Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Airaha, Vol.11, No.

02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Inventarisasi dan Identifikasi Ektoparasit yang Menginfeksi Ikan Nila Hitam di P4S
Karya Agri, Nusa Tenggara Timur
Inventory and Identification of Ectoparasites Infecting Black Tilapia in P4S Karya Agri,
East Nusa Tenggara
*
Ion Tarsardo Sianturi ; Shobikhuliatul J. Juanda; Yusuf Kamlasi; M. Fajar Panuntun
Politeknik Pertanian Negeri Kupang
*Korespondensi : tarsardoi@gmail.com

Teregistrasi: 02 Agustus 2022; Diterima setelah perbaikan: 28 Agustus 2022;


Disetujui terbit: 13 November 2022

ABSTRAK
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Agri merupakan salah satu
tempat budidaya komoditi ikan air tawar yaitu ikan nila hitam (Oreochromis niloticus). Ikan
ini banyak dibudidayakan di Kota Kupang dikarenakan kandungan gizi yang sangat tinggi
sehingga permintaan pasar meningkat. Upaya dalam meningkatkan produksi ialah dengan
cara menekan tingkat kegagalan yang salah satunya disebabkan oleh serangan parasit. Parasit
merupakan mikroorganisme yang dapat menyerang ikan dan membuat daya tahan tubuh ikan
menurun. Tujuan penelitian ini ialah untuk inventarisasi dan identifikasi ektoparasit yang
menginfeksi serta melihat prevalensi dan tingkat intensitasnya. Metode deskriptif merupakan
metode yang dipilih pada penelitian ini. Sampel ikan nila yang diamati memiliki panjang 14-
15 cm. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan dua cara yaitu pengamatan sirip dan insang yang
dilihat dan diidentifikasi di bawah mikroskop. Pembesaran lensa mikroskop yang digunakan
ialah 40x. Hasil penelitian memperlihatkan ektoparasit yang menginfeksi ikan nila hitam
adalah Trichodina sp. dan Gyrodactylus sp. dengan intensitas rendah sedangkan nilai
prevalensi yang didapat sebesar 5%.
Kata Kunci : Nila Hitam, Ektoparasit, Inventarisasi dan Identifikasi

ABSTRACT
The Karya Agri Agricultural and Rural Training Center (P4S) is one of the places for the
cultivation of freshwater fish, namely black tilapia (Oreochromis niloticus). This fish is widely
cultivated in Kupang City because of its very high nutritional content so that market demand
increases. Efforts to increase production is to reduce the failure rate, one of which is caused
by parasitic attacks. Parasites are microorganisms that can attack fish and make the fish's
immune system decrease. This study was conducted to inventory and find infecting parasites as
well as to see the prevalence and level of intensity. Descriptive method is the method chosen in
this study. The tilapia samples observed were 14-15 cm long. The examination of ectoparasites
was carried out in two ways, namely by observing the fins and gills which were seen and
identified under a microscope. The magnification of the microscope lens used is 40x. The results
of the study of ectoparasites that infect black tilapia were Trichodina sp. and Gyrodactylus sp.
with a low while the prevalence value obtained is 5%.
Keywords :Black Tilapia, Ectoparasites, Inventory and Identification

PENDAHULUAN Menurut Sianturi et al., (2021), komoditi


perikanan yang banyak dicari ialah ikan nila
Budidaya merupakan kegiatan yang
dikarenakan minat pasar akan ikan ini sangat
dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi
dan menjadi komponen penting dalam sektor tinggi dan ketersediaannya dipasar masih
terbatas. Sehingga perlu ditingkatkan sektor
perikanan di Indonesia (Wullur et al., 2015).
produksinya (Salsabila dan Suprapto, 2019).
304
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Peningkatan produksi harus diimbangi budidaya sebagai bentuk preventif dalam


dengan menekan tingkat kegagalan yang mengatasi serangan ektoparasit yang muncul.
muncul. Salah satunya masalah utama dalam
budidaya ialah penyakit (Sianturi et al., 2019). METODE PENELITIAN
Secara umum identifikasi penyakit pada ikan Penelitian ini dilakukan di lokasi P4S
dibedakan menjadi dua kategori. Pertama Karya Agri, Batuplat, Alak, Kupang, Nusa
penyakit yang diakibatkan oleh serangan Tenggara Timur. Waktu pengamatan di
virus, bakteri, jamur dan parasit disebut lakukan pada tanggal 1 Desember 2022.
dengan jenis penyakit infeksius. Kedua Metode yang diterapkan di dalam penelitian
penyakit yang diakibatkan oleh pengaruh ini adalah metode deskriptif. Deskriptif
lingkungan disebut dengan jenis penyakit kualitatif ialah istilah yang digunakan dalam
non-infeksius (Simalango dan Sinaga, 2018). penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Jenis penyakit infeksius yang Metode deskriptif memiliki kelebihan dalam
diakibatkan oleh parasit memiliki tingkat fleksibilitas untuk mendeskripsikan alur
intensitas yang berbeda. Parasit adalah hewan penelitian dengan masalah penelitian yang
yang hidup pada inang yang ditumpanginya. sangat terbuka. Karena dalam penelitian
Parasit ini dapat menempel pada insang, kualitatif kemungkinan baru bisa terjadi pada
badan maupun sirip dalam tubuh ikan. Daya saat penelitian dilakukan (Yuliani, 2018).
tahan tubuh ikan dapat menurun diakibatkan Pemeriksaan ektoparasit pada benih nila
oleh serangan parasit yang menumpangi hitam dilakukan dengan teknik scraping, yaitu
tubuh ikan atau inangnya (Prajitno, 2007). pengambilan sirip dan insang dengan cara di
Parasit dibedakan menjadi dua kerok. Tahapan Pemeriksaan ektoparasit ialah
kelompok, yang pertama ektoparasit di mana sebagai berikut:
parasit ini hidup pada permukaan inang dan • Disiapkan ikan sampel yang diamati
paling banyak dijumpai pada ikan air tawar sebanyak 40 ekor
(Sianturi dan Lestari, 2022). Kedua, • Dilakukan pengamatan gejala klinis seperti
endoparasit adalah jenis parasit yang dapat perubahan warna tubuh, pergerakan
hidup di dalam tubuh inangnya (Nur, 2019). renang, sirip dan tubuh ikan.
Ektoparasit yang banyak dijumpai pada tubuh • Selanjutnya dilakukan pengamatan
menginfeksi bagian kulit dan insang. ektoparasit
Sedangkan endoparasit banyak dijumpai pada • Disiapkan preparat smear dari hasil
organ pencernaan. hati, otak, limfa, sirkulasi scraping sirip dan insang
darah, otot daging, rongga perut dan jaringan • Ditetesi dengan minyak emersi yang
tubuh lainnya (Putri et al., 2019). berfungsi untuk memperjelas gambar
Sampai saat ini belum ditemukan parasit yang dihasilkan
laporan terkait jenis ektoparasit yang • Diamati menggunakan mikroskop dengan
menginfeksi ikan nila hitam di P4S Karya pembesaran lensa 10 x 40
Agri, Batuplat, Alak, Kupang, Nusa Tenggara • Dicocokkan parasit yang didapat dengan
Timur. Oleh daripada itu peneliti mencoba yang ada di literatur
untuk melakukan inventarisasi dan • Dihitung jumlah parasit yang ditemukan
identifikasi parasit yang ada pada ikan nila serta ikan yang terserang parasit
hitam. • Dikonversi ke dalam rumus prevalensi dan
Berdasarkan pemaparan di atas intensitas dan dicatat hasilnya
penelitian ini bertujuan untuk Analisis data yang diamati ialah
memvisualisasikan parasit yang ada di P4S prevalensi dan intensitas. Menurut Kabata
Karya Agri, Batuplat, Alak, Kupang, Nusa (1985), cara perhitungan prevalensi dan
Tenggara Timur. Selain itu kegiatan intensitas parasit yang ditemukan ialah
monitoring bermanfaat untuk kepentingan dengan rumus berikut:

305
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

∑Ikan terinfeksi parasit ialah sirip gripis, sisik terkelupas, warna kulit
Prevalensi = x 100% pucat dan mulut ada luka. Hal ini ditunjang
∑Ikan yang diperiksa
dengan pendapat Anisah et al. (2017),
∑Parasit yang didapat
Trichodina sp. menginfeksi pada ikan air
Intensitas = x 100% tawar ditandai dengan gejala klinis yang
∑Ikan yang terinfeksi
muncul di antaranya munculnya iritasi dikulit,
Menurut William dan Bunkley, sirip ekor berwarna pucat dan kemerahan
(1996), tingkat prevalensi dan intensitas dapat yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. sebagai kapiler serta penurunan nafsu makan.
berikut: Parasit Trichodina sp. termasuk
Tabel 1. Kriteria Tingkat Prevalensi Infeksi kedalam kelompok protozoa. Berbentuk spiral
Parasit dengan dilengkapi cilia untuk bergerak.
TINGKAT KETERA- PREVA- Ukuran parasit ini yang menyerang tubuh ikan
NO
SERANGAN NGAN LENSI sebesar > 90μm sedangkan yang berukuran <
1 Selalu
Infeksi
100-99% 30μm menginfeksi pada insang. Trichodina
sangat parah
sp. memiliki alat pelekat seperti pengait yang
2 Hampir selalu Infeksi parah 98-90%
Infeksi kuat sehingga dapat mengakibatkan luka pada
3 Biasanya 89-70% hospesnya. Kemampuan reproduksi yang
sedang
4 Sangat sering
Infeksi
69-50%
dimiliki sangat cepat sehingga penyebaran
sangat sering parasit ini sangat luas (Utami dan Rokhmani,
5 Umumnya Infeksi biasa 49-30%
2016). Morfologi parasit ini dapat dilihat pada
6 Sering Infeksi sering 29-10%
Infeksi Gambar 1.
7 Kadang 9-1%
kadang
Infeksi
8 Jarang >1-0,1%
jarang
Infeksi >0,1-
9 Sangat jarang
sangat jarang 0,01%
Hampir tidak Infeksi tidak
10 >0,01%
pernah pernah

Gambar 1. Pengamatan Trichodina sp.


Tabel 2. Kriteria Tingkat Intensitas Infeksi (Perbesaran 40x)
Parasit Hasil perhitungan prevalensi dan
INTENSITAS
NO TINGKAT INFEKSI
(ind/ekor)
intensitas yang disebabkan oleh parasit
1 Sangat rendah <1 Trichodina sp. dapat dilihat pada Tabel 3.
2 Rendah 1-5 sebagai berikut:
3 Sedang 6-55
4 Parah 51-100 Tabel 3. Data Prevalensi dan Intesitas Parasit
5 Sangat parah >100 Trichodina sp. yang Menginfeksi
6 Super infeksi >1000 Ikan Nila Hitam
Jumlah Ikan Parasit Inten- Preva-
HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan yang sitas slensi
(ekor) terinfeks Trichodina sp (ind/ (%)
Parasit yang ditemukan pada ikan nila i (ekor) ekor)
hitam di P4S Karya Agri adalah Trichodina 40 2 2 1 5
sp. dan Gyrodactylus sp. adapun penjelasan
lebih lengkapnya ialah sebagai berikut: Berdasarkan data yang ada pada Tabel
3 dapat dijelaskan bahwa nilai prevalensi
a. Trichodina sp. parasit Trichodina sp. termasuk ke dalam
Pada sirip dan insang ikan nila hitam tingkat serangan kadang yang dicocokkan
ditemukan parasit jenis Trichodina sp. Gejala dengan Tabel 1. Hal ini memperlihatkan
klinis yang ditunjukkan dalam pengamatan bahwa dari 40 ekor ikan nila hitam yang

306
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

diamati terdapat 2 ekor ikan nila hitam yang ukuran 0,2-0,5 mm, terdapat eye spots atau
terinfeksi parasit. Nilai prevalensi yang masih dua pasang mata. Pada ujung anterior terdapat
tergolong rendah disebabkan karena kualitas sucker, sedangkan pada posterior terdapat 2
air yang optimal bagi pertumbuhan ikan. kait besar yang dikelilingi oleh 16 kait kacil
Menyebabkan kondisi ikan tidak mudah yang disebut opisthaptor (1-2 pasang kair
terserang parasit (Manurung dan besar dan 14 kait marginal) sebagai alat untuk
Gaghenggang, 2016). menempelkan diri ke inangnya. Selain itu
parasit ini memiliki ovary dan testis. Pada
Nilai intensitas serangan parasit
bagian kultikular terdiri atas 16 kait utama dan
Trichodina sp. yang disajikan pada Tabel 3.
satu pasang kait yang sangat kecil (Wahyuni
menunjukkan kategori tingkat infeksi sangat
et al., 2017). Untuk lebih jelasnya dapat
rendah yang dicocokkan pada Tabel 2.
dilihat pada Gambar 2.
rendahnya intensitas serangan di sebabkan
oleh pergantian air kolam yang rutin sehingga
membuat berkurangnya bahan organik yang
mengendap didasar. Menurut Maulana et al.,
(2017), rendahnya intensitas serangan parasit
dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu
kualitas air. Kualitas air yang tetap terjaga
akan meminimalisir munculnya parasit.
Gambar 2. Pengamatan Gyrodactylus sp.
Selain itu menurut Nur, (2019), zat organik
(Perbesaran 40x)
yang mengendap didasar perairan memicu
pertumbuhan parasit dikarenakan tersedianya Masa hidup parasit Gyrodactylus sp.
media untuk tumbuh. sangat dipengaruhi oleh salinitas. Semakin
tingginya salinitas maka nilai prevalensi
Selain itu pemberian daun pepaya
parasit ini semakin turun. Hal ini dikarenakan
untuk mencegah munculnya parasit. Hal ini
kelangsungan hidup Gyrodactylus sp.
sesuai dengan pendapat Kasiati et al. (2016),
tertinggi pada salinitas 0 ppt sedangkan
pemberian daun pepaya dapat menekan
terendah pada salinitas 10 ppt. Meningkatnya
pertumbuhan parasit Trichodina sp.
kadar garam di perairan maka jangka hidup
dikarenakan daun pepaya memiliki
parasit ini akan semakin menurun (Tarmizi et
kandungan senyawa seperti saponin, papain,
al., 2016).
alkaloid dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini
dapat menghambat maupun membunuh Hasil perhitungan prevalensi dan
parasit yang menempel pada tubuh ikan atau intensitas yang disebabkan oleh parasit
inangnya. Trichodina sp. dapat dilihat pada Tabel 4.
sebagai berikut:
b. Gyrodactylus sp.
Tabel 4. Data Prevalensi dan Intesitas Parasit
Gyrodactylus sp. ditemukan pada sirip
Gyrodactylus sp. yang Menginfeksi
dan insang ikan nila hitam. Gejala klinis yang
Ikan Nila Hitam
muncul ialah warna tubuh pucat, sisik Jumlah Ikan Parasit Inten- Preva-
terkelupas dan sirip gripis. Menurut Mas’ud Ikan terinfeksi Gyrodactylus sitas slensi
(2019), gejala ikan yang terinfeksi parasit (ekor) (ekor) sp (ind/ (%)
ekor)
Gyrodactylus sp. adalah siripnya menguncup, 40 2 2 1 5
warna tubuh pucat, berenang tidak beraturan
dan frekuensi pernafasan ikan meningkat. Pada Tabel 4 dijelaskan bahwa nilai
Sedangkan menurut (Yuli et al., 2017), parasit prevalensi parasit Gyrodactylus sp. termasuk
ini banyak ditemukan pada bagian insang ke dalam tingkat serangan kadang. Hal ini
ikan. didapat dari 40 ekor ikan nila hitam yang
diamati terdapat 2 ekor ikan nila hitam yang
Morfologi Gyrodactylus sp. atau terinfeksi parasit Gyrodactylus sp. Nilai
cacing dewasa diantaranya ialah memiliki prevalensi masih dikategorikann rendah

307
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

dikarenakan suplai oksigen untuk ikan nila Pepaya (Carica papaya) terhadap
sehingga menghambat pertumbuhan parasit Sintasan Benih Ikan Nila (Orheocromis
untuk berkembang (Wahyuni et al., 2017). niloticus) yang Terinfeksi Parasit
Trichodina sp. Jurnal Ilmiah Perikanan
Intensitas serangan parasit
Dan Kelautan, 4(2), 50–55.
Gyrodactylus sp. yang disajikan pada Tabel 4.
Jika dicocokkan pada Tabel 2. menunjukkan Manurung, U. N., & Gaghenggang, F. (2016).
kategori tingkat infeksi sangat rendah. Hal ini Identifikasi dan prevalensi ektoparasit
dikarenakan kondisi perairan yang baik. pada ikan Nila. Jurnal Budidaya
Kondisi perairan yang optimal dapat menekan Perairan, 4(2), 26–30.
jumlah parasit yang di perairan (Riko et al., Mas’ud, F. (2019). Prevalensi dan Derajat
2012). Kualitas air yang masih pada kisaran Infeksi Gyrodactylus sp. pada Insang
normal untuk media hidup ikan akan Benih Bandeng (Chanos chanos) di
berdampak pada ketahanan tubuh ikan Tambak Tradisional, Kecamatan Glagah,
terhadap serangan parasit (Ratin et al., 2018). Kabupaten Lamongan. Jurnal Ilmiah
Parasit ditemukan dikarenakan adanya
Perikanan Dan Kelautan, 3(1), 27–39.
interaksi yang tidak baik antara faktor
lingkungan, inang dan patogen (Hasyimia et Maulana, D. M., Muchlisin, Z. A., & Sugito,
al., 2016). S. (2017). Intensitas dan Prevalensi
Parasit Pada Ikan Betok (Anabas
SIMPULAN testudineus) Dari Perairan Umum
Daratan Aceh Bagian Utara. Jurnal
Hasil yang didapat menunjukkan
Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan
bahwa jenis ektoparasit yang terdapat di P4S
Perikanan Unsyiah, 2(1), 1–11.
Karya Agri, Batuplat, Alak, Kupang, Nusa
Tenggara Timur pada ikan nila hitam adalah Nur, I. (2019). Penyakit ikan (1st ed.).
Trichodina sp. dan Gyrodactylus sp. Nilai Deepublish.
prevalensi yang didapat sebesar 5% dan Prajitno, A. (2007). Penyakit Ikan-Udang.
intensitas serangan parasit dikategorikan UM Press.
rendah
Putri, M., Fauziah, N. A., & Agustin, V. H.
DAFTAR PUSTAKA (2019). Identifikasi Endoparasit Dan
Ektoparasit Ikan Hias Air Tawar Di
Anisah, N., Rokhmani, R., & Riwidiharso, E.
Pasar Ikan Sasana Mina Magelang.
(2017). Intensitas dan Variasi
Prosiding Seminar Nasional MIPA, 122–
Morfometrik Trichodina sp. pada Benih
126.
Ikan Gurami (Osphronemus gouramy
Lacepede) Pendederan I yang Dijual di Ratin, D. P., Raharjo, E. I., & Prasetio, E.
Pasar Ikan Purwonegoro Kabupaten (2018). Identifikasi Dan Prevalensi
Banjarnegara. Biosfera, 33(3), 134-141. Ektoparasit Pada Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmorata) Yang
Hasyimia, U. S. A, Dewi, N. K., & Pribadi, T.
Dilalulintaskan Melalui Skipm Kelas I
A. (2016). Identifikasi Ektoparasit Pada
Pontianak. Jurnal Ruaya, 6(1), 53–59.
Ikan Lele Sangkuriang (Clarias
gariepinus) yang Dibudidayakan di Balai Riko, Y. A., Rosidah, & Herawati, T. (2012).
Benih Ikan (BBI) Boja Kendal. Life Intensitas Dan Prevalensi Ektoparasit
Science, 5(2), 118–124. Pada Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Dalam Karamba Jaring Apung (Kja) Di
Kabata, Z. (1985). Parasites and Diseases of
Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Jawa
Fish Cultured in the Tropics. Pasific
Barat. Jurnal Perikanan Dan Kelautan,
Biological Station Nanaimo.
3(4), 231–241.
Kasiati, E., Koniyo, Y., & Juliana. (2016).
Salsabila, M., & Suprapto, H. (2019). Teknik
Pengaruh Perendaman Larutan Daun

308
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):304 – 309, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis Parasites Off shore big game fishes of
niloticus) Di Instalasi Budidaya Air Puerto Rico and the Western Atlantic.
Tawar Pandaan, Jawa Timur. Journal of Parasites Off shore big game fishes of
Aquaculture and Fish Health, 7(3), 118. Puerto Rico and the Western Atlantic.
Puerto Rico.Department of Natural
Sianturi, I T, Lestari, S., & Nalle, M M.
Environmental Risourses and University
(2021). Pengamatan Ektoparasit Pada
of Puerto Rico.
Ikan Nila di Balai Pengembangan
Teknologi Perikanan Budidaya DIY, Wullur, F. F., Longdong, F. V., & Wasak, M.
Argomulyo, Cangkringan, Sleman. P. (2015). Eksistensi Usaha Petani
Jurnal Vokasi Ilmu-Ilmu Perikanan Budidaya Ikan Nila (Oreochromis
(JVIP), 2(1), 11–13. niloticus) Di Desa Warukapas
Kabupaten Minahasa Utara Provinsi
Sianturi, I. T., & Lestari, S. (2022).
Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah
Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Lele
Agrobisnis Perikanan, 3(6), 26–32.
di Balai Pengembangan Teknologi
Perikanan Budidaya DIY, Argomulyo, Yuli, S., Harris, H., & Yusanti, I. A. (2017).
Cangkringan, Sleman. Jurnal Airaha, Tingkat Serangan Ektoparasit Pada Ikan
11(01), 052–063. Patin (Pangasius hypopthalmus ) Yang
Dibudidayakan Dalam Keramba Jaring
Sianturi, I. T., Prajitno, A., & Sanoesi, E.
Apung Di Sungai Musi Palembang.
(2019). Uji Sensitivitas Ekstrak Kasar
Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan
Batang Ciplukan (Physalis angulata)
Budidaya Perairan, 12(2), 50–58.
Terhadap Bakteri Pseudomonas
fluorescens Secara In Vitro. Samakia : Yuliani, W. (2018). Perencanaan Dan
Jurnal Ilmu Perikanan, 10(1), 24–30. Keputusan Karier: Konsep Krusial
Dalam Layanan BK Karier. Quanta,
Simalango, R., & Sinaga, A. S. (2018).
2(2), 83–91.
Diagnosa penyakit ikan hias air tawar
dengan Teorema Bayes. Jurnal &
Penelitian Teknik Informatika, 3(1), 43–
50.
Tarmizi, Karina, S., & Aliza, D. (2016). Issn.
2527-6395. Keragaan Nitrogen Dan T-
Phosfat Pada Pemanfaatan Limbah
Budidaya Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Oleh Ikan Peres (Osteochilus kappeni)
Dengan Sistem Resirkulasi, 1(2), 222–
228.
Utami, P., & Rokhmani. (2016). Prasetya
Utmai dan Rokhmani. Spesifisitas
Parasit Protozoa Trichodina sp. pada
Gurame, Tawes, Nilem dan. Isu-Isu
Kontemporer Sains, Lingkungan, Dan
Inovasi Pembelajarannya, 86–91.
Wahyuni, S., Hendri, A., & Erlita, E. (2017).
Identifikasi Parasit Pada Ikan Air Tawar
Di Balai Benih Ikan Babah Krueng
Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan
Raya. Jurnal Akuakultura, 1(1).
William, E. H., Bunkley, L. W. (1996).

309

Anda mungkin juga menyukai