Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PERMASALAHAN

1. Identifikasi Masalah

TARGET PENCAPAIAN
NO INDIKATOR MASALAH
(%) (%)

1 Persentase ibu hamil anemia 39 8,9 -

2 Persentase ibu hamil KEK 13 -

3 Cakupan bumil dapat TTD min. 90 tablet selama kehamilan 82 -

4 Cakupan ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan 80 100 -

5 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 76 100 -

6 Persentase Bayi dengan BBLR (BB <2500 gr) 3,8 5,3 -

7 Cakupan Bayi Baru Lahir IMD 62 76,7 -

8 Cakupan bayi usia < 6 bulan mendapat ASI eksklusif 50 68,3 -

9 Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat ASI eksklusif 45 67,2 -

10 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 88 99 -

11 Cakupan balita gizi kurang mendapat makanan tambahan 85 100 -

12 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 86 100 -

13 Cakupan balita ditimbang (D/S) 75 65,9 -


14 Cakupan balita memiliki buku KIA KMS 75 100 -

15 Cakupan balita naik BB nya (N/D) 84 77,2 -

16 Prevalensi underweight pada balita 14 4,9 -

17 Prevalensi Stunting pada balita 18,4 5,8 -

18 Prevalensi Wasting pada balita 7,5 1,9 -

19 Cakupan Rematri mendapat TTD 54 --

20 Cakupan RT mengonsumsi garam beryodium 86 90 --

Menetapkan Urutan Prioritas Masalah Program

Kriteria
Masalah Urgensi (U) Keseriusan (S) Perkembangan (G) Total Skor Urutan Prioritas masalah

Bayi usia 0-6 bln dapat ASI eksklusif 5 5 4 100 II

Ibu hamil yang mendapat Fe 4 4 4 64 III

Balita yang ditimbang BB (D/S) 5 5 5 125 I


2. Pohon Masalah

Dana Manusia Lingkungan

Medan yang agak jauh dari posyandu


Tidak ada insentif kader Peran lintas sektor yang kurang

Posyandu tidak berada di tengah


pemukiman penduduk
Kurang aktifnya kader Kurang kesadaran masy. tentang
pentingnya tumbuh kembang anak
Tingkat ekonomi rendah

Cakupan balita
ditimbang 73%
dari target 85%

Kurangnya sarana Sarana dan prasarana


Penyuluhan yang menarik Tidak memadai posyandu

Posyandu kurang menarik


Posyandu hanya dianggap
urusan kesehatan

Metode Sarana
3. Pohon Masalah
Kurangnya cakupan balita yang ditimbang BB (D/S) tahun 2015

METODE MANUSIA SARANA DANA LINGKUNGAN

- Kurangnya sarana Kurangnya kesadaran - Peran lintas Sarana dan Posyandu Tidak ada Tingkat Medan Posyandu tidak
penyuluhan yang masyarakat tdentang sektor kurang prasarana kurang insentif ekonomi yang agak berada di
menarik pentingnya tumbuh - Kurang aktifnya posyandu tidak menarik kader rendah jauh dari tengah
- Posyandu dianggap kembang anak kader memadai posyandu pemukiman
hanya urusan penduduk
kesehatan
4. Cara pemecahan masalah

No Prioritas masalah Penyebab masalah Alternatif pemecahan masalah Pemecahan masalah terpilih Ket

Kurangnya kesadaran - Pendidikan yang rendah


- Pemberian penyuluhan tentang tumbuh kembang Pemberian penyuluhan tentang tumbuh
1 masyarakat tentang pentingnya - Kesibukan ortu
anak kembang anak
tumbuh kembang anak - Pengetahuan yang rendah

- Pemberian insentif bagi kader


- Kurangnya insentif kader
Keaktifan posyandu sebagai - Mengadakan kegiatan menarik di posyandu agar ibu Pemberian insentif bagi kader
2 - Daya tarik posyandu yang kurang
pemantau pertumbuhan kurang rajin memantau tumbuh kembang anaknya di
posyandu

- Anggapan bahwa masalah gizi - Rutin melakukan pertemuan dengan TOMA,


Rutin melakukan pertemuan dengan
3 Peran lintas sektor kurang hanya masalah kesehatan saja pemerintah setempat dan TOGA
TOMA, pemerintah setempat dan TOGA
- Lokmin bersama dengan lintas sektor

Anda mungkin juga menyukai