Anda di halaman 1dari 11

Masalah-masalah yang

dihadapi dalam proses Anggota kelompok


pembelajaran 1. Ahmad Dedi Setiadi (2110117310021)
2. Ahmad Rizadin Habsa (2110117210018)
3. Anisa (2110117120005)
4. Cindy Apriliani Fadella (2110117220030)
5. Erlina Maulida (2110117120012)
6. Muhammad Ichsan (2110117110006)
7. Rahmini (2110117220012)
8. Yoan Indriaty Kiuk (2110117220013)
9. Yusria Fika Agustina(2110117220039)
Materi yang akan kami bahas :

01 02 03
Faktor-faktor
Masalah-masalah Jenis-jenis masalah
kemunculan
belajar belajar
masalah belajar

04 05 06
Ciri-ciri anak yang Prinsip-prinsip Kesimpulan
bermasalah dalam perbaikan dan
belajar pengayaan
01 Masalah-masalah belajar
Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, ada yang
melihatnya tidak memenuhi kebutuhan seseorang, dan ada pula yang
mengartikannya sebagai sesuatu yang tidak mengenakan. Prayitno (1985)
mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai.
Menyebabkan kesulitan bagi diri sendiri atau orang lain, ingin atau perlu
dihilangkan. Pengertian belajar dapat diartikan “Belajar adalah suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.
Menurut Gagne (1984:77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisasi mengubah perilakunya sebagai hasil dari pengalaman”. Dari Robert Mills Gagné
pengertian masalah dan belajar, maka masalah belajar dapat diartikan atau
didefinisikan sebagai berikut: “Masalah belajar adalah kondisi tertentu yang
dialami siswa dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
02 Jenis-jenis masalah belajar
1. Kesulitan Belajar 2. Kesulitan Membaca
(Disfasia) (Disleksia)
Kesulitan Belajar dalam belajar sering disebut dengan Kesulitan membaca (disleksia) sebenarnya gangguan
istilah “disfasia”. Kata disfasia merupakan kelainan pada ini bukanlah suatu bentuk kecacatan fisik, seperti
fase perkembangan bahasa dan bicara, atau kemampuan karena ada masalah dengan penglihatan, tetapi
produksi bicara seseorang lebih lambat dari kemampuan mengacu pada bagaimana otak memasak dan
pemahamannya (Nini Subini, 2012:64). memproses informasi yang dibaca anak.

3. Kesulitan Menulis 4. Kesulitan Berhitung


(Disgrafia) (Diskalkulia)
Kesulitan berhitung (diskalkulia) adalah gangguan
Kesulitan menulis (disgrafia) pada umumnya terjadi
perkembangan kemampuan aritmatika atau
pada anak usia 2 atau 3 tahun. Meskipun mereka
keterampilan matematika yang jelas membantu
belum belajar menulis, tetapi sudah gemar menulis
pencapaian prestasi akademik atau mempengaruhi
walaupun hanya coretan yang tidak ada artinya.
kehidupan sehari-hari anak.
03 Faktor-faktor kemunculan
masalah belajar
1. Dari Sudut 2. Dari Segi
Pandang Guru Kurikulum 3. Dalam Hal Siswa

1. Guru kesulitan 1. Materi cenderung lebih tinggi


menerapkan metode 1. Minat membaca, motivasi
untuk tingkat kemampuan belajar, dan daya nalar siswa
pembelajaran yang tepat pelajar.
dan bervariasi. relatif rendah.
2. Kurikulum yang sering 2. Kemandirian dan strategi
2. Kepribadian guru secara berubah menyulitkan guru
keseluruhan tidak dapat pembelajaran kurang baik.
menjalankannya di sekolah.
ditiru pelajar.
4. Dari Sudut Pandang Manajerial
5. Dalam Hal Orang Tua

1. Pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas 1. Kuatnya pengaruh televisi di rumah sedangkan
belum optimal. orang tua tidak dapat mencegahnya.
2. Kurangnya penghargaan bagi guru yang 2. Banyaknya orang tua yang tidak mengenali
berprestasi baik, dan sebaliknya. bakat anaknya.

7. Dari Segi Lingkungan atau


6. Dari Sudut Pandang Pemerintah
Masyarakat
1. Lingkungan masyarakat tidak kondusif untuk
1. Kurang optimalnya perhatian pemerintah dalam
mendukung suasana belajar.
pengadaan fasilitas, fasilitas laboratorium, dan
2. Kemajuan teknologi memiliki efek negatif
buku perpustakaan sekolah.
pada konsentrasi belajar siswa.
2. Terlalu banyak campur tangan birokrasi pada
kebijakan pendidikan. Misalnya pengangkatan
kepala sekolah.
04 Ciri-ciri
belajar
anak yang bermasalah dalam

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong pengertian diatas


akan terlihat dari berbagai gejala yang diwujudkan dalam perilakunya, baik
aspek psikomotorik, kognitif, konatif, dan afektif. Beberapa perilaku yang
merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, antara lain:
1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah nilai rata-rata dicapai
oleh kelompok atau di bawah potensi yang dimilikinya.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
Mungkin ada siswa yang sudah berusaha keras belajar, tapi nilai yang
didapatnya selalu rendah.
3. Lambat dalam melaksanakan tugas-tugas kegiatan pembelajaran dan selalu
tertinggal dari rekan-rekannya dari waktu yang disediakan.
05 Prinsip-prinsip perbaikan dan pengayaa
1. Pengertian Perbaikan (Remedial)
Istilah remedial berasal dari bahasa Inggris yaitu Remediation. Kata Remediation
berasal dari kata “to remedy” yang artinya “menyembuhkan”. Pembelajaran remedial
adalah kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam menguasai materi pembelajaran. Pembelajaran remedial adalah layanan
pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk meningkatkan prestasi pembelajaran
sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan.
2. Tujuan Perbaikan
Tujuan guru dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah ditentukan untuk
mencapai hasil belajar lebih baik. Melalui kegiatan remediasi siswa dibantu untuk
mengatasi kesulitan belajar yang mereka hadapi.
3. Fungsi/Manfaat Kegiatan Perbaikan

1. Fungsi penyesuaian: Menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa,


penyesuaian guru dengan karakteristik siswa.
2. Fungsi Akselerasi : Mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
3. Fungsi Pengayaan: Memperkaya pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.

4. Prinsip/Ketentuan Kegiatan Perbaikan


1. Interaktif: Pembelajaran remedial harus memungkinkan siswa untuk secara
langsung interaksi intensif dengan guru dan sumber belajar yang tersedia.
2. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian: Sesuai dengan
sifatnya yang unik dan kesulitan belajar siswa yang berbeda.
3. Memberikan Umpan Balik: Umpan balik berupa informasi yang diberikan
kepada siswa informasi mengenai kemajuan belajar mereka perlu diberikan
sesegera mungkin.
06 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah masalah belajar
merupakan suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan. Selain pendidikan di sekolah, orang tua sangatlah
penting bagi anak. Pendidikan orang tua merupakan jantung dari
pendidikan anak. Pendidikan yang pertama ada pada pendidikan
dari orang tua, jika anak di didik dari kecil dengan baik oleh orang
tuanya, maka saat anak beranjak ke dunia pendidikan
selanjutnya, di sekolah anak akan dengan mudah bersosialisasi
dan menerima pembelajaran dengan mudah.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai