29 P : Samafitro, baru tau juga soalnya..
30 A : Yaaa, nanti boleh kalian google lah.
31 P : Sebenernya udah sempet riset, Cuma sebenernya kalo di google
gambarnya kaya..distributor mesin fotocopy…atau fotocopy di
Andesta Andesta, gitu. Engga yaa..
32 A : Iyaa, memang banyak yang gak kenal sih, maksudnya di website juga
informasinya gak terlalu lengkap juga, gitu.
33 P : Berarti tadi perdivisi megang kurang lebih berapa Brand?
34 A : Mungkin..sekitar tiga puluhan brand…
35 P : Satu divisi?
36 A : Eh engga, maksudnya satu divisi megang satu brand. Tapi mungkin
kalo digabung semua tiga puluh brand ada..hampir yaa..more or less
lah segitu.
37 P : Terus, tadi Kakak bagian di divisi Public Relation Officer, boleh di
ceritain gak sih kak Public Relation Officer tuh bedanya sama..kan
kadang ada perusahaan yang nyebutnya itu Humas, ada yang Cuma
Public Relation doang, kalo Kakak nih, Public Relation Officer
Samafitro itu kayak gimana sih?
38 A : Sebenernya, kalo PR dan Humas, sebenernya..sama aja ya. Cuma
mungkin penyebutannya aja yang beda. Kalau di aku sendiri, karena ini
di divisi, tiap divisi punya strukturnya sendiri-sendiri, gitu. Aku jelasin
dari struktur aku aja ya. Jadi kalo aku, tugasnya adalah karena aku..aku
bukan jualan mesinnya. Jadi aku ngurusin after salesnya. Jadi aku
ngurusin setelah mesin itu kejual gimana nih aku maintain hubungan
baik dengan customer, kayak gitu. Misalkan customer punya problem
sama mesinnya, aku yang harus turun tangan untuk menengahi,
menjelaskan..”ooh, masalahnya ini lho pak, bu”, kita kasih pengertian
lah, gitu. Aku lebih ke situ, dan aku membantu juga untuk gimana
mereka develop ee bisnisnya mereka. Karena kan kita tau, apalagi
kemarin pandemi, bisnis printing, percetakan itu drop banget. Kayak
sekarang aja apapun orang serba digital kan, kayak menu aja scan,
terus udah gak ada jarang orang yang cetak foto, udah jarang kan
sekarang, sekarang digital. Kasih PDF, link, segala macem kan gitu.
Nah makanya di sini tugas aku ngebantu customer aku itu untuk
gimana nih mereka usahanya tetap stabil, malah meningkat, gitu.
Ditengah yang sebenernya kita tau ya, percetakan udah kurang
banget..Tapi, mungkin aku belum jelasin kalau di mesin aku ini ada
dua jenis, dua tipe. Yang pertama tuh komersial yang kedua tuh
industrial. Kalau komersial itu kayak, Snappy, itu untuk tempat kaya
gitu.
39 P : Yang aku tau sih Snappy, terus Printress..
40 A : Iyaa, terus kalo kalian tau daerah Benhill tuh banyak banget printing-
printing percetakan. Nah itu tuh komersial, jadi mesin untuk cetak
photobooth, flyer, seperti itu. Itu sebenernya yang bener-bener
dropping down banget. Nah kalo yang satu lagi yang ningkat banget,
itu ada print untuk industrial ini, khusus untuk cetak packaging,
kemasan, terus juga untuk kayak label, dan juga kayak string sleeve,
yang kaya dibotol minum yang ada penutupnya gitu. Nah itu
sebenernya yang meningkat banget, tapi memang kita tuh lebih menuju
ke UMKM lah, kayak gitu. Jadi tugas aku, yang tadi aku bilang,
customer gimana aku maintain hubungan baik dengan customer,
supaya mereka feedbacknya juga baik ke kita, gimana juga kita bantu
usahanya customer supaya semakin meningkat. Nah kalo selain itu,
aku juga sering banget kayak kerjasama sama komunitas. Komunitas
apa, yaa yang tadi aku bilang, UMKM. Aku kerjasama sama mereka,
bikin workshop, pelatihan. Kita juga kerjasama asosiasi pemerintahan,
di mana pada intinya itu akan kita kenalkan ke customer kita, yang
mana kan kalo mereka kenal, abis itu mereka chattan, itu jadi
keuntungan untuk customer kita dong ya…Terus kita juga ke
mahasiswa DKV, kita kasih sharing knowledge. Itu sih yang biasa aku
lakukan sebagai PR perusahaan kita.
41 P : Jadi kalau yang ke mahasiswa itu bentuknya seminar atau workshop
atau apa?
42 A : Ohh, workshop sih. Maksudnya mungkin kayak seminar-seminar
ringan lah, gitu. Tapi kita ngebahas di mana kalau ini kan khusus untuk
DKV, di mana mereka bisa pelajarin tentang trend design, trend di
mana kayak mau ngedesign packaging, caranya gimana, aplikasi yang
mereka bisa pakai tuh apa, fitur-fiturnya apa. Kita kalau ke mahasiswa
seperti itu, karena membantu mereka setelah mereka lulus, mereka siap
nih untuk terjun di Industri, gitu.
43 P : Seru juga ya Samafitro
44 A : Hahaha
45 P : Di divisi kakak sendiri Public Relation Officer itu, berarti di satu
perusahaan Public Relation Officer itu di divisi Kakak atau ada di
divisi PR yang lain?
46 A : Kalau di divisi-divisi lain punya strukturnya sendiri kayak yang aku
bilang. Jadi kalau di aku Public Relation itu cuma aku Officernya,
sama Head aku. Jadi kita Cuma ada berdua. Tapi biasanya kita
kerjasama dengan tim Bussiness Development. Tim BD, karena kan
pasti sama tujuannya sama. Sama-sama mau bantu customer untuk
develop lagi kembangin marketnya, usaha mereka. Jadi kami barengan,
gitu.
47 P : Bisa dibilang duetnya sama Bussiness Development?
48 A : Iyaa, betul
49 P : Oiya kak, lupa mau nanya ini. Kakak di Samafitro sudah berapa lama?
50 A : Sudah dua tahun..
51 P : Tahun kedua ?
52 A : Iyaa, September dua tahun.
53 P : Nah, jadi Samafitro itu sendiri kak, ada PR internal aja atau ada PR
Eksternal?
54 A : Mmm, karena aku cuma berdua sama Head aku, kita ngerjainnya, ya
kita yang ngerjainnya, baik internal maupun eksternal.
55 P : Jadi gak ada, kasarnya nge-hire PR dari luar ya?
56 A : Engga ada, jadi memang kita yang handle berdua, gitu.
57 P : Robot…haha. Dari tugas dan fungsi PR sudah kita dapet dari kampus,
kayak ada gak sih hubungan sama media?
58 A : Mungkin, kalo di PR kalau di tempat aku lebih berbeda dari PR PR di
perusahaan lain. Mungkin mereka hubungannya perusahaan kalo ada
kasus di perusahaanya, mereka kan yang harus break-up untuk
klarifikasi kan. Nah kalo di aku sendiri tuh engga gitu. Aku
lebih..maksudnya kalo untuk media kerjasama yaa kalo kita ngurusin,
ngurusin juga, tapi itu bukan part of us, kalo di P aku lho ya. Karena
beda sih. Emang aku, akhirnya PR disini yang aku tau emang aku liat
sih berbeda sama apa yang udah aku belajar di kampus kan, gitu. Cuma
kalo untuk kerjasama sama media, beberapa media aku ada kerjasama.
Karena kan kalo kita ada pelatihan UMKM, kita biasanya kerjasama
sama asosiasi pemerintahan, gitu. Nah mereka pastikan punya media
mereka sendiri kan, mereka kerjasama sama media apa, nah kita jadi
ikut kerjasama lah. Jadi intinya kita sering untuk membuat kolaborasi
lah gitu.
59 P : Berarti kalo kolaborasi antara Fitro sendiri, berarti sama pemerintahan
juga?
60 A : Iya, kita bergergak kolaborasi dengan pemerintahan juga.
61 P : Berarti pemerintahannya itu apa kak? Kementrian Industri, atau apa?
MENPAREKRAF?
62 A : Iya itu juga, sama yang Koperasi itu loh, PUPKM itu ya. Karena kan
mereka ngurusin UMKM juga kan, nah kita jalannya barengan. Dan
juga kayak, mungkin aku cerita sedikit, bulan..kayaknya bulan depan,
pertengangan itu kita ada kerjasama dengan Jakpreneur. Kalo kalian
pernah denger…
63 P : Jakarta Intrepreneur?
64 A : Iyaa..Jakpreneur ini kan mereka kayak punya menaungi banyak
UMKM diseluruh Jakarta kan, nah kita kerjasama sama Jakpreneur di
Jakarta Timur untuk kasih workshop ke sepuluh kecamatan di Jakarta
Timur untuk kasih pelatihan lah, konsultasi, mau belajar soal
packaging, gitu.
65 P : Se-Jakarta itu?
66 A : Se-Jakarta Timur…
67 P : Banyak juga..satu kecamatan sepuluh?
68 A : Sepuluh kecamatan…
69 P : Sepuluh kecamatan dibikin workshop?
70 A : Jadi kaya roadshow gitu lah. Nah kayak kemaren juga, minggu lalu
kita baru kerjasama sama namanya Padi dan Kain. Itu kayak e-
commerce, tapi itu punya BUMN, jadi kita bikin webinar, jadi Padi ini
bergeraknya lama, tapi dia tuh dibawahi oleh BUMN. Dia punya
BUMN e-commerce lah, tempatnya jual produk mereka. Minggu lalu
kita bikin webinar kayak gitu tapi online..lumayan sih antusiasnya
untuk mereka belajar. Karena UMKM itu apa yaa..karena kemasan itu
akan jadi salah satu…
71 P : Nilai tambah yaa
72 A : Iyaa, karena kan orang kalau mau beli sesuatu pastikan liat dari
packaging dulu kan..bukan liat dari rasanya dulu kan engga, kecuali
mereka pernah nyobain ya, tapi kan first impression adalah
packagingnya gitu. Jadi kita bantu dari situ.
73 P : Packaging juga jadi nilai lebih ya..
74 A : Iya betul
75 P : Apalagi UMKM bisa dibilang mereka butuh wadah juga ya, dan sama
Fit… lagi berusaha dan udah ada yang berhasil jadi wadah untuk
UMKM
76 A : Iyaa, betul
77 P : Kak Karin pernah gak selama bekerja di Fitro dan PR Officer…itu
kena di bagian..ngalamin atau nanganin manajemen isu?
78 A : Iyaa, pasti itu..Karena, maksudnya kalo setiap perusahaan itu udah
pasti ada untuk problem-problem masalah itu ada, dan masuknya gak
Cuma masalah internal, masalah lebih dari aku sih masalah dari
customer, yang akhirnya pasti ngaruh ke perusahaan ya, disitu lah aku
sebagai PR berusaha untuk, ya tadi menjembatani lah, membantu
menyelesaikan masalahnya, gitu.
79 P : Boleh di ceritain gak kak, saya kan juga baru tau sekarang ya, sama
Fitr… Kalau yang udah tau kan kayak perusahaan-perusahaan yang
kayak..ya perusahaan penerbangan udah standarlah mereka nyiapin
persiapan kecelakaan, terus kemaren sebelu tugas ini pun kita sempet
ngeriset ke PT Djarum, jadi PT Djarum tuh kan sempet ada isu kayak
TB Djarum nya ini dianggap sebagai eksploitasi anak, karena mereka
jual rokok kan, pasang sponsor, nah itu kayak gitu. Nah kalau Fitro
sendiri boleh di ceritain gak? Kalo gak boleh pun gak papa sih kak.
Takutnya kan out of record, gaboleh gitu.
80 A : Sebenernya untuk problem kayak gitu sih..
81 P : Problem yang sering Kakak temuin gitu, kalo di yang kakak bergerak
dibidang ini
82 A : Kalo kayak tadi, aku ini kan channel partnernya HP Indigo dong, HP
Indigo ini sebenernya untuk base di Asia nya sebenernya di Singapur,
untuk di Asia ya. Untuk pusat besarnya tuh di Amerika sama di Israel,
nah gimana biasanya adalah isunya, kan mereka pasti kalo ada regulasi
ataupun perubahan pasti dateng dari HP Indigo ya kan, nah kalo di aku
isunya lebih kayak yang..gini kalo alur bisnisnya adalah kalo mereka
udah beli mesin kita, bukan berarti kita langsung lepas deh, kita gak
urusin lagi. Tapi untuk servicenya tetap pake kita si customer ini. Nah
dan untuk kayak tinta, sparepart mereka tetap beli di kita. Sedangkan
kita pasti ambil dari HP sendiri kan, nah ada beberapa part yang
sebenernya tadinya gratis, free misalnya tinta, banyak nih tinta-tinta
beberapa yang gratis tapi mereka mintanya bilang “Oh, tintanya
sekarang naik” kayak gitu…
83 P : Harganya?
84 A : Iyaa, terus ada juga tinta yang tiba-tiba naik sebulan kemudian dari
HPnya “oh ini jasa untuk service” segala macem. Jadi kalo di kita kalo
dicetak itu namanya, itu dan per mereka print…jadi kan ada print
volumenya kan, jadi dihitung, nah itu tuh dihitung. Jadi berapa kali
mereka cetak itu tuh di hitung. Dan itukan ada harganya juga kan.
Biasanya kalo yang gitu-gitu kalo naik gitu itu menimbulkan masalah.
Karena di Indonesia itu percetakan bener-bener jatoh banget ya kan,
jadi mereka apa yaa…jadi kalo ada kenaikan harga gitu, itu akan
memberatkan customer yang ada di Indonesia ini, karena maksudnya
gak sejalan usahanya mereka. Jadi kayak harganya naik tapi ternyata
keuntungan mereka menurun. Nah biasanya masalahnya disitu. Kayak
gitu. Sedangkan kita nih di tengah-tengah kan channel partnernya. Jadi
kita gimana nih pengertian ke mereka kalo “oh iya, ini harus naik”
“tintanya harganya naik” “servicenya naik” ini itu, dan gimana mereka
harus customer mau gak mau harus terima gitu. Karena banyak juga
customer yang akhirnya gak terima akhirnya memutuskan untuk stop.
Kayak gitu. Jadi kayak yaudah mesinnya matiin aja. Nah itu yang
bahaya kan sebenernya. Jadi kalo untuk isu-isu manajemen kita sendiri
sebenernya gak terlalu yang rumit, kayak contoh yang dari kamu ya.
Tapi lebih ke situ, karena kita kan menjembatani kan ibaratnya channel
partner HP ini memiliki regulasi baru yang tiba-tiba mendadak,
berubah, akan menyulitkan customer kita. Ini akan jadi masalah
dimana kita harus kasih “oh yaudah kalo HP kasih naik harga, kita
yang harus kasih free setiap bulan satu tinta deh” gitu. Tapi itu dari kita
sendiri, jadi kita harus bikin keputusan sendiri biarpun mereka
sebenernya terbebani tapi ada hal hal yang mereka dapet, kayak yaudah
tetep masih untung deh, kan kita kasih asuransi free, potongan harga,
gitu sih masalahnya lebih ke situ sih.
85 P : Jadi ngejaga hubungan antara Fitro sama client client ya..
86 A : Iya, karena ya itu tadi.. karena kita kan, biarpun customer itu
hubungannya sama kita tapi kita ini kan undernya si HP Indigo ini kan,
mereka buat keputusan, yaa kadang jadinya tidak menguntungkan
untuk customer kita, jadi disitu kita harus menyelesaikan gimana nih,
jadi customer kita tetap mau jalan, tetap ngerasa masih ada untungnya
walaupun harganya naik tapi mereka tetep dapet sesuatu yang bisa
ngebantu mereka sebenernya. Emang bisnisnya kompleks banget sih.
87 P : Banyak juga yang gitu pelayannya, itu sekub nasional kan ya?
88 A : Iyaa, nasional. Karena kalo di Indonesia sendiri satu-satunya channel
partnernya HP Indigo itu cuma Samafitro dan kita udah dimana mana
sih yang udah pake Indigo ini, maksudnya kita punya customer di Bali
ada, Makassar ada, Medan ada, gitu. Karena sama fitro sendiri udah
punya cabang juga..
89 P : Kantornya?
90 A : Iya sama Fitro sendiri yaa…
91 P : Dimana aja tuh Kak, kalo boleh tau?
92 A : Yang pasti ada di Jakarta kan, terus ada juga di Bandung, Jogja,
Surabaya, Semarang, terus Medan, Makassar..dah berapa tuh?
93 P : Tujuh yaa..kota-kota gede…Ngomongin regulasi ya, regulasi dari HP
Indigo Singapur?
94 A : Iyaa, HP ini nya ya kak, HP keseluruhannya, gitu.
95 P : Ada gak Kak, kayak semisal ngelobby pemerintah yang ada disini base
regulasi regulasi atau apapun itu lah yang kaitannya, beraarti sama Fitr
yang HP Indigo, cuma Kakak yang harus ngejalurnya tuh kayak
kayaknya ngelobby pemerintahan dibagian sini nih, gitu..
96 A : Kalo itu sih engga sih ya.. Karena kalau untuk ke pemerintahan
langsung sih sebenernya engga ada kaitannya sih, gitu. Paling yaa itu
tadi, paling kalo ke pemerintahan yang berjalan untuk UMKM..
97 P : Yang berbarengan lah yaa..
98 A : Iyaa..
99 P : Kalau rokok tuh kan pasti ada ngelobby nya tuh, yang kita tau kan
kayak yang ngerokok sama vape lah, terus entah kenaikan harga rokok,
tapi kalo misal fit.. sendiri berarti gak ada aja gitu ya?
100 A : Sebenernya mungkin bukannya gak ada, tapi pasti ada ya, karena kan
pasti untuk apalagi kalo ada perizinan harus mungkin dari Bea Cukai
kirim mesin pasti ada, Cuma kan memang masalahnya kalo aku ini ada
di after salesnya, after sales servicenya, jadi mungkin aku juga kurang
paham untuk itu, karena bukan divisi kita yang ngurusin itu. Kalo
kearah itu si udah manajemen atasnya langsung memang yang ngurus
itu.
101 P : Iya, untuk urusan melobby-lobby. Yang udah dijalanin kak, tugas dari
PR Officer sendiri yang kakak jalanin di Fitr itu boleh diceritain gak,
apa aja gitu? Bikin event kah? Atau kakak press-release?
102 A : Nah iya, kayak yang aku bilang tadi, kalo untuk di PR aku ini emang
agak beda. Untuk press-release kita gak bikin, cuman kita sering
banget untuk bikin Event.
103 P : Apa aja tuh kak?
104 A : Jadi sebenernya eventnya itu lebih kayak workshop, kolaborasi sama
pemerintahan, kita jadi speakernya, terus kita juga kasih pelatihan-
pelatihan juga untuk mahasiswa…makudnya kayak ngajar di kampus
atau mahasiswa dan UMKM sering juga visitasi ke kita untuk kita
bikin acara juga ada sih, gitu. Lebih ke situ si lingkup eventnya.
Karena mungkin pameran pameran ya, kayak tahun ini kan ada tuh
JIEXPO kan sering tuh ada pameran. Nah kita mau masuk tuh.
Sebenernya dulu sering ada pameran-pameran, tapi ini udah lama
banget, kita baru ikut pameran sekitar bulan Oktober November lah..
105 P : Pameran apa tuh kalo boleh tau?
106 A : Masuknya tuh FHI, Food. Kenapa kita masuknya ke makanan-
makanan, karena tuh kan makanan pake packaging, kemasan, jadi kita
masuk kesitu.
107 P : Jadi masuk pameran sebagai…apa tuh?
108 A : Iya jadi kayak sebagai packaging supplier.. karena kan nanti kita ajak
customer kita kan, yang memang punya mesin kita, jadi mereka nanti
mereka yang berjualan, tapi kita kasih edukasi,gitu.
109 P : “Oh ini packagingnya bagus nih, suppliernya dari mana”- “oh, dari
fitro”
110 A : Iyaa..
111 P : Seru juga yaa. Seru ga si kak?
112 A : Kalo mau di bilang seru..yaa seru, karena…
113 P : Karena kan yang kita pelajarin di kampus kan rasanya kerja di PR
gimana gitu..seru gak sih kak
114 A : Kalo dibilang seru, seru. Karena kalo di tugas aku, aku banyak ketemu
orang, ketemu orang baru, kenalan sama orang baru, yang dimana itu
jadi tugas PR kan.. untuk ngomong nih, untuk ngenalin nih perusahaan
gue nih, ini loh yang kita kerjain, dimana kita bisa ngejaga citra,
membangun citra perusahaan gitu, sama kalo aku sendiri untuk
perkenalkan customer aku, gitu sih. Sebenernya seru, Cuma ya
memang kalo mau dibilang kayak…atasan aku selalu bilang industri
printing itu its not a sexy bussiness.
115 P : Gimana kak?
116 A : Industri printing itu bukan bisnis yang sexy lah. Karena…
117 P : Itu headnya ngomong gitu?
118 A : Kalo kalian kalian ini anak muda ini pasti larinya ke e-commerce,
media, perusahaan-perusahaan yang memang punya nama. Kalo gini-
gini “ah kerja di printing”. Pertama kali aku kerja sama Fit ditanya
sama temen-temen “kerja dimana?” “kerja apaan tu”, aku jawab kerja
di percetakkan, “hah lo kerja di Snappy?” kayak gitu, orang taunya
kayak gitu. Ohh lu sekarang jadi tukang fotocopy, orang taunya itu
kan, padahal maksudnya, bisnis printing itu luas banget, kompleks
banget. Dan sebenernya pas udah masuk, kayak awalnya tuh bingung,
tapi ternyata oh begini yaa..ternyata tuh proses nyetak tuh gak semudah
itu ya, prosesnya tuh panjang. Karena nyetak itu hanya bagian kecil
dari outputnya. Belum lagi designnya, designya juga harus disesuaikan,
cetaknya, nanti dicetaknya belum selesai, ada finishingnya, gitu. Itu
panjang prosesnya. Dan disini jadi belajar banyak hal baru, nambah
apa ya..knowledge baru gitu ya. Tapi kalo mau dibilang kenapa
printing bukan sexy bisnis, karena ya itu, pasti orang akan lebih
memilih yaa tadi, mending ke e-commerce, kayak tokped, digital, ke
media-media gitu. Sekarang kan kayak agency gitu, pasti seperti itu
gitu. Karena pasti lingjungannya seru, pasti anak muda juga nih
lingkungannya, jadi seumuran, gitu. Kalo di industri printing gak
banyak anak muda yang terjun di industri printing, lebih banyak orang
tua, gitu. Karena yaa kayak gak asik banget sih kayak gitu. Untungnya
kalo di divisi aku sendiri mostly anak-anak muda, gitu.
119 P : Jadi masih seru lah ya..
120 A : Yaa, plus minus pasti ada lah. Cuma kalo yang dikerjaan apapun, kalo
dijalanin dengan enjoy, jadinya seru aja sih..
121 P : Berarti kakak juga, kan kurang tau sih, tahap tahap di proses PR sendiri
kan defining problem ya, kita tau problemnya apa, planningnya apa,
programming, actionnya, kakak sebagai PR-nya PT Samafitro tadi,
empat tahap tadi kakak laluin semua?
122 A : Pastii..kayak yang aku bilang tuh tadi, ada masalah misalkan ada
regulasi lah dari HP ada kebijakan harga naik nih harga tinta naik,
berarti kan aku cari tau dulu nih, kenapa harga naik, kenapa harga tinta
bisa naik, apa nih alesannya…
123 P : Kakak riset..
124 A : Iyaa..kita harus tau dulu, karena pada akhirnya kan kita akan
menjelaskan ke customer kan, jadi kita cari tau dulu nih defining the
problem, di breakdown dulu. Jadi kita nanti tau solusinya apa, terus
tadi yang kedua planning dan programming, dari yang kita tau nih, oh
ada kebijakan..ini contoh yaaa, ada kebijakan harga naik, kita harus
punya planning apa nih atau kita membuat program apa, nah biasanya
kayak gitu, oke deh kita kasih dari kita sendiri sama fiturnya sendiri
kita kasih bonus service selama satu bulan, kita planning itu buat
customer, terus abis itu kita baru actionnya. Kita langsung ngomong ke
customer, kita jelasin problemnya, kasih tau ini harus naik karena gini
gini gini tapi kita kasih bantuan untuk meringankan beban lah untuk
bapak ibu untuk gratis satu bulan service, gitu. Misalkan seperti itu,
atau kita kasih potongan harga deh , tapi itu keputusan dari kita.
Keputusan Samafitro nya gitu meringankan si customernya. Jadi
mereka tidak terlalu keberatan banget lah, baru kita evaluasi berjalan
planning program yang sudah kita buat ngebantu customer ini berjalan
dengan baik gak, atau jadi ada masalah yang lain lagi, impactnya apa
kedepan gitu, itukan pasti kita evaluasi juga kan, itu menjaga
kedepannya kalau ada masalah lagi seperti itu, kita udah tau nih harus
ngapain.
125 P : Agak rumit yaa ternyataa PR…di Samafitro itu kan kayak…itu tadi
udah dijelasin juga ya, berarti di divisi kakak yang Public Relation
Officer itu kakak dan sama head? Dua orang?
126 A : Iya, sebenernya kalo di kita itu pertama kan ada Bussiness
Managernya, itu yang paling tinggi. Nah dibawah itu ada Service
Manager, jadi service manager ini dia yang bagi kita ini ada teknisi-
teknisinya. Teknisinya itu bantu kalo ada problem mesin gitu, nah ada
juga untuk Head PR-nya yaitu atasan aku langsung, terus ada juga
Supply dan Logistic, itu ada juga headnya dan team-teamnya. Dan BD
juga ada sendirinya lagi, nah Cuma klo di aku BD dan PR itu di satu
struktur lah, karena kita jalannya barengan,..
127 P : Ohh, jadi yang satu struktur itu Public Relation Officer sama BD? Satu
struktur?
128 A : Iya, yang satu struktur itu Public Relation Officer satu struktur sama
BD. Nah yang lain beda-beda lagi, logistic sama supply beda lagi,
service juga ada lagi, tapi itu semua dinaungi sama si Bussiness
Manager aku.
129 P : Boleh tau gak nih kak, jadikan yang aku tau ya PR divisi sendiri gitu,
tapi di Samafitro PR satu struktur sama Buissness Development, nah
itu headnya?
130 A : Nah headnya itu headnya aku, PR. Tapi ya kita langsung untuk kayak
report, approval, tetep langsung ke Bussiness Managernya. BD tuh di
aku Cuma satu orang, nah PR nya itu Cuma dua, aku sama head aku
kan, nah jadi kita langsung report ke atasan. Karena kalo misalkan si
supply dan logistic dan si service itu dia punya leader-leader lagi, tapi
naiknya jadinya ke Service Manager. Jadi abis Bussiness Manager,
Service Manager, baru ada bawah-bawahnya lagi. Jadi naiknya ke
Bussiness Manager.
M P : Jadi segala macam yang program kakak rancang, terus tadi manajemen
isu, manajemen krisis segala macem kakak report langsung ke
Manajernya.
132 A : Karena memang di aku tuh teamnya gak banyak sih, untuk team back
officenya ya. Tapi kalo team engineernya sih banyak.
133 P : Berarti dikit divisi yaa
134 A : Iya jadi harus bisa mengerjakan banyak hal…
135 P : Apa aja kak yang dikerjain, kalo boleh tau tadi apa yang kakak
singgung harus mengerjakan banyak hal?
136 A : Tadi aku udah jelasin kan, bikin event, kita harus bisa, kita juga punya
untuk training customer, jadi setiap tahun itu ada customer yang datang
ke kantor kita kita kasih knowledge, itu juga program kita, nah untuk
aku juga, aku menghandle social media, karena orangnya gak ada, jadi
kita harus handle social media….
137 P : Sorry dipotong, social media berarti konten?
138 A : Iyaa, konten, kita bikin design, uploadnya juga kita juga. Karena
memang orangnya sedikit, jadi kita harus multitasking.
139 P : Multitasking dan multitalent…
140 A : Terus, ngerjain data juga..
141 P : PR ngerjain data juga kak?
142 A : Ini kalo di perusahaan aku ya, karena memang orangnya sedikit.
Tapikan kalo diperusahaan lain kan yang aku tau pasti mereka punya
tim-timnya sendiri, kalo di aku PR ngerjain data.
143 P : Data kayak apa kak yang dikerjain?
144 A : Iya kayak, pastikan ada report-report dari customer tuh, nah itu aku
harus olah lagi jadi weekly report, monthly report, gitu. Terus kayak
bikin data untuk setiap bulannya customer ada peningkatan ga untuk
cetakannya, atau penurunan kah, karena kan hasil dari situ juga akan
ngebantu kita untuk bikin program untuk si customer kan, berarti
mereka masih kurang nih, harus di training apa, oh mereka butuh
bantuan kita di apa..
145 P : Sekaligus bikin bahan evaluasi itu dari data-data customer ya..
146 A : Iyaa betul.
147 P : Harus multitasking dan harus multitalent…terakhir paling kak, aku
sama Jason baru semester dua nih, ya kan, baru belajar tentang Public
Relation, Humas, dan lain-lain. Kalo semisal nih kak, aku sama Jason,
mau nanti kerjanya, ataupun nanti ngambil minornya di PR, dan yang
nanti bakal kerja di, pastikan kita ngambil minor di PR harapannya
kerja linear PR juga, kakak ada gak tips and trick kalo kerja di PR tuh
kayak gimana sih?
148 A : Kalo aku boleh cerita sedikit, aku tuh jurusan Komunikasi. Tapi aku
penjurusannya broadcasting sebenernya. Tapi, aku kerja sebagai PR,
GITU. Jadi aku belajar tentang Public Relation itu itu sedikit doang,
semester semester awal, jadi aku belajar PR itu ya pas aku dilapangan,
pas udah kerja.

