Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Airaha, Vol.11, No.

01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Karakteristik Kandungan Mineral Pada Tepung Cangkang Kerang Simping (Placuna


placenta Linnaeus, 1758)
Characteristics of The Windowpane Oyster Flour Mineral Content (Placuna placenta
Linnaeus, 1758)

Zul Khairiyah 1)*, Fatma 1), Arnold Kabangnga 1) dan Fitriyani 2)


1
Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa
2
Universitas Hassanudin
*Korespondensi : zul.stitek@gmail.com

Received : August 2021 Accepted : May 2022

ABSTRAK
Masyarakat Sulawesi Selatan belum banyak yang memanfaatkan kerang simping secara
optimal. Cangkang kerang simping memiliki potensi kandungan nutrisi, pada umumnya
cangkang bivalvia terdiri dari komposisi mineral yang cukup lengkap dan kandungan kalsium
karbonat yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kandungan
mineral (kalsium, magnesium, kalium, natrium dan fosfor) pada tepung cangkang kerang
simping (Placuna placenta Linnaeus, 1758) berdasarkan korelasi ukuran. Jumlah sampel
yang didapatkan sebanyak 215 individu selama 6 kali sampling dari bulan Juni sampai
Agustus 2020 di perairan Pantai Lantebung Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota
Makassar. Pengukuran morfometrik cangkang dan analisis pengujian kadar mineral dengan
metode destruksi basah dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Kualitas Perairan,
Jurusan Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Data analisis
morfometrik dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan ukuran yaitu 111– 128 mm untuk
ukuran cangkang kecil, ukuran sedang 129-146 mm dan kelas ukuran cangkang besar yaitu
147-163 mm. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa ukuran cangkang kerang simping
berpengaruh nyata terhadap kandungan mineral yang dimilikinya. Kisaran ukuran panjang
kerang 129–146 mm (ukuran cangkang sedang) memiliki kandungan mineral terbanyak
dibandingkan dengan ukuran lain, sehingga efisien dimanfaatkan pada ukuran tersebut.
Kata Kunci : Kandungan Mineral, Placuna placenta, Tepung Cangkang.

ABSTRACT
There are not many people in South Sulawesi who use scallops optimally. Windowpane oyster
have potential nutritional content, generally bivalves shells consist of a fairly complete
mineral composition and high calcium carbonate content. This study aims to determine the
percentage of mineral content (calcium, magnesium, potassium, sodium and phosphorus) in
windowpane oyster flour (Placuna placenta Linnaeus, 1758) based on size correlation. The
number of samples obtained was 215 individuals for 6 sampling times from June to August
2020 in the waters of Lantebung Beach, Bira Village, Tamalanrea District, Makassar City.
Shell morphometric measurements and analysis of mineral content testing using the wet
digestion method were carried out at the Water Productivity and Quality Laboratory,
Department of Fisheries, Faculty of Marine Affairs and Fisheries, Hasanuddin University.
Analysis of morphometric data into three classes based on size, namely 111–128 mm for
small shell size, medium size 129-146 mm and large shell size class, 147-163 mm. The
ANOVA results showed that the size of the windowpane oyster had a significant effect on
excessive mineral content. Shell length range of 129–146 mm (medium shell size) has the
highest mineral content compared to other sizes, so it is efficient to use at this size.
Keywords : Mineral content, Placuna placenta, Shell flour.

151
Jurnal Airaha, Vol.11, No.01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

PENDAHULUAN
Kerang simping (Placuna placenta Kebutuhan mineral saat ini baik
Linnaeus, 1758) banyak bertebaran di sekitar sebagai bahan pangan dan non pangan
pantai Indonesia, terkhusus di Sulawesi menuntut suplai bahan baku yang cukup
selatan yang memiliki panjang pesisir besar. Mineral makro seperti kalsium dan
pantai1.937 km2 (DKP SulSel, 2015). Kerang fosfor berfungsi dalam pembentukan tulang
ini juga memiliki potensi besar yang dapat dan gigi, natrium berfungsi dalam membantu
dimanfaatkan mulai dari daging sampai mempertahankan tekanan osmotik dan
cangkangnya. Kerang simping memiliki menjaga keseimbangan asam basa serta
bentuk tubuh sedikit bundar, pipih dan mineral makro yang lain yang keberadaannya
cangkangnya cenderung transparan. penting bagi tubuh (Winarno, 2008). Manfaat
Bentuknya yang unik membuat cangkangnya lain dari penambahan tepung kalsium pada
sering dijadikan bahan kerajinan tangan dan pakan unggas dapat menghasilkan kualitas
aksesoris. Dagingnya dapat dikonsumsi kulit telur yang lebih baik.
sebagai makanan pengganti, selain ikan dan Penelitian mengenai tepung kerang
udang. Namun pada umumnya bivalvia simping telah dilakukan, di antaranya yaitu
bersifat filter feeder, sehingga dengan tentang pemanfaatan CaCO3 dari limbah
makanannya tersaring dapat pula cangkang kerang simping P. placenta
terakumulasi juga bahan pencemar organik, sebagai adsorben logam berat di laboratorium
anorganik sampai logam berat (Ningrum et (Fitriyani, Arisandi and Syahrul, 2018);
al., 2010). Oleh sebab itu, peneliti lebih pembuatan tepung cangkang kerang simping
memilih memanfaatkan cangkang kerang menjadi kitin (Fitriyani, 2017); penambahan
dibandingkan dengan dagingnya karena tepung kerang simping jenis Amusium
membutuhkan ketelitian dalam pleuronectes dengan konsentrasi 7,5%
pemanfaatannya. menghasilkan cookies dengan kadar kalsium
Masyarakat Sulawesi Selatan belum 6,6%, kadar fosfor 1,6%, dan kekerasan
banyak yang memanfaatkan kerang ini secara cookies 1,06 kgf (Agustini et al., 2011).
optimal. Keberadaan kerang simping atau Potensi kandugan mineral yang ada
yang lebih dikenal “japping” oleh masyarakat pada cangkang kerang simping belum begitu
setempat belum populer dan belum menjadi terungkap secara keseluruhan. Data informasi
perhatian. Selain itu, kerang ini dapat yang pasti mengenai kandungan mineral
melukai kaki nelayan karena memiliki kerang simping di Sulawesi Selatan belum
pinggiran cangkang yang tajam. Banyaknya jelas sehingga diperlukan penelitian lanjutan
serakan cangkang di sekitar pantai Sulawesi mengenai hal tersebut dengan melihat
selatan baik hidup maupun mati korelasi ukuran, guna mendapatkan ukuran
membutuhkan solusi pemanfaatannya. Selain yang tepat untuk pengambilan cangkangnya.
menjadi bahan baku kerajinan, cangkang Oleh karena itu, maka penelitian ini
kerang simping juga memiliki potensi bertujuan untuk mengetahui pola
kandungan nutrisi. Menurut Putra (2008) pertumbuhan cangkang kerang simping
bahwa pada umumnya cangkang bivalvia (Placuna placenta) dan menganalisa
terdiri dari komposisi beberapa jenis mineral seberapa besar persentase kandungan mineral
yang cukup lengkap dan kandungan kalsium (kalsium, magnesium, kalium, natrium dan
karbonat yang tinggi serta sebagian kecil fosfor) yang terdapat pada tepung
kandungan fosfat. Ditambahakan Rahayu, cangkangnya, serta membandingkan
Leksono and Desmelati (2015) ukuran persentase kandungan mineral tersebut
panjang kerang memberikan korelasi yang berdasarkan kelompok ukuran cangkang
nyata terhadap kadar mineral makro (Mg, K, yang berbeda. Penelitian ini diharapkan
Na dan P) dan mikro (Zn) pada tepung memberikan solusi pemanfaatan kerang
cangkang air tawar (Pilsbryoconcha exilis). simping dan diharapkan nantinya tepung
152
Jurnal Airaha, Vol.11, No.01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

cangkang ini bisa menjadi alternatif bahan dilakukan secara langsung dibantu oleh
baku mineral baik untuk produk pangan dan nelayan pengumpul kerang.
non pangan. Pengukuran morfometrik cangkang
menggunakan kaliper untuk mengetahui
METODE PENELITIAN panjang, tinggi dan lebar cangkang. Ukuran
Lokasi dan Waktu Penelitian cangkang dikelompokkan dalam tiga kelas
Penelitian ini dilakukan di perairan ukuran yaitu cangkang kecil (111– 128 mm),
pantai Lantebung, Kelurahan Bira,
sedang (129-146 mm) dan besar (147-163
Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, mm). Kemudian cangkang tersebut diolah
Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah sampel menjadi tepung cangkang, diawali dengan
yang didapatkan sebanyak 215 individu pencucian dan pengeringan cangkang dengan
dalam waktu 6 kali sampling dari bulan Juni panas matahari selama satu sampai tiga hari.
sampai Agustus 2020. Pengukuran Selanjutnya, dilakukan penghancuran
morfometrik cangkang kerang, pembuatan cangkang menggunakan blender dan diayak
tepung cangkang dan pengujian kandungan menggunakan save net 60 mess. Setelah
mineral dilakukan Laboratorium halus, tepung cangkang diidentifikasi kadar
Produktivitas dan Kualitas Perairan, Jurusan mineralnya. Analisis kandungan mineral (Ca,
Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Mg, K, Na, dan P) dilakukan dengan metode
Universitas Hasanuddin. destruksi basah menggunakan asam
Alat dan Bahan campuran pekat HN03 dan HClO4 (Sparks et
Alat yang digunakan yaitu caliper XP al., 2020).
tool (ketelitian 0,05 mm) untuk pengukuran Analisis Data
morfometrik, timbangan digital Portable Data kandungan mineral yang
Scale SFC dengan tingkat ketelitian 0,01 g, diperoleh di uji menggunakan ANOVA
save net 60 mess merk ABM sebagai alat untuk mengetahui apakah ada perbedaan
penyaring tepung, blender miyako BL-152 yang signifikan. Apabila kandungan mineral
BF untuk menghancurkan kerang menjadi berpengaruh nyata dengan ukuran, maka
tepung. akan dilanjutkan dengan pengujian
Bahan yang digunakan dalam Bonferroni.
penelitian ini antara lain cangkang kerang HASIL DAN PEMBAHASAN
simping (Placuna placenta), larutan NaOH Morfometrik
1 N sebagai pereaksi untuk pembersihan Hasil analisa ukuran cangkang kerang
cangkang, aquades untuk cairan penetral/ simping (Placuna placenta) yang berasal dari
pembersih alat dan bahan, asam campuran perairan pantai Lantebung dapat dilihat pada
pekat HN03 dan HClO4 sebagai pereaksi Tabel 1. Pengukuran morfometrik dilakukan
pada analisis kandungan mineral. untuk mengetahui kisaran ukuran cangkang
Metode kerang tersebut, setelah itu dikelompokkan
Penelitian ini merupakan penelitian berdasarkan tiga kelas ukuran cangkang
kuantitatif, dengan teknik simple random (besar,sedang dan kecil).
sampling. Pengambilan sampel kerang
Tabel 1. Rerata hasil pengukuran morfometrik kerang simping (Placuna placenta)
berdasarkan kelas panjang
Panjang Cangkang Bobot Total Tinggi Cangkang Lebar Cangkang
111– 128 mm (Kecil) 74,0862 121,5654 8,5538
129-146 mm (Sedang) 93,7678 132,9000 7,6380
147-163 mm (Besar) 106,5347 140,6000 7,6559

153
Jurnal Airaha, Vol.11, No.01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Data pengukuran morfometrik dari simping yang terbesar di Perairan Untia kota
total sampel, didapatkan panjang cangkang Makassar yaitu 158 mm (Khairiyah, Tresnati
kerang simping dengan kisaran 111 mm and Omar, 2017).
sampai 163 mm. Kisaran tersebut Kandungan Mineral
membentuk tiga kelompok kelas ukuran yaitu Hasil analisis beberapa kandungan
111mm – 128 mm untuk ukuran cangkang mineral (magnesium, natrium, kalium,
kecil, ukuran sedang (129 mm – 146 mm) kalsium dan fosfat) tepung cangkang kerang
dan kelas ukuran cangkang besar yaitu 147 simping dengan tiga kelas ukuran cangkang
mm – 163 mm. Ukuran cangkang terbesar (besar, sedang dan kecil) dapat dilihat pada
kerang simping yang berasal dari Perairan Gambar 1.
Lantebung melebihi ukuran cangkang kerang

Gambar 1. Perbandingan hasil analisis rerata kandungan mineral (magnesium, kalium,


natrium, fosfor dan kalsium) tepung cangkang kerang simping (Placuna
placenta) ukuran cangkang besar, cangkang sedang dan cangkang kecil.

154
Jurnal Airaha, Vol.11, No.01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Komposisi kandungan mineral fosfor pada ketiga kelas ukuran (besar,


terhadap tiga kelas ukuran memperlihatkan sedang dan kecil).
pola komposisi yang sama, dimana Perbedaan yang signifikan pada
kandungan kalsium merupakan persentase beberapa jenis kandungan mineral cangkang
terbesar yaitu 50-60% pada ketiga kelas kerang simping (Placuna placenta) pada tiga
ukuran, dan diikuti kandungan phospor 30-40 kelas kuran, di duga karena perbedaan umur
persen. Selain dua persentase besar tersebut kerang. Diasumsikan bahwa ukuran kerang
natrium, kalium dan magnesium hanya kecil merupakan kerang umur muda dan
menempati 1% kebawah pada komposisi ukuran kerang besar adalah kerang umur tua.
cangkang kerang simping. Pada umumnya Kayanya kandungan beberapa mineral (Mg,
cangkang bivalvia terdiri dari komposisi K, Na, dan Ca) pada ukuran kerang sedang
beberapa jenis mineral yang cukup lengkap diduga disebabkan karena ukuran tersebut
dan kandungan kalsium karbonat yang tinggi merupakan umur produktif, dimana pada
serta sebagian kecil kandungan fosfat (Putra, umur ini aktifitas metabolisme tinggi yang
2008). Fosfat merupakan sebuah zat kimia mempengaruhi laju filtrasi (konsumsi)
yang mengandung fosfor. kerang yang akan memberikan efek pada
Pada komposisi cangkang ini kalsium kompoosisi cangkangnya yang kaya.
merupakan komponen terbesar dan kalium Sedangkan pada umur tua (kerang ukuran
adalah komponen terkecil yaitu 0,02% saja besar), kandungan mineral tersebut tergerus
yang terdapat pada tepung cangkang baik oleh faktor lingkungan dan produktifitasnya
ukuran besar, ukuran sedang maupun ukuran yang menurun, sehingga kemampuan untuk
cangkang kecil. Hasil penelitian Fitriyani mengakumulasi mineral juga mengalami
(2017) pada dua lokasi mendapatkan bahwa penurunan menyebabkan kandungan mineral
tepung cangkang kerang simping memiliki cenderung lebih rendah dibandingkan ukuran
kandungan mineral yang tinggi yaitu 94% cangkang sedang (produktif). Hal ini sejalan
setelah proses deminerilasasi dilakukan. dengan pernyataan Andrew et al., (2014)
Selanjutnya pada hasil penelitian (Agustini et bahwa proses pertumbuhan dan
al., 2009), tepung cangkang kerang simping perkembangan kerang telah mengalami
jenis Amusium memiliki kandungan kalsium puncaknya setelah pada tahap ukuran sedang,
17,23% dan fosfor 0,79%, nilai ini lebih kemudian mengalami penurunan
rendah dari kandungan kalsium dan fosfor perkembangan pada tahap ukuran besar.
pada Placuna placenta pada penelitian ini. Placuna placenta Sebagai organisme
Perbandingan hasil analisis rata-rata kelas bivalvia, hidup sebagai filter feeder yg
kandungan magnesium, kalium, natrium, dan hidup di dasar perairan berlumpur atau
kalsium menggambarkan bahwa tepung berpasir atau campuran dari keduanya (Yaqin
cangkang kerang simping ukuran sedang and Fachruddin, 2018). Menurut Andrew et
memiliki kandungan mineral lebih banyak al., (2014) bahwa fenomena growt-dilution
dibandingkan ukuran cangkang besar dan sering ditemukan pada penelitian bivalvia,
kecil, kecuali pada kandungan fosfor. diduga mekanisme ini terkait erat dengan
Korelasi Panjang Cangkang dan cara makan kerang bivalvia yang filter-
Kandungan Mineral Tepung Cangkang feeder. Aliran air laut masuk menuju ke
Hasil uji statistik analisis ragam labial palp dan akan melalui beberapa proses
(ANOVA) menunjukkan adanya perbedaan penyaringan dengan silia-silia. Partikel yang
yang signifikan terhadap semua rata-rata berukuran kecil akan lolos, sementara yang
kandungan mineral (Mg, K, Na, P dan Ca) berukuran besar akan dikeluarkan kembali
berdasarkan ketiga kelas ukuran cangkang melalui sifon-inkuren dalam bentuk
kerang simping (Lampiran 1). Uji lanjut pseudofeces (Pechenik, 2000 dalam Andrew
Bonferroni menunjukkan bahwa adanya et al., 2014). Maka faktor inilah yang diduga
perbedaan rata-rata kandungan kalsium dan menjadi penyebab menurunnya kandungan
155
Jurnal Airaha, Vol.11, No.01 (June 2022) : 151 – 156, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

mineral pada usia tua (kerang ukuran besar), Laboratorium’, Seminar Nasional
dimana kerang tersebut telah mengalami Universitas Padjajaran.
kejenuhan dalam mengakumulasi mineral. Fitriyani, F. (2017) ‘Pemanfaatn Limbah
Kerang Simping(placuna placenta
SIMPULAN linnaeus) di laboratorium Kualitas Air
Kerang simping yang terdapat di FKP UNHAS Menjadi Kitin untuk
Lantebung memiliki ukuran cangkang yang Sediaan Bahan Penelitian.’, in
berpengaruh nyata teradap kandungan Prosiding Seminar Nasional Pranata
mineral yang dimilikinya dan kisaran ukuran Laboratorium Pendidikan 2017. doi:
panjang kerang 129 - 146 mm (ukuran ISBN : 978-602-51612-0-9.
cangkang sedang) memiliki kandungan Khairiyah, Z., Tresnati, J. and Omar, S. B. A.
mineral terbanyak dibandingkan dengan (2017) ‘Morfometrik Kerang Simping
ukuran lain, sehingga efisien dimanfaatkan (Placuna placenta Linnaeus, 1758) di
pada ukuran tersebut. Perairan Makassar dan Panggkep,
Sulawwesi Selatan’, Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Agustini, T. W. et al. (2009) ‘Pengembangan Ningrum, E. W. et al. (2010) ‘Efektivitas
produk snack kaya kalsium (Ca) Bivalvia Sebagai Bioremidiator
berbasis kerang simping untuk ibu dan Polutan Perairan : Studi Kasus Waduk
anak’, Universitas Diponegoro. Situ Gede Bogor’, Jurnal Biotik, 3, pp.
Fakultas Perikanan dan Kelautan. 1–12. (moluska: bivalvia) di perairan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian. Situ Gede [skripsi]’, Bogor: Fakultas
Agustini, T. W. et al. (2011) ‘Pemanfaatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Limbah Cangkang Kerang Simping Alam, Institut Pertanian Bogor.
(Amusium pleuronectes) dalam Putra, R. (2008) ‘Morfologi cangkang kerang
Pembuatan Cookies Kaya Kalsium’, air tawar famili unionidae Rahayu, R.,
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Leksono, T. and Desmelati (2015)
Indonesia., Volume XIV. ‘Analisis Kandungan Mineral pada
Andrew, S. T., Siregar, Y. I. and Efriyeldi, E. Tepung Cangkang Kerang Air Tawar
(2014) ‘Kandungan Logam Berat Pb, (Pilsbryoconcha exilis) Berdasarkan
Cu, Zn Pada Daging Dan Cangkang Ukuran Cangkang yang Berbeda Oleh’,
Kerang Hijau (Perna Viridis) Di jurnal JOM, 44(8), pp. 821–822.
Perairan Tanjung Balai Asahan’. Riau Sparks, D. L. et al. (2020) Methods of soil
University. analysis, part 3: Chemical methods.
Anti, D. A. I., Suryono, C. A. and Irwan John Wiley & Sons.
(2014) ‘Distribusi kelas ukuran kerang Winarno, F. G. (2008) ‘Kimia Pangan dan
simping pinggir (Placuna Placenta, Gizi: Edisi Terbaru’, Jakarta.
Linn, 1758 :Pelecypoda) di perairan Gramedia Pustaka Utama, 31.
Genuk, Semarang’, Journal of Marine Yaqin, K. and Fachruddin, L. (2018)
Research, 3(1). ‘Kandungan logam Timbel (Pb) pada
DKP SulSel (2015). Available at: kerang simping (Placuna placenta) dan
http://dkp.sulselprov.go.id/nelayan- potensi indeks kondisi (IK) sebagai
maju-indonesia-sejahtera. biomarker morofologi untuk
Fitriyani, Arisandi, H. and Syahrul, M. mendeteksi logam pencemar’.
(2018) ‘Pemanfaatan CaCO3 dari
Limbah Cangkang Kerang Simping
(placuna placenta linnaeus) sebagai
Adsorben Logam Berat di

156

Anda mungkin juga menyukai