Esai 20210811 Mega DP
Esai 20210811 Mega DP
Pendahuluan
Tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara [1]. Tugas pokok tersebut
dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan Operasi Militer
Perang (OMP) yaitu penggunaan kekuatan TNI untuk melawan ancaman
agresi atau konflik bersenjata dengan negara lain yang didahului dengan
pernyataan perang serta tunduk pada hukum perang internasional [2].
Cara kedua untuk melaksanakan tugas pokok TNI adalah dengan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Pada OMSP, kekuatan TNI
digunakan untuk menghadapi ancaman dari selain kekuatan militer suatu
negara dan untuk mendukung kepentingan nasional [2]. Beberapa contoh
OMSP adalah mengatasi separatisme dan/atau pemberontakan
bersenjata, mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis,
mengamankan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya,
membantu tugas pemerintah di daerah, dan mengamankan wilayah
perbatasan [1].
Untuk menunjang pelaksanaan tugas, personel TNI perlu
mendapatkan pendidikan agar dapat mengikuti perkembangan zaman.
Saat ini, ada banyak tantangan baru yang perlu diselesaikan
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Untuk
menyiapkan personel TNI,
1
keberadaan pusat pendidikan menjadi mutlak diperlukan. Pusat
pendidikan berfungsi sebagai wadah dan sarana pembentukan pembinaan
personel yang berorientasi pada peningkatan kapasitas sumber daya
manusia sebagai aset utama pembangunan TNI [3].
Salah satu pusat pendidikan yang ada di TNI Angkatan Darat adalah
Pusat Pendidikan Topografi (Pusdiktop) [4]. Pusdiktop menyelenggarakan
beragam jenis pendidikan pertama untuk Perwira, salah satunya adalah
Pendidikan Dasar Kecabangan (Diksarcab)/Pendidikan Kecabangan
Perwira (Dikcabpa) [5]. Peserta yang mengikuti Dikcabpa diambil dari
sumber Akademi TNI, Dik Pa PK, Dik PSDP, dan Diktukpa [5]. Di dalam
Dikcabpa, peserta perlu mengenal Pusdiktop, mulai dari mengetahui profil
para pejabat Pusdiktop, struktur organisasi dan departemen, produk yang
dihasilkan setiap departemen, serta memberikan evaluasi kepada
Pusdiktop.
Untuk mengenal Pusdiktop, peserta mengikuti On Job Training (OJT)
pada tanggal 3 s.d. 11 Agustus 2021. Selama OJT, peserta akan
berkunjung dan mendapatkan penjelasan dari setiap perwakilan
departemen. Setidaknya ada delapan departemen yang dikunjungi peserta
OJT yaitu Departemen Pengetahuan Militer Umum/Deppengmilum,
Departemen Geografi/Depgefi, Departemen Kartografi dan
Grafika/Depkarfika, Departemen Geodesi dan Fotogrametri/Depgesifotri,
Satuan Pendidikan Perwira/Satdikpa, Seksi Administrasi, Personel, dan
Logistik/Siminperslog, Seksi Operasional Pendidikan/Siopsdik, dan Seksi
Pengkajian Pengembangan Pendidikan/Sijianbangdik. Selama kegiatan,
peserta OJT akan mencatat materi yang diberikan perwakilan
departemen/seksi dan mengumpulkan esai di akhir OJT. Manfaat OJT
bagi peserta adalah peserta dapat merasakan pengalaman layaknya
perwira yang memasuki kesatuan sehingga kelak mampu beradaptasi di
kesatuan masing-masing.
2
Pembahasan
Pusat Pendidikan Topografi
Pusat Pendidikan Topografi atau Pusdiktop adalah badan pelaksana
Kodiklatad yang berkedudukan langsung di bawah Dankodiklatad. Tugas
pokok Pusdiktop adalah menyelenggarakan pendidikan kecabangan
Topografi dalam rangka mendukung tugas pokok Kodiklatad. Organisasi
Pusdiktop disusun dalam empat eselon, yaitu Eselon Pimpinan, Eselon
Pembantu Pimpinan, Eselon Pelayanan, dan Eselon Pelaksana.
Eselon Pimpinan terdiri dari Komandan Pusat pendidikan
Topografi/Danpusdiktop yang saat ini dijabat oleh Kolonel Ctp Ir. Y F Dicky
Harsono, MDA. Untuk jabatan Wakil Komandan Pusat Pendidikan
Topografi/ Wadanpusdiktop saat ini sedang kosong. Eselon selanjutnya
adalah Eselon Pembantu Pimpinan yang terdiri dari empat pejabat, yaitu
Kapten Ctp Chaidir Rachman (Kepala Seksi Operasi Pendidikan/
Kasiopsdik), Mayor Ctp (K) Intan Ida Barus (Kepala Seksi Pengkajian dan
Pengembangan Pendidikan/Kasijianbangdik), Mayor Ctp Endang Junaedi
(Kepala Seksi Pengamanan dan Latihan/ Kasipamlat), dan Mayor Ctp
Darmawan, S.Sos. (Kepala Seksi Administrasi Personel dan Logistik/
Kasiminperslog). Eselon Pelayanan terdiri dari Kapten Ctp Agung Budi
Sukoco (Komandan Kompi Markas/ Dankima), Lettu Ctp Evan Darlius
(Kepala Sekretariat/ Kaset), dan Letda Ctp Suwito (Perwira Urusan Alat
Instruksi/ Pauralins).
Eselon Pelaksana terdiri dari Mayor Ctp I Nyoman Suarjana (Kepala
Departemen Pengetahuan Umum dan Pengetahuan Militer
Umum/Kadeppengmilum), Mayor Ctp Sri Widodo, S.Si., M.Sc. (Kepala
Departemen Geodesi dan Fotogrametri/ Kadepgesifotri), Letnan Kolonel
Ctp Sugiharto, S.Si., M.Sc. (Kepala Departemen Kartografi dan Grafika/
Kadepkarfika), Letnan Kolonel M. Farid A., S.Si. (Kepala Departemen
Geografi/Kadepgefi), Letnan Kolonel Ctp Andreas Hendri, S.I.P. (Kepala
Tim Guru Militer/Katim Gumil), Letnan Kolonel Ctp Rujito, S.Si.
(Komandan Satuan Pendidikan Perwira), Letnan Kolonel Ctp M. Fuad
Afianto, S.Si. (Komandan Satuan Pendidikan Bintara dan Tamtama/
Dansatdikbata), dan
3
Letnan Dua Ctp Hepiar Destiawan (Komandan Peleton Demonstrasi dan
Latihan/ Dantondemlat).
Departemen Geografi
Departemen kedua yang dikunjungi adalah Departemen Geografi
(Depgefi). Kunjungan ke Depgefi dilakukan pada hari Rabu, 4 Agustus
2021. Depgefi dipimpin oleh Kepala Departemen Geografi (Kadepgefi)
dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan
Kolonel Ctp. Adapun kewajiban Kadepgefi adalah melaksanakan
berbagai tugas di bidang Geografi berupa: merencanakan dan
melaksanakan operasi pengajaran di bidang Geografi, menyiapkan,
mengoperasikan dan membina bahan ajar di bidang Geografi,
merencanakan, menyiapkan, menggunakan dan membina Gumil di bidang
Geografi, merencanakan dan menyelenggarakan evaluasi hasil belajar
terhadap Serdik di bidang
4
Geografi, serta menampung dan memecahkan masalah-masalah teknis
maupun akademis di bidang Geografi.
Untuk menjalankan tugasnya, Kadepgefi didukung oleh dua Kepala
Sub Departemen (Kasubdeb) yang masing-masing dijabat oleh seorang
Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ctp, satu Gumil Gol V yang
dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Letnan Kolonel
Ctp, 1 (satu) Gumil Gol VI yang dijabat oleh seorang Pamen Angkatan
Darat berpangkat Mayor Ctp dan 2 (dua) Gumil Gol VII yang masing-
masing dijabat oleh seorang Pama Angkatan darat berpangkat Kapten
Ctp. Selain itu, Kadepgefi juga didukung oleh Bintara Tinggi Geografi
(Batigefi), Operator Komputer, dan Tamudi.
5
Departemen Geodesi dan Fotogrametri
Departemen Geodesi dan Fotogrametri (Depgesifotri) adalah
departemen yang dikunjungi pada hari Jumat, 6 Agustus 2021. Tugas dari
Gesifotri adalah: merencanakan dan melaksanakan pengajaran di bidang
Geodesi dan Fotogrametri; menyiapkan, mengoperasikan dan membina
Hanjar dibidang Geodesi dan Fotogrametri; merencanakan, menyiapkan,
menggunakan dan membina Gumil atau Pelatih di bidang Geodesi dan
Fotogrametri; merencanakan dan menyelenggarakan evaluasi hasil
belajar terhadap peserta didik di bidang Geodesi dan Fotogrametri; dan
menampung dan memecahkan masalah-masalah teknis maupun
akademis di bidang Geodesi dan Fotogrametri.
Depgesifotri dipimpin oleh seorang Kepala Depgesifotri
(Kadepgesifotri). Dalam melaksanakan, tugas Kadepgesifotri dibantu dua
Kasubdep (Kasubdepgesi dan Kasubdepfotri) yang masing-masing dijabat
oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ctp, satu Gumil
Gol V yang dijabat oleh seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat
Letnan Kolonel Ctp, dua Gumil Gol VI yang masing-masing dijabat oleh
seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ctp, dan satu Gumil
Gol VII yang dijabat oleh seorang Pama Angkatan darat berpangkat
Kapten Ctp.
7
operasional sesuai jenis dan tingkat pendidikan yang dilaksanakan;
mengkoordinasikan penentuan dan penggunaan alat instruksi, bangunan,
lapangan untuk pendidikan dan latihan; menyelenggarakan administrasi
pendidikan dan menyiapkan laporan pendidikan.
Siopdik dipimpin oleh Kepala Siopdik (Kasiopdik) yang dijabat oleh
seorang Pamen Angkatan Darat berpangkat Mayor Ctp. Kasiodik dibantu
oleh tiga Perwira Seksi yang masing-masing dijabat oleh seorang Pama
Angkatan Darat berpangkat Kapten Ctp, terdiri dari Perwira Seksi
Perencanaan Pendidikan (Pasirendik), Perwira Seksi Operasi Pendidikan
(Pasiopsdik), dan Perwira Seksi Administrasi Pendidikan (Pasimindik).
8
Pasijianbangkatdaldik dan Perwira Seksi Pengkajian dan Pengembangan
Perangkat Operasi Pendidikan/Pasijianbangkatopsdik.
9
dan Kabagdik menyiapkan bahan sidang Wanhatdik untuk evaluasi hasil
belajar peserta didik [9].
Secara umum, produk Siminperslog dapat dikelompokkan menjadi
sembilan bagian besar. Yang pertama adalah Produk Administrasi Bidang
Pembinaan Personel yang terdiri dari Kartu Induk Personel, Daftar
Penilaian Perwira, Riwayat Hidup Singkat Perwira, dan lain-lain. Kedua
adalah Produk Administrasi Bidang Pembinaan Kekuatan yang terdiri dari
Laporan Keuangan Militer/PNS. Laporan Bentuk 102C/E1/E2, Laporan
Bentuk 101A dan 108B, dan Daftar Nominatif Personel Militer/PNS. Ketiga
adalah Produk Administrasi Bidang Pembinaan Hukum, Tata Tertib, dan
Disiplin. Contohnya adalah Surat Keputusan Hukum Disiplin.
Produk keempat adalah Produk Administrasi Bidang Pembinaan
Jahril, seperti Buku Cuti dan Buku Berobat. Kelima adalah Produk
Administrasi Bidang Pembinaan Administrasi Umum dan Pelayanan, terdiri
dari Buku KTP TNI, Buku Panduan Peranti Lunak, dan Buku Pindah
Satuan. Keenam adalah Produk Administrasi Keuangan (Non gaji).
Produk yang ketujuh adalah Pengajuan Biaya Pejalanan Dinas, yaitu
Sprin dan Surat Perjalanan Dinas serta KU-4. Produk kedelapan adalah
Laporan Keuangan. Produk kesembilan adalah Produk Administrasi
Program Kerja dan Laporan, terdiri dari Program Kerja, Kartu Pengawasan
Anggaran, Laporan Pelaksanaan Anggaran, dan lain-lain.
Produk Sijianbangdik ada sepuluh, yaitu RGB (Rencana Garis Besar),
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan (Lakgiat) Jianbangdik, Renlatgak
Jianbangdik, Renlatgiat Evdik, Renlatgiat Evkur, Renlatgiat Tes Awal dan
Akhir, Laporan Jianbangdik, Laporan Evdik, Laporan Evkur, dan Laporan
Singkat.
Evaluasi
Setidaknya ada tiga poin evaluasi bagi Pusdiktop, yaitu sarana dan
prasarana, jumlah personel, serta persepsi masyarakat mengenai peran
Pusdiktop. Untuk poin pertama, sarana dan prasarana di Pusdiktop perlu
terus ditingkatkan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
10
Sebagai contoh, saat ini Pusdiktop masih mengajarkan penggunaan alat
survei teodolit tipe T-0 dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal teodolit
tipe T-0 sudah jarang digunakan oleh masyarakat sehingga akan lebih
tepat jika berfokus pada alat yang lebih mutakhir. Salah satu contohnya
adalah total station dan hal ini telah dilakukan oleh Pusdiktop.
Evaluasi untuk sarana dan prasarana lainnya adalah penggunaan
pesawat udara nirawak (PUNA) dalam kegiatan belajar mengajar. Saat ini
PUNA yang tersedia di Pusdiktop adalah tipe multi-rotor. Sementara itu,
untuk tipe fix wing, Pusdiktop tidak punya sehingga jika membutuhkan
perlu meminjam ke Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad).
Evaluasi poin kedua adalah mengenai jumlah personel Pusdiktop yang
masih bisa dioptimalkan. Jika dilihat kondisinya melalui data Daftar Peta
Jabatan Pusdiktop Kodiklatad Bulan Juli 2021, dari total 191 jabatan yang
ada, masih terdapat kekosongan 50 jabatan atau sekitar 26% dari total
jabatan yang tersedia [7]. Kekosongan jabatan dapat menyebabkan
jalannya organisasi Pusdiktop menjadi optimal. Untuk mengatasinya,
Pusdiktop menerapkan sistem rangkap jabatan.
Apabila diperhatikan dari sumber ketersediaan personel dari Korps
Topografi, baik dari Abituren Akademi Militer (Akmil) dan Sekolah Perwira
Prajurit Karier (Sepa PK), jumlah yang diterima hanya 15 orang (dari tahun
2016 s.d. 2021) (Tabel 1). Sayangnya, data ini belum dilengkapi dengan
data dari Abituren Sekolah Calon Perwira (Secapa) sehingga belum dapat
diketahui total jumlah personel korps Topografi yang sebenarnya.
No. Abi turen 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Total
1 Akmil 0 0 0 1 0 0 1
2 Sepa PK 1 2 1 1 2 7 14
11
Poin terakhir yang menjadi evaluasi untuk Pusdiktop adalah persepsi
masyarakat mengenai peran Pusdiktop. Fungsi utama Pusdiktop yang
sebenarnya ada pada bidang operasi pendidikan serta pengkajian dan
pengembangan pendidikan [10]. Operasi pendidikan lebih menekankan
kepada melaksanakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang berkaitan dengan
proses belajar dan mengajar. Sementara itu, untuk pengkajian dan
pengembangan pendidikan, kegiatan Pusdiktop mencakup pengamanan,
personel, logistik, perencanaan, pengawasan, dan pengendalian dalam
rangka mendukung tugas pokok Pusdiktop.
Sayangnya, masih ada pihak yang menganggap bahwa Pusdiktop
adalah lembaga penyedia data sehingga ketika ada mahasiswa atau
institusi yang membutuhkan data, contohnya data peta topografi, akan
menghubungi Pusdiktop. Padahal tugas penyedia data menjadi tanggung
jawab Dittopad sehingga lebih tepat jika meminta ke Dittopad dan bukan
ke Pusdiktop [11]. Persepsi masyarakat terhadap peran Pusdiktop masih
keliru karena diduga minimnya informasi mengenai Pusdiktop. Melalui
penelusuran Google, kata kunci “Pusdiktop” menempati urutan ke-14 dari
total 15 pusdik yang ada di Angkatan Darat (Tabel 2).
Penutup
Kesimpulan
Kesimpulan dari bahasan ini adalah sebagai berikut.
1. Pusdiktop adalah badan pelaksana Kodiklatad yang bertugas
menyelenggarakan pendidikan kecabangan Topografi dalam
rangka mendukung tugas pokok Kodiklatad. Organisasi Pusdiktop
disusun dalam empat eselon, yaitu Eselon Pimpinan, Eselon
Pembantu Pimpinan, Eselon Pelayanan, dan Eselon Pelaksana.
Eselon Pimpinan terdiri dari Komandan Pusat pendidikan Topografi/
Danpusdiktop yang saat ini dijabat oleh Kolonel Ctp Ir. Y F Dicky
Harsono, MDA. Sementara untu jabatan Wakil Komandan Pusat
Pendidikan Topografi/ Wadanpusdiktop saat ini sedang kosong.
12
Tabel 2. Jumlah Personel yang diterima di Korps Topografi Tahun 2016-2021
13
2. Setiap departemen dan seksi yang ada di Pusdiktop memiliki
beragam produk menyesuaikan dengan tugas yang diemban.
Khusus untuk Deppengmilum, Depgesifotri, Depgefi, dan
Depkarfika, keempatnya memiliki produk yang sama karena
departemen tersebut sama-sama bersifat teknis. Hal yang
membedakan keempat departemen tersebut hanya dari aspek
keilmuannya.
3. Tiga poin yang menjadi evaluasi bagi Pusdiktop adalah sarana dan
prasarana, jumlah personel, serta persepsi masyarakat mengenai
peran Pusdiktop.
Saran
Terdapat beberapa saran untuk melengkapi tulisan ini, yaitu:
1. Kerja Sama dengan Instansi Lainnya
Untuk menjawab tantangan mengenai sarana dan prasarana,
Pusdiktop dapat bekerja sama dengan instansi lain, contohnya
dengan perguruan tinggi. Pada umumnya perguruan tinggi
mengikuti perkembangan iptek dan teknologi terkini sehingga
bukan tidak mungkin memiliki alat survei dan pemetaan yang lebih
mutakhir maupun ilmu pemetaan yang lebih unggul. Sebagai
bentuk kerja sama, Pusdiktop dapat mengusulkan rencana
latihan/kegiatan lapangan atau menyediakan fasilitas, contohnya
adalah penggunaan mess untuk kepentingan perguruan tinggi.
Selain dapat mengatasi tantangan keterbatasan sarana dan
prasarana, kegiatan kerja sama akan menyebarluaskan peran dan
kemampuan dari Pusdiktop sehingga lebih dikenal masyarakat (dan
dapat menjadi solusi untuk evaluasi poin ketiga). Kerja sama ini
juga dapat menjadi media promosi menjaring calon perwira prajurit
karier Korps Topografi jika kerja sama dilakukan dengan perguruan
tinggi. Diharapkan akan semakin banyak orang yang mengetahui
dan tertarik untuk mendaftar sebagai perwira prajurit karier Korps
Topografi (solusi untuk evaluasi poin kedua).
2. Manfaatkan Media Sosial
14
Persepsi masyarakat mengenai peran Pusdiktop masih keliru.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan, salah
satunya adalah minimnya informasi mengenai Pusdiktop itu sendiri.
Untuk mengubah hal tersebut, Pusdiktop perlu memaksimalkan
media sosial yang dimilikinya.
Setidaknya ada empat media sosial yang dapat digunakan
untuk meningkatkan “kepopuleran” Pusdiktop di dunia maya, yaitu
melalui website, Youtube, Facebook, dan Instagram. Bahkan untuk
akun Instagram sudah ada dua akun yaitu @pusdiktop.official
dan
@peneranganpusdiktop.
Setiap jenis media sosial memiliki keunggulan masing-masing.
Contoh pertama adalah website yang memiliki keunggulan mudah
diakses dari berbagai platform (komputer atau smartphone), dapat
menjangkau sasaran yang luas, biaya murah, dapat berperan
sebagai etalase dan pusat informasi, mudah diperbarui, dan tingkat
keberhasilan dapat diukur [12]. Sayangnya, untuk media sosial
yang pertama yaitu website setelah ditelusuri ternyata belum aktif
(Gambar 1).
16
Untuk akun Instagram, akan lebih baik jika kedua akun
disinergikan, baik dibedakan secara tema atau justru fokus ke salah
satu akun. Hal ini perlu direncanakan dengan matang karena
Instagram menjadi media sosial terbesar ketiga yang digunakan
penduduk Indonesia [13]. Selain itu, ada banyak fitur menarik yang
disediakan oleh Instagram sehingga potensial digunakan untuk
menarik kalangan milenial.
Pustaka
[1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia.
[2] Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor
Kep/555/VI/2018 tentang Doktrin Tentara Nasional Indonesia Tri
Dharma Eka Karma.
[3] Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Lembaga Pendidikan Sarana
Pembentukan Pembinaan Personel, diakses di
https://tni- au.mil.id/lembaga-pendidikan-sarana-pembentukan-
pembinaan- personel/ pada tanggal 8 Agustus 2021.
[4] Rachmat Setiawibawa, Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Disiplin, dan
Sarana Prasarana terhadap Kinerja Tenaga Pendidik serta
Implikasinya pada Kompetensi Hasil Didik di Jajaran Pusdik
Kodiklat TNI-AD (Disertasi), Bandung: Universitas Pasundan, 2018,
hlm. 8.
[5] Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/51/XI/2008 tentang Petunjuk
Administrasi Pendidikan Prajurit TNI.
[6] Keputusan Kasad Nomor Kep/729/IX/2016 tanggal 2 September 2016
tentang Petunjuk Teknis tentang Pengkajian dan Pengembangan
Pendidikan.
[7] Daftar Peta Jabatan Pusdiktop Kodiklatad Bulan Juli 2021. Tidak
dipublikasikan.
[8] Erik Purnama Putra. 2020. Akmil Fokus Enam Kesenjataan Tempur
untuk Lahirkan Panglima. Diakses di
https://www.republika.co.id/berita/qdfvfa484/akmil-fokus-enam-
kesenjataan-tempur-untuk-lahirkan-panglima pada 10 Agustus 2021.
[9] Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor
Kep/716/X/2012 tentang Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pendidikan di Lingkungan TNI.
[10] Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Kep/66/XII/2005
tentang Organisasi dan Tugas Pisat Pendidikan Topografi
Kodiklatad.
[11] Nandang Hermawan. 2018. Peran Strategis Topografi Angkatan
Darat, Sumber Data Intel Tempur. Diakses di
https://tniad.mil.id/peran-
strategis-topografi-angkatan-darat-sumber-data-intel-tempur/ pada
11 Agustus 2021.
17
[12] ID Metafora. 2021. Keunggulan Website sebagai Media Promosi Bisnis.
Diakses di https://idmetafora.com/news/read/139/keunggulan-
website-sebagai-media-promosi-bisnis.html pada 10 Agustus 2021.
[13] Yudo Dahono. 2021. Ini Media Sosial Paling Populer di Indonesia
2020-
2021. Diakses di https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-
ini- media-sosial-paling-populer-di-indonesia-20202021 pada
10
Agustus 2021.
18