Anda di halaman 1dari 66

PENINGKATAN KAPASITAS DAN

KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN


DALAM PENGELOLAAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN

Dr.dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, Mkes

Direktur Pembinaan Regional


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien
(LAM KPRS)

W ISMA 7 6 Senin, 16 April 2022


DR. dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, Mkes

DIREKTUR PEMBINAAN REGIONAL


LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
(LAM KPRS)
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap : Dr. dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, Mkes
Pangkat/golongan : Pembina Utama Madya / IV/d
Tempat/tanggal lahir : Makassar, 04 April 1961
Instansi/tempat kerja : RSUP Dr. Wahidin Sudirohuso Makassar
Alamat rumah :
* Taman Sudiang Indah Blok B2 N0. 26 Makassar
* Jl. Perintis Kemerdekaan Km.14. Bukit Khatulistiwa Blok A No. 14 & 25
Makassar

Riwayat Pendidikan:
● Dokter Umum FK Unhas Tahun 1986

● Sp. Penyakit Dalam FK Unhas Tahun 1996

● Konsultan Kardiovaskular FK UI Tahun 2012

● S3 Kesehatan Pasca Sarjana Unhas Tahun 2013

● Magister Kesehatan Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

Pasca Sarjana Unhas Tahun 2014


Tahun Nama Instansi Jabatan
(xxxx s/d xxxx)
2018 s/d Sekarang PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA (PERSI) Ketua
SULSEBAR
Februari 2021 s/d Research & Development tentang Pembentukan Project Ketua
Sekarang Implementation Unit (PIU) Penguatan layanan Kesehatan Ibu
dan Anak RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Februari 2021 s/d Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUH Ketua
sekarang
2015 s/d Sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar Dosen Luar Biasa

2018 s/d Sekarang Program studi magister Administrasi Fakultas Kesehatan Dosen Luar Biasa
Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar

2013 s/d Sekarang Brigade Siaga Bencana Kawasan Timur Indonesia 1, Makassar Direktur Pelatihan

2018 s/d Sekarang Brigade Siaga Bencana Kawasan Timur Indonesia 1, Makassar Wakil Kepala

2019 s/d Sekarang Public Safety Center (PSC) Makassar Wakil Ketua
Juli 2021 s/d Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Tim AHLI
Sekarang Propinsi Sulawesi Selatan
November 2021 s/d LEMBAGA AKREDITASI MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN Direktur Pembinaan
sekarang RUMAH SAKIT Regional

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


PELATIH / INSTRUKTUR :
• 1.General Emergency Life Support (GELS), BSB KTI 1 Makassar
• 2.Basic trauma Cardiac Life Support (BTCLS), BSB KTI 1 Makassar
• 3.Medical First Responder (MFR), BS KTI 1 Makassar
• 4.Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), BSB KTI 1 Makassar
• 5.Advance Trauma Life Support (ATLS), Makassar
• 6.Pelatihan EKG bagi dokter dan perawat, PERKI Cabang Makassar
• 7.Keselamatan pasien (Patient Safety), RSWS, Makassar
• 8.Surveyor KARS (Program Khusus/Reguler) (Sampai Maret 2021)
• 9. Nara Sumber Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) KEMKES RI
• 10. Nara Sumber Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (LAM KPRS)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit 5


KEANGGOTAAN ORGANISASI
Keanggotaan Tahun
1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (Anggota – Pengurus) 1998 s/d sekarang
3. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) 1996 s/d Sekarang
(Anggota & Pengurus)
4. PERKI Cabang Makassar (Pengurus) 1997 s/d sekarang
5. Yayasan Jantung Indonesia Cab. Utama Sulsel 1997 s/d 2009
6. Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) 1998 – 2004
7. Brigade Siaga Bencana (BSB) Kawasan Timur Indonesia I 2002 s/d Sekarang
Makassar
8. Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia Cabang 2006 s/d 2010
Makassar (Pengurus)
9. Public Safety Centra (PSC) Kota Makassar 2007 s/d Sekarang
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PENINGKATAN KAPASITAS DAN
KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN
DALAM PENGELOLAAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN

Dr.dr. Khalid Saleh, SpPD-KKV, FINASIM, Mkes

Direktur Pembinaan Regional


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien
(LAM KPRS)

W ISMA 7 6 Senin, 16 April 2022


AGENDA

Pendahuluan

Konsep dan Prinsip Keselamatan pasien


Peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga
kesehatan
Hubungan kapasitas dan kompetensi tenaga Kesehatan
dalam pengelolaan insiden keselamatan pasien
Kesimpulan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PENDAHULUAN
KESELAMATAN PASIEN

“Bukan suatu pilihan tetapi merupakan hak pasien


yang mempercayakan masalah Kesehatan pada
sistem pelayanan kesehatan kita”

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Dasar Hukum
UU No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Permenkes No 11 Tahun 2017 Tentang
Konsumen Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Panduan Nasional Keselamatan Pasien di


UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Rumah Sakit Tahun 2008

Pedoman Nasional Keselamatan Pasien


UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan RS Tahun 2015

KepMen No. HK.01.07/MENKES/503/2020


UU No 44 Tahun 2009 Tentang RS Tentang Komite Nasional Keselamatan Pasien

Kepmenkes No 1333/ Menkes / SK/ XII Tahun 1999 STANDAR AKREDITASI RS 2022
Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

WHO : PROGRAM WHO PATIENT SAFETY &


Kepmenkes No 129 Tahun 2008 Tentang Standar GLOBAL PATIENT SAFETY ACTION PLAN 2021-
Pelayanan Minimal 2030
APA ITU KESELAMATAN PASIEN ??

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Pengertian Patient Safety
 Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang
membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
 Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety
adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena
kecelakaan
 Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera
aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat
perawatan medis dan kesalahan pengobatan.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


FAKTA dari catatan WHO
134 Juta/ tahun perawatan tidak aman di RS di
negara dengan penghasilan rendah – menengah
MENGAPA 2,6 juta kematian setiap tahun

KESELAMATAN
PASIEN PENTING 4 dari 10 pasien rawat jalan mengalami cidera
DI RS ??
1 dari 10 pasien mendapatkan cidera saat
perawatan di rumah sakit

Akibat efek samping dari perawatan merupakan


satu dari 10 penyebab kematian di rumah sakit

Lembaga Akreditasi Mutu dan


dan Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien Rumah
RumahSakit
Sakit
FAKTA dari catatan WHO
10 dari 100 pasien mendapatkan infeksi nosokomial
saat perawatan di rumah sakit

Lebih dari sejuta pasien setiap tahunnya meninggal


akibat komplikasi dari tindakan operasi

Inaccurate or Delayed Diagnosis , kejadian yang paling


sering menimpa jutaan pasien di rumah sakit

Paparan radiasi juga ditemukan cukup banyak pada


pasien saat berada di rumah sakit
Lembaga Akreditasi Mutu
Lembaga Akreditasi Mutu dan
dan Keselamatan
Keselamatan Pasi en Rumah Sakit
Pasien
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
LINGKUP KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN

• Dalam pencegahan infeksi, desain lingkungan perawatan


pasien harus memenuhi persyaratan aman, perawatan
berkualitas tinggi dengan mempertimbangkan hal berikut
(The Comission on Patient Safety and Quality Assurance of
Irlandia, 2008):

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


(The Comission on Patient Safety and Quality
Assurance of Irlandia, 2008):
1. Memaksimalkan kenyamanan dan martabat pasien.
2. Menjamin kemudahan pelaksanaan perawatan
profesional.
3. Membuat ketentuan yang sesuai untuk anggota
keluarga dan pengunjung.
4. Meminimalkan risiko infeksi.
5. Meminimalkan risiko efek samping lain seperti jatuh
atau kesalahan pengobatan.
6. Mengelola transportasi pasien.
7. Memungkinkan untuk fleksibilitas penggunaan dari
waktu ke waktu dan persyaratan perencanaan
pelayanan selanjutnya.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Patient Safety adalah suatu sistem yang
memerlukan transfomasi budaya

“Transformational Leadership” menjadi


“Pivoting Point” untuk menuju ke
budaya Patient Safety

Diperlukan “KOMITMENT “ dan


“LEADERSHIP” serta LANGKAH NYATA
dari para pimpinan RS
MENGAPA PERLU SISTEM KESELAMATAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT

Banyaknya jenis :
• obat,
• jenis tes,
• jenis prosedur
• jumlah pasien
• jumlah staf Rumah sakit yang cukup besar,

Merupakan hal yang potensial bagi terjadinya “kesalahan”

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TUJUAN KESELAMATAN PASIEN
1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS

2. Meningkatnya akutanbilitas RS terhadap pasien dan masyarakat

3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di RS

4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi


pengulangan KTD.

5. Mutu Pelayanan Meningkat

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Tujuan keselamatan pasien secara
internasional adalah:
1.Improve the safety of
1.Improve effective
1.Identify patients correctly high-alert medications
communication
(mengidentifikasi pasien (meningkatkan keamanan
(meningkatkan komunikasi
secara benar) dari pengobatan resiko
yang efektif)
tinggi)

1.Eliminate wrong-site,
wrong-patient, wrong 1.Reduce the risk of health
1.Reduce the risk of patient
procedure surgery care-associated infections
harm from falls (mengurangi
(mengeliminasi kesalahan (mengurangi risiko infeksi
risiko pasien terluka karena
penempatan, kesalahan yang berhubungan dengan
jatuh)
pengenalan pasien, pelayanan kesehatan)
kesalahan prosedur operasi)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


KEBIJAKAN PATIENT SAFETY DI RS
WAJIB : • Melaksanakan:Sistem Keselamatan Pasien (SKP)

• Menerapkan 7 Standar Keselamatan Pasien RS

• Melaksanakan 7 Langkah Keselamatan Pasien

• Evaluasi pelaksanaan SKP RS dilakukan melalui


Program Akreditasi RS

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran Keselamatan Pasien

1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar

2. Meningkatkan komunikasi yang efektif

3. Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (High Alert Medications)

4. Memastikan Lokasi pembedahan yang benar, Prosedure yang benar, Pembedahan pada
pasien yang benar.

5. Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh


7 LANGKAH KESELAMATAN PASIEN 7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN

Standar I : Hak pasien


Standar II : Mendidik pasien dan keluarga
Standar III : Kes. Pasien & kesinambungan pelayanan
Standar IV : Penggunaan metoda-metoda peningkatan
kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
Standar V : Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
Standar VI : Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standar VII : Komunikasi merupakan kunci bagi staff
untuk mencapai keselamatan pasien

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Prinsip Patient Safety

1.Kesadaran 1.Komitmen 1.Kemampuan


1.Kepatuhan pelaporan
(awareness) tentang memberikan pelayanan mengidentifikasi faktor
insiden terkait patient
nilai keselamatan kesehatan berorientasi risiko penyebab insiden
safety.
pasien rumah sakit. patient safety. terkait patient safety.

1.Kemampuan 1.Kemampuan
1.Kemampuan
berkomunikasi yang efektif memanfaatkan
mengdentifikasi akar
dengan pasien tentang informasi tentang
masalah penyebab
faktor risiko penyebab kejadian yang terjadi
insiden terkait patient
insiden terkait patient untuk mencegah
safety.
safety. kejadian berulang.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian/situasi yg dapat
menyebabkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yg tidak seharusnya
terjadi.

Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan


insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.

Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah jantung dari mutu layanan,


yang merupakan bagian penting dalam proses belajar dan pembenahan ke
dalam revisi dari kebijakan, termasuk standar prosedur operasional (SPO)
dan panduan yang ada.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yg
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien.

PERMENKES NO 11 TH 2017 : INSIDEN TERDIRI DARI :

1. KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC)


2. KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
3. KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC)
4. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
5. KEJADIAN SENTINEL

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


DEFINSI

KPC : KONDISI YANG SANGAT BERPOTENSI UNTUK MENIMBULKAN


CEDERA, TETAPI BELUM TERJADI CEDERA
Contoh :
Pasien STAGNASI di IGD 40 orang, DOKTER IGD 2 orang dg jumlah
Pasien baru 40 orang
DI IGD alat defibrilator rusak sudah dilaporkan sejak 1 minggu
tapi belum diperbaiki

KNC : TERJADINYA INSIDEN YANG BELUM


SAMPAI TERPAPAR KE PASIEN
Contoh : pasien diberi obat tetapi sebelum diminum/ disuntikkan, diketahui
oleh perawat lain bahwa obat tsb salah, sehingga obat tsb tidak jadi
diberikan)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


DEFINISI

KTC : INSIDEN YANG SUDAH TERPAPAR KE PASIEN, TETAPI


TIDAK TIMBUL CEDERA
contoh pasien diberi obat yg salah dan sudah diminum
tetapi tidak terjadi reaksi apapun pada pasien)

KTD : INSIDEN YANG MENGAKIBATKAN CEDERA PADA PASIEN


contoh pasien diberi obat yg salah dan sudah diminum dan terjadi
gagal nafas pada pasien)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


SENTINEL EVENT
• Suatu KTD yg mengakibatkan kematian, cedera yg permanen
atau cedera berat yang temporer dan membutuhkan intervensi
untuk mempertahankan kehidupan baik fisik maupun psikis yang
tidak terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien;
biasanya dipakai utk kejadian yg sangat tdk diharapkan atau
tidak dapat diterima

• Kejadian sentinel juga dapat disebabkan oleh hal lain selain


insiden

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


DEFINISI OPERASIONAL SENTINEL

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Prinsip dan Karakteristik Pelaporan Insiden
Fungsi utama pelaporan Insiden adalah untuk meningkatkan Keselamatan Pasien
melalui pembelajaran dari kegagalan/ kesalahan.
Pelaporan Insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena melapor

Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menghasilkan respons yang


konstruktif.
Minimal memberi umpan balik tentang data KTD dan analisisnya. Idealnya,
juga menghasilkan rekomendasi untuk perubahan proses/SOP dan sistem.
Analisis yang baik dan proses pembelajaran yang berharga memerlukan
keahlian/keterampilan.
Tim KPRS perlu menyebarkan informasi, rekomendasi perubahan, pengembangan
solusi.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Karakteristik laporan indisiden yaitu:
Bersifat tidak Expert analysis :
menghukum : Pelapor Independen : sistem laporan di evaluasi oleh
bebas dari rasa takut Rahasia : Identitas pelaporan yang ahli yang menguasai
dan pembalasan pasien, pelapor dan independen bagi masalah klinis dan telah
dendam atau hukuman institusi disembunyikan pelapor dan organisasi terlatih untuk mengenal
sebagai akibat dari hukuman. penyebab system yang
laporannya utama.

Tepat waktu : Laporan Orientasi sistem :


Responsif : Lembaga
dianalisa segera dan Rekomendasi lebih
yang menerima laporan
rekomendasinya berfokus kepada
merupakan lembaga
didesiminasikan perbaikan dalam
yang punya kapasitas
secepatnya, khususnya system, proses, atau
memberikan
bila terjadi bahaya produk daripada
rekomendasi.
serius. terhadap individu.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Faktor – faktor yang mempengaruhi rendahnya
pelaporan insiden keselamatan pasien

Komitmen kurang Tidak ada reward


Takut disalahkan, dari manajemen dari rumah sakit jika
dan unit terkait, melaporkan,

Sosialisasi insiden Belum ikut


Tidak tahu batasan
keselamatan pasien pelatihan tentang
mana atau apa yang
belum menyeluruh keselamatan pasien
harus dilaporkan,
ke semua staf, untuk semua staf RS

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Komuni
kasi
Kurangny 65% Orientasi/
a pengeta Pelatihan
huan 9% 55%

Ketidak
taatan KTD Berkaitan
dengan
pada
prosedur pasien
19% 40%

Tenaga
Kompeten kerja/pola
si 20% alur kerja
Mengapa KTD terjadi? 20%

(AHRQ, 2003)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TEKANAN
MENTAL
DAN FISIK

LEMAH
NYA KONDISI
KERJASAM KONDISI YG LATEN
A TIM MEMUDAHKA
N TERJADI
KESALAHAN

GANGGU
AN
SUPERVISI
LINGKUNG
AN

Lembaga Akreditasi Mutu dan


dan Keselamatan
Keselamatan Pasien
Pasien Rumah
RumahSakit
Sakit
KONDISI
KONDISI YG MEMU KEGA KTD/
DAHKAN GALAN AE
LATEN
TERJADI
AKTIF
NYA ERROR

SISTEM
PERTA
HANAN

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
KTD YANG HARUS DIANALISIS

1.Jika terjadi penyimpangan tingkatan, pola atau kecenderungan dari KTD


2.Semua reaksi transfusi, jika terjadi di rumah sakit
3.Semua reaksi obat tidak diharapkan yang serius, jika terjadi sesuai definisi
yang ditetapkan rumah sakit  advers effect
4.Semua kesalahan obat (medication error) yang signifikan  advers event
5.Semua ketidakcocokan (discrepancy) antara diagnosis pra dan pasca
operasi
6.KTD atau pola KTD selama sedasi moderat atau dalam dan anestesi
7.Kejadian lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit  outbreak infeksi

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


MENGAPA PELAPORAN INSIDEN PENTING ?
Untuk Memulai PROSES PEMBELAJARAN

Mencegah Kejadian Yang Sama BERULANG KEMBALI

BAGAIMANA MEMULAINYA ??

Seluruh Karyawan harus memahami INSIDEN, bagaimana


ALUR serta cara MELAPORKANNYA
(Dibuat Sistem Pelaporan Insiden di RS)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Formulir 4

KNKP
PERSI

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


MEKANISME SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Sistim pelaporan  format laporan kejadian RS


2. Pelaporan kejadian harus dilakukan 2x24 jam oleh siapa saja
yang pertama menemukan kejadian
3. Kejadian yang terjadi diluar ruang pelayanan (area parkir, lobi,
koridor, dll)  dilaporkan kepada Kepala unit pelayanan
terdekat dan ke Tim Keselamatan Pasien RS
4. Laporan kejadian tidak boleh di foto copy dan tidak boleh
disimpan dalam RM  hanya boleh disimpan oleh Tim
Kselamatan Pasien RS

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


5. Kepala unit melakukan Grading :
• Bila grade biru dan hijau Ka.Unit melakukan investigasi sederhana
• Bila grade kuning & merah, langsung dilaporkan ke Tim
Keselamatan Pasien RS
6. Laporan kejadian dan formulir investigasi sederhana yang telah diisi
dan diteruskan ke Tim KPRS (Biru: 1 minggu, Hijau: 2 minggu)
7. KPRS menganalisa hasil investigasi sederhana dan melakukan re-
grading
• Bila grade menjadi kuning/ merah, dilakukan (RCA) maksimal 45
hari.
8. Hasil Analisa Investigasi sederhana dan RCA dilaporkan kepada Direksi
dan diumpanbalikkan ke unit kerja terkait sebagai bahan
pembelajaran dan perbaikan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
PENINGKATAN KAPASITAS
DAN KOMPETENSI
TENAGA KESEHATAN

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Pelayanan • Tenaga
Kedokteran • Dokter
Pelayanan
• Tenaga Perawat
Keperawatan

Pelayanan Farmasi • Apoteker/Farmasi

Pelayanan Kebidanan • Bidan

Pelayanan Kesehatan
Sumber : UU Kesehatan, UU • Tenaga Kesmas = SKM
Masyarakat
tenaga kesehatan, PMK
33/2015, & PMK
75/2014, Renstra kemkes Pelayanan Gizi • Tenaga Gizi
2015-2019

Pelayanan lain • Tenaga Lain sesuai pendidikan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Apa saja SDM rumah sakit?
SDM rumah sakit terdiri atas petugas medis dan nonmedis.
Tenaga medis secara khusus telah diposisikan sesuai tugas
dan fungsi dengan mempertimbangkan disiplin ilmu atau latar
belakang pendidikan mereka, namun dapat saja tugas dan
fungsi administrasi tidak dijabat oleh orang yang tepat sesuai
kriteria yang ditentukan.

Jika SDM rumah sakit memiliki latar belakang pendidikan,


pengetahuan, keterampilan yang sesuai, SDM tersebut belum dapat
dikatakan mempunyai kompetensi yang tinggi karena kompetensi
yang tinggi bukan hanya menyangkut pengetahuan/pendidikan
(knowledge) dan keterampilan (skill) saja tetapi menyangkut banyak
kondisi.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Apa saja SDM rumah sakit?
Mengutip pernyataan Spencer et al karakteristik
kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar melakukan
pekerjaan dengan baik berda-sarkan kriteria yang telah
ditentukan, meliputi motif (motive), sifat/ciri bawaan (traits),
konsep diri (self concept), pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill).
Karakteristik kompetensi SDM berupa pengetahuan dan
keterampilan merupakan kompetensi yang mendasar yang
harus dimiliki SDM untuk menuju ke arah kompetensi yang
lebih dalam dan tersembunyi. Artinya para karyawan tidak
akan mempunyai konsep diri, motif dan sifat/ciri bawaan
baik untuk menjadi SDM yang berkualitas, jika tidak
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


