Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep Brand Equity (Ekuitas Merek)
Brand Equity atau ekuitas merek adalah sejumlah aset yang berhubungan
dengan merek yang bisa menambah atau mengurangi nilai dari merek
tersebut (Kotler & Keller, 2006 dalam Khasanah, I: 2013: 97).
Merek penting bagi perusahaan untuk menunjukkan nilai produk yang
ditawarkan ke pasar, akan tetapi merek tidak akan berarti jika tidak memiliki
ekuitas yang kuat bagi pasar. Ekuitas Merek yang kuat akan memberikan
value baik kepada pelanggan maupun
kepada perusahaan. Value bagi pelanggan salah satu diantaranya adalah untuk
meningkatkan keyakinan pelanggan dalam keputusan pembelian.
Ekuitas merek sebagai efek diferensial positif yang ditimbulkan oleh
pengetahuan nama merek terhadap pelanggan atas produk atau jasa tersebut.
Ekuitas merek mengakibatkan pelanggan memperlihatkan preferensi terhadap
suatu produk dibandingkan dengan yang lain apabila keduanya pada dasarnya
identik (Kartajaya, 2010).
Ekuitas yang tinggi menjadi idaman setiap merek, hal itu berarti
bahwa merek-merek tersebut memiliki kedekatan dengan pasar pelanggan.
Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, maka akan semakin kuat pula daya
tariknya bagi konsumen untuk membeli produk tersebut dan pada akhirnya
akan memberikan keuntungan yang terus meningkat kepada perusahaan
(Durianto, 2004).
Proses identifikasi akan membuat merek dapat menjadi suatu alat pembeda
dan dapat juga menjadi kriteria utama dalam proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen. Merek yang bertahan memiliki kekuatan untuk dapat
mempengaruhi konsumen dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu
produk tersebut. Jadi, ekuitas merek harus selalu dijaga keberadaannya agar
produk tetap di benak pelanggan yang tersalurkan dengan adanya keputusan
pembelian (Nigam & Kausik, 2011).

1
2.1.2 Faktor pembentukan citra
A . Identifikasi fisik (visual)
Logo CV Tulus Jaya Sejahtera Gedung CV Tulus Jaya Sejahtera

Laporan Pajak Tahun 2021

B. Identifikasi Non Fisik


ARTI LOGO CV TULUS JAYA SEJAHTERA

2
Owner mempercayai lambang tangan berwarna coklat diartikan sebagai
penyangga. Simbol yang ditonjolkan adalah perpaduan dari ibu jari dan jari
telunjuk. Ibu jari mempunyai pengertian unsur penentu dalam bekerja, tanpa ibu
jari, keempat jari hampir tidak bisa digunakan secara efektif dalam bekerja, jari
telunjuk menunjukkan arah dan unsur , keseimbangan yang harmonis. warna
coklat pada simbol tangan menandakan kesederhanaan dan kasih sayang.
Sedangkan Daun hijau yang berjumlah 7 diartikan sebagai tanda bahwa cv
Tulus Jaya ini didirikan sejak tahun 70an, Warna hijau diartikan suatu
ketabahan, keinginan, tekad, symbol kesuburan, dan kesesuaian. Warna hijau
membangkitkan energi dan juga mampu memberi perlindungan, menyegarkan,
menyejukkan, dan menyeimbangkan. Daun yang berwarna hijau tua
menandakan usaha CV Tulus Jaya ini sudah berdiri sejak lama sedangkan daun
berwarna hijau muda menandakan Tunas baru yang menandakan cv terus jaya
sejahtera ini terus tumbuh dan berkembang dengan seiring berkembangnya
zaman

C . Managemen Organisasi
Visi dan Misi CV Tulus Jaya Sejahtera

3
 Visi
 Menjadi perusahaan distributor terbesar yang kompetitif dan
terpercaya.
 Misi
 Memberikan pelayanan yang optimal, profesional dan inovatif menuju
kepuasan pelanggan, serta menjunjung tinggi kaidah dan etika bisnis.
 Menerapkan standard operasional perusahaan yang efektif, efisien dan
sehat dalam segala aspek.
 Senantiasa mengembangkan karyawan berkompeten sebagai aset
penting perusahaan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk
mendukung tercapainya tujuan perusahaan dan kepuasan pelanggan.
 Kebijakan perusahaan
 Memberikan tunjangan berupa bpjs dan tabungan karyawan
 Membuat lingkungan kerja yang nyaman berupa fasilitas wifi, AC dll
 Adanya kejelasan jenjang karier
 Program dana pensiun
 Tata Tertib Perusahaan
 Karyawan wajib datang 10 menit sebelum jam operasional kantor
dimulai, bila karyawan telat akan dikenakan denda yang sudah
disepakati bersama
 Dilarang merokok di dalam ruangan
 Dilarang membawa barang perusahaan
 Dilarang membuang sampah sembarangan di area perusahaan.
 Dilarang membuat keributan yang menjadi pusat perhatian, dan
mengganggu karyawan lain yang sedang bekerja.
 Karyawan wajib melakukan absen sebagai bukti kehadiran, bila
terdapat absen yang kosong tanpa surat keterangan maka dinyatakan
tidak hadir.

4
 Bagi karyawan yang hendak mengajukan cuti wajib memberitahu
HRD
 Karyawan yang tidak hadir satu minggu berturut-turut setelah
perusahaan memberikan surat panggilan kerja selama 3 kali maka
karyawan dianggap resign / berhenti bekerja.
 Sanksi Mengenai Pelanggaran Tata Tertib Perusahaan
 peringatan secara lisan
 Memberikan peringatan secara tertulis
 Melayangkan surat peringatan pertama (SP 1)
 Melayangkan surat peringatan kedua (SP 2)
 Melayangkan surat peringatan ke tiga (SP 3)
 Pemutusan hubungan kerja (PHK)
 Contoh Strategi Bisnis
 Cross-selling lebih banyak produk
 Produk atau layanan paling inovatif
 Tingkatkan penjualan dari produk baru
 Tingkatkan layanan pelanggan
 Menyasar pasar baru
 Diferensiasi produk
 Strategi harga
 Keunggulan teknologi
 Keberlanjutan

5
D . Kualitas Mutu Produk
E. Aktifitas Dan Pola Hubungan

2.1.3 Konsep promosi


Menurut Evans dan Berman (1992) yang dikutip oleh Simamora (2003),
“Pomosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk
menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan
orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah
tangga”. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi
melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran
(awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian
(puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.
Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-

6
tenaga penjualan, dan public relations sebagai alat penyampaian pesan-pesan
tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat
Tujuan promosi secara sederhana menurut Kuncoro (2010) terbagi menjadi tiga
jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti
menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek orang
lain, dan mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk memperkuat
penetapan ancangan merek.
Tujuan promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi,
mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan
produk yang ditawarkan. Bauran komunikasi pemasaran merupakan
penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales
promotion, public relations, personal selling, dan direct selling (Kennedy dan
Soemanagara, 2006).
Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana
perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Kata “Komunikasi Pemasaran” memiliki dua unsur pokok, yaitu: Komunikasi :
Proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar
organisasi dengan individu. Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan yang
merupakan gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada penerima
agar mampu memahami maksud pengirim. Pemasaran : Sekumpulan kegiatan
dimana perusahaan atau organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran)
tentang informasi produk, jasa dan ide antara mereka dengan pelanggan
Dari dua pengertian kata tersebut dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi
pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication / marcomm) adalah sarana
di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang
dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan
mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan
membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran bagi konsumen,

7
dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada nya konsumen tentang bagaimana
dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan
kapan.
Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua elemen dalam
bauran pemasaran, yang memfasilitasi pertukaran untuk sekelompok pelanggan,
posisi merek yang membedakan dengan merek pesaing dengan menciptakan suatu
arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya. Kotler dan Keller (2012) yang
menyatakan bahwa,“Marketing communications are means by which firms attempt
to inform, persuade, and remind comsumers – directly or indirectly – about the
products and brands they sell”. Artinya, Komunikasi pemasaran adalah sarana
yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan
sebagai kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknikkomunikasi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan perusahaan
tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau
pembelian produk yang ditawarkan (Kennedy dan Soemanagara, 2006:5).
Marketing communications merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk
memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segmen pasar yang lebih
luas.Perusahaan menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk
mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial.
Kegiatan pemasaran yang melibatkan aktivitas komunikasi meliputi iklan, tenaga
penjualan, papan nama toko, display ditempat pembelian, kemasan produk, direct-
mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya.
A. Peran Komunikasi Pemasaran
 Sebagai Penyampai Pesan
 Menentukan Target Pasar yang Tepat
 Meningkatkan Brand Awareness

B. Perencanaan & bauran komunikasi pemasaran jasa


 Product

8
CV Tulus Jaya Sejahtera adalah Distributor perdagangan besar produk
makanan dan minuman, sembako, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya
(Food dan Non Food). CV Tulus Jaya mendistribusikan produknya di Kota
Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok
Tengah.". Barang yang dijual oleh cv Tulus Jaya ini sangat beragam, mulai
dari Hit, Stela, Marimas, Yupi, Sasa, Caplang, Agar-agar Sriti, minyak
goreng, sabun hotel, dll. Dengan total keseluruhan 1046 jenis item.
 Price
Dengan menyasar target pasar para retailer, dan grosiran, dan supermarket
besar lainnya CV Tulus Jaya Sejahtera menetapkan harga yang sesuai dengan
target tersebut. CV Tulus Jaya Sejahtera menjual produknya mulai dari harga
3000an
 Place
CV Tulus Jaya Sejahtera mendistribusikan produknya melalui berbagai
supermarket (offline) CV Tulus Jaya Sejahtera melakukan berbagai program
promosi mulai dari diskon, potongan harga, benefit, dan sebagainya.
 Promosi
CV Tulus Jaya Sejahtera tersebut menggunakan para sales dan salesman yang
turun secara langsung kelapangan
 People
Sumber daya manusia yang direkrut tentunya orang-orang profesional dan
telah melewati proses rekrutmen yang panjang hingga terpilih menjadi bagian
dari cv Tulus Jaya
 Process
Adanya proses yang memudahkan untuk target konsumen mengetahui produk
hingga melakukan proses pembelian (para sales yang menawarkan dan
menagih secara lngsung ke outlet sehingga para pembeli tidak perlu repot
datang ke kantor)
 Physical evidence

