Anda di halaman 1dari 7

Timbangan Digital Buah

Kelapa Sawit Berbasis Internet of Things (IoT)

DISUSUN OLEH :

Nama : Alif Hibrizi Athaullah

Kelas : 4 IE

NIM 062130801868

PRODI DIII MANAJEMAN INFORMATIKA


JURUSAN MANAJEMAN INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, akhir – akhir ini bidang
elektronika mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak
negatif maupun positif. Dampak perkembangan dapat dirasakan oleh individu maupun lembaga.
Perkembangan tersebut, membuat manusia selalu berusaha memanfaatkan teknologi yang ada untuk
mempermudah kehidupannya.

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu jenis perkebunan terbesar yang ada di Indonesia,
dan juga telah mengalami perkembangan yang cukup pesat pada setiap tahunnya yang dimana dapat
dilihat dari luas lahan perkebunan dan hasil produksi yang terus meningkat. Di Indonesia khususnya
di provinsi Riau mayoritas pemilik lahan perkebunan kelapa sawit tidak langsung sendiri menggarap
perkebunan kelapa sawit miliknya, melainkan pemilik lahan perkebunan kelapa sawit memberikan
kepercayaan kepada orang lain atau karyawannya untuk menggarap atau mengelola perkebunan
kelapa sawit miliknya. Dari kondisi tersebut maka timbullah masalah yang sering terjadi yaitu
karena kondisi lahan perkebunan kelapa sawit dengan pemiliknya yangjauh maka pemilik kebun
terkadang tidak bisa memonitoring data massa penimbangan buah kelapa sawit miliknya.

Timbangan Digital adalah perangkat pengukuran yang digunakan untuk mengukur berat
atau massa suatu benda atau zat. Timbangan Digital sering lebih kompak, tahan lama, dan tepat
daripada jenis lain dari skala, seperti timbangan pegas atau saldo, yang sering aus dan memberikan
pembacaan yang berbeda dari waktu ke waktu. Timbangan digital merupakan alat elektrik yang
dimanfaatkan buat menimbang berat. Timbangan Digital tidak sama dengan Timbangan kuno sebab
timbangan tersebut berguna berdasarkan prinsip teknologi sel beban di mana sel muatan elektronik
mengukur muatan benda di dalam keadaan tertentu. Setelah bobot diukur ditransfer ke sinyal digital
ataupun elektrik dan kemudian ditunjukkan ke format digital. Sensor yang digunakan merupakan
sensor Load Cell, sensor ini di rancang untuk mengukur gaya, tekanan mekanis, dan gaya
pemampatan (kompresi). Ketika batang atau cincin logam Load Cell berada di bawah tekanan,
tekanan yang timbul dapat dijadikan rujukan untuk mengukur besarnya gaya.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bidang elektronika
khususnya dalam bidang Internet of Things (IoT) sehingga memberikan kemudahan bagi manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya dalam hal

2
penimbangan massa. Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), penelitian ini
merancang “Timbangan Digital buah kelapa sawit berbasis Internet of Things (IoT)” dengan
menggunakan mikrokontroller Timbangan Digital Buah Kelapa Sawit berbasis Internet of Things
(IoT) 147 TTGO T.Call ESP32 dan sensor load cell. Data penimbangan yang telah didapatkan dari
sensor load cell akan dikirimkan ke aplikasi android yang dirancang dengan menggunakan
mikrokontroller TTGO T.Call ESP32. Yang dimana mikrokontroller TTGO T.Call ESP32 dapat
mengirimkan data berat penimbangan buah kelapa sawit yang telah dilakukan tanpa harus
menyediakan hotspot atau wifi di daerah perkebunan tersebut. Maka dengan mengunakan aplikasi
android yang dirancang, pengguna alat atau user dapat monitoring data berat penimbangan buah
kelapa sawit secara jarak jauh atau tanpa harus pergi ke lahan perkebunan kelapa sawit tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah yang dapat dilakukan adalah:
1. Bagaimana membuat rangkaian sensor Load Cell dapat bekerja dengan baik.
2. Bagaimana menghubungkan Load Cell ke antar muka android.

1.3 BATASAN MASALAH


Adapun batasan masalah yang terdapat dalam tugas akhir ini antara lain:
3. Kapasitas maksimal yang dapat di timbangan 0-1 kg.
4. Data base yang di gunakan SQLite Database.
5. Menggunakan LCD sebagai pemberitahu beban yang ditimbang.
6. Terdapat 3 level user yaitu bos, penimbang dan petani.
7. Aplikasi hanya dapat digunakan pada smartphone dengan jenis
android jelly Bean 4.1.x-4.3.x keatas.
8. Aplikasi menampilkan laporan hasil penimbangan.

1.4 TUJUAN
Berdasarkan pada masalah yang telah didefinisikan, maka tujuan dari
pembuatan alat dalam penelitian ini adalah :
9. Membangun prototype timbangan digital yang terhubung ke android.
10. Membangun sistem pencatatan otomatis dengan aplikasi timbangan di
android.

3
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari pembuatan tugas akhir ini yaitu :
11. Dengan timbangan terhubung langsung ke data base menjadi solusi
pencatatan data timbangan lebih rinci.
12. Dapat tampilan dipermudah penggunaan antar muka di android.
13. Dapat mengurangi tingkat kecurangan .
14. Memberikan kemudahan saat melakukan penimbangan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.TINJAUAN PUSTAKA

1.PENGERTIAN KELAPA SAWIT

Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula
(bakal akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan
panjang akarnya mencapai 15 meter. Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak
bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang
melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa sawit terletak di
pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan. Tanaman
kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu burung atau ayam. Di bagian pangkal
pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun
(foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun
terbentuk lidi sebagai tulang daun. Tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa
dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang,
sedangkan bunga betina agak bulat Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang
berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg
terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata
memiliki bobot 2 gram per biji. Kelapa sawit tersebar di 26 provinsi di Indonesia. Provinsi Riau
memiliki areal perkebunan kelapa sawit terluas dengan 2,89 juta ha pada 2021 atau 19,16% dari total
luas areal perkebunan kelapa sawit di negeri ini.

2. PENGERTIAN INTERNET OF THINGS


Menurut Penelitian Wibowo, B. A., Kusuma, H., & Tasripan, T.yang berjudul
“Rancang Bangun Prototipe Sensor Pintar Wearable Berbasis Internet of Things untuk
Monitoring Popok. Jurnal Teknik ITS berisikan tentang Internet of Things atau yang biasa
disingkat dengan IoT merupakan sebuah konsep sistem jaringan fisik yang terdiri dari
komponen elektronik, perangkat lunak, sensor, actuator dan terhubung dalam suatu jaringan
internet, sehingga objek tersebut dapat saling bertukar data Dari perkembangan teknologi
Internet of Things (IoT) tersebut maka didapatkan solusi untuk mengatasi masalah yang
timbul pada pemilik perkebunan kelapa sawit. Solusi dari permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan adanya suatu sistem yang dapat digunakan untuk memonitoring data massa
penimbangan buah kelapa sawit secara jarak jauh.

5
ii
3

Anda mungkin juga menyukai