Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545

Pengaruh Hubungan Industrial Pancasila terhadap Motivasi Melalui


Budaya Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
Purwakarta
The Effect of Pancasila Industry Relationship on Motivation Through Organizational
Culture of PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Purwakarta
1Ifandi Kirnarata, 2Affandi Iss
1,2
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari, No. 1 Bandung 40116
e-mail : 1ifandikirnarata@gmail.com, 2affandi_iss196@yahoo.com

Abstract : The research method used in the form of descriptive analysis and verification that processing data
using the help of SPSS 24 for Windows. The sampling method using the sampling technique used in this
study is saturated sampling. With the number of respondents as many as 50 employees who are members of
the union at PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Purwakarta. The independent variable studied in the
study is Pancasila Industrial Relations (X) while for the dependent variable is Organizational Culture (Y1)
and Motivation (Y2). Data collection techniques used were interviews, observations, and distributing
questionnaires. Data analysis method used is validity test, reliability test, simple regression analysis, multiple
regression analysis, multiple correlation analysis, coefficient of determination and path analysis.
Keywords: Pancasila Industrial Relations, Organizational Culture and Motivation

Abstrak : Adapun metode penelitian yang digunakan berupa analisis deskriptif dan verifikatif yang
pengolahan datanya menggunakan bantuan program SPSS 24 for windows. Metode penarikan sampel
menggunakan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Dengan jumlah
responden sebanyak 50 orang karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja di PT. Indofood CBP Sukses
Makmur, Tbk Purwakarta. Variabel bebas yang dikaji dalam penelitian berupa Hubungan Industrial
Pancasila (X) sedangkan untuk variabel terikat berupa Budaya Organisasi (Y1) dan Motivasi (Y2). Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan menyebar kuesioner. Metode analis
data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi sederhana, analisis regresi berganda,
analisis korelasi berganda, analisis koefisien determinasi dan analisis jalur.
Kata Kunci: Hubungan Industrial Pancasila, Budaya Organisasi dan Motivasi

A. Pendahuluan Dengan bersumberkan Pancasila


sebagai landasan filosofis, maka
Hubungan Industrial Indonesia secara normative segala bentuk aturan
terbentuk mengacu pada landasan hukum yang mengatur Hubungan
falsafah bangsa dan negara, kerena Industrial Pancasila, seperti hukum
pada dasarnya setiap bangsa dan dasar (UUD 1945), peraturan
negara mempunyai falsafah yang Perundang-undangan lainnya adalah
berbeda maka system hubungan sebagai bentuk pengejawantahan dari
industrialnya pun cenderung berbeda nilai-nilai Pancasila.
antara satu negara dengan negara Permasalahan yang sempat
lainnya. Maka yang diterapkan menghebohkan dalam tataran internal
Indonesia sendiri yaitu dengan perusahaan antara pihak manajemen
kepancasilasaannya sebagai falsafah dengan karyawan. Dengan isu “Upah
bangsa dan negara, dengan Minimum Reginal yang diterapkan oleh
konsekuensinya hubungan industrial perusahaan belum diberlakukan dengan
pun mengacu pada Pancasila, maka baik oleh pihak manajemen” claim dari
dari itu hubungan industrial di Muhabar selaku Ketua Serikat Pekerja
Indonesia lebih dikenal dengan nama Buruh Seluruh Indonesia (SPSI)
Hubungan Industrial Pancasila. purwakarta sekaligus seorang karyawan

9
10 | Ifandi Kirnarata, et al.

yang merasa dirugikan”. Dari Motivasi Kerja Karyawan di PT


permasalahan itu kemudian timbul rasa INDOFOOD CBP SUKSES
berkelompok dalam berjuang mencapai MAKMUR, Tbk
keadilan. Ada pun organisasi ekternal PURWAKARTA.
perusahaan yang masuk pada 4. Untuk mengetahui bagaimana
lingkungan perusahaan seperti SPSI Pengaruh Hubungan Industrial
“serikat pekerja buruh seluruh Pancasila terhadap Motivasi
Indonesia” dan FSPMI “federasi serikat Melalui Budaya Organisasi di
pekerja metal Indonesia” yang menjadi PT INDOFOOD CBP SUKSES
poros penggerak bagi para karyawan. MAKMUR, Tbk
Permasalahannya adalah pada PURWAKARTA baik secara
PT INDOFOOD CBP SUKSES parsial maupun simultan.
MAKMUR, Tbk PURWAKARTA 5. Untuk mengetahui bagaimana
Lembaga Kerjasama Bipartit tidak Pengaruh langsung dan tidak
berjalan, maka hal tersebut lah yang langsungn pada Hubungan
menjadi permasalahan tidak selesai. Industrial Pancasila terhadap
Permasalahan kepentingan akan Motivasi Melalui Budaya
menjadi solusi ketika dalam perusahaan Organisasi di PT INDOFOOD
akan menerapkan LK Bipartit, sesuai CBP SUKSES MAKMUR, Tbk
apa yang di intruksikan oleh UUD No. PURWAKARTA
22 tahun 1957 menekankan supaya B. Landasan Teori
setiap masalah dan perselisihan dapat
diselesaikan secara damai dengan jalan Hubungan Industrial Pancasila
perundingan di tingkat Bipartit. Selaras Undang-undang Nomor 13
apa yang dijelaskan oleh Dr.Sumanto, Tahun 2003, pasal 1 angka 16 tentang
M.A. menjelaskan pada bukunya Ketenagakerjaan disebutkan bahwa
“Hubungan Industrial”. hubungan industrial adalah suatu sistem
Berdasarkan latar belakang yang hubungan yang terbentuk antara para
telah diuraikan, maka rumusan masalah perilaku dalam proses produksi barang
dalam penelitian ini ”Apakah terdapat dan jasa yang terdiri atas unsur
pengaruh hubungan industrial pancasila pengusaha, pekerja/buruh, dan
terhadap motivasi melalui budaya pemerintah yang didasarkan pada
organisasi PT INDOFOOD CBP nilai-nilai Pancasila dan Undang-
SUKSES MAKMUR, Tbk Undang Dasar Negara Republik
PURWAKARTA”. Selanjutnya, Indonesia tahun 1945.
tujuan dalam penelitian ini diuraikan Menurut Smeru (2007:76-77),
dalam pokok-pokok sbb. menjelaskan indikator hubungan
1. Untuk mengetahui bagaimana industrial yang harmonis diantaranya:
Implementasi Hubungan 1. Kesejahteraan karyawan
Industrial Pancasila di PT Guna meningkatkan
INDOFOOD CBP SUKSES kesejahteraan pekerja dan keluarganya
MAKMUR, Tbk pengusaha menyediakan fasilitas
PURWAKARTA. kesejahteraan dengan memperhatikan
2. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan pekerja dan kemampuan
Budaya Organisasi di PT perusahaan.
INDOFOOD CBP SUKSES 2. Pemenuhan hak-hak karyawan
MAKMUR, Tbk Pekerja bukan sekedar faktor
PURWAKARTA. produksi belaka, tetapi sebagai manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana pribadi dengan segala harkat dan

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Hubungan Industrial Pancasila terhadap Motivasi… | 11

martabatnya. Karena itu pekerja harus kebijakan organisasi dalam mengelola


mendapatkan perlakuan dari pengusaha karyawan dan konsumen.
berdasarkan hak-hak yang dimiliki Robbins (2017:355) terdapat
pekerja. Hak-hak pekerja tersebut beberapa karakteristik yang apabila
antara lain Kebebasan berserikat dan dicampur dan dicocokkan maka akan
perlindungan hak untuk berorganisasi, menjadi budaya internal yaitu :
Hak untuk berorganisasi dan berunding 1. Inovasi dan keberanian
bersam, Terbebas dari kerja paksa atau mengambil risiko (innovation
wajib kerja, Terhindar diskriminasi and risk taking), adalah sejauh
karena pengupahan dan atas hal mana organisasi mendorong
pekerjaan dan jabatan, Istirahat karyawan bersikap inovatif dan
mingguan dan cuti dengan menerima berani mengambil resiko.
upah, Peningkatan kondisi dan syarat- 2. Perhatian terhadap detail
syarat kerja yang baik, Hak mogok (attention to detail), adalah
kerja, Jaminan sosial, Perlindungan atas sejauh mana organisasi
pekerjaan. mengharapkan karyawa
3. Kepatuhan perusahaan dan memperlihatkan kecermatan,
karyawan dalam melaksanakan analisis dan perhatian terhadap
perjanjian kerja bersama. rincian.
Perjanjian kerja bersama adalah 3. Berorientasi kepada hasil
kesepakatan atau perjanjian yang (outcome orientation), adalah
dicapai melalui perundingan antara sejauh mana manajemen
wakil serikat pekerja dan wakil memusatkan perhatian terhadap
pengusaha di suatu perusahaan hasil dibandingkan perhatian
mengenai hak dan kewajiban pekerja terhadap teknik dan proses.
serta kewenangan dan kewajiban 4. Berorientasi kepada manusia
pengusaha. (people orientation), adalah
4. Komunikasi yang baik antara sejauh mana keputusan
karyawan atau serikat pekerja manajemen memperhitungkan
dengan pengusaha. pengaruh hasil terhadap orang-
Komunikasi adalah sarana yang orang dalam organisasi.
paling efektif dalam menyampaikan 5. Berorientasi kepada tim (team
suatu pengetahuan dan informasi. orientation), adalah sejauh mana
5. Menyelesaikan perselisihan kegiatan kerja diorganisasikan
yang ada sekitar tim-tim, tidak hanya pada
Setiap perbedaan pendapat individu-individu untuk
antara pekerja dan pengusaha harus mendukung kerja sama.
diselesaikan dengan 6. Agresivitas (aggressiveness),
musyawarah.Penyelesaian perselisihan adalah sejauh mana pelaku
dengan cara kekluargaan lebih efektif organisasi itu agresif dan
untuk menjaga hubungan industrial kompetitif untuk menjalankan
harmonis. budaya organisasi sebaik-
baiknya.
Budaya Organisasi
7. Stabilitas (Stability), adalah
Menurut Robins (2011:8) sejauh mana kegiatan organisasi
Budaya organisasi sebagai nila-nilai menekankan status quo sebagai
dominan yang disebarluaskan dalam kontras dari pertumbuhan.
organisasi yang dijadikan filosofi kerja
Motivasi Kerja
karyawan yang menjadi panduan bagi
Salah satu teori motivasi yang
Manajemen
12 | Ifandi Kirnarata, et al.

paling banyak diacu adalah teori menjadi orang yang dicita-


"Hirarki Kebutuhan" yang citakan dan dirasakan mampu
dikemukakan oleh Abraham Maslow, mewujudkannya. Koontz,
memandang kebutuhan manusia (1990:121)
berdasarkan suatu hirarki kebutuhan C. Hasil Penelitian Dan
dari kebutuhan yang paling rendah Pembahasan
hingga kebutuhan yang paling tinggi.
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai Analisis Jalur (Path Analysis)
suatu kesenjangan atau pertentangan Menurut Riduwan dan Kuncoro
yang dialami antara suatu kenyataan (2008:2) model path analysis
dengan dorongan yang ada dalam diri. digunakan untuk menganalisi pola
Kebutuhan ini menjadi dasar manusia hubungan antar variabel dengan tujuan
ataupun individu dalam bergerak, untuk mengetahui pengaruh langsung
karena menjadi sebuah keharusan untuk maupun tidak langsung seperangkat
dicapai maka manusia sendiri akan variabel bebas (eksogen) terhadap
terdorong ghirah pencapaan variabel terikat (endogen). Pada
kebutuhannya, pokok manusia yang penelitian ini terdapat 2 model
diidentifikasi persamaan yaitu model persamaan
Abraham Maslow (2009: 154- regresi linear sederhana dan model
156) urutan kadar pentingnya adalah intervening:
sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis (Basic 1. Persamaan Model Regresi I
Needs) Misalnya sandang, Model persamaan regresi
pangan, papan dan pertama antara hubungan industrial
kesejahteraan individu. pancasila terhadap budaya organisasi.
2. Kebutuhan akan Rasa Aman Berdasarkan hasil pengujian analisis
(Securily Needs) Dikaitkan regresi sederhana yang telah dilakukan
dengan kerja maka kebutuhan maka didapat hasil sebagai berikut :
akan keamanan sewaktu bekerja,
perasaan aman yang Tabel 1. Persamaan Regresi Model 1
menyangkut masa depan Coefficientsa
karyawan
Standardi
3. Kebutuhan Afiliasi atau Unstandardiz
zed
Akseptansi (Social Needs) ed
Coefficie
Kebutuhan akan perasaan Model Coefficients t Sig.
nts
diterima di mana ia bekerja,
Kebutuhan akan perasaan Std.
B Beta
Error
dihormati, Kebutuhan untuk bisa
berprestasi. (Constant) 12.381 3.053 4.056 .000
4. 4Kebutuhan penghargaan 1Hubungan
(Esteem Needs) Jenis kebutuhan Industrial .692 .104 .691 6.630 .000
ini menghasilkan kepuasan Pancasila
seperti kekuasaan, prestasi, a. Dependent Variable: Budaya Organisasi
status dan keyakinan akan diri Berdasarkan tabel diatas dapat
sendiri. diketahui persamaan regresi model (1)
5. Kebutuhan Perwujudan Diri path analysis sebagai berikut :
(Self-Actualization) Kebutuhan BO = 12,381+ 0,692 HIP
ini merupakan kebutuhan paling Dari persamaan tersebut maka
tinggi, yakni kebutuhan untuk dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Hubungan Industrial Pancasila terhadap Motivasi… | 13

1. Nilai konstanta adalah sebesar 0,526 BO


12,381, artinya tanpa adanya Dari persamaan tersebut maka
pengaruh hubungan industrial dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
pancasila maka budaya 1. Konstanta sebesar 1,624
organisasi di PT. INDOFOOD menunjukkan apabila variabel
CBP SUKSES MAKMUR, Tbk hubungan industrial pancasila
PURWAKARTA sudah ada dan budaya organisasi bernilai
sebesar 12,381. nol, maka variabel motivasi
2. Nilai koefisien variabel kerja sudah ada sebesar 1,624.
hubungan industrial pancasila 2. Nilai b1 sebesar 0,252
adalah sebesar 0,692 menunjukkan jika nilai
menunjukkan bahwa apabila hubungan industrial pancasila
nilai hubungan industrial meningkat dan variabel lainnya
pancasila meningkat sebesar 1 konstan maka motivasi kerja di
satuan maka budaya organisasi PT INDOFOOD CBP SUKSES
di PT INDOFOOD CBP MAKMUR, Tbk
SUKSES MAKMUR, Tbk PURWAKARTA akan
PURWAKARTA akan mengalami peningkatan sebesar
mengalami peningkatan sebesar 0,252.
0,692. 3. Nilai b2 sebesar 0,526
2. Persamaan Model Regresi II menunjukkan jika nilai budaya
organisasi meningkat dan
Model persamaan regresi kedua variabel lainnya konstan maka
antara hubungan industrial pancasila motivasi kerja di PT
terhadap motivasi kerja melalui budaya INDOFOOD CBP SUKSES
organisasi. Berdasarkan hasil pengujian MAKMUR, Tbk
analisis regresi yang telah dilakukan PURWAKARTA akan
maka didapat hasil sebagai berikut : mengalami peningkatan sebesar
Tabel 2. Persamaan Regresi Model 2 0,526.
Untuk menguji pengaruh variabel
Coefficientsa intervening digunakan metode analisis
Unstandar Standar jalur (path analysisi). Analisis jalur
dized dized merupakan perluasan dari analisis
Coefficient Coefficie regresi. Analisis jalur menggunakan
Model t Sig. analisis regresi untuk menaksir
s nts
Std. hubungan kausalitas antar variabel
B Beta (model causal) yang telah ditetapkan
Error
(Constant) 1.624 2.203 .737 .465 sebelumnya berdasarkan teori.
Model struktural path analysis
Hubungan
Industrial .252 .090 .297 2.805 .007
dari hasil regresi persamaan pertama dan
1 kedua sebagai berikut :
Pancasila
Ɛ1=0,722
Budaya
.526 .090 .619 5.853 .000
Organisasi Budaya
Organisasi
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja 0,61 Ɛ2=0,524
(Z)
Selanjutnya berdasarkan tabel
diatas dapat diketahui persamaan
Hubungan
0,29 Motivasi
0,61
Industrial
regresi model (2) path analysis sebagai Pancasila (X) Kerja (Y)

berikut : Gambar 1. Model struktural path


MO = 1,624 + 0,252 HIP + analysis
Manajemen
14 | Ifandi Kirnarata, et al.

Hasil Analisis Koefisien Jalur industrial pancasila berpengaruh tidak


Berdasarkan model-model langsung terhadap motivasi kerja
pengaruh tersebut, dapat dihitung nilai melalui budaya organisasi, atau dapat
error sebagai berikut. disimpulkan bahwa budaya organisasi
menjadi variabel yang memediasi
Pengaruh X→Z :Pe1 = 1 R 2 = antara hubungan industrial pancasila
1 0,478 = 0,722 terhadap motivasi kerja
Pengaruh Z→Y :Pe2 = 1 R 2 = Pengujian Koefisien Determinasi ( )
1 0,725 = 0,524 Koefisien determinasi
Sehingga nilai koefisien digunakan untuk mengukur seberapa
determinasi total adalah sebesar : jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel-variabel
R 2m  1  Pe12 Pe22
independen. Koefisien ini digunakan
R 2m  1  (0,722)2 x(0,524)2 untuk mengetahui besarnya pengaruh
R 2m  0,143 variabel hubungan industrial pancasila
Setelah didapatkan nilai error (X) terhadap budaya organisasi (Y1)
tersebut diatas, maka dapat dilakukan dan motivasi (Y2).
perhitungan langsung dan tidak Untuk mendapatkan hasil
langsung antar variabel sebagai berikut: koefisien determinasi tersebut dengan
a) Pengaruh hubungan industrial perhitungan menggunakan program
pancasila (X) terhadap budaya SPSS 24 yaitu sebagai berikut.
organisasi(Z). Tabel 3. Hasil Uji Koefisien
Pengaruh Langsung = 0,619 Determinasi Model 1
Pengaruh Tidak Langsung = Model Summary
(0,297 x 0,619)= 0,184 R Adjusted Std. Error of
Model R
Pengaruh Total = 0,619 + 0,184 Square R Square the Estimate
= 0,803 1 .691a .478 .467 4.52051
b) Pengaruh hubungan industrial a. Predictors: (Constant), HIP
pancasila (X) terhadap motivasi Berdasarkan tabel diatas
kerja(Y). besarnya nilai R square (R2) sebesar
Pengaruh Langsung = 0,297 0.478 atau sebesar 47,8% diperoleh dari
Pengaruh Tidak Langsung = hasil (r2 x 100% = 0.691 x 100%).
(0,619 x 0,619)= 0,383 Artinya variabel hubungan industrial
Pengaruh Total = 0,297 + 0,383 pancasila secara simultan dipengaruhi
= 0,680 oleh variabel budaya organisasi sebesar
Pada gambar analisis jalur 47,8% sedangkan sisanya 52,2%
memperlihatkan pengaruh langsung dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
hubungan industrial pancasila terhadap diteliti dalam penelitian ini.
motivasi kerja sebesar 0,297.
Sementara pengaruh tidak langsung Tabel 4. Hasil Uji Koefisien
melalui budaya organisasi yaitu 0,619 x Determinasi Model 2
0,619 = 0,383. Dari hasil perhitungan Model Summary
yang didapat menunjukkan pengaruh Model R R Adjusted R Std. Error of
secara tidak langsung melalui budaya Square Square the
organisasi lebih besar dibanding Estimate
pengaruh secara langsung terhadap 1 .852a .725 .714 2.81598
budaya organisasi. Hasil ini a. Predictors: (Constant), BO, HIP
menunjukkan bahwa hubungan

Volume 5, No. 1, Tahun 2019


Pengaruh Hubungan Industrial Pancasila terhadap Motivasi… | 15

Berdasarkan tabel diatas Pengaruh Hubungan Industrial


besarnya nilai R square (R2) sebesar Pancasila terhadap Budaya Organisasi
0.725 atau sebesar 72,5% diperoleh dari Hubungan Industrial Pancasila
hasil (r2 x 100% = 0.852 x 100%). diduga berpengaruh terhadap Budaya
Artinya variabel hubungan industrial Organisasi pada PT INDOFOOD CBP
pancasila secara simultan SUKSES MAKMUR, Tbk
mempengaruhi variabel motivasi kerja PURWAKARTA. Untuk membuktikan
melalui budaya organisasi sebesar kebenarannya dilakukan pengujian
72,5% sedangkan sisanya 27,5%
secara parsial dengan hipotesis statistik
dipengaruhi oleh variabel lain yang sebagai berikut :
tidak diteliti dalam penelitian ini.
: = 0: Secara parsial variabel
Uji Signifikansi Hubungan Industrial
Tingkat signifikan yang dipilih Pancasila tidak
dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%). berpengaruh signifikan
Untuk menguji diterima atau ditolaknya terhadap Budaya
suatu hipotesis maka dilakukan dengan Organisasi pada PT
cara pengujian dua pihak dengan INDOFOOD CBP
menggunakan rumus uji t. “Pengertian SUKSES MAKMUR,
uji t (t test) adalah untuk Tbk PURWAKARTA.
membandingkan rata-rata dua sampel” : ≠ 0: Secara parsial variabel
(Sarwono, 2005 : 89). Dasar Hubungan Industrial
pengambilan keputusan uji t untuk Pancasila berpengaruh
mengetahui ditolak atau tidaknya signifikan terhadap
hipotesis dapat dinyatakan sebagai Budaya Organisasi pada
berikut: PT INDOFOOD CBP
a. Jika < , maka SUKSES MAKMUR,
Tbk PURWAKARTA.
diterima dan ditolak.
b. Jika ≥ , maka Tabel 5. Pengujian Hipotesis Secara
ditolak dan diterima. Parsial (Uji t) Model 1
t tabel dihitung diperoleh
Coefficientsa
berdasarkan tingkat signifikan () yaitu
0,05 dan derajat kebebasan df = n – k, Standar
Unstandardiz
dized
dimana n adalah jumlah responden dan ed
Coeffici
k adalah banyaknya variabel (bebas dan Model Coefficients t Sig.
ents
terikat).
Dalam penelitian ini pengujian Std.
B Beta
secara parsial (uji t) dilakukan dengan Error
cara membandingkan antara dan (Constant) 12.381 3.053 4.056 .000
dan tingkat signifikansi (α). Hubungan
1
Dengan tingkat signifikansi 5% maka Industrial .692 .104 .691 6.630 .000
derajat kebebasan (df) = n-k = 50 - 3 = Pancasila
47, maka diperoleh sebesar a. Dependent Variable: Budaya Organisasi
2.01174. Nilai yang terdapat Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 4.79 dan 4.80. Selanjutnya diperoleh 6,630 dengan
akan dibandingkan dengan nilai sebesar 2.01174, yang berarti
dan tingkat signifikansi (α) untuk nilai > atau 6,630 >
menguji apakah variabel yang sedang 2.01174 dan nilai signifikan 0.000 <
diuji berpengaruh signifikan atau tidak. 0.05. Artinya Ho ditolak dan Ha

Manajemen
16 | Ifandi Kirnarata, et al.

Tabel 6. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Model 2

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1.624 2.203 .737 .465
Hubungan Industrial
1 .252 .090 .297 2.805 .007
Pancasila
Budaya Organisasi .526 .090 .619 5.853 .000
a. Dependent Variable: Motivasi Kerja
diterima itu berarti secara parsial diperoleh 2,805 dengan
terdapat pengaruh signifikan antara sebesar 2.01174, yang berarti
hubungan industrial pancasila (X) nilai > atau 2,805 >
terhadap budaya organisasi (Y1) pada 2.01174 dan nilai signifikan 0.007 <
PT INDOFOOD CBP SUKSES 0.05. Artinya Ho ditolak dan Ha
MAKMUR, Tbk PURWAKARTA. diterima itu berarti secara parsial
Pengaruh Hubungan Industrial terdapat pengaruh signifikan antara
Pancasila terhadap Motivasi Kerja hubungan industrial pancasila (X)
terhadap motivasi kerja (Y2) pada PT
Hubungan Industrial Pancasila INDOFOOD CBP SUKSES
diduga berpengaruh terhadap Motivasi MAKMUR, Tbk PURWAKARTA.
Kerja pada PT INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR, Tbk D. KESIMPULAN
PURWAKARTA. Untuk membuktikan Hasil penelitian dan
kebenarannya dilakukan pengujian pembahasan mengenai Pengaruh
secara parsial dengan hipotesis statistik Hubungan Industrial Pancasila terhadap
sebagai berikut : Budaya Organisasi dan Motivasi di PT
: = 0: Secara parsial variabel INDOFOOD CBP SUKSES
Hubungan Industrial MAKMUR, Tbk PURWAKARTA
Pancasila tidak dapat ditarik kesimpulan sebagai
berpengaruh signifikan berikut :
terhadap Motivasi Kerja 1. Pada analisis jalur
pada PT INDOFOOD memperlihatkan pengaruh
CBP SUKSES langsung hubungan industrial
MAKMUR, Tbk pancasila terhadap motivasi
PURWAKARTA. kerja sebesar 0,297. Sementara
: ≠ 0: Secara parsial variabel pengaruh tidak langsung melalui
Hubungan Industrial budaya organisasi yaitu 0,619 x
Pancasila berpengaruh 0,619 = 0,383. Dari hasil
signifikan terhadap perhitungan yang didapat
Motivasi Kerja pada PT menunjukkan pengaruh secara
INDOFOOD CBP tidak langsung melalui budaya
SUKSES MAKMUR, organisasi lebih besar dibanding
Tbk PURWAKARTA. pengaruh secara langsung
terhadap budaya organisasi.
Berdasarkan hasil perhitungan
2. Hasil pengujian statistik variabel
seperti yang dijelaskan pada Tabel 6
hubungan industrial pancasila
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Pengaruh Hubungan Industrial Pancasila terhadap Motivasi… | 17

secara simultan dipengaruhi oleh aspek implementasi pada


variabel budaya organisasi Inovasi dan keberanian
sebesar 47,8%. Berdasarkan uji t mengambil risiko, perhatian
secara parsial menunjukan terhadap detail, berorientasi
terdapat pengaruh positif dan kepada hasil, berorientasi
pengaruh signifikan antara kepada manusia, berorientasi
hubungan industrial pancasila kepada tim, agresivitas dan
terhadap budaya organisasi pada stabilitas. Dari 7 dimensi
PT INDOFOOD CBP SUKSES tersebut diharapkan dapat
MAKMUR, Tbk terimplementasi dengan baik
PURWAKARTA. dengan dijalankan nya pula
3. Hasil penelitian statistik variabel controling yang baik.
hubungan industrial pancasila 3. Saran untuk motivasi kerja
secara simultan mempengaruhi karyawan di PT INDOFOOD
variabel motivasi kerja melalui CBP SUKSES MAKMUR, Tbk
budaya organisasi sebesar PURWAKARTA, dapat
72,5%. Berdasarkan uji t secara menginplementasikan 5 dimensi
parsial menunjukan terdapat yang ada seperti kebutuhan
pengaruh positif dan pengaruh fisiologis, kebutuhan akan rasa
signifikan antara hubungan aman, kebutuhan afiliasi atau
industrial pancasila terhadap akseptansi, kebutuhan
motivasi pada PT INDOFOOD penghargaan, kebutuhan
CBP SUKSES MAKMUR, Tbk perwujudan diri. Karena pada
PURWAKARTA. dasarnya ketika kebutuhan
E. Saran setiap karyawan bisa terpenuhi
maka hal tersebut bisa menjadi
1. Saran mengenai hubungan apresiasi yang didapatkan dan
industrial pancasila di PT menjadi motivasi baru bagi
INDOFOOD CBP SUKSES karyawan.
MAKMUR, Tbk Daftar Pustaka
PURWAKARTA, lebih
menginplemenasikan 5 dimensi Arishanti, K. I. 2009. Pengaruh Budaya
dari hubungan industrial yang Organisasi dan Komitmen
harmonis demi menjaga Organisasional terhadap
dinamika konflik yang baik agar Kepuasan Kerja Karyawan.
tetap harmonis. Adapun Proceeding PESAT (Psikologi,
dimensinya seperti Ekonomi, Sastra, Arsitektur, &
kesejahteraan karyawan, Sipil), Vol 3.
pemenuhan hak-hak karyawan, Freire, Paulo. (2008). Pendidikan Kaum
kepatuhan perusahaan dan Tertindas. Jakarta : Pustaka
karyawan dalam melaksanakan LP3ES Indonesia
perjanjian kerja bersama, Hetami, Aditya A. 2008. Pengaruh
Komunikasi yang baik antara Motivasi, Kemampuan dan
karyawan dengan pengusaha, Disiplin Terhadap Kinerja
menyelesaikan perselisihan. Karyawan Pada Sebuah Persero
2. Saran pada budaya organisasi Asuransi . Jurnal Ekonomi dari
untuk PT INDOFOOD CBP Bisnis, Volume 6, Nomor 2,
SUKSES MAKMUR, Tbk September 2008 - ISSN.
PURWAKARTA, lebih J. Simanjuntak, Payaman. 2011.
meningkatkan kembali dalam Manajemen Hubungan Industrial
Manajemen
18 | Ifandi Kirnarata, et al.

Serikat Pekerja, Perusahaan dan


Pemerintah, Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Jakarta:penerbit Erlangga
M.A, Sumanto.2014. Hubungan
Industrial, Memahami dan
Mengatasi Potensi Konflik-
Kepentingan Pengusaha-Pekerja
pada Era Modal Global. Jakarta:
CAPS (Center of Academic
Pubishing Service)
Mc Clelland dikutip Anwar Prabu
Mangkunegara (2011) Motivasi
Kerja. Salemba Empat, Jakarta.
Republik Indonesia.2003. Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Penataan Ruang.
Lembaran Negara RI Tahun
2003, No. 4279.
Robbins, Stephen P. & A. Judge,
Timothy (2011). Organizational
behavior.
Smeru, 2007. Hubungan Industrial di
Jabotabek, Bandung dan
Surabaya pada Era Kebebasan
Berserikat. www.smeru.or.id. 3
Juni 2008
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan
Metode dan Paradigma Baru,
(Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2012), hal. 223.

Volume 5, No. 1, Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai