Anda di halaman 1dari 87

PENDIDIKAN

BERPIHAK PADA ANAK


Ameliasari –

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


• Kesepakatan Kelas
• Paradigma Pendidikan
• Miskonsepsi Belajar
• Diferensiasi
• Asesmen Pembelajaran
• KOM

2
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Silahkan dalam satu kelompok tentukan :
1. Nama kelompok
2. Ketua kelompok
3. Sekretaris
4. Sie peralatan
5. Lain lain yang dibutuhkan

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Yuk Bikin Kesepakatan Kelas…

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Setiap individu silahkan mengambil 6 sticky note untuk
menuliskan hal apa saja yang diharapkan dan tidak diharapkan
dari :

1. Kelas seperti apa yang diharapkan dan tidak diharapkan?


2. Peserta seperti apa yang diharapkan dan tidak diharapkan?
3. Fasilitator seperti apa yang diharapkan dan tidak diharapkan?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Silahkan diskusikan dalam kelompok, mana saja yang merupakan kepentingan bersama
dan bukan kepentingan bersama?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Silahkan diskusikan dalam kelompok untuk
membuat skala prioritas, dari opsi
kepentingan bersama.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Dari hasil skala prioritas setiap kelompok, mari kita pilih maksimal
7 poin yang bisa sepakati bersama selama kita belajar 2 hari ini.

Silahkan wakil setiap kelompok untuk membuat 7 poin


kesepakatan kelas tersebut, dalam bentuk flyer atau apapun dan
ditempel di ruang pelatihan

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Paradigma Pendidikan

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Paradigma
• Sekolah bukan untuk memperoleh ijazah, tapi untuk mempersiapkan
murid menghadapi kehidupannya (Itje Chotidjah)
• Instructive menjadi fasilitative
• Tujuan belajar adalah murid, murid dan murid
• Merdeka belajar menurut Ki Hadjar Dewantara 1936
Hidup tidak terperintah, murid bisa menentukan arah tujuannya
sendiri/memerintah diri sendiri
Berdiri tegak karena kekuatan sendiri, kemandirian murid dalam
mencapai tujuan dengan usaha sendiri
Cakap mengatur hidupnya dengan tertib, murid dapat mengatur
hidupnya sendiri secara tertib berdasarkan nilai dan norma masyarakat
10
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Belajar sebagai perilaku membaca Murid memiliki kebutuhan dan minat belajar yang sama. Guru
buku pelajaran, mengerjakan soal, menggunakan satu resep untuk kelas manapun dan siapapun
berdiskusi atau belajar sebagai muridnya. Seharusnya murid butuh mengalami diferensiasi
berangkat sekolah. Tidak di sekolah, pengalaman belajar sesuai minat, cara belajar dan ketersediaan
maka anak tidak belajar sumber belajar di sekitarnya

Belajar untuk ujian, bila tidak ujian maka Belajar itu menghafal dan menggunakan rumus,
tidak belajar. Ujian selesai, belajar tidak heran bila murid mempunyai keterampilan yang
selesai, tidak ada yang diingat lagi. khas, yaitu terampil mengerjakan ujian. Padahal
Padahal dalam kehidupan tidak ada Apa itu banyak tantangan kehidupan tidak seragam
jadwal ujian. Ujian kehidupan datang sebagaimana ujian standar. Murid butuh menalar
sewaktu waktu tidak menunggu jadwal
ujian tiba.
belajar? sebelum memahami dan mengatasi tantangan
kehidupan.

Kendali belajar berada pada guru, akibatnya


murid tidak mempunyai rasa memiliki terhadap Penilaian belajar sepenuhnya wewenang guru. Guru yang
proses belajar. Belajar seharusnya milik murid, tahu benar salah. Murid tidak mendapat informasi tentang
sehingga sudah sepatutnya guru melibatkan apa konsep yang perlu diperkuat atau cara belajar yang
murid dalam mengatur proses belajar harus diperbaiki. Padahal murid perlu belajar melakukan
penilaian. Dalam hidup, murid dituntut bisa membedakan
benar salah atau baik dan buruk.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang bermakna
Belajar bukan dikendalikan oleh guru, tapi disepakati antara guru dan murid
Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi belajar
Belajar bukan sekedar menghafal rumus, tapi menalar dan menyelesaikan
persoalan
Belajar bukan untuk dinilai guru, tapi dinilai bersama untuk membangun
kesadaran
Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang bermakna

@kampusgurucikal
@kampuspemimpinmerdeka

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Dilakukan demi
Apakah ANAK yang
anak, tapi apakah
menjadi pertimbangan
anak BAHAGIA
pertama dan utama?
menjalaninya?
● PEMBELAJARAN DI KELAS
● KOKURIKULER (ROHIS dll)
● KEGIATAN MURID (OSIS, Ekskul) Guru menuntun
atau
● KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG memerintah?
DIBUAT OLEH GURU DAN SEKOLAH
Apakah kita mendidik anak
yang berbeda dengan satu Apakah pikiran, perasaan
cara yang sama? dan kemauan anak
dibangkitkan, atau dia
bergerak seperti robot?
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Konten
disederhanakan Struktur mapel
dan dibagi per dibagi dua: Intra
fase dan P5

Menggunakan Penilaian tidak


model KURIKULUM dipisahkan antara
pembelajaran MERDEKA pengetahuan,
sikap dan
berdiferensiasi
keterampilan

Murid bisa memilih


mapel (tertentu)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Monggo Istirahat ☺
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Mengapa Kurikulum
Merdeka?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Kajian yang dilakukan Pritchett dan Beatty (2015) menunjukkan bahwa
beberapa negara berkembang seperti Indonesia, materi pelajaran yang
begitu padat membuat guru terus bergerak cepat menyelesaikan bab demi
bab, konsep demi konsep, tanpa memperhitungkan kemampuan siswa
memahami konsep yang telah dipelajarinya.

Banyak materi, tetapi murid tidak mendapatkan kompetensi yg sesungguhnya, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, aksi dan sikap

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Learning Loss telah terjadi jauh
sebelum pandemic menyerang
• Kemampuan literasi, numerasi menurun 18 tahun terakhir
(PISA)
• Capaian murid Indonesia mengalami penurunan selama
14 tahun terakhir, murid Indonesia tidak mampu
menyamai murid 15 tahun di negara negara maju
(SMERU)
• Anak Indoensia belajar 12,4 tahun tapi jika dilihat
outputnya, hanya setara dengan siswa yang belajar 7,8
tahun. (lulusan SMA di Indonesia kemampuannya setara
dengan anak kelas 7 SMP) ada gap 4,6 tahun terjadi
learning loss (Bank Dunia)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Pandemi memperparah Learning loss
tersebut
• Belajar di rumah membuat murid Indonesia
berpotensi mengalami learning loss setara
0,8 hingga 1,3 tahun pembelajaran (Bank
Dunia)
• Murid Indonesia mengalami learning loss
setara 5-6 bulan pertahun ketika proses
belajar di rumah (Inovasi)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Kurikulum Merdeka konteksnya pemulihan
pembelajaran selama pandemi dan juga dosa
dosa Pendidikan masa lalu

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Kurikulum Merdeka, Kurikulum berorientasi pada Anak
Administrasi/
manajemen

Tujuan Pendidikan Kepala Satuan


Pendidikan

adalah MURID Orang Tua ANAK


MURID MURID Guru

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


3 hal mendasar pendekatan orientasi pada anak

Berbasis kompetensi Orientasi yang Kontekstualisasi &


bukan konten holistik Personalisasi

KOS
CP - TP - ATP P5
FASE
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Berbasis kompetensi bukan konten

Pada poin pertama, yaitu berbasis kompetensi bukan konten,


kurikulum disusun berdasarkan kompetensi yang ingin
ditumbuhkan pada murid. Bukan keluasan materi, bukan
banyaknya materi yang diajarkan oleh guru fokusnya ialah
pemahaman akan materi, kemampuan menerapkan,
mengevaluasi, dan merumuskan pengetahuan itu sendiri,
termasuk bagaimana melakukan aksi (identifikasi masalah dan
menggunakan materi yang dipelajari untuk menyelesaikannya)

Jika melihat ini, maka guru tidak lagi kejar tayang materi
pembelajaran. Guru bisa lebih memilih metode belajar yang sesuai
kebutuhan murid. Fokus materi esensial (capaian pembelajaran
diatur perfase bukan per tahun)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Orientasi yang Holistik

Pada poin kedua yaitu orientasi yang holistik,


bahwa Pendidikan harus
menumbuhkembangkan murid secara utuh,
tidak sekedar pengetahuannya, tetapi juka
kompetensi dan karakternya.

Untuk mencapai poin ini, dalam kurikulum


merdeka memberi porsi khusus pada Proyek
Penguatan profil pelajar Pancasila. Memandu
murid berkolaborasi, membuat karya,
menyelesaikan problem yang relevan pada
kehidupan untuk mencapai profil Pelajar
Pancasila

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Projek Penguatan Profil Pancasila
Dari gambar di samping, untuk mencapai Pelajar
Indonesia yang memiliki profil Pelajar Pancasila
ada beberapa hal yang dilakukan melalui :
1. Kegiatan Intrakurikuler.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler.
3. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Budaya Satuan Pendidikan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah


satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila,
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari
lingkungan sekitarnya.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Kontekstualistik

Pada poin ketiga yaitu dimana ada


penyesuaian kurikulum dengan visi
misi sekolah dan juga kebutuhan
belajar muridnya

Memberikan kesempatan bagi murid


murid untuk mengembangkan
kompetensinya melalui hal hal yang
relevan dengan konteks kehidupan
nyata yang dihadapi murid sehari-hari

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Berbasis kompetensi bukan konten

Pada poin pertama, yaitu berbasis kompetensi bukan konten,


kurikulum disusun berdasarkan kompetensi yang ingin
ditumbuhkan pada murid. Bukan keluasan materi, bukan
banyaknya materi yang diajarkan oleh guru fokusnya ialah
pemahaman akan materi, kemampuan menerapkan,
mengevaluasi, dan merumuskan pengetahuan itu sendiri,
termasuk bagaimana melakukan aksi (identifikasi masalah dan
menggunakan materi yang dipelajari untuk menyelesaikannya)

Jika melihat ini, maka guru tidak lagi kejar tayang materi
pembelajaran. Guru bisa lebih memilih metode belajar yang sesuai
kebutuhan murid. Fokus materi esensial (capaian pembelajaran
diatur perfase bukan per tahun)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Monggo Istirahat ☺
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Diferensiasi

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Aktivitas Pembelajaran

Curah pendapat (brainstorming):


• Silahkan tulis di post it, aktivitas belajar yang pernah
Anda lakukan dan tujuannya, tulis sejelas mungkin.
Dalam satu meja harus menuliskan aktivitas berbeda
• Satu post it, satu aktivitas
• Satu orang menulis minimal 5 aktivitas, sehingga menulis
pada minimal 5 post it
• Simpan post it di meja Anda

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Bagi siswa yang Bagi siswa yang Baik siswa yang
Bagi siswa yang
memerlukan membutuhkan bimbingan memerlukan bimbingan
memerlukan bimbingan
bimbingan dapat pendidik perlu mengajarkan bisa menjawab atau tantangan
mempelajari 3 (tiga) secara langsung, bagi siswa pertanyaan-pertanyaan diberikan konten, proses
hal terpenting terkait yang cukup mahir dapat mengenai konten inti dan produk
diawali dengan Modeling yang Pembelajaran yang
materi, bagi siswa materi, bagi siswa yang
dikombinasi dengan kerja cukup mahir dapat sama
yang cukup mahir
mandiri, praktik, dan membuat presentasi
dapat mempelajari peninjauan ulang (review) yang menjelaskan
keseluruhan materi
penyelesaian masalah

KONTEN PROSES PRODUK BUKAN


DIFERENSIASI

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Apa yang Kupelajari
1 Pilih penjaga waktu. 1 menit

2 Ketua kelompok meminta tiap orang untuk bergantian 10 menit


menyampaikan apa yang dipelajari maksimal dalam 2
kalimat.

3 Ketua kelompok memandu diskusi untuk membuat yel-yel 7 menit


‘Diferensiasi’ berisi apa yang sudah dipelajari. Sekretaris
membantu menuliskannya.

4 Tiap kelompok menampilkan yel-yelnya di depan kelompok 2 menit


lain

33
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Apa kekhawatiran Anda jika
Diferensiasi Pembelajaran
diterapkan di sekolah ini?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


BENAR SALAH ?

Diferensiasi adalah memberikan perlakuan


khusus kepada siswa yang cerdas atau lambat
belajar.

Diferensiasi sebenarnya berkaitan dengan memenuhi kebutuhan belajar


setiap siswa, termasuk kemampuan, minat, gaya belajar, dan tingkat
keterampilan mereka. Diferensiasi juga melibatkan memberikan tantangan
yang tepat bagi siswa yang cenderung lebih mampu dan dukungan tambahan
bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
BENAR SALAH ?

Salah satu manfaat diferensiasi pembelajaran


dapat menghemat waktu.

Diferensiasi pembelajaran sebenarnya dapat menghemat waktu dalam jangka panjang karena:
1. Mengurangi pengulangan pembelajaran karena semua murid terpenuhi kebutuhan
belajarnya.
2. Mengurangi remedial karena menggunakan teknik dan instrumen asesmen yang sesuai
dengan kecenderungan murid.
3. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid
4. Memfasilitasi pembelajaran mandiri

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


BENAR SALAH ?

Guru perlu mengidentifikasi tingkat


kemampuan siswa secara individu sebelum
mendiferensiasi pembelajaran.

Setiap siswa berada pada tingkat kemampuan yang berbeda dalam berbagai subjek
atau keterampilan. Guru perlu mengidentifikasi tingkat kemampuan murid untuk
menyediakan materi dan tantangan yang sesuai dengan tingkat tersebut.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


BENAR SALAH ?

Diferensiasi pembelajaran sama dengan


pembelajaran berbasis projek.

Projek adalah salah satu bentuk diferensiasi yang populer, tetapi bukan satu-
satunya opsi. Guru dapat menggunakan berbagai strategi seperti ragam sumber
belajar, pengelompokan murid, tahapan belajar, modifikasi tugas, modifikasi
produk belajar, pengaturan lingkungan, beragam cara pendampingan, atau
penyajian materi melalui berbagai media.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


BENAR SALAH ?

Jika pembelajaran didiferensiasi, maka guru


perlu menyediakan banyak rubrik penilaian.

Diferensiasi dilakukan agar murid dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sama,
tetapi dengan cara dan tingkat yang berbeda. Karena itu, rubrik yang digunakan
tetap sama

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


BENAR SALAH ?

Diferensiasi dapat menyelesaikan semua


masalah pembelajaran siswa.

Diferensiasi adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu meningkatkan


pembelajaran. Meskipun diferensiasi dapat efektif, tetapi tidak ada satu metode
yang dapat memenuhi semua kebutuhan belajar siswa. Diferensiasi harus
digunakan sebagai bagian dari pendekatan yang komprehensif dan holistik dalam
pembelajaran.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


DIFERENSIASI PEMBELAJARAN

PRODUK
- Tulisan (ilmiah atau kreatif, infografis)
KONTEN - Lisan (podcast, presentasi)
PROSES
- Usia - Penampilan (video, role play)
- Pendampingan
- Kesiapan Belajar - Artistik (gambar, lukisan, musik,
- Jumlah teman fotografi)
belajar - Aksi (projek, community service)
- Minat khusus - Alat Peraga (model, display)
- Tahapan belajar

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Konten
materi pengetahuan, konsep, dan
keterampilan yang perlu Strategi Mendiferensiasi
dipelajari murid berdasarkan
kurikulum KONTEN Pembelajaran

● Membedakan
pengorganisasian Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
● Membedakan format ● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
poster, video, audio, dsb.
penyampaian ● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
kita perlu menyesuaikan cara bagaimana
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
namun bukan mengubah atau menurunkan ● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
standar kurikulum. ● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Strategi Mendiferensiasi PROSES Pembelajaran
Proses
kegiatan yang memungkinkan
Diferensiasi Proses dapat dilakukan dengan:
murid berlatih dan memahami ● Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi
atau memaknai konten. murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan
pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan
contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang
● Membedakan proses yang masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
harus dijalani oleh murid ● Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten
dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami
Diferensiasi proses memungkinkan murid- kesulitan.
murid kita untuk memaknai lewat ● Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin membaca
beragam cara atau moda, dalam berbagai materi secara individu atau secara kelompok.
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat ● memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid
dukungan yang berbeda. diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan
pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
● Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Produk
bukti yang menunjukkan apa
yang murid telah pahami

● Membedakan dan Strategi Mendiferensiasi PRODUK


memodifikasi produk
sebagai hasil belajar murid, Pembelajaran
hasil latihan, penerapan,
dan pengembangan apa Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
yang telah dipelajari ● Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup mahir dapat
Biasanya paling mudah dilakukan, membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah
namun kita harus ingat, saat ingin sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat membuat
melakukan ini, kita harus mengacu sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
pada tujuan pembelajaran yang ● Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman;
diharapkan.
lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


45
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Mengapa Asesmen ?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Refleksi Asesmen

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Aktivitas Pembelajaran

Curah pendapat (brainstorming):


• Silahkan tulis di post it, aktivitas asesmen yang pernah
Anda lakukan dan tujuannya, tulis sejelas mungkin.
• Satu post it, satu asesmen
• Satu orang menulis minimal 3 asesmen, sehingga
menulis pada minimal 3 post it
• Simpan post it di meja Anda

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Embedded

Ini adalah penilaian yang terjadi di kelas yang dapat Proses penilaian bersamaan dengan proses
memberi informasi hasil kegiatan belajar saat itu juga. Kita kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan
mungkin menyebut penilaian semacam ini sebagai bagian guru untuk memperoleh umpan balik mengenai
dari praktik formatif dan responsif kita sebagai guru. kegiatan pembelajaran di lakukan, juga untuk
mengetahui kompetensi siswa terhadap materi
yang dipelajarinya
Low Judgement Highly
Evaluation
Praktik ini dicirikan sebagai bukan bagian yang melekat Ini mewakili cara tradisional sekolah berpikir tentang
pada pengajaran, tetapi termasuk low judgment (penilaian penilaian. Kuadran ini dicirikan sebagai praktik yang
rendah) dan lebih bersifat interpretative, tidak berkaitan sangat evaluatif yang dipisahkan dari praktik mengajar
dengan materi pembelajaran. Contohnya penilaian karya kita. Penilaian dilakukan setelah pengajaran selesai,
siswa. Tujuannya bukan untuk mengevaluasi siswa atau seperti Tes dan penilaian sumatif. Ujian semester,
menilai pekerjaan mereka, tetapi untuk mencari ujian nasional, atau ujian yang diselenggarakan oleh
pembelajaran yang mereka peroleh dari aktivitas tersebut. lembaga luar.

Set Apart

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Asesmen mana saja yang merdeka
belajar, kuadran A B C atau D? mengapa?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Asesmen dalam
Kurikulum Merdeka

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


ASESMEN FORMATIF FORMATIF FORMATIF
SUMATIF
AWAL 1 2 3

Ada di mana Apakah semua anak Bagaimana kondisi Waktu untuk TP ini Pengambilan nilai.
kemampuan sudah memiliki sekarang, apakah saya hampir selesai,
murid saya? kemampuan dasar di sudah bisa menaikkan bagaimana kondisi Atur strategi untuk TP
materi ini? tingkat kesulitan murid saya? selanjutnya.
Kalau begitu, materi?
saya harus Kalau belum, saya harus Apakah ada yang bisa
mengajar apa pakai strategi apa agar Apakah saya perlu diberi pengayaan
semua anak punya mandiri sementara saya
dulu? mendiferensiasi
kemampuan dasar? menemani anak yang
tingkat kesulitan
Apakah perlu kesulitan?
materi?
pendampingan personal,
penambahan waktu,
modifikasi tugas, atau
bantuan orangtua?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


53

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


This is a slide title
● Here you have a list of items
● And some text
● But remember not to overload your
slides with content

Your audience will listen to you or read 54


the content, but won’t do both.

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Kurikulum Operasional
Madrasah

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Konsep Kurikulum Kontekstual Berpusat pada Anak

Kurikulum adalah rute belajar murid, yang terdiri dari 4 lapisan yaitu:

Cita:
Apa kompetensi yang penting dikuasai murid? Bagaimana kompetensi diperagakan murid dalam bentuk aksi yang
berdampak nyata dalam konteks yang relevan dan bermakna? Bagaimana melakukan asesmen penguasaan kompetensi
murid?

Cara:
Apa prinsip cara yang esensial dipraktikkan dalam pembelajaran? Bagaimana memfasilitasi murid mengalami proses belajar
yang optimal sesuai kebutuhan dan kesiapan murid? Bagaimana melakukan asesmen efektivitas proses belajar murid?

Cakupan:
Apa program belajar yang penting diikuti murid? Bagaimana murid memilih dan terlibat dalam sejumlah pilihan program
belajar? Bagaimana melakukan asesmen kesesuaian program belajar dengan kebutuhan dan kesiapan murid

Rasa:
Apa yang dirasakan oleh semua dan setiap murid? Bagaimana murid sadar dan terlibat penuh pada semua pilihan dan
keputusan terkait proses belajar mereka? Bagaimana melakukan asesmen keterlibatan pada keseluruhan proses belajar
dari perencanaan hingga dampaknya?

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Merdeka

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Komponen Kurikulum Merdeka
1. Pengorganisasian Pembelajaran – Cara sekolah mengatur
muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar,
mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian
Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila (missal:
mingguan, blok, reguler, atau lainnya)
• Intrakurikuler, berisi mata pelajaran dan tambahan lainnya

• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila

• Ekstrakurikuler

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Komponen Kurikulum Merdeka
2. Rencana Pembelajaran
• Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan
Pendidikan, terdiri atas silabus atau alur tahapan
pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen
dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler
dan projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta program
prioritas satuan Pendidikan
• Rencana pembelajaran ringkup kelas adalah RPP atau
Modul Ajar

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Komponen Kurikulum Merdeka
3. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan professional
yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran
secara berkelanjutan di satuan Pendidikan, dilakukan oleh para
pemimpin satuan Pendidikan secara internal dan bertahap
sesuai dengan kemampuan satuan Pendidikan

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Desain Kurikulum
Menentukan Profil Murid
01 Profil murid yang diharapkan murid, orang tua dan guru

Menentukan Kompetensi dan Keterampilan


02 Kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dimiliki oleh murid
sehingga sesuai dengan Profil

03 Menentukan Materi yang dapat meningkatkan Kompetensi dan


Keterampilan Murid

Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum


04 1. Melakukan asesmen diagnostik non kognitif dan non kognitif
2. Pengkelasan didasarkan pada gaya belajar dan multiple intelegence
3. Asesmen formatif lebih sering dilakukan, asesmen sumatif merupakan pameran karya murid
4. Berbagi praktik baik antar guru setiap sebulan sekali
5. Melakukan refleksi dan umpan balik disetiap pembelajaran dan program kegiatan
6. Pelibatan seluruh guru dalam mengatur pembagian jam mengajar
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Desain
Kurikulum
Merdeka

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Apa yang dimaksud dengan profil murid?

Profil murid seperti apa yang ibu/bapak


harapkan 10-15 tahun kedepan?

76
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
01

PROFIL
MURID

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


02
Kompetensi dan
Keterampilan

PROFIL
MURID

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


56 DELTAS* (*Distinct Elements of Talent dalam Dondi et al, Juni 2021, p.3)

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
03 Materi untuk mencapai kompetensi dan
keterampilan

Kompetensi dan
Keterampilan

PROFIL
MURID

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Memilih Materi untuk Mencapai
Keterampilan dan Kompetensi Materi kontekstual sesuai dengan
lingkungan Madrasah, Rumah dan budaya
anak

Materi relevan dengan tujuan atau


target mata pelajaran

Materi yang dapat diperdalam dan


diperkaya sesuai dengan tumbuh
kembang anak
Materi yang bermanfaat untuk memiliki
keterampilan dan kompetensi

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Format Pemilihan Materi Esensial

Target
Memilih Memilih
Keterampilan
Materi Kelas Materi Kelas
dan
E F
kompetensi

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Pelaksanaan Pembelajaran
04
Penetapan Tujuan
Penetapan
Asesmen belajar dan
Capaian
diagnostic non asesmen untuk
Pembelajaran dan
kognitif dan kognitif melihat
Alur Belajar
tercapainya tujuan

Refleksi apakah
kegiatan belajar Kegiatan belajar Menetapkan dan
yang dipilih untuk mencapai memilih materi
mencapai tujuan tujuan belajar ajar, perangkat ajar
belajar

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


Refleksi 6 Thinking Hats :

1. Lipat plano menjadi 6 bagian


2. Setiap bagian digunakan untuk menjawab pertanyaan refleksi 6 thinking hats
3. Sekretaris silahkan menulis pertanyaan di setiap bagian lipatan plano sebagai berikut :
a. Bagaimana Ibu/Bapak memaknai pengetahuan yang diperoleh pada Pembelajaran hari ini?
b. Bagaimana perasaan Ibu/Bapak selama mengikuti proses Pembelajaran hari ini? Mengapa?
c. Ceritakan hal hal positif yang terjadi dari Pembelajaran hari ini?
d. Ceritakan hal hal yang menghambat Pembelajaran Ibu/Bapak hari ini?
e. Ceritakan ide-ide yang muncul setelah Ibu/Bapak mengikuti Pembelajaran hari ini?
f. Ceritakan kesimpulan-kesimpulan yang Ibu/Bapak peroleh setelah mengikuti Pembelajaran hari
ini?
4. Masing masing peserta setiap rumpun silahkan menjawab satu pertanyaan di satu post it dan
menempelkan di satu bagian lipatan plano

leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081


leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081

Anda mungkin juga menyukai