2.5 Cara Identifikasi
2.5 Cara Identifikasi
Penanganan dan pengendalian penyakit ikan akan berhasil dengan baik apabila
mengidentifikasi suatu penyakit sehingga dapat diambil suatu tindakan pengendalian dan
pengobatan yang tepat. Metode pemeriksaan ektoparasit menurut Salam dan Dewi (2017),
berlabel. Pengerokan dilakukan pada bagian organ kulit atau permukaan tubuh pada ikan.
Hasil pengerokan tersebut diletakkan pada cawan Petri dan diberikan buffer formalin 0,5%
Begitu pula dengan insang, setelah diambil dari ikan gabus, insang diletakkan pada cawan
Petri, dilakukan pengerokan secara perlahan dengan pinset, kemudian dimasukkan kedalam
botol plakon berlabel dan ditambahkan buffer formalin 0,5%. selanjutnya diamati dengan alat
mikroskop compound dengan perbesaran 100 kali yang terhubung dengan OptiLab.
Pengamatan Parasit pada ikan sampel menurut Sitompul, et al. (2019), dilakukan di
masing-masing sampel ikan yang telah dikoleksi atau disiapkan. Setelah didapatkan data
atau tingkat serangan suatu jenis parasit/ penyakit. Prevalensi atau frekuensi kejadian
adalah besarnya persentase ikan yang terinfeksi oleh parasit tertentu dari ikan sampel yang
diperiksa, tujuannya adalah untuk menentukan tingkat serangan suatu jenis parasit terhadap
populasi ikan yang ada pada tempat budidaya. Prevalensi juga memberikan gambaran
luasnya tingkat serangan parasit terhadap populasi ikan yang ada pada suatu kawasan.
Analisis deskriptif perhitungan prevalensi dan intensitas parasit dihitung dihiting dengan
Salam, B., dan Dewi H. (2017). Prevalensi dan Entensitas Ektoparasit pada Ikan Gabus (Channa
striata) dari Tangkapan Alam dan Budidaya. Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(1).
Sitompul, R., S. A. M. P. Suryani, I. W. Arya. (2019). Kesehatan Ikan, Identifikasi, dan Analisis
Prevalensi Parasit Ikan di Danau Buyan, Buleleng Bali. Gema Agro, 24(2),120-128.