9
Dari segi offline, Lokasi kantor yang berada di daerah Karang Tapen Mataram
dan di daerah Sukamulia Lombok Timur, dari segi offline, adanya mobil-
mobil, truk-truk pengangkut dan perangkat atau peralatan komputerisasi yang
mendukung kegiatan di dalam dan di luar perusahaan, Sementara, dari segi
online adanya website, hingga media sosial dari CV Tulus Jaya Sejahtera.

C. Integrasi Komunikasi Pemasaran


 Promosi Iklan
Cv Tulus Jaya sendiri sangat jarang mengiklankan perusahaannya, dikarenakan
perusahaan dan produk yang dijual kembali memang sudah memiliki citra yang
kuat di masyarakat
 Promosi Event dan Experience
CV Tulus Jaya setiap tahun akan mengadakan undian untuk para retailer dan
grosiran yang memiliki tingkat pembelian dengan nominal tertentu, dan saat
adanya peluncuran produk baru para supervisor beserta seluruh sales akan
langsung turun secara bersamaan yang biasa disebut dengan program GREBEK
PASAR.
 Promosi Sales
CV Tulus Jaya menerapkan sistem diskon, potongan pembelian atau bonus. Cara
ini tentunya mampu meningkatkan minat konsumen untuk membeli dan juga
mempromosikan produk ke kerabat atau teman.
 Promosi Direct Selling
Yang membuat cv Tulus Jaya ini juga beda, sedari dulu cv Tulus Jaya
mengunakan sistem hard selling atau menawarkan produk secara langsung yang
tentunya dilakukan oleh para sales
D. Komunikasi Jasa Efektif (5 W)
 What (Apa) Apa saja produk yang kita miliki?
Barang yang dijual oleh cv Tulus Jaya ini sangat beragam, mulai dari Hit,
Stela, Marimas, Yupi, Sasa, Caplang, Agar-agar Sriti, minyak goreng, sabun
hotel, dll. Dengan total keseluruhan 1046 jenis item.
Apa saja kelebihan dan kekurangan produk yang kita miliki?

10
Produkyang kami jual tentunya memiliki kualitas yang baik serta masa
ketahanan yang lama
 Who (Siapa) Siapa khalayak sasaran kita?
Grosiran, supermarket, retailer, dan pedagang eceran
 Where (dimana) Dimana sebaiknya kita mengkomunikasikan nya?
Dengan cara mendatangi outlet nya secara langsung
E. Saluran Komunikasi
 TRADITIONAL (para sales yang menawarkan dan menagih secara langsung
ke outlet sehingga para pembeli tidak perlu repot datang ke kantor)
 INTERNET ( Adanya situs web perusahaan dan media lainnya)
 PENGHANTAR ( adanya kantor dan pegawai yang tetap berada di lokasi
selama jam kerja)
 EXTERNAL (Berita mulut ke mulut dan liputan media)

F. FAB
 FEATURE : produk memiliki daya tahan yang lama, serta kualitas yang pasti
sudah terjamin dengan baik
 ADVANTAGES : kemampuan produk jasa yang dapat digunakan oleh
pembeli
 BENEFIT : manfaat yang didapatkan oleh pembeli bila mengambil produk di
cv Tulus Jaya adalah harga jual yang lebih murah, pembayaran bisa dilakukan
dengan sistem kredit, transfer, maupun tunai, adanya diskon, bonus dan
potongan harga, bila produk yang diterima cacat atau rusak outlet dapat
melakukan retur sekecil apapun nominal retur tersebut.

G. Privasi Konsumen
 Perlindungan dengan pemberian informasi produk yang jelas dan lengkap
 Tingkat keamanan produk yang akan diberikan ke konsumen
 Perlindungan dari adanya penipuan
 Perlindungan berupa pembatalan transaksi jika memenuhi syarat dibatalkan
dan barang yang diterima tidak sesuai

11
 Perlindungan terhadap penyelesaian masalah jika ada sengketa
 Perlindungan data pribadi meliputi privasi dan data konsumen.

12

Anda mungkin juga menyukai