Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Airaha, Vol.11, No.

02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Kinerja Sistem Zero Water Discharge dengan Penambahan Probiotik dan Sumber
Karbon pada Tahap Pendederan Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Performance of Zero Water Discharge System With Additional Probiotics and Carbon
Source in phase Nursery of Milk fish (Chanos chanos)

Rahim*, Husnaeni, Asni dan Hasirun


Universitas Sembilan belas November Kolaka, Kolaka
*
Korespondensi: rahimspimsi@gmail.com

Teregistrasi: 12 Januari 2022; Diterima setelah perbaikan: 03 November 2022;


Disetujui terbit: 06 November 2022

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem zero water discharge melalui
penambahan probiotik dan sumber karbon dari tepung tapioka pada tahap pendederan ikan
bandeng (Chanos chanos) . Penelitian ini menggunakan dengan rancangan acak lengkap
yang dengan tiga perlakuan dan tiga pengulangan. Perlakuan A : pendederan bandeng tanpa
sistem ZWD, perlakuan B : pendederan bandeng sistem ZWD dengan penambahan probiotik,
perlakuan C : pendederan bandeng ZWD dengan penambahan probiotik dan tepung tapioka.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk setiap perlakuan
(P<0,05) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan nener ikan bandeng. Pertumbuhan dan
kelangsungan hidup tertinggi dijumpai pada perlakuan C (zwd + probiotik + tepung tapioka)
sebesar 0,11 g dan 75,56 %. Untuk parameter fisika-kimia air meliputi DO, suhu, pH
salnitas, TAN dan nitrit masih berada pada kisaran yang baik untuk pendederan ikan
bandeng.
Kata kunci :ikan bandeng, pendederan,zero water discharge,

ABSTRACT
This study aims to determine the performance of zero water discharge system through the
addition of probiotics and a carbon source from tapioca flour at the nursery phase of milk
fish (Chanos chanos). This study used a completely randomized design (CRD) method with
three treatments and three. Treatment A: milkfish nursery without the ZWD system, treatment
B : milkfish nursery with ZWD system with the addition of probiotics, treatment C : ZWD
milkfish nursery with the addition of probiotics and tapioca flour. The results of this study
showed a significant difference for each treatment (P <0.05) on the growth and viability of
milkfish fingerling. The highest growth and survival were found in treatment C (zwd +
probiotics + tapioca flour) of 0.11 g and 75.56%. For water physico-chemical parameters
including DO, temperature, pH, salinity, TAN and nitrite are still in a good range for milkfish
nurseries.
Keyword :milkfish, nursery, zero water discharge

PENDAHULUAN budidaya bandeng karena potensi tambak


yang cukup besar dan metode budidaya yang
Ikan bandeng (Chanos chanos)
mudah untuk dilakukan. Pada tahun 2017-
merupakan salah satu komoditas perikanan
2020 produksi ikan bandeng secara nasional
budidaya yang banyak dibudidayakan pada
meningkat dari 701.427 ton menjadi 330.263
tambak yang berada dikawasan pesisir.
ton. Sulawesi Tenggara merupakan salah
Tingginya minat petani dalam melakukan
satu sentra produksi perikanan budidaya

188
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Nasional dengan menyumbang sebesar penambahan sumber karbon (tepung tapioka


16.843 ton ikan Bandeng pada tahun 2020 atau molase). Rasio C/N ditentukan oleh
(Statisik KKP, 2022). kandungan protein pada pakan, semakin
tinggi protein pada pada pakan maka rasio
Peningkatan produksi ikan bandeng
C/N akan rendah.
didukung oleh tingginya permintaan
masyarakat terhadap komoditi tersebut (Suantika et al., 2015 ; Xu et al., 2016).
karena harganya terjangkau, mudah Keberhasilan budidaya udang dengan
didapatkan dan rasanya yang gurih. Untuk menggunakan sistem zero water discharge
mendukung produksi ikan bandeng secara (ZWD) perlu diterapkan juga pada organisme
kontinyu maka upaya yang harus dilakukan budidaya lainnya termasuk ikan bandeng
yaitu menyiapkan stok benih bandeng khusunya pada tahap pendederan.
dikolam pendederan. Pendederan bandeng Penelitian ini dilakukan untuk
bertujuan untuk mengatasi ketersedian nener mengetahui kinerja sistem zero water
pada musim tertentu serta dapat menjadi discharge melalui penambahan probiotik dan
usaha dalam peningkatan ekonomi petani sumber karbon terhadap kelangsungan hidup
tambak (Fauzi, 2020). dan pertumbuhan ikan bandeng (Chanos
Penebaran benih bandeng yang berasal chanos) pada tahap pendederan.
dari kolam pendederan dapat meningkatkan
kelangsungan hidup dan mempercepat siklus METODE PENELITIAN
budidaya bandeng pada tahap pembesaran. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
Saat ini pendederan nener bandeng masih 20 Juli – 5 September 2020, bertempat di
banyak dilakukan secara tradisonal karena Laboratorium Terpadu Universitas
caranya mudah dan biaya murah, namun Sembilanbelas November Kolaka. Nener
tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng bandeng yang digunakan berasal dari
sangat bervariasi dan sulit untuk diprediksi. hatchery PT. Esaputlii Prakarsa Utama
Penelitian yang dilakukan oleh (Jaspe & Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Caipang, 2011) tentang pendederan ikan
bandeng pada kolam tanah menunjukkan Bahan dan Alat
tingkat kelangsungan 68 % - 80 %. Untuk Bahan yang digunakan pada penelitian
meningkatkan tingkat kelangsungan hidup ini yaitu air payau salinitas 28-30 ppt, nener
benih bandeng pada kolam pendederan maka bandeng (berat = 0,012±0,01, panjang =
diperlukan suatu penerapan teknologi pada /ekor) sebanyak 360 ekor, probiotik (EM4
tahap tersebut. Salah satu teknologi yang dan Boster sel multi), tepung tapioka, pakan
dapat diterapkan pada perikanan budidaya ikan (protein 30 % bentuk tepung) dan test
yaitu sistem zero water discharge (ZWD). Kit TAN (merk Prodac) dan Nitrit (merk
Sistem zero water discharge telah Sera). Uji TAN dan Nitrit mengunakan
diterapkan pada budidaya udang vaname dan metode colorometric, perubahan warna pada
udang windu skala intensif dan super intesif. sempel air disesuaikan dengan warna standar
Penerapan sistem ZWD pada budidaya pada masing-masing test Kit dalam
perikanan terus dikembangkan karena penentuan kadar TAN dan Nitrit. Sedangkan
mampu meningkatkan kelangsungan hidup alat yang digunakan yaitu ember kapasitas 50
organism budidaya diatas 80 % pada padat liter, aerator, selang aerasi, baru aerasi, seser,
tebar tinggi. Selain itu, sistem ZWD mampu timbangan,termometer, pH meter, DO meter,
mengontrol kualitas air khusunya kadar Total kamera, alattulis.
Amonia Nitrogen (TAN) pada level yang Desain dan RancanganPenelitian
aman untuk budidaya dan menyiapkan
ketersediaan pakan alami dengan Penelitian ini menggunakan desain
terbentuknya bioflok melalui manipulasi eksperimental dengan rancangan acak
rasio karbon dan nitrogen (rasio C/N ) dan lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga

189
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

perlakuan yaitu pendederan nener bandeng 0,1 mL per Liter air untuk setiap wadah
tanpa sistem ZWD (A), pendederan nener pemeliharaan yang menggunakan sistem
bandeng dengan sistem ZWD + Probiotik (B) ZWD (perlakuan B dan C).
dan pendederan nener bandeng dengan Selanjutnya menambahkan pakan ikan
sistem ZWD + Probiotik + tepung tapioka sebanyak 5 g untuk setiap wadah
(C). Masing-masing perlakuan empat pemeliharaan yang menggunakan sistem
pengulangan. ZWD sebagai sumber protein bagi
bakteri (perlakuan B dan C tepung
ProsedurPenelitian
tapioka sebanyak 2,5 g pada pada media
a. Ikan Uji pemeliharan perlakuan C sebagai sumber
Ikan uji yang digunakan pada penelitian karbon. Penambahan pakan sebanyak 5 g
ini adalah nener ikan bandeng yang dan tepung tapioka 2,5 g bertujuan untuk
didapatkan dari hatchery PT. Esaputlii menjaga rasio C/N diatas 15 sesuai
Prakarsa Utama. Jumlah nener yang persamaan teori dari Avnimelech,
digunakan sebanyak 360 ekor. Sebelum (1999). Proses aktivasi probiotik media
ditempatkan pada media penelitian pemeliharaan sistem ZWD dilakukan
terlebih dahulu diaklimatisasi selama 5 selama 6 hari , kadar TAN (total
hari. Ikan uji dipelihara selama 30 hari ammonia nitrogen) dibawah 0,5 ppm.
pada 12 media pemeliharaan dengan (Asaduzzaman et al., 2010 ; Suantika et
volume air sebanyak 50 liter dan setiap al., 2015 ; Maia et al., 2016).
wadah diisi ikan uji sebanyak 30 ekor d. Tahap pendederan nener bandeng
(berat = 0,012±0,01 g/ekor, panjang =
Selama proses pendederan, nener
10,62±1,41 mm).
bandeng akan diberikan pakan sebanyak
b. Persiapan alat dan media pemeliharaan.
10 % dari berat tubuhnya dengan
Tahapan ini dilakukan untuk
kandungan protein 30 % dalam bentuk
mempersiapkan alat dan wadah
tepung dan dilakukan penyiponan pada
pemeliharaan (berbentuk silinder dengan
wadah pemeliharaan tiap 2 (dua) kali
tinggi 50 cm diameter 40 cm), meliputi
seminggu untuk semua perlakuan. Media
pembersihan wadah penelitian, batu
pemeliharaan tanpa sistem ZWD
aerasi dan selang aerasi dengan cara
(perlaakuan A), dilakukanpergantian air
dicuci dengan air bersih dan
sebanyak 20 % agar kualitas air terjaga
dikeringkan. Selanjutnya air payau
(Rahim, et al., 2018).
dimasukkan kedalam masing-masing
wadah pemeliharaan sebanyak 50 liter Untuk media pemeliharan dengan sistem
dan disterilisasi dengan lampu UV (28 ZWD + probiotik (perlakuan B)
watt) setiap 30 menit untuk masing- ditambahkan probiotik setiap minggu
masing wadah pemeliharaan (Spotte & sebanyak 0,1 mL per Liter air tanpa
Adams, 1981) pergantian air, sedangkan pada media
c. Aktivasi probiotik pada media pemeliharan dengan sistem ZWD +
pemeliharaan sistem ZWD Probiotik + tepung tapioka (perlakuan
Untuk perlakuan ZWD pada tahap pen C), selain ditambahkan probiotik setiap
dederan nener bandeng, sebelum ikan uji minggu juga ditambahkan tepung
dimasukkan kedalam wadah pemeliharan tapioka sebanyak 50 % dari setiap 1
dilakukan dulu tahap aktivasi probiotik gram pakan yang diberikan tanpa
pada media pemelihaaran yang bertujuan pergantian air. (Avnimelech, 1999 ; Gao,
agar sistem ZWD dapat bekerja dengan et al., 2012).
baik selama proses pendederan. Adapun Parameter penelitian
aktivasi probiotik pada media
pemeliharaan sistem ZWD yaitu dengan Parameter penelitian yang diamati
cara menambahkan probioti sebanyak emhtm,terdiri dari parameter kualitas air dan