149 P : Learning by doing ya..


150 A : Iya, learning by doing. Jadi menurut aku, kalian kan memang anak
Ilmu Komunikasi ya, belum ambil penjurusan ya, jadikalo menurut aku
sendiri untuk anak komunikasi sebagai PR itu dibilang susah yaa
engga, dibilang gampang juga engga. Karena kan kita, kalian belajar
kan kita udah tau lah, tapi, sebenernya praktek langsungnya itu pas
dilapangan, asal yaa yang pertama adalah, mau untuk berani ketemu
orang banyak, ketemu orang baru, itu udah pasti, untuk bisa untuk pede
buat ngobrol itu harus ada di PR, karena kalo PR diem-diem doang
percuma dong..ya kan. Karena kan tugas PR ngejaga nama baik
perusahaan, dimana kalo kita ketemu orang kita ngejual perusahaan
kita, kayak gitu-gitu, kita harus bisa ngobrol kan, jadi kalo pro tips dari
aku sih sebenernya karena aku sebenernya backgroundnya bukan PR,
aku jadi PR karena aku bekerja, yaa, terus harus banyak banyak
ketemu orang, belajar. Karena dari situ dapet ilmunya sih..dapet insight
dari orang, kita ngobrol, kita ketemu, jadi belajar gitu. Jadi kalo
dibilang learning by doing aku learning by doing, gitu. Tapi ya
menurut aku untuk menjadi PR yaa PD, kalo lu gak PD gak usah jadi
PR, Broadcasting, kameraman, ya yang dibelakang layar,
videographer, gitu. Apalagi maksudnya kalo lu memutuskan di
Komunikasi lo aktif, lo PD, itu sih.
151 P : PD, Kunci pertama adalah PD
152 A : Dan, berani untuk ambil keputusan.

153 P : Keseluruhan, komunikasi tuh situasional ya kak..


154 A : Iyaa, betul, sebenernya gitu sih, cuman yaa gitu buat aku harus bisa
untuk PD, untuk belajar PR gitu yaa, karena kalo PR gak banyak
knowledgenya agak susah kayak gitu. Itu buat aku yaa. Karena kalo
kayak di perusahaan ngobrol sama orang harus nyambung dong ya kan,
berarti kita harus tau nih apa yang dibicarain, backgorund si orang ini,
jadi kita harus belajar juga kan.
155 P : Banyak knowledge…
156 A : Iyaa, maksudnya harus keep update sama perkembangan..
157 P : Kalo mau jadi PR?..
158 A : Yaaa, tentunya. Sebenernya gak PR doang, mau apapun kita harus
tetep update kan biar bisa mengikuti pekerjaan, basenya pastikan mskin
nsik, makin maju. Itu sih…
159 P : Paling aku nanya itu aja sih kak, aku boleh minta gak kak gambar
struktur di divisi PR aja sih sebenernya
160 A : Ohh, maksudnya orang-orangnya gitu?
161 P : Bagan strukturnya….
162 A : Ohh, mungkin yang tadi aku jelasin yaa? Beda lagi?
163 P : Sama sih, Cuma untuk gambarannya..
164 A : Ohh, kalo gambaran sih ya itu tadi, karena kan aku PR, gak ada lagi.
Cuma dua, jadi aku aku mengerjakan banyak hal gitu, jadi gak ada
bawah-bawahnya juga.
165 P : Gambaran divisinya aja kali ya?
166 A : Ya..itu tadi kalo gambaran divisi, ada Bussiness Manager, Service
Manager, baru kalo..atau mungkin nanti ada gambarnya kali ya? Lebih
gampang ya, daripada jelasin ya kan..
167 P : Yaa, itu kak, kalo ada gambarnya boleh…
168 A : Iyaa, coba nanti ya..

169 P : Itu aja sih paling, nanya seputar PR, yang dilakuin PR, apa yang
dikerjain PR di PT Samafitro sama Kak Karina, mungkin itu aja sih
kak. Nanti bukti recordnya kita analisis lagi dari hasil wawancara kita
hari ini,

170 A : Kalo masih ada bingung, boleh banget tanya.


171 P : Iyaa, nanti lewat chat. Gak keganggu kak?
172 A : Enggak lah..santai aja santai .
173 P : Antai..paling itu aja sih kak, aku mau ngucapin makasih banyak udah
mau di interview sama mahasiswa semester dua buat project UAS
kami, itu aja sih kak. Makasih banyak Kak Karina

174 A : Okeyy, sama-samaa

Anda mungkin juga menyukai