Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN IUD PUSKESMAS S.

PARMAN

No. Dokumen

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman

KOTA
BANJARMASIN dr. Santi Indri Yani Achmadiyah
NIP. 19821117 201101 2 005

Memasang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang berupa alat


1. Pengertian
terbuat dari plastik lentur atau jenis AKDR yang mengandung
hormon protesteron dan bias diambil kembali apabila masa
berlakunya habis
2. Tujuan Menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :

4.1 Prawiroharjo, Sarwono Buku Praktis panduan


4. Referensi
Kontrasepsi YBPSP
4.2 Panduan Buku Klinis Orogram Pelayanan Keluarga
Berencan a : DEPKES RI DIRJEN Pembinaan kesehatan
masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga

5.1 Persiapan pasien dan lingkungan


5. Prosedur
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan
dilakukan
2. Siapkan lingkungan yang mendukung pelaksanaan
tindakan, atur penerangan yang cukup, jaga privasi
klien

5.2 Persiapan alat


1. Speculum (kecil, sedang, atau besar)
2. Bengkok
3. IUD steril
4. Forsep / korentang
5. Mangkok untuk larutan antiseptik
6. Kain kasa atau kapas
7. Bak instrumen
8. Larutan klorin 0,5%

5.3 Persiapan klien


1. Konseling awal (sapa klien dengan ramah, k/p
perkenalkan diri bidan, beri informasi umum KB
dan jenis alkon yang tersedia dan resiko serta
keuntungan dari masing-masing kontrasepsi,
jelaskan apa yang dapat diperoleh dari
kunjungannya
2. Konseling metode khusus
a. Berikan jaminan akan kerahasiaan klien
b. Kumpulkan data pribadi klien
c. Tanyakan agama yang mungkin menentang
penggunaan kontrasepsi
d. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan
kekhawatiran klien dengan sikap simpatik
e. Bantu klien untuk memilih metode yang tepat
f. Jelaskan kemungkinan efek samping AKDR
sampai benar-benar dimengerti oleh klien
Lanjutan persiapan klien
3. Seleksi riwayat kesehatan reproduksi klien
a. HPHT, lama haid, pola perdarahan
b. Paritas dan riwayat kelahiran yang terakhir
c. Riwayat kehamilan ektopik
d. Nyeri hebat setiap haid
e. Anemia berat
f. Riwayat infeksi system genital / ISG dan PMS
g. Berganti-ganti pasangan
h. Kanker serviks
4. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik
dan panggul sebelum pemasangan AKDR
a. Persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
b. Membuat surat persetujuan
c. Klien diminta ke kamar mandi untuk kencing
dan
a. membersihkan alat kelamin
d. Bantu klien naik ke meja pemeriksaan dan atur
posisi litotomi
e. Kenakan kain penutup pada klien untuk
pemeriksaan
f. Bidan cuci tangan dengan air dan sabun dan
dikeringkan dengan kain bersih
g. Palpasi daerah perut dan periksa adakah nyeri,
benjolan atau kelainan lainnya di daerah supra
pubik
h. Lakukan inspeksi genitalia eksterna
i. Palpasi kelenjar skene dan bartolini, amati
adanya nyeri vagina

5. Tindakan pemasangan AKDR


a. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa
yang akan klien rasakan pada proses
pemasangan, persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
b. Masukkan lengan AKDR cut 380 A tetap dalam
kemasan
a. Pakai sarung tangan Steril
b. Masukkan speculum vagina untuk ginekologik
Lakukan pemeriksaan inspekulo : adanya lesi,
keputihan pada vagina dan inspeksi serviks
c. Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptic 2 – 3 kali
d. Jepit serviks dengan tenakulum
e. Masukkan sonde uterus dengan NO TOUCH
TECHNIQUE
f. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri
dan keluarkan sonde uterus
g. Ukur kedalaman kavum pada tabung inserter
yang masih dalam kemasan
h. Angkat tabung AKDR dari kemasan
i. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dengan
posisi horizontal, lakukan tarikan hati-hati pada
tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam
uterus sampai leher leher biru menyentuh
serviks
j. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong
dengan satu tangan
k. Lepaskan lengann AKDR dengan menggunakan
tehnik WITH DRAWAL
l. Keluarkan pendorong, tabung inserter di dorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuk
serviks
m. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan
gunting benaang AKDR ±3-4 cm
n. Keluarkan seluruh tabung inserter buang ke
tempat sampah terkontaminasi
o. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati dan
rendam dalam larutan klorin 0,5%
p. Priksa serviks dan bila ada perdarahan dari
tempat bekas jepitan tenakulum tekan dengan
kasa selama 30 – 60 detik
q. Keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam
dalam larutan klorin 0,5%
6. Tindakan paska pemasangan
a. Rendam seluruh alat dalam klorin 0,5% selama
10 menit untuk dekontaminasi
b. Buang bahan yang tidak dipakai ke tempat yang
sudah disediakan
c. Celupkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
d. Cuci tangan dengan air sabun
e. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan
amati selama 15 menit sebelum klien pulang
7. Konseling paska pemasangan
a. Ucapkan selamat dan jabat tangan klilen
berutahu bahwa AKDR telah berhasil terpasang
b. Ajarkan klien memeriksa sendiri benang AKDR
dan kapan harus dilakukan
c. Jelaskan klien apa yang harus dilakukan bila
mengalam efek samping
d. Beritahu kapan klien harus kembali ke klinik
untuk control
e. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR cut
390A
f. Yakinkan pada klien ia dapat datang ke klinik
setiap saat bila memerlukan konsultasi
g. Mintalah klien mengulang kembali penjelasan
yang telah diberikan oleh petugas
h. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk
klien
i. Pemberian kartu akseptor
j. Merapikan alat
6. Diagram Air Pasien Pasien dilayani
melakukan sesuai dengan
pendaftaran di nomor urut
loket

Petugas melakukan
senyum, sapa,
salam

Petugas melakukan
anamnesis

Petugas Melakukan
pemeriksaan

Menjelaskan hasil
pemeriksaan
kepada pasien

Melakukan tindakan
pemasangan

Mencatat hasil
pemeriksaan

Mengembalikan
status ke Loket

7. Unit terkait
7.1 Unit Pendaftaran

Isi Tgl. Mulai


8. Rekaman No Yang dirubah
Perubahan diberlakukan
historis
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai