Anda di halaman 1dari 36

PEDOMAN TEKNIS

SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau


PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

PEDOMAN TEKNIS

Pekerjaan : Optimalisasi Kelistrikan Bandar Udara


Lokasi : Bandar Udara Kol. R.A Bessing Malinau
Tahun Anggaran : 2023

Pasal 1

UMUM

1.1 Pelaksanaan pemasangan Jaringan Tegangan Menengah (TM) meliputi pemasangan


Transformator, Panel, penggelaran Kabel dan Instalasi Jaringan serta kelengkapannya harus
memenuhi standar yang memenuhi persyaratan tertentu sehingga jaringan dapat berfungsi
juga dapat terpenhuinya unsur keselamatan dan keamanan kerja serta terpenuhinya
kelangsungan aliran catu daya sehingga kehandalan jaringan dapat dicapai untuk
mendukung operasional.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Pekerjaan " Optimalisasi Kelistrikan Bandar
Udara", sesuai dengan BoQ.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan dan keandalan catu daya listrik di
Bandara udara, dalam rangka meningkatkan pelayanan Jasa Lalu lintas Udara dan Jasa
Kebandar Udaraan di Bandar Udara Kol. R.A Bessing Malinau.

1.3 Pada DIPA tahun anggaran 2023 Bandar Udara Kol. R.A Bessing Malinau terdapat
pekerjaan ”Optimalisasi Kelistrikan Bandar Udara”.

1.4 Maksud Pedoman Teknis adalah sebagai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam
melaksanakan pekerjaan teknis Optimalisasi Kelistrikan Bandar Udara” dengan tujuan agar

1
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

dalam pengadaan dan pemasangan peralatan tersebut memenuhi standar teknis yang
dipersyaratkan.

1.5 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini merupakan rencana kerja dan syarat-syarat teknis
pekerjaan, sebagai satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan
dokumen lelang. RKS ini dapat dijadikan sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaan
pekerjaan ” Optimalisasi Kelistrikan Bandar Udara”.

1.6 Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua tenaga
kerja dan lingkungan kerja atas :

1.6.1 Keselamatan.

1.6.2 Keamanan.

1.6.3 Ketertiban.

1.6.4 Kebersihan.

1.6.5 Dan kerusakan akibat pekerjaan ini.

1.7 Lingkup pekerjaan :

1.7.1 Pekerjaan persiapan

1.7.2 Pekerjan pengadaan material

1.7.3 Pekerjaan Sipil

1.7.4 Pekerjaan Instalasi

1.7.5 Line Up Test / Commisioning

2
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Pasal 2

PERATURAN DAN SYARAT SYARAT TEKNIS.

2.1. Peraturan - peraturan


2.1.1 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
2.1.2 Standart Perusahan Listrik Negara (SPLN)
2.1.3 Standart Industri Indonesia (SII)
2.1.4 Standart Nasional Indonesia (SNI)
2.1.5 International Elechtrical Comunity (IEC)
2.1.6 Verband der Elektrotechnik (VDE)
2.1.7 Deutsches Institut Fur Normung (DIN)
2.1.8 National Electrical Manufacturers Association (NEMA).
2.1.9 British Standards (BS)
2.1.10 Japanese Industrial Standards (JIS)

2.2. Syarat - syarat Teknis


2.2.1. Transformator
1. Konstruksi transformator
a. Sirkit magnetis dari laminasi baja silikon atau baja amour phose ( amour
phose steel) dengan rugi-rugi yang rendah. Harus dicegah adanya
harmonik, khususnya yang ke 3 dan 5. Arus magnetisasi harus sekecil
mungkin. Inti harus tahan terhadap tekanan mekanis

b. Susunan lilitan dan saluran sirkulasi minyak harus dapat memberikan


pendinginan yang efisien. Klem–klem sirkit magnetis dan pasak-pasak
belitan harus tahan terhadap tekanan hubung-singkat.

c. Bushing transformator harus didesain untuk dapat dipasang pada pasangan


luar maupun pasangan dalam. Bushing dari pasangan luar dapat dilepas
tanpa membuka tangki. Bushing terbuat dari bahan-bahan porselin atau

3
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

jenis plug in bushing. Untuk hal-hal khusus seperti penyarnbungan


transformator dengan kabel, dimungkinkan adanya kotak sambungan kabel.
Jarak rambat Bushing tegangan menengah minimum 500 mm. Untuk
transformator yang akan digunakan pada sistem 3 fase 4 kawat, YNyn0
bushing pada sisi netral boleh mempunyai kelas isolasi tegangan yang lebih
rendah dari Bushing fase.

d. Tangki terbuat dari pelat dengan permukaan yang halus yang dilas dan
diperkuat dengan lipatan-lipatan atau seksi-seksi. Konstruksi tangki adalah
hermetically sealed untuk transformator dengan daya pengenal sampai
dengan 800 kVA. Untuk daya pengenal di atas 800 kVA dapat hermetically
seuled atau konvensional. Bagian luar harus dicat dengan cat yang tahan
cuaca, dengan ketebalan minimum 70 mm, tidak mudah hilang dan
berkualitas baik.

e. Transforrnator yang dilengkapi dengan radiator yang padu harus tetap


memudahkan pengangkutan dalam keadaan terkait lengkap dan dimensinya
sesuai dengan peraturan lalu lintas setempat. Bila diminta dapat dilengkapi
dengan katup pelepas radiator.

f. Tingkat bising transformator distribusi maksimum sesuai dengan nilai yang


tercantum dalam Tabel 1.

g. Penandaan terminal dan sadapan. Penandaan terminal dan sadapan


transformator distribusi harus mengikuti Publikasi IEC No.616:1978 yaitu :
Primer : lU; lV; IW; ( lN) * ), Sekunder 2U;2Y;2W; 2N

h. Untuk transformator yang menggunakan pengaman jenis pemutus tenaga


pada sisi tegangan rendah, karakteristik pemutus tenaga terhadap beban
lebih harus mengacu kepada SPLN 95:1994

i. Tabel 1.
Tingkat Bising Transformator

4
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Daya pengenal Tingkat bising


(KVA) dalam dB(A)
25 50
50 50
100 51
160 55
200 55
250 55
315 56
400 56
630 56
800 57
1000 58
1600 60
2000 61
2500 62

2. General Characteristics :
a. Design standars : IEC 76
b. Transformer type : Hermatically Sealed Totally Oil Filled
a. Service Condition : In door / out door
b. Type of Oil : Mineral Oil Class 1, acc to IEC 296
c. Number of phase : 3 phase
d. Frequency : 50 Hz
e. Bahan : Copper

5
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3. Technical Specification :
a Capacity (sesuai kebutuhan)
c Primary Voltage (sesuai kebutuhan)
d Secondary Voltage (sesuai kebutuhan)
e Vector Group vektor Yzn5 untuk kapasitas ≤
160 kVA dan vektor Dyn5 ≥
200 kVA
f Cooling ONAN
g Temperatur rise – Oil < 60 ˚C
– Winding < 65 ˚C
h No load losses at nominal Sesuai rekomendasi pabrikan
voltaje (...watt)
On load losses at principal Sesuai rekomendasi pabrikan
tapping (...watt)
i Impedance Voltage <7%
J Off load current at nominal Sesuai rekomendasi IEC
voltage
K Temperature Insulation Class A
L Noise Lihat Tabel 1
M Off Circuit Tapping Value Sesuai rekomendasi IEC
N Insulation Sesuai rekomendasi IEC

4. Efficiency dan voltage regulation


Effisiensi %
4/4 load 3/4 load 2/4 loat 1/4 load
Pf 0.8 > 98 % > 98 % > 98 % > 98 %
Pf 1.0 > 98 % > 98 % > 99 % > 99 %
5. Accessories :

6
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

a. Name plate and Rating plate


b. HV dan LV Porcelain Bushings
c. Off Circuit Tap Changer
d. Oil filling plug
e. Oil draine plug
f. Lifting plug
g. Grounding Terminal
h. Bidirectional Roller
i. Pressure relief device without contact
j. Oil level and thermometer with contact.
6. Pengaman pada Transformator :
a. Rele Buchholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan
terhadap gangguan di dalam Transformator yang menimbulkan gas
b. Pengaman tekanan lebih
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup
berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki Transformator terhadap
kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada
tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi
Transformator
c. Rele tekanan lebih
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan
terhadap gangguan di dalam Transformator. Bedanya rele ini hanya bekerja
oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan P.M.T
d. Rele Diferensial
Berfungsi mengamankan Transformator dari gangguan di dalam
Transformator antara lain flash over antara kumparan dengan kumparan
atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam
kumparan ataupun beda kumparan

7
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

e. Rele Arus lebih


Befungsi mengamankan Transformator arus yang melebihi dari arus yang
diperkenankan lewat dari Transformator terseut dan arus lebih ini dapat
terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat
f. Rele Tangki tanah
Berfungsi untuk mengamankan Transformator bila terjadi gangguan hubung
singkat satu phasa ke tanah
g. Rele Termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan Transformator dari kerusakan
isolasi kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus
lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur

7. Data-data teknis pada pelat nama / Name plate


Pelat nama yang kuat dan tahan karat, bernomor seri dan mudah dikenali.
Tulisan pada pelat ini harus jelas dan tidak mudah hilang, luntur, data yang
tertulis pada pelat nama sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

a. Jenis transfomator (transformator distribusi);


b. Nomor Spesifikasi/standar,
c. Nama pabrikan dan merk perniagaan;
d. Nomor seri Pembuatan;
e. Tahun pembuatan:
f. Jumlah fase.
g. Daya pengenal ( untuk transformator belitan banyak ganda, daya pengenal
tiap betitan harus diberikan, Kombinasi pembebanan harus ditunjukkan
pula, jika tidak daya pengenal salah satu belitan merupakan jumlah daya
pengenal belitan lainnya);
h. Frekuensi pengenal;
i. Tegangan pengenal;

8
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

j. Arus pengenal;
k. Lambang hubungan kelompok vektor;
l. Tegangan impedans nilai terukur pada arus pengenal dan pada suhu acuan;
m. Nilai kenaikan suhu beli tan dan minyak bagian atas;
n. Berat keseluruhan;
o. Berat minyak isolasi;
p. Jenis minyak yang digunakan misal Shell Diala B ;
q. Diagram hubungan (dalam hal lambang hubungan tidak dapat memberikan
informasi lengkap mengenai hubungan didalam transformator). Bila
hubungan dapat diubah dalam transformator, maka hubungan yang telah
dibuat harus diperlihatkan

2.2.2. Panel
1. Kerangka Panel :
a. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
b. Panel-panel (Free Standing atau Wall Mounted) pada siku-sikunya harus
dibuat dari plat besi tebal minimal 2 mm dengan rangka besi.
c. Panel-panel tersebut harus dibuat dari plat baja tebal 2 mm dan harus
dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat Power Coating, warna
cat abu-abu. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master
key dan handel yang dapat di kunci.
d. Penggunaan baut dan mur tidak diperkenankan menggunakan baut seng,
harus menggunakan baut yang tidak menimbulkan nilai tahanan konduktor
naik melebihi 1 Ohm. Dianjurkan mempergunakan mur dan baut dari bahan
yang tahan karat untuk kerangka panel dan untuk busbar menggunakan
bahan tembaga.
e. Panel untuk type Free standing dinding bagian belakang harus dapat di
buka, dengan menggunakan baut atau mur.

9
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

f. Konstruksi di dalam panel dan peletakan komponen-komponen panel harus


diatur sedemikian rupa, sehingga apabila dilaksanakan pemasangan,
perawatan dan perbaikan pada panel tersebut tanpa mengganggu
komponen-komponen lainnya.
g. Panel harus dilengkapi lubang Ventilasi udara yang peletakannya di
utamakan di bagian atas dan bentuknya sirip.
h. Panel harus dilengkapi lubang yang jumlahnya minimal 4 buah untuk
tempat pemasangan/penguncian dyna bolt, ukuran dyna bolt sesuaikan
dengan beban panel.
i. Ukuran Panel
1) Panel Free standing
a) Tinggi 180 cm s/d 210 cm.
b) Lebar menyesuaikan dengan kebutuhan.
c) Tebal 60 cm s/d 100 cm.
2) Panel wall Mounted
a) Tinggi menyesuaikan dengan kebutuhan.
b) Lebar menyesuaikan dengan kebutuhan.
c) Tebal minimal 25 cm.

2. Isi panel
a. Panel Incoming PLN
Panel Incoming PLN adalah panel utama yang mendistribusikan power
supply ke Panel ACOS, Panel Kontrol genset atau ke panel Distribusi
langsung sebagai pilihan. Panel Incoming PLN terdiri dari :
1) Breaker ACB / MCCB / MCB / NFB / ELCB jumlah dan kapasitasnya
sesuai kebutuhan.
2) Breaker Incoming terdiri dari 3 pole 3 trip atau 4 pole 4 trip.
3) Metering instrumen (Current Transformer, Volt meter, Amper meter,
Frequency meter, kW meter dan Power factor/Cos phi meter) ketelitian
1%. Ukuran meter instrumen minimal 96 x 96 mm.

10
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

4) Control relay,
5) Over Voltage Arrester 4P surja,
6) Pilot lamp meliputi :
a) Warna Merah phase R
b) Warna Biru phase S
c) Warna Kuning phase T
7) Panel harus mempunyai 5 busbar dari bahan tembaga/Cu terdiri dari
3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding,
ukuran busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan
mengalir dalam busbar tersebut, beban busbar tidak boleh mencapai
suhu lebih dari 65 °C. Setiap busbar harus diberi warna dan jarak
sesuai peraturan PLN ( PUIL 2000 tabel 66-1), lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar harus dari jenis yang
tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
8) Untuk mempermudah pengoperasian ON – Off pada panel Incoming
dapat ditambah Saklar pemutus ( 2 pilihan) yang peletakkannya
sebelum breaker.
9) Panel Incoming yang memiliki 2 Feeder dapat dilengkapi 1 unit
Automatic Transper Switch (ATS) atau sebuah Change Over Switch
(COS)
10) Panel Incoming PLN untuk kapasitas maksimal 200 Amp dapat
menggunakan type wall mounted dan diatas 200 Amp harus
menggunakan panel type free standing.
11) Kapasitas Panel dibawah atau sama 100 Amp menggunakan BC 35
dan panel kapasitas diatas 100 Amp menggunakan BC 50.
12) Panel dilengkapi lampu penerangan, yang bila pintu panel di buka
lampu panel akan menyala.
b. Panel Automatic Transper Switch (ATS).
1) Modul kontrol yang digunakan untuk mengoperasikan perpindahan

11
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Main power ke back up dan sebaliknya.


2) Magnetic Contactor ACB 2 unit, 3 Phase, 4 Pole, 4 Trip kapasitas
sesuai beban.
3) Breaker ACB / MCCB / MCB / NFB / ELCB, jumlah dan kapasitas breaker
sesuai kebutuhan.
4) Breaker Incoming terdiri dari 4 pole 4 trip.
5) Metering instrumen (Current Transformer, Volt meter, Amper meter,
Frequency meter, kW meter dan Power factor/Cos phi meter) ketelitian
1 %. Ukuran meter instrumen minimal 96 x 96 mm.
6) Control relay.
7) Over Voltage Arrester 4P surja.
8) Panel dilengkapi Grounding arde / hubung tanah menggunakan
elektroda tanah rod tembaga masip 5/8” panjang penanaman
elektroda tanah sesuai kebutuhan untuk mencapai tahanan ≤ 2 Ohm
9) Pilot lamp :
1. Warna Merah phase R
2. Warna Biru phase S
3. Warna Kuning phase T
10) Panel harus mempunyai 5 busbar dari bahan tembaga/Cu terdiri dari
3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding,
ukuran busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan
mengalir dalam busbar tersebut, beban busbar tidak boleh mencapai
suhu lebih dari 65 °C. Setiap busbar harus diberi warna dan jarak
sesuai peraturan PLN ( PUIL 2000 tabel 66-1), lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar harus dari jenis yang
tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
11) Battery Charger.
12) Hour Counter.
13) Sirine.

12
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

14) Emergency Stop.


15) Sakelar Pilih minimal Auto, Manual, Test Run, Test Load dan Off.
16) Push Button/Touch Screen untuk Pengoperasian AMF/ACOS.
17) Minimal Indicator dan sensor protection untuk :
a) Low oil pressure.
b) Over speed.
c) Emergency Stop.
d) Auto Start/Stop.
e) Over coolant temperature.
f) Failure to start (over crank).
g) Under and Over frequency.
h) Under and Over voltage.
i) Over current.
j) Engine cooling down dengan timer.
18) Panel dilengkapi lampu penerangan, yang bila pintu panel di buka
lampu panel akan menyala.
c. Panel Distribusi :
1) Ohm saklar
a) Ohm saklar untuk 3 posisi harus dilengkapi 4 pole,
b) Ohm saklar untuk 2 posisi dilengkapi 3 atau 4 pole.
2) Breaker ACB / MCCB / MCB / NFB / ELCB jumlah dan kapasitasnya
sesuai kebutuhan. Jumlah Pole Breaker Incoming pada panel distribusi
:
a) Untuk 1 incoming terdiri dari 3 pole atau 4 pole.
b) Untuk 2 Incoming harus terdiri 4 pole 4 Trip
3) Metering instrumen (Current Transformer, Volt meter, Amper meter,
Frequency meter, kW meter dan Power factor/Cos phi meter) ketelitian
1 %. Ukuran meter instrumen minimal 96 x 96 mm.
4) Control relay.

13
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

5) Over Voltage Arrester 4P surja.


6) Pilot lamp meliputi :
a) Warna Merah phase R
b) Warna Biru phase S
c) Warna Kuning phase T
7) Panel harus mempunyai 5 busbar dari bahan tembaga/Cu terdiri dari
3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding,
ukuran busbar harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan
mengalir dalam busbar tersebut, beban busbar tidak boleh mencapai
suhu lebih dari 65 °C. Setiap busbar harus diberi warna dan jarak
sesuai peraturan PLN (PUIL 2000 tabel 66-1), lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar harus dari jenis yang
tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
8) Panel Incoming PLN untuk kapasitas maksimal 200 Amp dapat
menggunakan type wall mounted dan diatas 200 Amp harus
menggunakan panel type free standing.
9) Kapasitas Panel dibawah atau sama 100 Amp menggunakan BC 35
dan panel kapasitas diatas 100 Amp menggunakan BC 50.
10) Panel dilengkapi lampu penerangan, yang bila pintu panel di buka
lampu panel akan menyala.
2.2.3. Kabel
1. Kabel NYY atau sejenisnya kekuatan Tegangan Kerja 0,6/1 kV untuk kabel
penerangan.
2. Kabel NYY atau sejenisnya 0.6/1 kV untuk kabel power dari Panel Utama ke
sub panel yang berada di dalam gedung.
3. Kabel NYFGbY atau sejenisnya untuk kabel power dari Panel Utama ke sub
panel yang berada di luar gedung dan melalui jalur ground.
4. Ukuran kabel disesuaikan dengan kapasitas beban.

14
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

5. Pemasangan kabel ke breaker harus menggunakan Scoen cable yang


ukurannya sesuai dengan peruntukan ukuran kabel.
6. Semua kabel harus memiliki sertifikat SNI,SPLN dan memenuhi persyaratan
PUIL.
2.2.4. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai
1. Breaker
a. Air Circuit Breaker (ACB)
1) Kapasitas : Sesuai kebutuhan.
2) Rated continous current : Sesuai gambar.
3) Type : Fixed mounted.
4) Number of pole : 3 pole 3 Trip atau 4 pole 4 Trip.
5) Rated operating voltage : 415 Volt.
6) Frequency : 50 Hz.
7) Permitted ambient temp. : max. 55 °C.
8) Rated short time current : maksimal 0.5 s.
9) Operator Mechanism : Motorize, Selenoid dan Vacum.
10) Over load release : adjustable.
11) Instantenous over current : adjustable

b. Moulded Case circuit Breaker (MCCB)


1) Kapasitas : Sesuai kebutuhan.
2) Type : Fixed mounted.
3) Number of pole : 3 pole 3 Trip atau 4 pole 4 Trip.
4) Rated operating voltage : : 415 Volt.
5) Rated Frequency : 50 Hz.
6) Permitted ambient temp. : max. 55 °C.
7) Rated short time current : Maksimal 0.5 s
8) Operator Mechanism : Manual, Motorize, Selenoid dan
Vacum (for incoming).
9) Over load release : Adjustable.

15
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

10) Instantenous over current : Adjustable.

c. No Fuse Breaker (NFB) Non Adjustable


1) Kapasitas : Sesuai kebutuhan.
2) Type : Fixed mounted.
3) Number of pole : 3 pole 3 Trip atau 4 pole 4 Trip.
4) Rated operating voltage : 415 Volt.
5) Rated Frequency : 50 Hz.
6) Permitted ambient temp. : max. 55 °C
7) Rated short time current : Maksimal 0.5 s.
8) Operator Mechanisem : Manual Operation

d. Miniatur Circuit Breaker (MCB).


1) Kapasitas : Sesuai kebutuhan
2) Type : Fixed mounted
3) Rate operating voltage : 240 Volt / 415 Volt
4) Number of pole : 1 pole 1 Trip, 2 pole 2 Trip, 3 pole 3
Trip atau 4 pole 4 Trip
5) Rated operating voltage : 415 Volt.
6) Permitted ambient temp. : max. 55 °C.

e. Electric Leakage Circuit Breaker (ELCB).


Digunakan untuk melindungi peralatan yang sensitiv terjadi arus
gangguan.
2. Termal Overload Relay
3. Surger ARRESTER

2.2.5. Syarat-syarat umum galian tanah, urugan pasir, pemasangan batu bata,
pelindung kabel terhadap petir, urugan tanah dan penyempurnaan bekas galian
dan pemasangan patok tanda kabel.

1. Galian tanah.

16
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Ukuran type galian tanah untuk penanaman ground cable disesuaikan dengan
jumlah jalur kabel yang ditanam, dengan ketentuan sbb :

JUMLAH JALUR KABEL TYPE GALIAN TANAH

1 s/d 5 CT Size 1

6 s/d 10 CT Size 2

11 s/d 14 CT Size 3

15 s/d 16 CT Size 4

17 s/d 20 CT Size 5

Penanaman ground cable yang memotong parit, jalan mobil, ground cable lain
dan pipa air, maka galian tanah dibuat dengan kedalaman 100 cm, lebar
bagian bawah dan lebar bagian atas disesuaikan dengan ketentuan di atas.
Khusus untuk penanaman ground cable yang memotong parit atau jalan
mobil, maka pada lubang galian harus dipasang pipa sebagai pipa pelindung
kabel.

2. Urugan pasir.
Penanaman cable dalam lubang galian harus disertai dengan penimbunan
pasir urug setebal 10 cm dibawah dan 10 cm diatas tarikan kabel.

3. Pemasangan batu bata.

Sebelum galian ditimbun tanah kembali, terlebih dahulu diatas timbunan pasir
sepanjang seluruh galian kabel, harus dipasangkan batu bata yang dipasang
dengan jumlah batu bata sesuai dengan daftar pada gambar , Batu bata dapat
diganti dengan bahan lain yang lebih baik, disesuaikan dengan material yang

17
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

tersedia dilokasi dan minimal mutunya sama dengan batu bata. Perubahan
spesifikasi tersebut harus mendapat persetujuan Direksi.
4. Pelindung kabel terhadap petir.
Pada setiap tiang lampu, kawat BC ini dihubungkan dengan sebuah elektroda
tanah yang terbuat dari batang tembaga atau pipa galvanis sepanjang
minimum 1.2 m, sesuai kondisi tanah setempat.

5. Urugan tanah dan penyempurnaan bekas galian


1. Tanah urugan harus dipadatkan sesuai dengan kepadatan tanah semula.

2. Untuk galian yang melalui jalan mobil, maka setelah tanah dipadatkan,
harus dibuat konstruksi jalan diatasnya dan diaspal sehingga dicapai
kembali keadan seperti semula.

6. Pemasangan patok tanda kabel.


a. Sepanjang route penanaman kabel harus dipasangkan patok-patok tanda
kabel, yang dibuat dari beton cor 1:2:3 dengan ukuran 10x10x60 cm ang
ditanamkan sedalam 45 cm. Khusus untuk tanda kabel yang dipasang
didaerah shoulder, maka pemasangan tidak boleh menonjol sehingga
bentuknya disesuaikan dengan persyaratan tersebut diatas.
b. Tanda-tanda kabel tersebut dipasang pada route galian kabel dengan
jarak 60 meter satu dengan yang lain, atau pada tempat-tempat dimana
kabel berbelok, serta pada tempat sambungan kabel.

c. Tanda-tanda kabel mana harus bertuliskan yang sesuai dengan


keperluannya (TR, TM, SAMBUNGAN dan sebagainya,

2.2.6. Persyaratan lain - lain

1. Pelaksana

18
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Pelaksana pekerjaan ini haruslah pelaksana pekerjaan yang ahli dalam bidang
pekerjaannya dan memiliki sertifikat dari Instansi Pemerintah/badan yang
terakreditas/pabrik pembuat yang bersangkutan, dan untuk pekerjaan
listriknya harus memiliki sertifikat sebagai Instalatur PLN, dengan Klasifikasi
yang sesuai.

Sebelum melaksanakan pekerjaan ini pelaksana pekerjaan harus melakukan


Studi Final dan melaporkan hasilnya.

Di dalam melaksanakan pekerjaan ini harus ada koordinasi yang sebaik-


baiknya antara pelaksana dengan pelaksana pekerjaan, sehingga sesuai
dengan ketentuan-ketentuan atau persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.

2. Pimpinan pelaksana pekerjaan


a. Pimpinan pelaksana pekerjaan harus seorang Ahli Teknik sesuai bidang
pekerjaan yang dilaksanakan dan yang berpengalaman sekurang-
kurangnya 8 (DELAPAN) tahun.
b. Pimpinan pelaksana pekerjaan dapat menyerahkan pelaksanaan sehari-
hari pada seorang Pelaksana yang
berpengalaman mengerjakan dan mengetahui pelaksanaan pekerjaan
yang ada didalam Kontrak.
c. Penunjukan Pimpinan pelaksana pekerjaan dan Pelaksana oleh
Perusahaan pelaksana pekerjaan harus mendapat pertimbangan dan
persetujuan Direksi.

3. Pelaksana pekerjaan pelaksana wajib membuat Shop drawing sebagai acuan


pelaksanaan kerja meliputi jadwal perkerjaan, metode pekerjaan dan bahan
evaluasi Bill Of Quantity serta membuat dokumentasi aktifitas kegiatan dan
laporan harian, mingguan, bulanan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan menyerahkan setiap laporan tersebut kepada pengawas
pekerjaan tepat pada waktunya.

19
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

4. Bilamana pada aktifitas ditemukan penjelasan serta uraian yang disampaikan


kurang dimengerti atau ada pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai
dengan Bill Of Quantity, maka pelaksanaannya terlebih dahulu harus
dikoordinasikan dengan pengawas pekerjaan dengan persetujuan direksi.
a. Peralatan ex import harus dijamin keasliannya dengan dukungan sertifikat
keaslian dari pabrik.
b. Peralatan ex import harus mempunyai agen representative di Indonesia
untuk memudahkan garansi bilamana terjadi kerusakan.

5. Rapat-Rapat dan Koordinasi


a. Pelaksana pekerjaan wajib melaksanakan rapat-rapat terkait dengan
progres pekerjaan, minimal dilaksanakan sekali setiap bulan bersama
Pengawas dan Direksi pekerjaan.
b. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan koordinasi dalam rangka kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait dibawah koordinasi Direksi
Pekerjaan.

6. Persetujuan Peralatan dan Material


Setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPK), dan sebelum memulai
pekerjaan instalasi peralatan maupun material, Pelaksana Pekerjaan
diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan,
diajukan kepada direksi pekerjaan untuk mendapat persetujuan, yang meliputi
data-data : nama-nama peralatan dan alamat manufacture, catalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu. Peralatan Dan Material
Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan, maupun pada
gambar-gambar rencana kerja.
7. Pengiriman
a. Tata cara pelaksanaan yang tercantum dalam peraturan yang syah berlaku
di Republik Indonesia ini harus betul-betul ditaati.

20
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

b. Pemborong diharuskan :
1) Mengirimkan contoh bahan yang akan digunakan.
2) Menyerahkan brosur dan Gambar Detail peralatan yang akan
digunakan sebelum dilakukan pemesanan untuk disetujui Pengawas.
3) Apabila Pengawas meragukan kualitas bahan atau alat tertentu, maka
bahan tersebut akan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan bahan,
atas biaya pelaksana pekerjaan dan alat dimaksud harus segera
diganti bila tidak memenuhi syarat.
4) Bahan yang dinyatakan tidak baik oleh Pemberi Tugas/Pengawas
lapangan maka pelaksana pekerjaan harus menyingkirkan bahan
tersebut keluar lapangan dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.
8. Pengetesan Uji-Coba
Pengetesan dan uji-coba dilapangan harus dilakukan pelaksana pekerjaan,
dengan disaksikan oleh Pengawas dan Pemilik. pengetesan sesuai dengan
yang direkomendasikan oleh pabrikan dan atau yang dipersyaratkan dalam
RKS, dan harus dituangkan dalam berita acara.
9. Training
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
menyelenggarakan semacam pendidikan dan latihan serta petunjuk praktis
operasi kepada orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang
pengoperasian, perawatan dan penanganan troubleshooting, seluruh biaya
pelaksanaan training menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.

21
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

2.3. PERSYARATAN PEMASANGAN

2.3.1 Persyaratan Teknis Khusus


1. Gulungan dan rel/kabel drum (coil dan reel), Semua kabel dan kawat harus dikirim
ke lokasi dengan gulungan standar yang dibubuhi label panjang, ukuran kawat,
tipe isolasi dan pabrik pembuat.
2. Penandaan (marking), nama atau simbol pabrik, bulan dan tahun pembuatan
serta logo pengujian laboratorium (PPMK) harus tercantum pada permukaan
lingkaran luar kabel.
3. Jenis dan ukuran kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
4. Pemasangan kabel :
a. Kabel harus dipasang didalam pipa konduit, rak kabel, tray kabel atau kabel
pit.
b. Semua sambungan kabel harus dikerjakan di dalam kotak tarik (pull box),
kotak sambung (junction box), manhole atau handhole.
c. Kabel dari sistem yang berbeda harus dipasang sebagai berikut :
1) Pengawatan untuk penerangan harus dipasang di dalam pipa PVC konduit.
2) Kabel untuk sistem signal atau sistem radio tidak boleh ditampung dalam
satu tempat yang sama dengan penerangan atau sistem daya (power
system).
3) Semua kabel tegangan menengah harus terpisah dari kabel yang lainnya.
d. Semua terminal kabel dan sambungan harus dikerjakan sebagai berikut :
1) Harus aman, menggunakan pressure type konektor yang tidak disolder
jika tidak ditentukan lain.
2) Bila ditentukan sambungan yang disolder, sambungan kabel sebelum
disolder harus kuat secara mekanik : solder harus digunakan secara hati-
hati dan tanpa menggunakan larutan asam (acid) dan dibungkus dengan
pita isolasi plastik dengan cara yang disetujui untuk tegangan sirkuit.
3) Semua sambungan kabel tegangan menengah, koneksi dan terminal harus

22
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

menggunakan sambungan dan termination kit yang disetujui yang berisi


material koneksi dan isolasi yang dibuat oleh pabrik kabel.
5. Penggelaran kabel yang melalui jalur dalam gedung/plafon harus dilengkapi
penggantung (hanger), klem kabel dan penahan (support) yang diperlukan
supaya rapi dan kuat.
6. Identifikasi :
a. Identifikasi nomor kabel harus sesuai dengan skedul kabel yang dipasang.
b. Skedul kabel tersebut harus menunjukkkan nomor kabel, ukuran konduktor,
terminasi dan koneksi pada setiap ujung dan route kabel.
7. Bila kabel melewati dinding luar bangunan dan lubang kabel di bawah lantai harus
terisi penuh dengan material pelapis yang tahan air dan tidak mudah terbakar.
2.3.2 Pemasangan di dalam pipa conduit :
1. Tidak boleh ada kabel atau kawat yang dipasang di dalam pipa konduit sebelum
konduitnya dibersihkan.
2. Jumlah luas penampang kabel atau kawat yang dipasang di dalam pipa konduit
tidak boleh kurang dari 30% luas penampang konduit.
3. Panjang ujung konduktor sekurang-kurangnya 15 cm harus lebih pada masing-
masing titik outlet dan switch untuk penyambungan atau koneksi ke peralatan.
4. Semua kabel dan kawat harus dipasang dengan baik di dalam kotak tarik (pull
box), kotak sambung (junction box), kabel pit, manhole dan handhole.
5. Kabel untuk sistem power dan penerangan harus di dalam konduit yang terpisah
dari kabel komunikasi dan sistem sinyal.

2.3.3 Pemasangan kabel di dalam saluran di bawah lantai (cable floor duct).
1. Melaksanakan pembuatan cable duct ukuran minimal 40 cm x 50 cm, Dilengkapi
dengan penutupnya dari plat bordez tebal 6 mm dicat warna hitam dan diikat
dengan mur baut,
2. Semua kabel harus di support di dalam floor duct menggunakan kayu atau klem
plastic yang dipasang dengan jarak interval tidak kurang dari 50 cm.
3. Semua kabel harus dipasang berbaris dan rapi.

23
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

4. Bila kabel melewati tutup metal cable trench, maka harus ada ruang/jarak
diantara kabel dan tutup cable trench.

2.3.4 Pemasangan diatas kabel tray atau kabel rak.


1 Sambungan kabel dan isolasi dibuat dengan cara yang disetujui dalam kabel tray
atau rak.
2 Kabel harus dikencangkan dengan aman terutama pada kabel tray yang
melintang.
3 Bila kabel single konduktor terdiri dari sirkuit phasa atau netral yang dihubungkan
paralel, maka konduktor harus dipasang dalam group yang terdiri dari satu atau
lebih dari satu reaktansi dan single konduktor harus diikat dengan aman dalam
grup sirkuitnya untuk mencegah berlebihnya pergerakan arus gangguan magnit.
2.3.5 Pemasangan kabel di dalam tanah.
1. Kabel yang ditanam di dalam tanah dengan kedalaman 80 cm – 100 cm.
2. Lebar galian/parit disesuaikan dengan rumus {(n-1)10+20}, n = jumlah kabel
yang digelar.
3. Galian/parit harus dipersiapkan dengan membuang semua debu, sisa arang,
sampah, puing, batu atau material lain yang dapat melukai lapisan kabel.
4. Dasar galian/parit harus ditutup dengan pasir setebal 10 cm sebelum peletakan
kabel, dan ditutup dengan 10 cm pasir setelah peletakan kabel lalu dipadatkan.
5. Setelah pasir dipadatkan, Kabel harus diproteksi dengan batu bata/concrete block
dengan jumlah batu bata 10 buah/meter (diasumsikan ukuran bata 20 cm x 10
cm x 5 cm).
6. Tanda kabel (cable marker) yang terbuat dari beton harus dipasang diatas tanah
dan diatas kabel yang ditanam.
7. Jarak antar tanda kabel maksimal 50 m, dan setiap belokan kabel dipasang tanda
kabel.
8. Ukuran tanda kabel adalah 10 cm x 10 cm x 60 cm, dan dilengkapi dengan tulisan
TR.
9. Tanda kabel ditanam sedalam 45 cm.

24
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

10. Jalur kabel dan peletakan patok kabel agar dibuat pada As built drawing.
Termasuk penggunaan GPS untuk penentuan titik koordinat jalur kabel.
2.3.6 Penarikan dan penyambungan ground cable.
1. Penarikan kabel harus dilaksanakan sewajar mungkin (tidak diperkenankan terjadi
dimana kabel tergelar dalam keadaan menegang).
2. Pada waktu penarikan kabel, harus diusahakan agar kabel jangan sampai knik
atau terpuntir.
3. Pada gelaran kabel yang membelok, maka belokan harus dibuat dengan radius
minimum sebesar 20 x diameter kabel.
4. Pada tempat-tempat dimana terdapat sambungan kabel yaitu sambungan antara
kabel dengan kabel atau kabel dengan panel, maka harus dibuat sling kabel,
minimum sebanyak 2 putaran dengan radius minimum 20 x dameter kabel.
5. Penanaman kabel lebih dari satu saluran dalam sebuah galian, tidak
diperkenankan memasangnya dengan tumpang tindih. Pemasangan kabel harus
diatur sejajar dengan jarak satu dengan yang lainnya seperti tampak pada gambar
6. Semua sambungan ground cable harus menggunakan mof dan bahan resin
sebagai bahan pengecornya. Bahan resin mana harus dipilih yang sesuai dengan
tegangan kerja kabel yang akan disambung dan besarnya mof yang dipergunakan
disesuaikan dengan besarnya ukuran kabel. Penggunaan bahan pengecor resin
harus dikonsultasikan dengan dan atas persetujuan direksi.
7. Semua sambungan kabel, antara kabel dengan terminal atau antara kabel dengan
peralatannya, harus menggunakan cable schoen yang besarnya sesuai dengan
ukuran kabel
2.4. PENGUJIAN
2.4.1 Pengujian pada kabel
1. Pengukuran tahanan isolasi kabel
2. Tahanan isolasi kabel harus diukur sebelum dan sesudah ditarik/digelar,
pengukuran tahanan isolasi dengan menggunakan Megger 500/1000 Volt. Besar
tahanan isolasi minimum 50 M Ohm.

25
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3. Setelah penarikan kabel selesai, maka sebelum urugan pasir dilaksanakan,


gelaran kabel diatas galian harus diukur kembali besarnya tahanan isolasinya
dengan cara–cara pengukuran dan besarnya tahanan isolasi yang diperkenan kan
seperti tersebut diatas.

2.4.2 Pengujian pada Panel


1. Melakukan pengujian pisik terhadap kuncian-kuncian pemasangan Breaker, Bush
bar, Terminal dan lain-lain.
2. Melakukan pengujian On - Off Breaker
3. Melakukan pengukuran pada terminal-terminal terhadap Tegangan meliputi :
Panel Panel..... Panel..... Panel..... Panel..... dst
R-S ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt
R-T ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt

S-T ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt


R-N ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt
S-N ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt
T-N ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt ....Volt
F ....Hz ....Hz ....Hz ....Hz ....Hz
R (A) ....A ....A ....A ....A ....A
S (A) ....A ....A ....A ....A ....A
T (A) ....A ....A ....A ....A ....A

2.4.3 Pengujian pada Transformator


1. Pengechekan :
a. Pengechekan pada Transformator :
b. Pengechekan Indikator suhu minyak
c. Pengechekan Indikator permukaan minyak
d. Pengechekan Indikator sistem pendingin

26
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

e. Pengechekan Indikator kedudukan tap


f. Pengechekan Dokumen Validasi Pabrik
1) pengujian tahanan isolasi
2) pengujian tahanan kumparan
3) pengujian perbandingan belitan Pengujian vector group
4) pengujian rugi besi dan arus beban kosong
5) pengujian rugi tembaga dan impedansi
6) pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
7) pengujian tegangan induksi (Induce Test)

2. Pengukuran pada Transformator :


a. Pengukuran Tahanan Isolasi
b. Pengukuran kebocoran tangki
c. Pengukuran Kenaikan suhu
d. Pengukuran Voltage
2.4.4 Pengujian Genset
a. Pengechekan dan pengukuran pada Panel :
1. Pengukuran Voltage
2. Pengukuran Frekwensi
3. Pengechekan indikator - indikator
4. Pengujian ON/Off Breaker
5. Pengujian Proteksi
b. Test Load Genset :
1 Setiap genset harus disertakan “ Engine test certificate dan Alternator test
certificate “ yang dilakukan oleh pabrikan dan harus dilampirkan pada saat
akan dilakukan site acceptance test. Semua dokumen seperti Engine test
certificate dan Alternator test certificate berikut dc circuit diagram harus
diberikan pada owner.

2 Setiap Genset yang diadakan harus dilakukan Factory acceptance test dengan
materi test adalah sebagai berikut :

27
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

1) Test beban nol sampai 110 % beban nominal / Load test.


2) Test pembebanan 80 % dari kapasitas genset selama 2 jam / Temperature
rise test.
3) Test pembebanan 40% dan 60% kapasitas genset secara tiba-tiba (reject
test) .
4) Test kerja system proteksinya / Protective device test.

Semua Dokumen asli seperti : Technical data, Manual book penginstalasian,


pengoperasian, pemeliharaan dan catalog suku cadang, Original sertificate,
Engine test certificate dan Alternator test certificate harus diserahkan ke pihak
pertama / pemberi kerja. Dokumen tersebut selanjutnya dijadikan bahan untuk
kelengkapan sertifikasi peralatan (SKEP 82)

28
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Pasal 3
URAIAN PEKERJAAN

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN


Persiapan yang meliputi :
3.1.1 Melaksanakan inventarisasi peralatan,pembersihan,perapian serta pengukuran untuk
tempat Genset 250 kVA, panel distribusi, panel ACOS dan panel PLN.

3.1.2 Melaksanakan pembuatan soft drawing tata letak peralatan, single line diagram
peralatan dan sistem kontrol peralatan.

3.1.3 Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung kelancaran


pelaksanaan kegiatan optimalisasi kelistrikan.

3.1.4 Melaksanakan site acceptance test genset dan panel di masing-masing pabrikan
terdiri dari Kontraktor, Direksi dan atau Teknisi/ pengawas serta staf Direktorat
Bandar Udara- Sub Peralatan dan Utilitas Bandar Udara.

3.2 PEKERJAAN PENGADAAN MATERIAL.

3.2.1 Melaksanakan pengadaan penambahan daya dari P1 164 kVA menjadi P2 240 kVA
3 phase 220/380 V ke kantor PLN setempat lengkap dengan pengurusan dan perijinan
Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan Langganan (UJL), pengurusan konsuil
(SLO), jaminan instalasi, gambar survei panel, 1 (satu) paket.
3.2.2 Pengadaan Panel Tegangan Menengah Incoming – IM (LBS) dengan arrester lengkap
aksesorisnya 1 (Satu) Unit.
3.2.3 Pengadaan Panel Tegangan Menengah Outgoing _ QM (LBS) dengan proteksi lengkap
aksesorisnya 1 (Satu) Unit.
3.2.4 Pengadaan kabel power N2XSEY 1x35 s.d 120 sqmm/ 20 kV (by assesment).
3.2.5 Terminating kit single core 3 set.

29
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3.2.6 Pengadaan Trafo Daya 20 kV/ 0.4kV 350 kVA dengan proteksi lengkap aksesorisnya
1 (Satu) Unit.
3.2.7 Pengadaan kabel power NYFGBY 4X240 sqmm ke panel incoming PLN (by
assesment).
3.2.8 Pengadaan Panel Incoming PLN (PUTR) 400 A lengkap aksesorisnya 1 (Satu) Unit.

3.2.9 Melaksanakan pengadaan standby auto genset (open type) kapasitaas 250 kVA, 3
phase, voltage 220/380 V, 50 Hz + spare suku cadang (filter udara & oli) lengkap
aksesorisnya 1 (Satu) Unit.

3.2.10 Pengadaan 1 Unit panel ACOS genset 250 kVA tipe Free Standing 400 A lengkap
aksesorisnya 1 (Satu) Unit.

3.2.11 Pengadaan kabel power NYFGBY 4x240 sqmm dari genset ke panel ACOS (by
assesment).

3.2.12 Pengadaan kabel Power NYFGBY 4 x 150 Sqmm dari Power House - P. MDP 320A
Terminal (by assesment).
3.2.13 Pengadaan Exhaust system genset 250 kVA dari pipa hitam 3" dan lilitan tali asbes
berikut tiang-tiang penyangga terbuat dari konstruksi besi UNP 12 lengkap dengan
Flens, Flexible pipe boch, klem, baut dan baut angker lengkap aksesorisnya 1 (Satu)
Unit.
3.2.14 Pengadaan tangki harian BBM solar kapasitas 400 liter lengkap tiang konstruksi dan
assesoris berikut pipa-pipa galvaniz diameter 3/4", 1" dan 11/4" dicat warna merah
termasuk pipa galvaniz diameter 3/4" untuk fuel return dari genset ke tangki harian
Liter berikut kelengkapan fuel system yang terdiri dari :
i. Pengadaan 1 unit pompa tangan / pompa manual
ii. Pengadaan 1 unit pompa listrik 1 HP 1 phase 220 V, 50 Hz

30
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3.2.15 Pengadaan perlengkapan test run / commissioning genset 250 kVA, terdri dari :
i. BBM solar 400 Liter
ii. Oli diesel 50 Liter
3.2.16 Pengadaan kabel power NYGBY 4x240 sqmm dari panel ACOS genset 250 kVA ke
panel MDP (by assesment).
3.2.17 Pengadaan MDP Panel Distribusi 300 A lengkap aksesorisnya 1 (Satu) Unit.
3.2.18 Pengadaan MDP Panel Distribusi 150 A lengkap aksesorisnya 1 (Satu) Unit.
3.2.19 Pengadaan elektroda tanah (Copper rod Ø 5/8) estimasi 6 batang.

3.2.20 Melaksanakan pengadaan kawat BC 50 sqmm untuk grounding system untuk panel
TM incoming & outgoing, transformator, genset, panel PUTR, panel ACOS 400A &
panel distribusi 1 300A, panel distribusi 2 150A (by assesment).

3.2.21 Pengadaan Jalur dan Plat Besi Duct kabel 40x30x30 cm 1 (satu) Paket.

3.2.22 Melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan exhaust fan untuk Gardu Transformator
dan Genset Room 1 (satu) paket.

3.2.23 Melaksanakan Pengadaan perlengkapan instalasi berupa :

i. Melaksanakan Pengadaan aksesoris penyambungan kabel TR 1 (satu) Paket

ii. Melaksanakan Penyesuain instalasi stop kontak dan penerangan di power


house & gardu transformator 1 (satu) Paket

iii. Melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan lampu emergency 1 (satu) Unit

3.2.24 Melaksanakan Pengadaan Alat Ukur (crimping tool, digital multi meter, clamp on
meter, digital ohm meter megger, pengadaan K3 & toolbox) Set 1 (satu) paket.

3.3 PEKERJAAN SIPIL


3.3.1 Pekerjaan perluasan power house 40 M2 dan kelengkapannya 1 paket.

3.3.2 Pekerjaan pembuatan gardu trafo 4 X 4 dan kelengkapannya 1 paket.

3.3.3 Pekerjaan pembuatan parit jalur kabel 0,6 x 0,6 termasuk penutup plat beton 1 paket.

31
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3.3.4 Penanaman Kabel Power :

a. Galian Tanah estimasi 122,03 M3

b. Pasir Urug estimasi 24,2 M3

c. Batu bata estimasi 9060 M3

d. Penggelaran Kabel estimasi 453,10 M3

e. Urugan Kembali estimasi 317,10 M3

f. Penanaman kabel power dari Power House - P. MDP 320A Terminal (by assesment)
1 (satu) paket.

3.3.1 Pembuatan pondasi :

a. Pembuatan pondasi genset 250 kVA dengan mempergunakan beton cor setara k-
300 sedemikian sehingga mampu menahan getaran dari operasi mesin 1 paket.

b. Pembuatan pondasi panel 1 unit.

c. Pembuatan pondasi dan pemasangan exhaust silencer 1 paket.

d. Pembuatan pondasi / dudukan daily fuel system 1 paket.

3.3.2 Montage panel/ trafo 1 paket.

3.3.3 Montage Genset 1 paket.

3.3.4 Pembuatan kisi-kisi untuk lubang saluran udara panas pada dinding PH 1 paket.

3.3.5 Pembuatan cable duct plus penutupnya dari plat bordez tebal 6 mm dicat warna hitam
dan penguat besi hollow 1 paket.

3.4 PEMASANGAN DAN INSTALASI

3.4.1 Melaksanakan instalasi jaringan tegangan menengah termasuk transformator 1


paket.

32
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

3.4.2 Melaksanakan pekerjaan pemasangan dan seting panel 3 paket.


3.4.3 Melaksanakan pekerjaan sistem kontrol dan regrouping panel 1 paket.
3.4.4 Melaksanakan pekerjaan instalasi/pemasangan :
a. Instalasi genset 250 kVA dan setting 1 paket.
b. Instalasi dan setting panel ACOS 1 paket.
3.4.5 Melaksanakan pekerjaan instalasi grounding 6 paket.

5. UJI COBA PERALATAN, ACCEPTANCE TEST / COMMISSIONING.

Setelah pekerjaan pemasangan/instalasi peralatan selesai, kontraktor pelaksana harus


melaksanakan pengukuran dan uji coba peralatan secara menyeluruh dengan pengamatan
atas bekerjanya lampu jalan tersebut sehingga didapatkan hasil yang memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan. Dalam uji coba peralatan harus disaksikan oleh teknisi pengawas, dan
selanjutnya kontraktor pelaksana dan teknisi pengawas melakukan pemeriksaan hasil
instalasi terhadap kesesuaian dengan spesifikasi teknis dan bill of quantity.

Hasil pengukuran dan uji coba dituangkan dalam bentuk format uji coba yang telah dibuat
oleh kontraktor pelaksana dan disetujui oleh pihak direksi, dan ditandangani oleh pihak
kontraktor pelaksana dan teknisi pengawas.

Kemudian hasil uji coba peralatan tersebut akan dijadikan lampiran/bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan acceptance test / commissioning yang dilakukan oleh pihak
kontraktor pelaksana dan direksi. Pihak direksi dapat menunjuk pejabat atau teknisi senior
untuk melakukan kegiatan acceptance test / commissioning. Kegiatan acceptance test /
commissioning meliputi pengecekan ulang secara keseluruhan spesifikasi teknis peralatan
dan volume bill of quantity dan dilakukan on test condition sesuai dengan dokumen kontrak,
selanjutnya dibuatkan berita acara acceptance test/commissioning yang merupakan
pernyataan pekerjaan tersebut telah selesai 100 %.

33
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Apabila dalam pelaksanaan acceptance test / commissioning terjadi kegagalan fungsi atau
kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu dan jika telah dinyatakan benar dan berfungsi
pelaksanaan acceptance test di ulang kembali.

Sebelum penyerahan pekerjaan kontraktor pelaksana diwajibkan membuat standard


operating procedure (SOP) dari peralatan tersebut, dan melakukan training pengoperasian
dan peralatan tersebut kepada teknisi yang bertanggungjawab mengoperasikan peralatan
tersebut.

34
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

Pasal 4

Penutup

4.1 Hal-hal yang belum termasuk dalam persyaratan ini serta hal-hal yang kurang jelas akan
diberikan pada waktu diadakan penjelasan / aanwizjing.
4.2 Didalam melaksanakan pekerjaan pada bangunan-banguanan dimana peralatan-peralatan
penunjang operasi penerbangan ditempatkan atau pekerjaan pada peralatan-peralatannya
sendiri atau pekerjaan pada tempat yang dapat memungkinkan terjadinya gangguan
terhadap operasi penerbangan, maka pekerjaan harus dilaksanakan setelah selesainya Jam
Operasi Penerbangan. Penyimpanan dari ketentuan tersebut diatas, hanya dapat dilakukan
dengan izin khusus dari Direksi.
4.3 Apabila suatu pekerjaan yang dikerjakan pada waktu setelah selesainya Jam Operasi
Penerbangan tidak dapat diselesaikan seketika, maka Kontraktor Pelaksana harus merapikan
segala sesuatunya sehingga pada jam-jam operasi yang telah ditentukan, operasi
penerbangan tidak akan terganggu dengan adanya pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas.
4.4 Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan pada waktu instalasi karena kelalaian Kontraktor
Pelaksana adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.5 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS ini tetapi pekerjaannya mutlak diperlukan
sehubungan dengan RKS, harus tetap dilaksanakan oleh Kontraktor.
4.6 Apabila terdapat gambar-gambar yang kurang jelas atau pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan RKS, maka pelaksanaannya terlebih dahulu harus dirundingkan
dengan Direksi.
4.7 Kontraktor Pelaksana diharuskan membuat laporan mingguan pekerjaan yang telah
dilaksanakan serta menyerahkan setiap laporan tersebut kepada Direksi pada waktunya
untuk dapat dipergunakan sebagai dasar pengamatan/pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan
yang sedang berjalan.

35
PEDOMAN TEKNIS
SUBDIT PERALATAN DAN Kol. R.A Bessing Malinau
PELAYANAN DARURAT DIREKTORAT BANDAR UDARA
BANDAR UDARA 2023

4.8 Untuk menetapkan setiap kemajuan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus membuat foto-
foto yang nyata dari bagian-bagian pekerjaan yang ditunjuk oleh Direksi dengan foto ukuran
post card dan atas biaya yang ditanggung Kontraktor.
4.9 Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar revisi setelah pekerjaan selesai dalam rangkap
4 (empat) dan menyerahkan kepada Direksi sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan untuk
pertama kalinya (Penyerahan I).
4.10 Perubahan sebagian ataupun keseluruhan isi Pedoman Teknis ini hanya dapat dilakukan atas
persetujuan dari Direktur Faslektrik Penerbangan – Ditjen Perhubungan Udara, dan jika
terdapat perubahan dalam Pedoman Teknis ini harus dituangkan dalam bentuk Berita Acara.

KEPALA KANTOR

MUSTAJI S.E.
NIP. 19750514 199704 1 001

36

Anda mungkin juga menyukai