Anda di halaman 1dari 14

Kerangka karangan merupakan rencana

penulisan yang mengandung ketentuan


bagaimana kita menyusun karangan itu.

Kerangka karangan juga akan menjamin bahwa


penulisan akan bersifat konseptual, menyeluruh,
terarah, dan bersasaran bagi target pembacanya.

Jadi, di dalam kerangka karangan terdapat strategi


penempatan ide dan gagasan.
FUNGSI KERANGKA KARANGAN
1. Memudahkan pengendalian variabel
2. Memperlihatkan pokok bahasan
3. Mencegah pembahasan keluar dari
sasaran yang sudah ditentukan
4. Memudahkan penulis menyusun karangan
secara menyeluruh
5. Mencegah ketidaklengkapan bahasan
6. Mencegah pengulangan pembahasan ide
7. Memperlihatkan kekurangan atau
kelebihan materi pembahasan
BENTUK KERANGKA KARANGAN
KERANGKA KERANGKA
KALIMAT TOPIK
Contoh:

I. PENDAHULUAN
menggunakan kalimat
1. Latar Belakang membahas kesenjangan deklaratif (berita) yan
konsep ideal dan fakta, kajian pustaka, dan lengkap untuk
penalaran yang menimbulkan masalah. merumuskan setiap
2. Masalah merumuskan pertanyaan yang topik, subtopik
hendak dibahas. maupun sub-sub topik
3. Tujuan berisi upaya yang hendak dicapai. Tanda titik harus
4. Pembatasan masalah merinci ruang dipakai pada akhir
lingkup pembahasan konsep, tempat setiap kalimat yang
penelitian, dan waktu penelitian. dipakai untuk
5. Metode pembahasan menguraikan cara menuliskan sub bab
menganalisa.
II. SEBAB-SEBAB KERESAHAN BURUH
A.Finansial
Contoh: A.1 Gaji Pokok
.A.1.1 Buruh Terampil
B.1.2 Buruh Kasar
A.2 Perumahan
A.2.1. Buruh yang sudah berkeluarga berisi topik dan sub
A.2.2. Buruh yang belum berkeluarga subtopik yang
A.3 Pemeliharaan Kesehatan berupa frasa, bukan
A.3.1. Buruh Lelaki kalimat lengkap.
A.3.2.. Buruh Perempuan Tanda baca titik tida
B. Politik diperlukan karena
B.1 Pengaruh Serikat Buruh Perusahaan tidak dipakainya
B.1.1 Pengaruh pada buruh terampil
kalimat lengkap.
B.1.2. Pengaruh pada buruh kasar
B.2 Pengaruh dari Luar Perusahaan
B.2.1. Organisasi Politik
B.2.2. Partai Politik
(1) Kerangka sistem lekuk, dengan
angka romawi dan huruf kapital.

Upaya meningkatkan kreativitas baru


mahasiswa dalam kewirausahaan
I. Pendahuluan
II. Potensi akademik mahasiswa
II.A Potensi kecerdasan
II.B Keahlian bidang studi
II.C Tenaga kerja intelektual
(2) Kerangka sistem lekuk dengan
angka

Upaya meningkatkan kreativitas baru


mahasiswa dalam kewirausahaan
1. Pendahuluan
2. Potensi Akademik Mahasiswa
2.1 Potensi Kecerdasan
2.2 Keahlian Bidang Studi
2.3 Tenaga Kerja Intelektual
3. Paradigma Kewirausahaan
3.1 Potensi Kewirausahaan
3.2 Sumber Kreativitas Baru
3.3 Budaya Kewirausahaan
(3) Kerangka sistem lurus dengan
angka romawi dan angka

Upaya meningkatkan kreativitas baru


mahasiswa dalam kewirausahaan
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Batasan Masalah
I.4 Tujuan Masalah
I.5 Manfaat Penelitian
BAB II TELAAH PUSTAKA
II.1 Deskripsi Teori
II1.1 Deskripsi teoritik variabel pertama
II.1.2 Deskripsi teoritik variable kedua
POLA PENYUSUNAN KERANGKA
KARANGAN
POLA
POLA LOGIS
ALAMIAH
Pola Alamiah dapat dibagi 2:
a. Urutan Ruang: pola penguraian yang
menggambarkan keadaan suatu ruang,
biasanya untuk mendeskripsikan kantor,
gedung, lokasi/wilayah tertentu. Pola ini memakai
Contoh: Laporan lokasi banjir di pendekatan
Indonesia berdasarkan
a. Urutan Waktu: penguraian berdasarkan faktor alamiah
urutan kejadian suatu peristiwa atau yang penting
rangkaian peristiwa secara kronologis. yaitu ruang dan
Kerangka karangan tentang sejarah waktu.
pastilah memakai urutan waktu.
Contoh: Riwayat Hidup Soekarno
Pola Logis terdiri dari:

a. Urutan Klimaks- Antiklimaks


Topik: Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN Merajalela
Pola ini memakai
II. Keresahan di tengah masyarakat
III. Kejatuhan yang tragis pendekatan
berdasarkan
b. Urutan Sebab-Akibat jalan pikiran dan
Topik: Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar cara berpikir
1. Kebakaran di Tanah Tingggi manusia yang
2. Penyebab Kebakaran selalu mengamati
3. Kerugian yang diderita Masyarakat dan
Pemerintah sesuatu
berdasarkan
logika.
c. Urutan Pemecahan Masalah
Topik: Bahaya Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ecstasy
3. Upaya mengatasi Bahaya Ecstasy
4. Simpulan dan Saran

d. Urutan Umum-Khusus Pola ini memakai


Topik: Komunikasi Lisan. pendekatan
I. Komunikasi dan Bahasa berdasarkan jalan
I.1. Bahasa Lisan
pikiran dan cara
I.2 Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
berpikir manusia
II.1. Kemampuan Kebahasaan
yang selalu
II.1.1 Olah Vokal mengamati
II.2. Kemampuan Akting sesuatu
II.2.1. Mimik Muka berdasarkan
III. Praktik Komunikasi Lisan dst.
logika.
a. Merumuskan tema yang jelas berdasarkan topik
dan tujuan yang akan dicapai
b. Mengumpulkan topik-topik bawahan yang
dianggap merupakan rincian atau pengungkapan
maksud tadi. Disini, penulis boleh menuliskan
sebanyak-banyaknya topik yang terlintas dalam
pikirannya
c. Mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang
telah tercatat pada langkah kedua diatas
d. Untuk mendapatkan kerangka karangan yang
sangat rinci maka langkah kedua dan ketiga
dikerjakan secara berulang-ulang untuk menyusun
topik yang lebih rendah tingkatannya
e. Menentukan sebuah pola susunan yang paling
sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis
atau pengungkapan maksud sebagai yang telah
diperoleh dalam mempergunakan semua langkah
diatas. Dengan pola susunan tersebut semua
rincian akan disusun kembali sehingga akan
diperoleh sebuah kerangka karangan yang baik

Anda mungkin juga menyukai