HUBUNGAN KAPASITAS DAN KOMPETENSI
TENAGA KESEHATAN DALAM PENGELOLAAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


7P Dalam Manajemen SDM Rumah Sakit

Perencanaan Penerimaan Pengembangan

Pemeliharaan Pendayagunaan Pembudayaan

Pensiun

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TUPOKSI TENAGA SDM RS
• SDM Rumah Sakit akan melaksanakan tugas sesuai yang ditugaskan
oleh atasannya / pimpinan RS
• Bagian SDM RS membuat tupoksi tersebut sesuai peruntukannya
• Monitoring dan evaluasi akan terus dilakukan setiap bulan sesuai
ketentuan yang ada
• Kapasitas dan kompetensi tenaga Kesehatan yang ada dalam bidang
tertentu akan memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien termasuk pelaporan insiden keselamatan pasien

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


KOMITE / TIM MUTU RS
• Komite Mutu Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Komite
Mutu adalah unsur organisasi non struktural yang membantu
kepala atau direktur rumah sakit dalam mengelola dan
memandu program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
serta mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
• Dari berbagai tupoksi yang ada, maka pengelolaan insiden
keselamatan pasien bagian dari tupoksi tersebut

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TUPOKSI KOMITE / TIM MUTU RS (1)
Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur RS dalam
pelaksanaan dan evaluasi peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko Rumah Sakit, Seperti :

Sebagai motor penggerak Melakukan monitoring dan memandu


penyusunan program PMKP RS penerapan program PMKP di Unit kerja

Membantu dan melakukan koordinasi


Melakukan koordinasi dan
dengan pimpinan unit pelayanan
pengorganisasian pemilihan prioritas
dalam memilih prioritas perbaikan,
program di tingkat unit kerja serta
pengukuran mutu/indicator mutu,
menggabungkan menjadi prioritas RS
dan menindak lanjuti hasil pencapaian
secara keseluruhan.
indikator

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TUPOKSI KOMITE / TIM MUTU RS (2)
Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur RS dalam
pelaksanaan dan evaluasi peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko Rumah Sakit, Seperti :
Menentukan profil indicator Menyusun formulir untuk
mutu, metode analisis dan mengumpulkan data,
validasi data dari data indicator menentukan jenis data serta
mutu yang dikumpulkan dari bagaimana alur data dan
seluruh unit kerja RS pelaporan dilaksnakan

Menjalin komunikasi yang baik


dengan semua pihak terkait Terlibat secara penuh dalam
serta menyampaikan masalah kegiatan Pendidikan dan
terkait pelaksanaan program pelatihan PMKP
mutu dan keselamatan pasien

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


TUPOKSI KOMITE / TIM MUTU RS (3)
Komite Mutu bertugas membantu Kepala atau Direktur RS dalam
pelaksanaan dan evaluasi peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
manajemen risiko Rumah Sakit, Seperti :

Bertanggung jawab untuk


Menyusun regulasi terkait
menegkomunikasikan masalah
dengan pengawasan dan
masalah mutu secara rutin semua
penerapan program PMKP
stas

Menangani Insiden keselamatan


pasien yang meliputi pelaporan, Mengkoordinasikan penysunan
verifikasi, investigasi, dan analisis program manajemen Risiko
penyebab insiden keselamatan Rumah Sakit
pasien

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Kesimpulan
Keselamatan pasien “Bukan suatu pilihan tetapi merupakan hak pasien
yang mempercayakan masalah Kesehatan pada sistem pelayanan
kesehatan kita”

Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang


membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman

Peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan merupakan


hal yang harus dilakukan RS
Hubungan Kapasitas Dan Kompetensi Tenaga Kesehatan Dalam
Pengelolaan Insiden Keselamatan Pasien merupakan hal yang saling
berkaitan untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai