Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah

Kelas / Semester : IX/Ganjil

Mata Pelajaran : Fiqih

Topik : Aqiqah

Pertemuan : 1 Pertemuan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah


lingkungan, gotong-royong, kerja-sama, cinta damai, responsive dan pro-
aktif)dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai per
masalah an bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dankejadian, Serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
danmampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)

FIQIH

1.1 memahami ketentuan menyembelih binatang


1.2 memahami ketentuan aqiqah
1.3 Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan aqikah
Indikator:
1.1 Menyebutkan hal-hal yang menjadi syarat penyembelihan dan tata caranya
1.2 Menjelaskan syarat dan rukun dalam menyembelih binatang
1.3 Mengidentifikasi pengertian aqiqah

1.4 Menunjukkan dalil tentang aqiqah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian tentang aqiqah.


2. Mengetahui hukum dan syariat aqiqah dengan baik.
3. Dapat menjelaskan jenis dan syarat hewan aqiqah dengan
benar.
4. Dapat menjelaskan waktu pelaksanaan aqiqah.
5. Dapat mempraktekkan tata cara pelaksanaan aqiqah.
6. Dapat menjelaskan hikmah aqiqah.

D. METODE PEMBELAJARAN

 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Ceramah, dan Information Search

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Orientasi 10 menit


1. Guru mengucapkan Salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian,
posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa- Guru memberikan tanya jawab materi
sebelumnya.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui
power point.
6. Guru menjelaskan tujuan atau kompetensi dasar yang
akan dicapai.
Apersepsi
1. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
Motivasi
1. Guru memberikan motivasi agar cita-cita/hobi
menjadi motivasi peserta didik untuk belajar lebih
rajin, dan tidak adayang mustahil di dumia ini
selama memiliki kemauan dan berusaha.
Pemberian Acuan
1. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.

Inti Mengamati 50 menit


1. Siswa mencermati teks bacaan tentang ketentuan
aqiqah.
2. Guru menampilkan gambar /video tentang hewan
aqiqah.
3. Siswa menyaksikan gambar / video hewanaqiqah
dan mengomentarinya.

Menanya
1. Peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan yang
berkaitan dengan materi,seperti:
- Apa yang dimaksud dengan aqiqah?
- Bagaimana ketentuan dan tata caramelakukan
aqiqah?
- Apa kaitan sikap dermawan denganaqiqah?

Mengumpulkan Informasi
1. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk
mengamati perilaku tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehali-hari
di rumah.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Assosiasi(Associating)
1. Peserta didik membaca berbagai referensiyang
berkaitan dengan aqiqah.
2. Peserta didik mengidentifikasi tata caradan
ketentuan pelaksanaan aqiqah.
3. Peserta didik menganalisis implementasidari
tindakan berqurban bagi seseorangdalam
kehidupan sehari-harinya.

Mencoba (Ekperimenting)
1. Guru memberikan motivasi agar
cita-cita/hobimenjadi motivasi peserta didik untuk
belajar lebih rajin, dan tidak ada yangmustahil di
dunia ini selama memilikikemauan dan berusaha.
2. Guru memberikanapresiasi atas usaha peserta
didik.
3. Guru memberikan penguatan terhadaphasil diskusi
peserta didik.

Mengkomunikasikan (Networking)
1. Guru menanyakan kepada siswa apa yangsudah
disampaikan
Penutup Menyimpulkan 10 menit
1. Guru bersama-sama dengan siswa atausendiri
membuat rangkuman atausimpulan pelajaran
Refleksi
1. Sebelum mengakhiri pembelajaran, setiap peserta
didik diminta melakukan refleksidengan
menjawab pertanyaan yang ada.
2. Guru meminta sebagian peserta
didikmenyampaikan hasil refleksinya.Diusahakan
memilih peserta didik yangtidak terbiasa
menyampaikan pendapatnyaatau komentarnya.
3. Guru bertanya kepada peserta didiktentang
manfaat/hikmah mempelajarimateri yang telah
dipelajari
4. Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
hamdalah kemudian mengucapkanSalam
Umpan Balik
1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman
materi yang sudahdisampaikan
2. siswa merespon aktif pertanyaan yangdiajukan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
guru
Pemberian Tugas
1. Guru memberikan pertanyaan secara lisan,sebagai
bahan evaluasi materi yang telah disampaikan

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Papan tulis
2. spidol
3. Penghapus
4. LCD

G. SUMBER
1. Buku paket fiqih kelas IX Mts
2. Kurikulum 2013

H. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian Aqiqah

Aqiqah secara bahasa artinya memutus. Kalaimat ‘aqqa waalidaihi, artinya


memutus (tali silaturrahmi) dengan kedua orang tuanya. Adapun secara istilah
aqiqahadalah menyembelih kambing pada hari ke tujuh (dari kelahiran seorang bayi)
sebagaiungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak.
Sementara itu, menurut Imam Jauhari aqiqah adalah menyembelih hewan padahari
ketujuh dan mencukur rambut bayi. Sependapat dengan definisi Imam Jauhari ini,
Ibnu Qayyim berkata, “Dari penjelasan (definisi Imam Jauhari) ini dijelaskan bahwa
aqiqah itu disebut demikian karena mengandung dua unsur (menyembelih hewan dan
mencukur rambut bayi) dan itu lebih utama’’. Sejak awal patut ditegaskan bahwa
aqiqah merupakan salah satu hal yang sangat ditekankan dalam agama Islam.

2. Hukum dan Syariat Aqiqah


a. Hukum Aqiqah

Aqiqah hukumnya sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai
kewajiban menanggung nafkah hidup si anak. Aqiqah menurut sebagian besar
ulama hukumnya sunah bagi orang mampu yang baru melahirkan anaknya. Dalam
hadis disebutkan : Artinya:

Dari Samurah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Tiap-tiapanak itu


tergadai dengan akikahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh,dicukur
rambutnya dan diberi nama. "(HR At Tirmidzi : 1442; Ibnu Majah : 3156)

Mengenai hukum aqiqah para ulama berpendapat bahwa hukumnya


adalahsunnah. Hal tersebut sesuai dengan pandangan mayoritas ulama, seperti
Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Imam Malik. Akan tetapi, menurut Sayyid
Sabiq, pengarang Fiqhus Sunnah, mengkategorikannya sebagai sunnah
mu’akkadah. Ini artinya, bagi orang tua yang dikaruniai bayi ditekankan untuk
melaksanakan aqiqah, meskipun ia dalam kondisi yang sempit. Hal itu didasarkan
pada pandangan bahwa Nabi saw dan para sahabatnya juga melaksankannya.
Hukum melaksanakan aqiqah adalah sunat muakkad. Hal ini sesuai dengan sabda
Nabi : “Barang siapa diantara kamu ingin beribadah tentang anaknya hendaklah
melaksanakan aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang setara dan
untuk anak perempuan seekor ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i ).

b. Syariat Aqiqah
Disyariatkan aqiqah lebih merupakan perwujudan dari rasa syukur akan
kehadiran seorang anak. Sejauh ini dapat ditelusuri, bahwa yang
pertamadilaksanakan aqiqah adalah dua orang saudara kembar, cucu Nabi
Muhammadsaw. dari perkawinan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yang
bernama Hasan dan Husein. Peristiwa ini terekam dalam hadits di bawah ini,
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Nabi saw. beraqiqah untuk Hasan
dan Husein, masing-masing seekor kambing kibas.”(HR. Abu Dawud)
3. Jenis dan Syarat Hewan Aqiqah
Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor. Adapun
binatang yang dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang
yangdipotong untuk qurban. Kalau pada daging qurban disunatkan
menyedekahkansebelum dimasak, sedangkan daging aqiqah sesudah dimasak.
Rasulullah SAW bersabda : Artinya : Aisyah ia berkata : Rasulullah SAW telah
menyuruh kepada kita mem-embelih aqiqah untuk anak laki-laki 2 ekor kambing dan
untuk perempuan seekorkambing. "(HR Tirmidzi)(HR Ibnu Majah :3154). Syarat
hewan untuk aqiqah sama dengan syarat hewan untuk qurban. Diantarasyarat-syarat
hewan untuk aqiqah adalah sebagai berikut:
a. Gemuk
b. Tidak pincang
c. Tidak buta
d. Tidak rusak telinganya
e. Tidak sakit
f. Telah cukup umur
Ketentuan umur kambing yang disembelih untuk aqiqah adalah kambing
berumursatu tahun atau domba berumur satu tahun.

4. Waktu Penyembelihan Hewan Aqiqah

Penyembelihan Aqikah dilaksanakan pada hari ketujuh atau keempat belas


ataukeduapuluh satu dari kelahiran anak. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam
sabdanya: :Artinya: Aqiqah disembelih pada hari ke tujuh, keempat belas, atau
keduapuluhsatu(dari lahirnya anak). (HR Al Baihaqi) Namun demikian yang paling
afdhal (utama) aqikah dilaksanakan pada hariketujuh dari kelahiran anak. Imam
Malik berkata : Pada lahirnya, penetapan hariketujuh itu hanya bersifat anjuran.
Sekiranya menyembelihnya pada hari keempat,kedelapan atau kesepuluh atau
setelahnya, aqiqah itu telah cukup. Artinya, jikaseorang bapak merasa mampu
menyembelih aqiqah pada hari ketujuh, maka hal itulebih utama, sesuai dengan
perbuatan Nabi Saw. Namun jika hal itu terasamenyulitkan, maka diperbolehkan
untuk melaksanakannya pada hari berapa sajasebagaimana pendapat Imam Malik.

5. Hikmah Aqiqah

Berbagai peribadahan dalam Islam tidak terlepas dari hikmah-hikmah


yangterkandung di dalamnya. Hal itu merupakan misi Islam sebagai agama
Rahmatan li al-alamin. Aqiqah merupakan satu bentuk peribadahan mempunyai
hikmah sebagai berikut:

a. Merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala rahmat dan
karuniayang telah dilimpahkan pada dirinya.

b. Menambah rasa cinta anak kepada orang tua, karena anak merasa telah
diperhatikan dan disyukuri kehadirannya di dunia ini, dan bagi orang
tuamerupakan bukti keimanannya kepada Allah Swt.
c. Mewujudkan hubungan yang baik dengan tetangga (mempererat tali
persaudaraan) dan sanak saudara yang ikut merasakan gembira dengan lahirnya
seorang anak karena mereka mendapat bagian dari aqiqah tersebut.

d. Menunjukkan rasa tanggung jawab atas amanah yang diberikan Allah.

e. Menumbuhkan sikap kepedulian social terhadap fakir miskin.

f. Secara batiniah mengajar kepada anak untuk mendekatkan diri kepada Allah
sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai