Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu bentuk kegiatan
yang mendukung salah satu metode pembelajaran di perguruan tinggi sekaligus
sebagai proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengintegrasikan teori dengan
praktik langsung di lapangan (Rochayati & Maetasari, 2013). KKL di Program
Studi Biologi Universitas PGRI Banyuwangi merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib dengan bobot 2 SKS, yang ditempuh di semester 5. Pelaksanaan KKL
tersebut bertujuan untuk mengembangkan soft skill dan hard skill pada
mahasiswa, dengan proses pengintegrasian berbagai teori yang diperoleh dalam
bangku kuliah untuk dapat dipraktikan langsung di lapangan, sehingga dengan itu
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman yang tidak didapatkan diperkuliahan
(Widarto et al., 2013). Kegiatan KKL yang dilakukan oleh Program Studi Biologi
mengambil tema Eksplorasi Molekuler dan Studi Keanekaragaman Tanaman
Tropis yang dilaksanakan di 2 intstansi yakni Laboratorium Molekuler
Departemen Biologi FMIPA Universitas Brawijaya dan Kebun Raya Purwodadi
Pasuruan Jawa Timur. Kegiatan pertama yang dilakukan pada saat KKL
yakni terkait eksplorasi molekuler dengan melakukan isolasi dan analisis DNA
pada daun tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Hidayat (2011),
menjelaskan bahwa isolasi DNA merupakan prosedur awal yang dilakukan dalam
proses pemeriksaan DNA pada organisme. Isolasi DNA pada prinsipnya terdapat
tiga tahapan yakni penghancuran (lisis), ekstraksi atau pemisahan DNA, serta
pemurnian DNA (Sundari & Priadi, 2019). Menurut Dewanata & Mushlih (2021),
untuk mengetahui kemurnian DNA diantaranya dapat dilakukan dengan uji
kuantitatif dan kualitatif, dimana uji kuantitatif dengan metode UV-Vis
Spektrofotometer, sedangkan untuk uji kualitatif salah satunya dapat
menggunakan metode elektroforesis gel agarose.
Kegiatan kedua yang bertempat di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan, salah
satunya bertujuan untuk mengidentifikasi tanaman tropis. Menurut Shofiyati
(2019) identifikasi tumbuhan merupakan proses menentukan identitas tumbuhan
berdasarkan morfologi yang ditunjukkan tumbuhan tersebut. Proses identifikasi
tumbuhan akan membantu dalam menentukan identitas suatu tumbuhan, seperti
nama tanaman, suku, marga, dan jenisnya. Identifikasi tumbuhan tersebut sangat
penting dalam berbagai upaya pemanfaatan, pengelompokan, dan juga sebagai
upaya konservasi tumbuhan (BRIN, 2021). Menurut Hartono et al. (2020) dalam
mengidentifikasi tumbuhan ada beberapa metode antara lain pengamatan
morfologi, kunci determinasi, analisis anatomi dan uji laboratorium.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas terkait kegiatan KKL yang
dilaksanakan di Laboratorium molekular Universitas Brawijaya terkait isolasi dan
analisis DNA pada daun tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens), serta
kegiatan identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Kebun Raya Purwodadi, maka
kami mengambil judul tentang “Analisis DNA pada Daun Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens) dan Identifikasi Tumbuhan Tropis di Kebun Raya
Purwodadi” .

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah hasil dari uji kuantitatif kemurnian DNA pada daun tanaman
cabai rawit (Capsicum frutescens)?
1.2.2 Bagaimanakah hasil dari uji kualitatif DNA pada daun tanaman cabai rawit
(Capsicum frutescens)?
1.2.3 Apa sajakah jenis tanaman yang teridentifikasi di wilayah Kebun Raya
Purwodadi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui kemurnian DNA pada daun tanaman cabai rawit
(Capsicum frutescens).
1.3.2 Untuk mengetahui hasil dari uji kualitatif DNA pada daun tanaman cabai
rawit (Capsicum frutescens).
1.3.3 Untuk mengetahui jenis tanaman yang teridentifikasi di wilayah Kebun
Raya Purwodadi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional. (2021). Penelitian Identifikasi Tumbuhan.
https://krcibodas.brin.go.id/pelatihan-identifikasi-tumbuhan/
Hartono, A., Adlini, M. N., Ritonga, Y. E., Tambunan, M. I. H., Nasution, M. S.,
& Jumiah, J. (2020). Identifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi (Phanerogamae)
Di Kampus Ii Uinsu. Jurnal Biolokus, 3(2), 305.
https://doi.org/10.30821/biolokus.v3i2.755
Hidayat, P. (2011). TEKNIK ISOLASI DNA DARI DARAH Penyusun. In U. S.
UTARA (Ed.), DEPARTEMEN BIOKIMIA , UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA.
Rochayati, N., & Maetasari, A. (2013). Pengaruh Kuliah Kerja Lapangan ( KKL )
III sebagai salah satu Model Pembelajaran Outdoor Study terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Mahasiswa Semester VI Pada Program Studi
Pendidikan Geografi Di FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram Tahun
2013. Paedogoria, 4(2), 23–28. https://doi.org/DOI:
10.31764/paedagoria.v4i2.40
Sundari, S., & Priadi, B. (2019). Teknik isolasi dan elektroforesis dna ikan tapah.
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur, 17(2), 87–90.
Widarto, Pardjono, & Widodo, N. (2013). PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS UNTUK SISWA
SMK. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 31(3), 409–423.
https://doi.org/10.21831/cp.v0i3.1139

Anda mungkin juga menyukai