Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR PAR

Minggu, 05 Juni 2022

Pembacaan Alkitab : KISAH PARA RASUL 16:16-34

Tema : “TERUSLAH BERDOA DAN MEMUJI TUHAN”

Tujuan : Anak-anak belajar untuk terus berdoa dan memuji Tuhan saat
dalam kesulitan

Ayat Hafalan : (Kisah Para Rasul 16:25)


“Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Saulus berdoa dan
menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman
lain mendengarkan mereka”

URAIAN PELAJARAN
1. Pada ayat sebelumnya setelah Pualus dan Silas pulang dari rumah Lidia Paulus dan Silas
melanjutkan perjalanan mereka. diceritakan, ketika berada di tempat sembahyang Yahudi
yang ada di Filipi, Paulus dan Silas bertemu dengan seorang hamba perempuan yang
memiliki roh tenung. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini, roh tenung
merupakan roh jahat yang meramalkan kejadian-kejadian di masa datang. Dengan
tenungan-tenungannya atau dengan ramalan-ramalannya, wanita tersebut memberikan
keuntungan yang sangat besar kepada tuan-tuannya (Kis. 16:16-17).
2. Setelah mengusir roh jahat yang ada dalam tubuh perempuan tukang tenung itu, tuan-
tuannya marah karena sumber penghasil uang mereka telah hilang. Oleh karena itu mereka
ditangkap dan diserahkan kepada pejabat pemerintah Roma untuk diadili dengan tuduhan
telah membuat keonaran. Orang banyak pun mulai terhasut, mereka melakukan kekerasan
pada Paulus dan Silas dengan mencambuki tubuh mereka dan memasukkannya ke dalam
penjara di Filipi (Kis. 16:19-24).
3. Meskipun berada dalam penjara dengan kondisi tubuh yang penuh luka, tidak menghalangi
Paulus dan Silas untuk terus berdoa dan memuji Tuhan. Mereka percaya, dengan terus
berdoa dan memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan akan hadir untuk menopang dan
memberi kekuatan kepada mereka (Kis. 16:25).
4. Saat Paulus dan Silas memuji nama Tuhan dan berdoa, terjadilah gempa bumi yang hebat,
yang menyebabkan pintu penjara terbuka dan semua rantai yang membelenggu para
tahanan terlepas (Kis. 16:26).
5. Peristiwa ini membuat kepala penjara takut. Dia menyangka semua tahanan telah melarikan
diri. Sempat terlintas dalam pikiran sang Kepala penjara untuk mengakhiri hidupnya dengan
menghunus pedang. Namun hal itu dicegah Paulus. Sang kepala penjarapun selamat.
Hingga pada akhirnya, kepala penjara itu bertanya bagaimana supaya dia dapat selamat?
Paulus pun menyampaikan kabar baik kepada kepala penjara, hingga kepala penjara itu
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus. Sebagai tanda pertobatannya, sang kepala
penjara dan seisi rumahnya, memberi diri untuk dibaptis. (Kis. 16:27-34).
6. Dari kisah ini GSM bisa mengajak ASM untuk senantiasa bertekun dalam doa dan memuji
nama Tuhan. Apapun keadaan kita dan seberat apapun tantangan kita, jangan pernah
membuat kita berhenti untuk berdoa dan memuji nama Tuhan. Sebab, jika kita tekun berdoa
dan memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan berkenan hadir untuk memberi petolongan
pada kita.

KELAS KECIL
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syalom, selamat pagi anak-anak. Oh iya, dua minggu berturut-turut ini kita dibuat senang
dengan kisah persahabatan Cici si Kelinci, Mumut si marmut dan Apit si burung pipit. Minggu ini,
kita akan menyaksikan kembali aksi mereka lho. Mau tahu aksi mereka bagaimana, yuuk kita
ikuti cerita yang satu ini.... jeng... jeng.....
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
Sore itu langit nampak gelap karena mendung. Sang Suryapun enggan keluar, memiih untuk
bersembunyi di balik awan hitam. Mumut bergegas pulang dari rumah Cici, takut kalau nanti
kehujanan di jalan. Karena terlalu terburu-buru, Mumut jadi kurang hati-hati sehingga terpeleset
masuk ke dalam lubang. Untuk sementara, Mumut terjebak di dalam lubang karena tidak bisa
keluar. Kaki mumut terasa sakit, mungkin karena terantuk batu. Dalam keadaan yang demikian,
Mumut tidak takut. Ia bahkan terus berdoa dan memuji nama Tuhan. Mumut percaya, dengan
terus berdoa dan memuji Tuhan, Tuhan pasti hadir untuk menolongnya. Saat itu, lagu yang
dinyanyikan Mumut adalah “Waktu Tuhan”.
Anak-anak ada yang sudah tahu lagu “Waktu Tuhan”? Kalau sudah tahu, kita nyanyi bareng-
bareng sama Mumut yuk.............. (GSM mengajak ASM menyanyikan lagu “Waktu Tuhan”)
Saat Mumut menyanyikan lagu Waktu Tuhan, suaranya terdengar oleh Apit, si burung pipit,
yang kebetulan sedang terbang melintasi daerah itu. Apit sudah kenal betul dengan suara itu.
maka berhentilah Apit lalu mendekati ke arah sumber suara itu. Apitpun merasa heran,
mengapa temannya, si Mumut, berada di dalam lobang. Maka bertanyalah Apit: “Hai kak
Mumut, mengapa kakak berada di lobang itu?” Tanya Apit
“Hai dik Apit. Iya nih, aku tadi kurang hati-hati dan terlepeset masuk ke dalam lobang ini.” Jawab
Mumut. “Kak Mumut sih, kurang hati-hati,” kata Apit “He he he ..... “ Mumut hanya bisa
tersenyum sambil menertawakan diri sendiri “Oh iya kak, kakak tenang saja, kakak tetap saja di
situ, Apit akan terbang ke rumah Kak Cici, minta bantuan kak Cici untuk menarik kak Mumut.”
Kata Apit.
Setelah berkata demikian, Apit si burung pipit segera terbang ke rumah Cici dan menceritakan
semua yang terjadi. Cicipun bergegas mengikuti Apit sambil membawa seutas tali.
Sesampainya di lobang tadi, Cici segera melemparkan tali ke dalam lobang dan meminta
Mumut untuk mengikatkan tali itu di tubuhnya. Mumutpun segera mengikatkan tali itu ke
tubuhnya. Setelah tali terikat, Cici dan Apit menarik tali itu dengan aba-aba “satu dua ek.... satu
dua ek...” usaha keras Cici dan Apit membuahkan hasil. Mumutpun dapat ditarik keluar dari
lubang itu dengan selamat. Mereka bertiga pun bersuka cita.
“Ngomong-omong, dik Apit kok tahu kalau kak Mumut terperosok ke dalam lobang itu?” Tanya
Cici kepada Apit. “Begini ceritanya kak, pas Apit sedang terbang, Apit mendengar suara pujian.
Pujiannya indaaaah banget, judulnya “Waktu Tuhan”. Apit hapal betul, suara siapa yang sedang
memuji Tuhan. Itu pasti suara kak Mumut. Tapi yang membuat Apit heran, kok suara itu dari
lobang ini. Ee... tak tahunya kak Mumut terpeleset masuk ke dalam lobang ini. Makanya Apit
segera ke rumah kak Cici, untuk menolong kak Mumut.” Begitu penjelasan Apit, si burung pipit.
“Wah luar biasa. Berkat pujian, Mumut terselamatkan. Sungguh, Tuhan hadir di atas pujian dan
doa, Haleluya Puji Tuhan.” Kata Cici penuh kekaguman atas pertolongan Tuhan “Haleluya, Puji
Tuhan”, sahut Mumut dan Cici turut mengagungkan nama Tuhan, yang telah hadir untuk
menolong Mumut.
Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah Paulus dan Silas serta persahabatan Mumut, Cici dan Apit, kita bisa belajar satu hal
penting, jika kita sedang menghadapi rintangan atau halangan, tidak perlu takut. Kita harus
semakin bertekun dalam doa dan pujian. Sebab Tuhan hadir di atas pujian dan doa. Dia hadir
untuk memberi kekuatan dan pertolongan. Amin.
Aktivitas: Melipat kertas origami menjadi seekor burung

KELAS BESAR
KREATIVITAS PENYAMPAIAN
Pembukaan
Syaloom, selamat pagi anak-anak yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan Yesus. Pelajaran
hari ini merupakan kelanjutan dari pengajaran 2 minggu lalu. Tokohnya masih sama, yakni
Rasul Paulus. Namun kali ini Paulus ditemani oleh sahabatnya, namanya Silas. Berkat
pelayanan Paulus dan Silas, banyak orang Filipi yang akhirnya mengenal dan percaya kepada
Tuhan Yesus. Namun malang tak dapat ditolak, untung dapat diraih, Paulus dan Silas ditangkap
dan dipenjarakan. Mau tahu mengapa mereka dipenjara? yuuk kita ikuti kisah berikutnya.
Penyampaian Pelajaran (Cerita)
2 Minggu yang lalu kita sudah belajar bagaimana Rasul Paulus menerima petunjuk dari Tuhan
melalui penglihatan, supaya pergi ke Makedonia untuk mengabarkan Injil di sana. Filipi, yang
adalah ibu kota Makedonia, adalah kota pertama yang dia layani. Berkat Pelayanan Paulus ada
seorang perempuan yang bertobat, namanya Lidia. Sebagai tanda pertobatannya, Lidia dan
seisi rumahnya meminta diri untuk dibabptiskan.
Paulus dan Silas melanjutkan pelauyanan mereka dengan pergi ke rumah ibadah itu lagi untuk
memberitakan Injil. Di sana Paulus bertemu dengan seorang hamba perempuan, yang memiliki
roh tenung. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini, roh tenung merupakan roh
jahat yang meramalkan kejadian-kejadian di masa datang. Dengan tenungan-tenungannya atau
dengan ramalan-ramalannya, hamba perempuan tersebut memberikan keuntungan yang sangat
besar kepada tuan-tuannya.
Kemanapun Paulus dan rombongannya pergi, hamba perempuan itu selalu mengikutinya dari
belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi.
Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." (Kis. 16:17) Hal itu dilakukan
hamba perempuan itu hingga beberapa hari lamanya. Paulus pun merasa terganggu, ia
berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar
dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh jahat itu. (Kis. 16:18)
Setelah mengusir roh jahat yang ada dalam tubuh perempuan tukang tenung itu, tuantuannya
menjadi marah, karena sumber penghasil uang mereka telah hilang. Oleh karena itu mereka
menangkap Paulus dan Silas kemudian membawanya kepada pejabat pemerintah Roma.
Orang banyak yang turut serta bangkit menentang Paulus dan Silas. Mereka disuruh pejabat
tersebut untuk mengoyakkan pakaian dan mencambuk tubuh Paulus dan Silas lalu
menjebloskannya ke dalam penjara di Filipi.
Namun luar biasanya, meskipun Paulus dan Silas berada dalam penjara, bahkan dalam
kondisi tubuh penuh dengan luka, hal itu tidak menghalangi Paulus dan Silas untuk terus berdoa
dan memuji Tuhan. Mereka yakin, diatas doa dan pujian, Tuhan Yesus akan hadir untuk
menopang dan memberi kekuatan.
Saat Paulus dan Silas tengah berdoa dan memuji nama Tuhan, terjadilah gempa bumi yang
hebat. Pintu penjara terbuka dan semua rantai yang membelenggu para tahanan terlepas.
Peristiwa ini membuat kepala penjara ketakutan. Dia menyangka para tahanan telah kabur
melarikan diri. Itu sebabnya terlintas dalam pikiran kepala penjara untuk mengakhiri hidupnya
dengan menghunus pedang. Namun hal itu urung dilakukan, karena Paulus dan Silas
mencegahnya. Bahkan Paulus juga menyampaikan kabar baik tentang Tuhan Yesus kepada
kepala penjara. Hasilnya, kepala penjara itu bertobat dan menerima Tuhan Yesus. Sebagai
tanda pertobatannya, sang kepala penjara beserta seluruh anggota keluarganya meminta diri
untuk dibaptis.
Sungguh luar biasa kuasa doa dan pujian. Tidak hanya mampu melepaskan Paulus dan Silas
dari rantai yang membelenggunya, namun juga menyelamatkan kepala penjara dan seisi
rumahnya. Sebab Tuhan berkenan hadir diatas pujian dan doa untuk memberi pertolongan.

Kesimpulan Pelajaran
Dari kisah ini kita bisa belajar satu hal penting, seberat apapun tantangan yang kita hadapi,
jangan pernah membuat kita untuk berhenti berdoa dan memuji Tuhan. Apapun keadaan kita,
tetaplah bertekun dalam doa dan memuji nama Tuhan. Sebab, jika kita tekun berdoa dan
memuji Tuhan dengan segenap iman, Tuhan pasti berkenan hadir dan memberi pertolongan
pada kita. Amin.
Akitivitas : “Lomba Memindahkan Kelereng”
a) Bahan yang Dibutuhkan:
1. Sendok
2. Kelereng
b) Langkah Permainan:
1. Bagikan sendok dan kelereng kepada anak.
2. Mintalah kapada anak untuk menaruh kelereng ke dalam sendok.
3. Taruh sendok yang sudah ada kelerengnya ke dalam mulut.
4. Suruhlah anak berjalan untuk memindahkan kelereng yang di dalam sendok itu di tempat
yang telah disediakan.
5. Saat berjalan, tangan ditarus dipunggung. Tidak boleh memegang sendok.
6. Siapa yang tercepat memasukkan ke dalam wadah, dialah pemenangnya.
c) Makna Aktivitas
1. Anak belajar untuk tidak bertindak gegabah.
2. Anak akan gembira karena dapat bertindak benar dan selamat.
3

Anda mungkin juga menyukai