Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ilham Syahrial

NPM:222121093
Kelompok: 9 Dongeng

ESSAY FILM MARS

Oleh:Ilham syahrial

Film ini berkisah tentang perjuangan seorang ibu yang rela banting tulang demi
menyekolahkan anaknya. Dari film ini kita bisa melihat bahwa kemiskinan dan
kebodohan bukanlah halangan untuk memperjuangkan pendidikan, tetapi biasanya
justru orang-orang gigih dari masyarakat miskin yang penuh keterbatasan ini yang
melahirkan sosok orang yang luar biasa, Karena terdapat semangat dan juang di
dalamnya.

Kisah ini berawal dari pasangan suami istri yaitu surip dan Tupon, surip
merupakan seorang suami yang baik terhadap istri dan anaknya, ia juga rela
bekerja menjadi apapun demi membahagiakan keluargnya. Dan tupon merupakan
seorang perempuan lugu dan buta huruf tapi memiliki semangat serta keinginan
besar untuk menyekolahkan anaknya setinggi mungkin agar jadi orang yang pintar
dan tidak seperti orang tuanya. Tetapi banyak sekali hambatan yang di alami oleh
tupon. Ketika sekar masih kecil dia suka bolos dan malas untuk pergi ke sekolah,
karena sering diejek oleh teman sekolahnya, hingga akhirnya Sekar dikeluarkan
dari sekolahnya.

Namun suatu musibah menimpa pada keluarga sekar, bapaknya meninggal dunia
karena kecelakaan kerja yang dialaminya ketika kerja di pertambangan batu. Sejak
kejadian itu Sekar berjanji pada simbok (Tupon) akan sekolah lebih rajin dan
bersungguh-sungguh. Sebelum meninggal surip juga berpesan kepada Sekar agar
bisa menjadi kebanggaan bapak dan simboknya.

Pada adegan ini cukup membuat hati saya tersentuh, ketika melihat perjuangan
seorang ibu walaupun sudah tidak punya suami, karena adegan ini juga membuat
saya teringat pada ibu saya yang sama-sama berjuang menyekolahkan saya. Paska
kehilangan suaminya, Tupon berjuang sendiri banting tulang dengan menjadi
penjual tempe keliling menggunakan sepeda tua nya demi membesarkan dan
membiayai pendidikan anaknya, Sekar. Tupon tetap berusaha keras dan tidak
menyerah agar anaknya tetap sekolah. adegan yang membuat saya meneteskan air
mata ketika tupon mencari pensil untuk sekar, walaupun dalam kondisi hujan hal
itu tidak menjadi halangan bagi tupon, hingga akhirnya dia berhasil mendapatkan
pensil itu.

Konflik pada film ini terjadi ketika kepala dusun yang menawarkan seorang duda
beranak satu yang ingin menikahi Sekar, namun sekar tetap teguh dengan
pendirinya yaitu ingin bersekolah setinggi- tingginya seperti yang di harapkan
oleh simboknya. ejekan dan cibiran pun di lontarkan pada simbok ketika
menyampaikan penolakan Sekar akan pinangan tersebut dengan alasan ingin
melanjutkan kuliah. 
Kemudian sekar dan simboknya pergi ke Malioboro mereka ingin menemui
paklenya, karena tidak kunjung bertemu dengan paklenya, mereka beristirahat di
sebuah masjid. Kemudian tanpa disengaja mereka menemukan dompet, dan
dompet itu adalah milik istri ustadz Ngali, yaitu ustadz yang dulu pernah
mengabdi di daerah tempat tinggal sekar. Kemudia sekar di tawari untuk tinggal
Bersama ustadz ngawi di yogya, dari sinilah awal cikal bakal kemudahan Sekar
melanjutkan kuliah. Sekar memperoleh beasiswa dari sebuah universitas di
Yogya.

Kemudia Sekar bertemu dengan seorang ahli astronomi terkenal yang mengatakan
bahwa fakta mayoritas dan bahkan hampir semua pelaku bunuh diri di Gunung
Kidul adalah karena faktor kemiskinan dan tidak adanya pekerjaan yang layak di
kota tersebut, banyak warga yang hidup dibawah garis kemiskinan karena
daerahnya yang tandus dan kekeringan yang panjang, sehingga perlu perhatian
pemerintah. Kemudian sekar di suruh sang ahli astronomi tersebut untuk
menggantikan dia menjadi narasumber pada acara seminar.

Ketika Sekar berhasil menjadi sarjana terbaik di Oxford London, dia teringat akan
ibunya di kampung, kemudian sekar memutuskan untuk pulang. Ketika sampai di
rumah dia memanggil-manggil ibunya, sekar merasa heran kenapa simbok tidak
ada di rumah. Dan di rumah hanya ada sepeda tua yang sering di pake tupon untuk
bekerja. Lalu sekar bertanya kepada salah satu kerabatnya, sekar terkejut ketika
mendapatkan berita yang sangat memukul jiwanya dan membuatnya syok, semua
kebanggaan yang ia bawa untuk ia tunjukkan kepada simboknya tidak bisa ia
wujudkan, karena ternyata simboknya telah meninggalkannya untuk selama-
lamanya.

Secara keseluruhan film ini bagus memotivasi kita untuk terus bersekolah dan
belajar, walapun latar belakang kita dari orang yang tidak mampu, tapi ketika kita
ada kemauan dan kita ber sungguh-sungguh menggapainya pasti tuhan akan
memberi jalan terbaik bagi kita.

Namun ada sedikit kejanggalan pada film ini yaitu Pada film ini tokoh si ibu
sangat memaksa,dimana terdapat kejanggalan. Contoh nya pada usia,seharusnya
umur si ibu dengan guru ngaji atau pak ustad itu tidak beda jauh,tetapi pada
penokohannya si ibu terlihat jauh lebih tua dari pak ustad tersebut.

Maka sayangi orang tua selagi kita masih melihat dan memeluknya.

Semua boleh sakit


Asal jangan ibu
Nanti dunia berhenti.

Anda mungkin juga menyukai