Oleh:
YUDIANSYAH 2010312310024
BANJARMASIN
2023
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Aspek Pasar
1. Analisis Pasar
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik persentase penggunaan sabun pada rumah
tangga di provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2020 sebesar 86,7 persen. Di tahun
2021 jumlahnya meningkat sebesar 87,16 persen. Jika dikalkulasikan maka kenaikan
persentase pemakai sabun di rumah tangga yang ada di provinsi Kalimantan Selatan
dari tahun 2020 ke 2021 sebesar 0,46 persen (Statistik, 2016).
Usaha Sahaban Moringa Oleifera memiliki prospek bisnis yang potensial mengingat
banyaknya persentase jumlah pengguna sabun di Kalimantan Selatan dari tahun ke
tahun. Selain data dari Badan Pusat Statistik kami telah melakukan riset melalui
marketplace Shoppe, sebanyak kurang lebih 1.000 akun penjual di shoppe yang
menjual produk sabun berbahan dasar daun moringa. Maka dari itu selain konsumsi
dari masyarakat yang tinggi juga dibarengi dengan persaingan antar usaha sejenis yang
tinggi pula.
2. Analisis Bentuk Pasar
Produk Sahaban (Sabun Harum Banjar) Moringa Oleifera termasuk kedalam kategori
pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana pembeli
dan penjualnya berjumlah banyak. Meskipun terdapat banyak penjual dan pembeli, naik
turunnya harga tidak dapat dipengaruhi karena harga dipengaruhi oleh keseluruhan
permintaan dan penawaran yang ada di pasar (Kompas.com, 2022). Oleh karena itu,
mengingat bahwa produk sabun merupakan produk dengan penjual dan pembelinya
yang cukup banyak maka Sahaban juga merupakan produk di pasar persaingan
sempurna.
3. Analisis Persaingan
A. Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strength)
Produk Sahaban (Sabun Harum Banjar) Moringa Oleifera memiliki kualitas yang
unggul karena menggunakan bahan organik dan tidak mencemari lingkungan serta
merusak ekosistem air. Produk ini memiliki aroma yang khas karena menggunakan sari
batang kasturi khas dari Kalimantan. Harga produk sabun Sahaban juga sangat
bersahabat dengan kantong dan murah, namun diimbangi dengan kualitas yang tidak
murahan.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dari sabun Sahaban Moringa Oleifera yaitu memakan waktu yang lama
pada proses produksinya. Ditambah lagi dengan beragam uji laboratorium untuk
melihat keamanan produk, tentunya agar produk tidak membuat iritasi kulit dan melihat
kandungan alkali bebas yang dihasilkan agar tidak keluar dari ambang batas, sehingga
dari lamanya proses produksi akan menghambat pemesanan oleh konsumen.
3. Peluang (Opportuntity)
Produk ini memiliki ciri khas yaitu aroma kasturi dan menggunakan bahan baku
organik yaitu daun moringa oleifera yang kaya akan manfaat, kaya akan antioksidan
yang bisa melawan radikal bebas dalam tubuh, mengurangi peradangan, dan menjaga
kelembapan kulit. Sehingga produk sabun Sahaban memiliki peluang untuk bersaing
dengan produk sejenis lainnya.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman dari usaha ini yaitu lamanya proses produksi dan bahan baku produksi yang
sulit untuk dicari khususnya sari batang kasturi, mengingat bahwa kasturi merupakan
tanaman yang sudah mulai langka. Selain itu juga berkurangnya minat beli konsumen
karena sudah banyak produk sabun yang dijual oleh pesaing.
B. Aspek Pemasaran
1. Analisis Strategi Pemasaran
a. Geografis
Sahaban (Sabun Harum Banjar) Moringa Oleifera memiliki 2 saluran penjulan yaitu
lokasi pertama di lingkungan kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lambung Mangkurat, dan lokasi kedua melalui marketplace online. Bisnis ini
rencananya hanya akan melakukan penjualan hanya di daerah Kalimantan saja,
mengingat terbatasnya proses produksi dan sulitnya mendapatkan bahan baku produksi.
Produk Sahaban mampu bertahan selama kurang lebih 1 tahun dengan memperhatikan
cara penyimpanannya yaitu di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari
secara langsung.
b. Demografi
Produk Sahaban dapat dibeli oleh semua kalangan atau unisex, baik laki-laki ataupun
perempuan, mulai usia 12 tahun hingga orang tua. Adanya pembatasan usia untuk
meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan karena kulit anak-anak rentan terhadap
alergi dan lebih sensitif dari kulit orang remaja dan dewasa.
c. Psikografis
Konsumen potensial yang menjadi sasaran dari pemasaran produk adalah orang-orang
yang cinta terhadap lingkungan seperti komunitas pecinta lingkungan, dan orang yang
menyukai produk berbahan organik.
d. Distribusi (Place)
Penentuan lokasi usaha yaitu menyewa bangunan di sekitar daerah Banjarmasin Utara
dan di dekat Universitas Lambung Mangkurat, lokasi usaha juga selain tempat produksi
juga termasuk outlet penjualan.
4 . Contoh Pola Bertahap Mengetahui Permintaan Produk Sahaban (Sabun
Harum Banjar) Moringa Oleifera
- Asumsi persentase yang tertarik untuk membeli produk sabun Sahaban misalnya
seperempat dari total populasi, yaitu sebesar 31.732 orang
- Asumsi persentase yang membeli produk sabun Sahaban (Sabun Harum Banjar)
Moringa Oleifera dimisalkan 3% dari 31.732 = 952 orang (sampel).
- Karena produk yang dihasilkan merupakan produk yang dibeli untuk jangka waktu
pemakaian lama maka dapat diasumsikan kembali
- Satu orang akan membeli 1 produk dengan harga Rp. 25.000 dan dalam sehari dapat
diasumsikan yang akan membeli produk dalam waktu sebulan yaitu 2% dari total
sampel maka dapat dihitung : Rp. 25.000 x 25 hari x 19 orang = Rp. 11.875.000
(belum termasuk produk sabun Sahaban Moringa Oleifera cair)
- Asumsi produk varian ke 2 atau sabun cair ,dapat dihitung: Rp. 30.000 x 25 hari x
19 orang = Rp. 14.250.000
- Maka pendapatan per bulan pada kisaran Rp. 11.875.000 - Rp. 14.250.000
- Asumsi pendapatan per tahun = Rp. 11.875.000 x 12 = Rp. 142.500.000 hingga Rp.
171.000.000 / tahun.