MMB Mengapa Kurikulum Merdeka MAS Magelang 04072023
MMB Mengapa Kurikulum Merdeka MAS Magelang 04072023
2
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Silahkan dalam satu kelompok tentukan :
1. Nama kelompok
2. Ketua kelompok
3. Sekretaris
4. Sie peralatan
5. Lain lain yang dibutuhkan
Belajar untuk ujian, bila tidak ujian maka Belajar itu menghafal dan menggunakan rumus,
tidak belajar. Ujian selesai, belajar tidak heran bila murid mempunyai keterampilan yang
selesai, tidak ada yang diingat lagi. khas, yaitu terampil mengerjakan ujian. Padahal
Padahal dalam kehidupan tidak ada Apa itu banyak tantangan kehidupan tidak seragam
jadwal ujian. Ujian kehidupan datang sebagaimana ujian standar. Murid butuh menalar
sewaktu waktu tidak menunggu jadwal
ujian tiba.
belajar? sebelum memahami dan mengatasi tantangan
kehidupan.
@kampusgurucikal
@kampuspemimpinmerdeka
Banyak materi, tetapi murid tidak mendapatkan kompetensi yg sesungguhnya, pengetahuan, pemahaman, keterampilan, aksi dan sikap
KOS
CP - TP - ATP P5
FASE
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Berbasis kompetensi bukan konten
Jika melihat ini, maka guru tidak lagi kejar tayang materi
pembelajaran. Guru bisa lebih memilih metode belajar yang sesuai
kebutuhan murid. Fokus materi esensial (capaian pembelajaran
diatur perfase bukan per tahun)
Jika melihat ini, maka guru tidak lagi kejar tayang materi
pembelajaran. Guru bisa lebih memilih metode belajar yang sesuai
kebutuhan murid. Fokus materi esensial (capaian pembelajaran
diatur perfase bukan per tahun)
33
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
Apa kekhawatiran Anda jika
Diferensiasi Pembelajaran
diterapkan di sekolah ini?
Diferensiasi pembelajaran sebenarnya dapat menghemat waktu dalam jangka panjang karena:
1. Mengurangi pengulangan pembelajaran karena semua murid terpenuhi kebutuhan
belajarnya.
2. Mengurangi remedial karena menggunakan teknik dan instrumen asesmen yang sesuai
dengan kecenderungan murid.
3. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan murid
4. Memfasilitasi pembelajaran mandiri
Setiap siswa berada pada tingkat kemampuan yang berbeda dalam berbagai subjek
atau keterampilan. Guru perlu mengidentifikasi tingkat kemampuan murid untuk
menyediakan materi dan tantangan yang sesuai dengan tingkat tersebut.
Projek adalah salah satu bentuk diferensiasi yang populer, tetapi bukan satu-
satunya opsi. Guru dapat menggunakan berbagai strategi seperti ragam sumber
belajar, pengelompokan murid, tahapan belajar, modifikasi tugas, modifikasi
produk belajar, pengaturan lingkungan, beragam cara pendampingan, atau
penyajian materi melalui berbagai media.
Diferensiasi dilakukan agar murid dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sama,
tetapi dengan cara dan tingkat yang berbeda. Karena itu, rubrik yang digunakan
tetap sama
PRODUK
- Tulisan (ilmiah atau kreatif, infografis)
KONTEN - Lisan (podcast, presentasi)
PROSES
- Usia - Penampilan (video, role play)
- Pendampingan
- Kesiapan Belajar - Artistik (gambar, lukisan, musik,
- Jumlah teman fotografi)
belajar - Aksi (projek, community service)
- Minat khusus - Alat Peraga (model, display)
- Tahapan belajar
● Membedakan
pengorganisasian Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
● Membedakan format ● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
poster, video, audio, dsb.
penyampaian ● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
kita perlu menyesuaikan cara bagaimana
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
namun bukan mengubah atau menurunkan ● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
standar kurikulum. ● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
Ini adalah penilaian yang terjadi di kelas yang dapat Proses penilaian bersamaan dengan proses
memberi informasi hasil kegiatan belajar saat itu juga. Kita kegiatan pembelajaran. Penilaian dilakukan
mungkin menyebut penilaian semacam ini sebagai bagian guru untuk memperoleh umpan balik mengenai
dari praktik formatif dan responsif kita sebagai guru. kegiatan pembelajaran di lakukan, juga untuk
mengetahui kompetensi siswa terhadap materi
yang dipelajarinya
Low Judgement Highly
Evaluation
Praktik ini dicirikan sebagai bukan bagian yang melekat Ini mewakili cara tradisional sekolah berpikir tentang
pada pengajaran, tetapi termasuk low judgment (penilaian penilaian. Kuadran ini dicirikan sebagai praktik yang
rendah) dan lebih bersifat interpretative, tidak berkaitan sangat evaluatif yang dipisahkan dari praktik mengajar
dengan materi pembelajaran. Contohnya penilaian karya kita. Penilaian dilakukan setelah pengajaran selesai,
siswa. Tujuannya bukan untuk mengevaluasi siswa atau seperti Tes dan penilaian sumatif. Ujian semester,
menilai pekerjaan mereka, tetapi untuk mencari ujian nasional, atau ujian yang diselenggarakan oleh
pembelajaran yang mereka peroleh dari aktivitas tersebut. lembaga luar.
Set Apart
Ada di mana Apakah semua anak Bagaimana kondisi Waktu untuk TP ini Pengambilan nilai.
kemampuan sudah memiliki sekarang, apakah saya hampir selesai,
murid saya? kemampuan dasar di sudah bisa menaikkan bagaimana kondisi Atur strategi untuk TP
materi ini? tingkat kesulitan murid saya? selanjutnya.
Kalau begitu, materi?
saya harus Kalau belum, saya harus Apakah ada yang bisa
mengajar apa pakai strategi apa agar Apakah saya perlu diberi pengayaan
semua anak punya mandiri sementara saya
dulu? mendiferensiasi
kemampuan dasar? menemani anak yang
tingkat kesulitan
Apakah perlu kesulitan?
materi?
pendampingan personal,
penambahan waktu,
modifikasi tugas, atau
bantuan orangtua?
Kurikulum adalah rute belajar murid, yang terdiri dari 4 lapisan yaitu:
Cita:
Apa kompetensi yang penting dikuasai murid? Bagaimana kompetensi diperagakan murid dalam bentuk aksi yang
berdampak nyata dalam konteks yang relevan dan bermakna? Bagaimana melakukan asesmen penguasaan kompetensi
murid?
Cara:
Apa prinsip cara yang esensial dipraktikkan dalam pembelajaran? Bagaimana memfasilitasi murid mengalami proses belajar
yang optimal sesuai kebutuhan dan kesiapan murid? Bagaimana melakukan asesmen efektivitas proses belajar murid?
Cakupan:
Apa program belajar yang penting diikuti murid? Bagaimana murid memilih dan terlibat dalam sejumlah pilihan program
belajar? Bagaimana melakukan asesmen kesesuaian program belajar dengan kebutuhan dan kesiapan murid
Rasa:
Apa yang dirasakan oleh semua dan setiap murid? Bagaimana murid sadar dan terlibat penuh pada semua pilihan dan
keputusan terkait proses belajar mereka? Bagaimana melakukan asesmen keterlibatan pada keseluruhan proses belajar
dari perencanaan hingga dampaknya?
• Ekstrakurikuler
76
leakesuma@gmail.com @leakesuma 08157777081
01
PROFIL
MURID
PROFIL
MURID
Kompetensi dan
Keterampilan
PROFIL
MURID
Target
Memilih Memilih
Keterampilan
Materi Kelas Materi Kelas
dan
E F
kompetensi
Refleksi apakah
kegiatan belajar Kegiatan belajar Menetapkan dan
yang dipilih untuk mencapai memilih materi
mencapai tujuan tujuan belajar ajar, perangkat ajar
belajar