190
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

parameter biologi (pertumbuhan mutlak dan ditabulasi, dianalisis statistik dan selanjutnya
kelangsungan hidup). Parameter kualitas air ditampilkan dalam bentuk tabel.
yang diamati selama penelitian berlangsung Parameter Biologi
meliputi oksigen terlarut, pH air, suhu dan
kadar TAN (total ammonia nitrogen). Parameter biologi yang diamati pada
Pengamatan kualitas air dilakukan setiap 2 penelitian ini adalah pertumbuhan mutlak
(dua) kali seminggu untuk memudahkan dan kelangsungan hidup ikan bandeng pada
memonitor perubahan kualitas air. Parameter tahap pendederan. Data pertumbuhan mutlak
biologi yang diamati meliputi Kelangsungan dan kelangsungan hidup dapat dilihat pada
hidup / survivar rate (SR) dan pertumbuhan Tabel 1.
mutlak. Kelangsungan hidup nener bandeng Tabel 1. Pertumbuhan Mutlak dan
dan pertumbuhan mutlak pada tahap Kelangsunga Hidup Ikan
pendederan diamati pada akhir penelitian Bandeng.
dengan menggunakan rumus (Effendi, Perlakuan
1991 ) : Parameter Tanpa zwd zwd + Zwd +
probiotik probiotik +
1. Kelangsungan hidup (%) tapioka
Berat Awal (g) 0,012±0,01a 0,012±0,01a 0,012±0,01a
Berart Akhir(g) 0,05±0,01a 0,07±0,04ab 0,12±0,03bc

2. Pertumbuhanmutlak Pertumbuhan 0,04±0,01a 0,06±0,04ab 0,11±0,03bc


Mutlak (g)
W (g) = Wt-Wo Kelangsungan
56,67±7,20a 61,11 ±9,62ab 75,56±4,30bc
Keterangan : Hidup (%)
SR : Kelangsungan hidup (%) Keterangan : Nilai merupakanrerata SD (n=3). Superskrip alphabet
W : Pertumbuhan mutlak (g) yang berbeda menunjukkan nilai berbeda nyata
setiap perlakuan (P <0,05), ANOVA
N0 : Jumlah ikan pada awal kultur (ind) satu arah).
Nt : Jumlah ikan pada akhir kultur (ind)
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada
Wt : Berat ikan pada akhir kultur (g)
Tabel 1, pertumbuhan mutlak dan
W0 : Berat ikan pada awal kultur (g)
kelangsungan hidup ikan bandeng pada tahap
Analisis Data pendederan untuk semua perlakuan berturut-
Data dari parameter kualitas air dan turut, 0,04 g dan 56,67 % ; 0,06 g dan 61,11
biologi ikan bandeng dianalisis secara % ; 0,11 g dan 75,56 %. Data menunjukkan
statistik dengan uji one-way Anova bahwa perlakuan C ( zwd + probiotk +
menggunakan bantuan program SPSS 21 tepung tapioka) memberikan hasil tertinggi
untuk menentukan signifikansi dari pengaruh terhadap pertumbuhan sebesar 0,11 g dan
perlakuan yang diberikan. kelangsung hidup ikan bandeng sebesar
75,56 %. Hasil uji statistik dengan Anova
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan adanya pengaruh signifikan
setiap perlakuan (P<0,05). Perlakuan C (zwd
Penelitian tentang kinerja sistem zero + Probiotik + tapioka) berbeda nyata
water discharge dengan penambahan terhadap perlakuanA (tanpa zwd), tetapi
probiotik dan sumber karbon pada tahap tidak berbeda terhadap perlakuan B (zwd +
pendederan ikan bandeng (Chanos chanos) probiotik).
meliputi parameter biologi (pertumbuhan dan
kelangsungan hidup dan parameter kualitas Adanya perbedaan signifikan yang
air ( oksigen terlarut, pH air, suhu dan kadar dijumpai antara perlakuan menunjukkan
TAN). Data kualitas air diukur setiap dua bahwa sistem zwd mampu mendukung
kali seminggu, sedangkan data pertumbuhan pertumbuhan dan kelangsungan hidup nener
dan kelansungan hidup diukur pada awal dan ikan bandeng pada tahap pendederan.
akhir penelitian. Data yang didapatkan Penambahan probiotik dan tepung tapioka
pada suatu sistem budidaya dapat membantu

191
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

dalam menjaga kualitas air tetap berada pada menentukan pertumbuhan dan kelangsungan
level yang aman untuk budidaya, serta hidup ikan bandeng selama tahap
mampu mendukung pembentukan biofilm pendederan. Padat tebar optimal pada
dan flok sebagai pakan alami untuk nener pendederan ikan bandeng yaitu 400
ikan bandeng. Peningkatan rasio C/N 15-20 ekor/m3(Syahrir, 2020).
melalui penambahan sumber karbon dari Parameter Kualitas Air
tepung tapioka dapat mendukung
pertumbuhan periphyton dan phytoplankton Parameter kualitas air yang diamati pada
sebagai pakan alami bagi budidaya udang air penelitianinimeliputioksigenterlarut (DO),
tawar (Asaduzzaman et al., 2010 ; Maia et suhu, pH, salinitas, TAN dan nitrit. Data
al., 2016). parameter kualitas air
selamatahappendederan ikan bandeng
Meskipun kelangsungan hidup nener dapatdilihat pada Tabel 2.
ikan bandeng yang dijumpai pada perlakuan
C sebesar 75,56 % tertinggi dibandingkan Tabel 2. Parameter Kualitas Air Pendederan
dengan perlakuan lainnya, namun hasil ini Ikan Bandeng.
dianggap kurang maksimal, karena masih Perlakuan
berada pada kisaran 68-81 % sesuai hasil Parameter Tanpa zwd + Zwd + Referensi
penelitian yang dikemukan oleh (Jaspe & zwd Probiotik probiotik
+ tapioka
Caipang, 2011) pada pendederan ikan
bandeng menggunakan kolam tanah. DO (mg/L) 6,93± 6,66± 6,81± >3
0,07 0,09 0,05
Sedangkan pengembangan teknologi zwd 3
26,56± 26,24± 26,12± 1
pada tahap pendederan diharapkan mampu SUHU ( C)o
0,04 0,07 0,03
6,
meningkatkan kelangsungan hidup diatas 80 p 7,19± 7,15± 7,17± 5-9
H
%. Kelangsungan hidup nener bandeng pada 0,00 0,01 0,01
2
tahap pendederan sangat dipengaruh oleh Salinita 29,09± 29,11 28.98± 5
s (ppt) 0,42 ±0,26 0,16
faktor eksternal seperti suhu, DO, pH dan
TAN
salinitas. Selain pengembangan sistem (mg/L)
0,30± 0,30± 0,30± 0-2
0,00 0,00 0,00
budidaya, sumber dan kualitas nener juga Nitrit 1,60± 3,00± 3,00± >4
menjadi faktor utama untuk mendukung (mg/L) 0,40 0,00 0,00
kelangsungan hidup nener ikan bandeng
selama tahap pendederan. Berdasarkan data yang ditunjukkan
pada tabel 2, kualitas air seperti meliputi
Nener yang digunakan pada penelitian DO, suhu, pH, salinitas, TAN dan nitrit
ini merupakan nener yang berasal dari panti masih berada pada kisaran yang layak untuk
pembenihan atau hatchery, sumber nener ini budidaya ikan bandeng.
diduga penyebab tingkat kelangsungan hidup
nener bandeng pada penelitian ini tidak Kisaran pH, suhu dan salinitas untuk
mencapai diatas 80 %. Penelitian budidaya ikan bandeng yaitu 6,5 – 9 , 23-35
sebelumnya yang dilakukan oleh Hasirun
o
C dan 0-35 ppt (Ghufran & Kordi, 2015).
(2020), dengan menggunakan sumber nener Untuk mendukung pertumbuhan ikan
yang berasal dari alam (nener alam) tingkat bandeng maka salinitas optimal yaitu 25 ppt
kelangsungan hidupnya dapat mencapai (Jana et al., 2004) dan suhu optimal yaitu
diatas 90 %. Sehingga sumber nener menjadi 31oC dapat meningkatkan kelangsungan
salah satu faktor penting yang harus hidup sebesar 84 % (Haser et al., 2018).
diperhatikan untuk meningkatkan Kelangsungan hidup yang rendah
kelangsungan hidup nener bandeng. didapatkan pada penelitian ini (56% – 75 %)
Produksi ikan bandeng pada tahap diduga karena suhu dan salinitas yang
pendederan harus didukung oleh ketersedian dijumpai selama penelitian yaitu 26 oC dan
pakan alami dan pakan tambahan (Jaspe et 29 ppt tidak berada pada kisaran optimal
al., 2012). Selain itu, padat tebar juga untuk mendukung pertumbuhan dan

192
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

kelangsungan hidup ikan bandeng. Menurut tapioka pada pendederan ikan bandeng
Haser et al., (2018), untuk meningkatkan sistem ZWD mampu meningkatkan
kelansungan hidup ikan bandeng mencapai kelangsungan hidup dan pertumbuhan nener
85 % maka suhu harus 31oC, sedangkan bandeng selama tahap pendederan serta
salinitas optimal yaitu 25 ppt untuk menjaga kadar TAN dan Nitrit dibawah 4
mendukung pertumbuhan dan efisiensi pakan mg/L.
(Jana et al., 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Oksigen terlarut (DO) harus berada
diatas 3 mg/L (Boyd, 2010). Adapun untuk Asaduzzaman, M., Rahman, M. M., Azim,
paramater Total Amonia Nitrogen (TAN) M. E., Islam, M. A., Wahab, M. A.,
menunjukkan nilai rata-rata 0,30 mg/L untuk Verdegem, M. C. J., & Verreth, J. A. J.
semua perlakuan, sedangkan nitrit berada (2010). Effects of C/N ratio and
pada kisara 1,6 mg/L- 3,0 mg/L dan substrate addition on natural food
memperlihatkan adanya perbedaan yang communities in freshwater prawn
signifikan untuk setiap perlakuan. Kisaran monoculture ponds. Aquaculture, 306(1–
kadar TAN yang baik untuk budidaya ikan 4), 127–136. https://doi.org
yaitu 0-2 mg/L dan maksimal<4 mg/L, /10.1016/j.aquaculture.2010.05.035.
sedangkan nitrityaitu 0-1 mg/L dan Boyd, C.E. (2012). Dissolved–oxygen
maksimal<4 mg/L (Saraswathy et al., 2015). concentrations in pond aquaculture.
Selain parameter kualitas air seperti Global Aquaculture Alliance: Australia.
pH, suhu dan salinitas, faktor penting yang Cheng, X., Xie, Y., Zhu, D., & Xie, J.
perlu di perhatikan pada penerapan sistem (2019). Modeling re-oxygenation
zwd berbasis bioflok adalah penggunaan performance of fine-bubble–diffusing
aerasi. Aerasi akan mempengaruhi aeration system in aquaculture ponds.
pertumbuhan organisme budidaya, komposisi Aquaculture International, 27(5), 1353–
bioflok dan kualitas air. Menurut Lara et al., 1368. https://doi.org/10.1007/ s10499-
(2017), bahwa penggunaan diffused air 019-00390-6
system (air blower) lebih efisien dalam
agregasi partikel dan pembentukan bioflok Effendi, M.I. 1991. Biologi Perikanan.
serta berkontrbusi terhdap pertumbuhan Yayasan Dewi Sri. IPB. Bogor.
udang vanamei dengan berat akhir 12,96 Ghufran, M.H., Kordi, K., Andi, B.T. (2010).
g/ekor, selanjutnya Cheng et al., (2019), Pengelolaan kualitas air dalam budidaya
menyatkan bahwa fine bubble diffusing perairan. PT Rineka Cipta. Jakarta. 013;
(FBD) merupakan salah satu sistem aerasi 35-84.
yang banyak digunakan dalam akuakultur
karena mampu meningkatkan kapasitas Haser, T.F., Febri, S.P., & Nurni, M.S.
maksimal re-oxigenation. (2018). Pengaruh perbedaan sushu
terhadap sintan ikan bandeng (Chanos
Pengembangan teknologi sistem zwd chanos Forskall). Prosiding Seminar
dalam akuakultur perlu terus dilakukan, Nasional pertanian dan Perikanan.
mulai dari pemilihan mikroorganisme yang Fakultas Pertanian Universitas Samudra.
berperan dalam siklus nutrisi, penerapan 1, 239-242.
sistema erasi serta model dan desain sistem
zwd. Sehingga sistem ini mampu Hasirun, (2020). penggunaan sistem zero
mendukung keberhasilan pendederan ikan water discharge (zwd) kelangsungan
bandeng. hidup dan total amonia nitrogen (TAN)
pada tahap pendederan ikan bandeng
SIMPULAN (Chanos chanos). Skripsi. Fakultas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan, aplikasi probiotik dan tepung
193
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

Universitas Sembilanbelas November Artifact?. Marine Ecology, 6 (3), 295-


Kolaka. Kolaka. 298.
Jana, S.N., Garg, S. K., & Patra, B.C. (2004) Saraswathy, R., Muralidhar, M., Sundaray, J.
Effect of inland water salinity on growth K., Lalitha, N., & Kumararaja, P. (2015).
performance and nutritional physiology Water quality management in fish
in growing milkfish, Chanos chanos hatchery and grow-out systems.
(Forsskal): field and laboratory studies. Advances in Marine and Brackishwater
Journal of Applied Ichtyology. 22(1), Aquaculture (pp. 217–225). Springer
25-34. https://doi. org/10.1111/j.1439- India. https://doi.org/ 10.1007/978-81-
0426.2006.00698. x 322-2271-2_20
Jaspe, C. J., & Caipang, C. M. A. (2011). Suantika, G., Lumbantoruan G., Muhammad
Nursery production of hatchery-reared H., Azizah F.F.N., & Aditiawati P.
milkfish, Chanos chanos in earthen (2015). Performance of zero water
ponds. Aquaculture, Aquarium, discharge (ZWD) system with nitrifying
Conservation & Legislation bacteria and microalgae Chaetoceros
Internastional Journal of the Bioflux calcitrans components in super intensive
Society. 1 (5). white shrimp (Litopenaeus vannamei)
culture. Journal of Aquaculture
Jaspe, C. J., Golez, M. S. M., Coloso, R. M.,
Research & Development, 06(09).
Amar, M. J. A., & Caipang, C. M. A.
https://doi.org/ 10.4172/2155-
(2012). Production of hatchery-bred
9546.1000359
early juvenile Milkfish (Chanos chanos)
in nursery ponds through supplemental Syahrir, M. (2020). Penentuan padat
feeding. Animal Biology & Animal penebaran optimal Pendederan bandeng
Husbandry Internastional Journal of the (Chanos chanos) dalam hapa di tambak
Bioflux Society.4(2), 6. tanah gambut. Jurnal Salamata 2(1), 1-
5.
Lara, G., Krummenauer, D., Abreu, P. C.,
Poersch, L. H., & Wasielesky, W. Kementerian Kelautan dan Perikanan (2022).
(2017). The use of different aerators on Data Statistik Produksi Perikanan.
Litopenaeus vannamei biofloc culture https://statistik.kkp.go.id
system: Effects on water quality, shrimp Xu, W.J., Morris, T. C., & Samocha, T. M.
growth and biofloc composition. (2016). Effects of C/N ratio on biofloc
Aquaculture International, 25(1), 147– development, water quality, and
162. https://doi.org/10.1007/s10499-016- performance of Litopenaeus vannamei
0019-8 juveniles in a biofloc-based, high-
Maia, E. de P., Alves Modesto, G., Brito, L. density, zero-exchange, outdoor tank
O., Olivera Galvez, A., & Vasconcelos system. Aquaculture, 453, 169–
Gesteira, T. C. (2016). Intensive culture 175.https://doi.org/10.1016/j.aquaculte.
system of Litopenaeus vannamei in 2015.11.021
commercial ponds with zero water
exchange and addition of molasses and
probiotics. Revista de Biología Marina y
Oceanografía, 51(1), 61–67.
https://doi.org/10.4067/S0718-
19572016000100006
Spotte, S., & Adams, G. (1981). Pathogen
Reduction in Closed Aquaculture
Systems by UV Radiation: Fact or

194
Jurnal Airaha, Vol.11, No.02 (Dec 2022):188 – 194, p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638

195

Anda mungkin juga menyukai