Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad kholil

Nim : 11220072

Kelas : A1

Waterfal model :

Prototype model :

Waterfall Model dan Prototype Model adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengembangkan
perangkat lunak.

Waterfall Model adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan linear, dimana
setiap tahap pengembangan harus diselesaikan sebelum tahap berikutnya dimulai. Tahap-tahap dalam
Waterfall Model meliputi analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan.
Setelah tahap analisis kebutuhan selesai, selanjutnya tim akan membuat desain sistem secara detail,
kemudian mengimplementasikannya, menguji sistem, dan memeliharanya.

Sedangkan Prototype Model adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang lebih iteratif dan
tidak linear. Dalam Prototype Model, suatu model atau prototipe dari sistem dikembangkan terlebih
dahulu sebelum pengembangan produk final dimulai. Setelah pengembangan prototipe, feedback dari
pengguna akan dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk membuat perubahan atau perbaikan dalam
pengembangan selanjutnya.

Kelebihan Waterfall Model:

1. Mudah dipahami dan diterapkan.

2. Setiap tahap pengembangan dikerjakan secara terpisah, sehingga memudahkan pengelolaan proyek.

3. Dokumentasi yang lengkap dan terstruktur memudahkan pemeliharaan sistem.

Kekurangan Waterfall Model:

1. Kurang fleksibel dan tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan yang sering terjadi
dalam pengembangan perangkat lunak.

2. Risiko kegagalan proyek lebih besar jika ada kesalahan dalam tahap awal pengembangan.

Kelebihan Prototype Model:

1. Lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan yang sering terjadi dalam
pengembangan perangkat lunak.

2. Feedback dari pengguna dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pada setiap tahap
pengembangan.

3. Dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengembangan produk final.

Kekurangan Prototype Model:


1. Pengembangan prototipe bisa memakan waktu dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pendekatan Waterfall.

2. Risiko kegagalan proyek lebih besar jika tidak ada manajemen yang efektif terhadap pengembangan
iteratif dan tidak terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai