PENDAHULUAN
bahwa Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam wilayah Desa dibentuk dusun atau
yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan asal usul, adat istiadat,
Wilayah Dusun dipimpin oleh Kepala Dusun yang mana biasa disebut
Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan dan Tata Kerja
dilaksanakan oleh kepala dusun atau sebutan lain yang ditetapkan lebih lanjut
masyarakat setempat.
Kualitas pelayanan masyarakat merupakan salah satu kriteria yang dapat
dari itu diperlukan peran aktif seorang Kepala Desa dalam membantu Kepala
di tingkat Desa cenderung makin kritis sejalan dengan bergulirnya era reformasi.
dan bersikap semaunya, kemudian pada akhirnya orang cenderung menarik diri
para Kepala Dusun dalam penentuan kebijakan pemerintah desa. Hal ini
masyarakat tentang fungsi kepala dusun yang mana warga Desa Tongke-Tongke
yang memiliki masalah atau memerlukan layanan pada pemerintah desa tidak
melalui kepala dusun terlebih dahulu namun kebayakan warga langsung datang
saja kepada kepala desa, salah satunya dalam pengurusan masalah tanah dimana
pada saat ada warga yang mau urus tanah kepala dusun mengarahkannya untuk
akan tugas kepala dusun belum sepenuhnya begitu dipahami oleh individunya
perpanjangan tangan dari kepala desa jadi seharusnya warga yang memiliki
keluhan atau masalah dan atau ingin pelayanan terlebih dahulu memberitahukan
kepada kepala dusun tapi apabila kepala dusun tidak sanggup lagi menangani
masalah baru warga bisa ke kepala desa. Jadi disini ada semacam
apabila pemerintah desa dalam hal ini Kepala Desa apabila melakukan penguatan
pada peran kepala dusun akan mampu mewujudkan birokrasi pemerintahan yang
berikut:
Tabel 1.1.
Tingkat Pendidikan Kepala Dusun di Desa Tongke-Tongke
SMA, dan 1 orang yang memiliki pendidikan sarjana. Hal ini menandakan bahwa
perannya dalam melayani masyarakat. Sehingga dalam hal ini perlu penguatan
halnya dalam mengetahui penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas
Jadi pada penelitian ini penulis akan memfokuskan pada penguatan tugas
kepala dusun yang selama ini tidak berfungsi dengan baik dalam pelayanan publik
Sinjai Timur”
adalah Bagaimana penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala
Timur.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Penulis. Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk menyelesaikan
studi dan mendapatkan gelar sarjana pada program studi Ilmu Sosial dan
1.4.2. Bagi Pemerintah Desa. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengetahui
penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala Desa Tongke-
1.4.3. Bagi Administrasi Publik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tentang penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala Desa
TINJAUAN TEORI
penulis dan mempertegas bahwa masalah yang penulis bahas belum pernah diteliti
2.1.1. Perbedaan dan Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang
2.1.2. Perbedaan dan Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang
satu faktornya seperti kapasitas aparatur desa yang belum mencukupi dan
2.1.3. Perbedaan Perbedaan dan Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian
2.1.4. Perbedaan Perbedaan dan Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ade Randa. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan
Sinjai.
2.1.6. Perbedaan Perbedaan dan Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian
penelitian ini meneliti pada organisasi tingkat desa, melalui perbedaan ini
dapat diketahui lebih luas penguatan organisasi di level keluarahan dan desa
eksternal bukan aspek internal. Proposisi sentral dari teori tersebut adalah
bahwa individu akan cenderung menampilkan perilaku tertentu jika hal itu
diikuti secara langsung oleh peristiwa yang menyenangkan, atau akan hilang
jika diikuti dengan hal-hal yang tidak disukai. Atau sebuah perilaku akan
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku peserta didik, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik peserta didik atas
yang diberikan kepada siswa dan merupakan salah satu ketrampilan yang
lingkungan sosial.
“peran” yang biasa digunakan dalam dunia teater, dimana seorang aktor dala
teater harus bermain sebagai tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai
pemerintah. Efisiensi disini dalam hal waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai mencapai outcome, efisiensi berupa kepantasan
tersebut.
ini aktivitas yang perlu dilakukan adalah melakukan perubahan aturan main
dari sistim ekonomi dan politik yang ada, pe-rubahan kebijakan dan aturan
seperti Negara Afrika, Maroko, Ghana, Bolivia, Thai-land dan Sri Lanka
najerial, profesional, dan teknis serta sejauh mana pelatihan dan jenjang
makro struktur, dengan tipe kegiatan: aturan main ekonomi dan politik,
Pemerintah Desa, disebutkan bahwa perangkat desa adalah unsur staf yang
diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas Kepala Desa
dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis
Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan dan Tata
wilayah.
peraturan perundang-undangan.
dari para kepala dusun yang diangkat, ditetapkan dan diberhentikan oleh
tahun;
tersebut;
(lima) tahun;
wilayah;
adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk tiga kali masa jabatan.
14. Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
perundang-undangan; dan
perundang-undangan.
Kepala Desa memiliki kedudukan tertinggi pada suatu Pemerintahan
Desa, sehingga dalam hal ini Kepala Desa memiliki peranan dalam
dikehendaki.
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif
kelembagaan.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat penulis sajikan pada
gambar berikut:
Congge, dkk., 2020:14). Adapun defenisi opeasional dalam penelitian ini dalam
2.4.1. Penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala Desa Tongke-
komunikasi.
dan sistem serta makro struktur, tipe kegiatannya antara lain perubahan
2.4.2. Optimalnya peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala Desa
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan
yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya untuk
menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. Sehingga
dilaksanakan sesuai mulai tanggal 08 Juli sampai dengan 25 Agustus tahun 2021.
3.3. Jenis Data
3.4.1. Observasi
observasi non partisipan artinya penulis tidak ambil bagian atau tidak
langsung di kantor desa, tugas dan fungsi kepala dusu, dan hasil kerja.
3.4.2. Wawancara
3.4.3. Dokumentasi
tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Metode ini
tentang peran kepala dusun, struktur Pemerintah Desa, sejarah desa dan lain
sebagainya.
3.5. Unit Analisis Data
unit analisis dalam penelitian ialah subjek yang akan diteliti kasusnya. Dengan
demikian unit analisis dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa Tongke-
Alur kegiatan teknik analisis data penelitian ini merujuk pada teori Miles
Dalam penyajian data ini peneliti melakukan upaya untuk menyusun pola
hubungan dari seluruh data yang ada sehingga data lebih mudah dipahami.
3.7.3. Kesimpulan
sebelumnya.
BAB IV
dusun diantaranya Dusun Babana, yang merupakan ibu kota desa, Dusun
kepala desa padata tanggal 8 – 11 Pebruari tahun 2003 dan terpilih saat itu
adalah Muh. Nasri dg. Lanna sebagai kepala desa pertama di Desa Tongke-
Tongke.
yang penting di tinjau dari sisi ekologi maupun sosial ekonomi. Merupakan
1. Letak Wilayah
Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan merupakan Desa hasil pemekaran dari
Kelurahan Pulau-Sinjai Timur pada tahun 2002 dengan luas wilayah 4,7
rendah dengan ketinggian dari permukaan laut ± 0-500 Mdpl, dengan luas
wilayah ± 4,75 Km2. Berdasarkan data profil desa tahun 2019 maka
Tabel 4.1.
Komposisi Peruntukan Lahan Tahun 2020
Kualifikasi Luas
No.
1 2
1. Pemukiman 15000
2. Perkantoran 1000
wilayah
mengungkapkan bahwa:
meskipun masih ada yang belum bisa menguasai laptop sebagai alat
administrasi lainnya
Tongke-Tongke, bahwa:
daya kepala dusun masih perlu ditingkatkan. Pernyataan ini sejalan pula
pengelolaan wilayah.
Tabel 4.2.
Data Kegiatan Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa Tongke-Tongke
Desa Tongke-Tongke.
bahwa:
bahwa:
mengatakan bahwa:
berikut:
Tabel 4.3.
Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan di Lingkungan Dusun
bahwa:
tabel berikut:
Tabel 4.4.
Pembinaan Kemasyarakatan dalam Meningkatkan Kemampuan dan
Kesadaran Masyarakat dalam Menjaga Lingkungan
daya melalui pengarahan kepada kepala dusun untuk lebih dekat pada
untuk lebih dekat dengan masyarakat. Sementara Akbar Hijri S.Ip, selaku
menyebutkan bahwa:
“Saya sebagai ketua BPD sudah merasa cukup bagus dari pekerjaan
kepala dusun karena mereka bekerja sepenuh hati dalam membantu
tugas-tugas kepala desa di lingkungannya masing-masing”.
(wawancara: Rabu, 14 Juli 2021)
sudah cukup baik karena bekerja sepenuh hati dalam membantu tugas-
dan pembangunan.
terlampir)
berikut:
Tabel 4.5.
Pengembangan Sumber Daya Kepala Dusun dalam Pelaksanaan Tugas
Intruksi dan pengarahan Rabu,15 jan 2020, kantor desa Kepala Desa
Langsung dari Kepala tongke-tongke dan Kepala
2 Desa Dusun
Tongke-
Tongke
pengelolaan wilayah
Kepala Desa Tongke-Tongke tidak henti-hentinya melakukan
dusun. Pernyataan ini hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Akbar
Alhamdulillah kami sudah bekerja cukup baik. pernyataan ini sejalan dari
sudah cukup baik, kami sebagai kepala dusun sudah melakukan sesuai
sebagai berikut:
Tabel 4.6.
Nama-Nama Kepala Dusun di Desa Tongke-Tongke
terdapat 5 dusun sesuai yang tertera dalam surat keputusan Kepala Desa
yang akan dilakukan oleh kepala dusun. Pernyataan ini sejalan dari hasil
bahwa:
menyebutkan bahwa:
bahwa:
Tabel 4.7.
Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Pembangunan Desa Tongke-Tongke
No Jabatan Nama
1 Ketua Anwar Sadat, S.Pd
2 Sekretaris Muh. Arsyad
3 Anggota Mudatsir
Takwa
Baharuddin
Sumber: Kantor Desa Tongke-Tongke, 2021
maksimal.
ini sesuai dari hasil wawancara bersama Sirajuddin, selaku Kepala Desa,
mengungkapkan bahwa:
menyatakan bahwa:
Tongke-Tongke, bahwa:
Tabel 4.8.
Pembinaan Ketentraman Dan Ketertiban Pelaksanaan Upaya
Perlindungan Masyarakat, Mobilitas Kependudukan dan Penataan dan
Pengelolaan Wilayah
No Klasifikasi Uraian
maksimal.
mengungkapkan bahwa:
mengatakan bahwa:
maksimal.
Tabel 4.9.
Melakukan Upaya-Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Menunjang
Kelancaran Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan
banyak yang tidak mengetahui apa yang harus dilakukan selaku pelaksana
pengelolaan wilayah
dusun karena kepala desa percaya bahwa kepala dusun masih mampu
menyatakan bahwa:
Tabel 4.10.
Pendataan Penduduk Desa Tongke-Tongke
Jenis Kelamin
No. Usia Jumlah
Laki-Laki Perempuan
dilaksanakan oleh seluruh kepala dusun yang telah dirangkum oleh aparat
Desa Tongke-Tongke yang terdiri dari data usia jumlah laki-laki dan
perempuan.
bahwa:
maksimal.
mengungkapkan bahwa:
Tongke-Tongke, bahwa:
maksimal.
mengungkapkan bahwa:
sama dengan Anwar Sadat, S.Pd., selaku Kepala Dusun Babana Desa
Tongke-Tongke, bahwa:
mengganti kepala dusun yang kurang optimal, namun kepala desa terus
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Timur secara umum belum terlaksana namun dalam pelaksanaan tugas kepala
5.1.2. Penguatan organisasi kepala dusun sehingga mampu menjalan tugas dan
masing dusun, masih banyak yang tidak mengetahui apa yang harus
5.1.3. Reformasi kelembagaan kepala dusun dalam membantu Tugas Kepala Desa
atau mengganti kepala dusun yang kurang optimal, namun kepala desa terus
5.2.1. Implikasi
Luaran penelitian ini sebagai jurnal dan karya ilmiah secara elektronik
sehingga mudah untuk di akses atas hasil temuan dalam penelitian ini
mengenai penguatan peran kepala dusun dalam membantu tugas kepala desa
5.2.2. Rekomendasi
tersendiri untuk kepala dusun yang dilakukan setiap tahun agar bias