A. Abstrak
Tulisan berikut merupakan gambaran salah satu keberhasilan
penulis dalam melakukan pendampingan di desa dampingan.
Sebagaimana tugas yang diberikan kepada penulis selaku
Pendamping Lokal Desa (PLD), penulis mendapatkan tugas untuk
mendampingi 4 (empat) desa. Diawal kehadiran penulis sebagai PLD
di desa-desa dampingan, penulis menjumpai berbagai macam
kendala dan persoalan. Namun seiring berjalannya waktu,
permasalahan-permasalahan tersebut mulai bisa diselesaikan
sedikit demi sedikit. Baik oleh penulis sendiri maupun dengan
bantuan atau keterlibatan pihak lain. Dalam hal ini pihak
pendamping jenjang diatas penulis maupun dari pihak pemerintah
kecamatan.
B. Pendahuluan
Sesuai amanat Undang Undang No. 6 tahun 2014 tentang Desa,
kehadiran Tenaga Pendamping Profesional (TPP) harus ada dalam
mengawal Dana Desa. Sebagai bagian dari korps Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) Kementerian Desa dan PDTT, kita
memikul tanggung jawab untuk mengawal Dana Desa sesuai
amanat Undang Undang No. 6 Tahun 2014 tentang desa.
Dalam kegiatan pendampingan Desa pasti pernah dan bahkan
sering dijumpai kendala-kendala atau permasalahan. Apalagi bagi
pendamping baru atau yang memasuki lingkungan atau lokasi tugas
baru. Kendala-kendala yang ditemui bisa jadi terkait kendala
komunikasi, birokrasi, hirarki dan lain sebagainya.
Namun kendala-kendala atau permasalahan yang ditemui
harus diatasi dan tidak boleh menyurutkan semangat perjuangan
kita dalam pendampingan.
Beberapa permasalahan yang penulis temui ketika awal terjun
mendampingi desa dampingan antara lain :
1. Kesan ‘tidak butuh’ oleh pemerintah desa;
2. Sulitnya meminta informasi atau data;
3. Pemerintah desa tidak transparan; dan lain-lain.
D. Pendahuluan
E.