3. Menuliskan Materi
Pada tahap ini, ada empat hal yang harus diperhatikan, sebagaimana
uraian berikut ini:
a. Menentukan materi yang akan ditulis
Menurut Andriani, untuk memulai penulisan materi, ada dua
pertanyaan yang harus dijawab guna menentukan keluasan dan
kedalaman materi yang ditulis, yaitu; Apa yang harus diketahui siswa
setelah selesai membaca materi? dan apa manfaat bagi siswa terkait
materi yang telah dibacanya?.
b. Menentukan Gaya Penulisan
Gaya penulisan materi modul harus menyesuaikan dengan jenis
materinya dan juga kemampuan siswanya.
Menurut Rowntree dalam Prastowo menjelaskan bahwa kaidah
gaya penulisan yang dianggap mampu membantu penyampaian pesan
kepada siswa secara efektif meliputi sepuluh petunjuk sebagaimana
berikut ini:
1) Menuliskan kalimat atau kata-kata interaktif. Seakan-akan sedang
berbicara langsung dengan siswa (pembaca), Misalnya, “Saudara baru
saja selesai mempelajari Kegiatan Belajar 1 dari Modul 1, selanjutnya
coba Saudara jelaskan kembali dengan kata-kata Saudara sendiri
tahapan penyusunan instrumen penilaian pembelajaran.”
2) Gunakan kata ganti orang kedua, contohnya Kamu, Anda, Saudara,
dan sebagainya.
3) Tulislah mengenai orang, benda, dan fakta.
4) Gunakan kalimat aktif dan subjek personal.
5) Gunakan kata kerja.
6) Gunakan kalimat yang singkat.
7) Gunakan paragraf yang singkat.
8) Gunakanlah kalimat retorika.
9) Lakukan dramatisasi, jika diperlukan.
10) Gunakan ilustrasi, contoh, atau kasus.
Selain itu, aspek yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan modul
adalah tata letak (layout). Dalam hal ini, Andriani mencatat tiga variabel yang
mempengaruhi tata letak, sebagaimana diuraikan berikut ini.
Pertama, ukuran halaman dan format modul. Seperti kita tahu, ukuran kertas
ada bermacam-macam, mulai dari A0 hingga A5. Pilihan ukuran kertas dipengaruhi
dan ditentukan oleh materi serta target pembaca. Format kertas dapat dipilih dalam
bentuk portrait, landscape, atau gabungan keduanya.
Kedua, kolom dan margin. Kolom tunggal lebih mudah ditangani, sedangkan
untuk kertas, ukuran kecil lebih efisien. Sementara itu, margin yang perlu diperhatikan
adalah batas atas-bawah dan batas kiri-kanan, header atau footer, dan lain sebagainya.
Ketiga, penempatan tabel, gambar, dan diagram. Penempatan tabel, gambar
maupun diagram harus diatur secara konsisten, agar penempatanya dapat tertata rapi
dan tidak asal.