Anda di halaman 1dari 6

ASEP AHMAD ANSORI

20060305

JAWABAN UAS TELAAH KURIKULUM DAN KAPITA SELEKTA

1. Pengelolaan air sering menjadi akar permasalahan. Pada musim


kemarau,banyak sekali daerah yang menderita kekeringan yang
menyebabkan banyak sekali permasalahan sosial. Sedangkan di musim
penghujan, tidak sedikit pula daerah yang mengalami banjir bandang dan
tanah longsor yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi
masyarakat.Diperlukan suatu upaya dalam menjaga kelestarian
sumberdaya air agar tidak terjadi kekurangan saat musim kemarau dan
tidak terjadi banjir dan longsor saat musim hujan. Hal yang paling efektif
untuk dilakukan adalah dengan menjaga kelestarian hutan. Dengan
menjaga kelestarian hutan, maka air yang turun saat musim hujan tidak
terbuang langsung. Air hujan dapat tersimpan dalam tanah di bawah akar
pepohonan. Air tersebut tersimpan dan akan menjadi cadangan saat
musim kemarau tiba.
Pentingnya mata pelajaran Mulok lingkungan untuk
mengkomunikasikan agar memberikan kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan khususnya pada masyarakat bantaran sungai. Permasalahan
lingkungan khususnya di bantaran sungai bukan hanya diselesaikan
dengan suatu Upaya penyelamatan dari bencana saja
Pada dasarnya kerusakan lingkungan disebabkan oleh
pembuangan limbah industri dan pembuangan limbah manusia ke Sungai
Akibat dari pembuangan limbahlimbah ke sungai mengandung potensi-
potensi masalah dan dapat merugikan masyarakat sekitar. Pada dasarnya
kerusakan lingkungan sudah menjadi perhatian dari semua kalangan.
Muatan Lokal lingkungan sebagai suatu cara untuk mengatasi
masalah. Maka dari itu, Mulok lingkungan adalah suatu usaha
penyampaian pesan kelestarian lingkungan hidup dengan menggunakan
pendekatan, prinsip, strategi dan teknik komunikasi untuk pengelolaan
dan perlindungan lingkungan. Komunikasi merupakan sebuah proses
penyampaian pesanantara manusia satu dengan yang lainnya.

2. Menurut Kemendikbud (2014), pendekatan saintifik (scientific approach)


adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan
yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi,
menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian
mengkomunikasikan.
Adapun metode pembelajaran saintifik memiliki tujuan sebagai
berikut:

1. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi


Salah satu tujuan dari metode pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan dan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dimaksud meliputi adalah
keterampilan berpikir kritis, analitis, sintesis, serta mampu
menciptakan ide-ide yang berkaitan dengan materi yang sedang
dipelajari.

2. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sistematis


Selain meningkatkan keterampilan berpikir tinggi, siswa
diharapkan juga mampu berpikir runtut dan sistematis setelah
belajar dengan metode pembelajaran saintifik ini. Dengan pola Hal
ini nantinya akan mendorong siswa untuk memahami sebuah
masalah dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

3. Meningkatkan Pemahaman Konsep


Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan tidak hanya mampu
menghafalkan konsep yang mereka terima. Tetapi lebih dari itu,
siswa seharusnya mampu untuk memahami konsep secara
mendalam. Untuk itu, diperlukan pembelajaran saintifik karena
dalam aktivitas pembelajarannya, siswa selalu diminta untuk
menemukan dan mengembangkan konsep secara mandiri.

4. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi


Selain tiga hal di atas, pembelajaran saintifik diharapkan dapat
dapat memberikan stimulus kepada peserta didik agar lebih aktif
dalam berkomunikasi melalui penyampaian ide, diskusi pemecahan
masalah, diskusi pengolahan data, hingga cara mengomunikasikan
hasil pembelajaran secara lisan maupun tulisan.

5. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif


Pembelajaran dengan pendekatan saintifik diharapkan mampu
menciptakan lingkungan

0belajar yang kondusif melalui rangkaian aktivitas yang dirancang


secara sistematis. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik (student center) seperti pada metode ini juga
diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan
produktif.

Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

1. Mengamati (Observing)

Langkah pertama pada metode pembelajaran ini adalah mengamati. Siswa


bisa menggunakan panca indra yang dimiliki untuk mengamati kejadian di
sekitar sesuai dengan apa yang akan dipelajari. Kegiatan mengamati ini bisa
dilakukan dengan bantuan media multimedia pada berita dan video, serta bisa
dilakukan secara langsung.

Tujuan dari langkah ini adalah agar siswa mampu menemukan masalah yang
belum ada ada solusi pemecahannya. Di sini guru bisa membantu siswa untuk
melakukan menginvestigasi terhadap masalah tersebut.

2. Menanya (Questioning)

Setelah mengamati, siswa diminta untuk membuat berbagai pertanyaan


yang belum mereka pahami terkait dengan materi yang mereka pelajari.
Pertanyaan dapat berupa pengetahuan konseptual, faktual, hingga hipotetik.
Pada langkah ini, guru diharapkan memiliki kesiapan yang matang dalam
menentukan cara atau pemilihan media yang sesuai dengan karakteristik
siswa serta relevan dengan materi, sehingga siswa akan tertarik dan
terstimulus dengan baik dalam kegiatan ini.

3. Mengumpulkan Informasi atau Mencoba (Experimenting)

Langkah ini dapat dilakukan dengan menggali atau mengumpulkan


informasi dari berbagai sumber dengan berbagai cara, di antaranya
bereksperimen, diskusi, demonstrasi, membaca buku, mencari di internet,
mengumpulkan data melalui angket, wawancara narasumber, dan sebagainya.
Pada tahap ini, gur juga diharapkan bisa menjadi fasilitator untuk referensi
belajar untuk siswa dalam mengumpulkan data.

4. Mengolah atau Menganalisis Data (Associating)

Pada tahap ini, siswa diminta memanfaatkan data yang ada untuk
memecahkan masalah. Guru berperan dalam membimbing dan membina agar
siswa bisa menghubungkan data yang telah terkumpul untuk membuat
kesimpulan. Aktivitas ini dilakukan agar siswa mampu menganalisis hasil kerja
yang telah dilakukan serta dapat membandingkan hasil kerjanya dengan siswa
lainnya. Selanjutnya, guru dapat melakukan penilaian pada tahap ini berupa
proses mengembangkan interpretasi, argumentasi serta kesimpulan terkait
informasi dari dua fakta atau konsep.

5. Mengomunikasikan (Communicating)

Tahap terakhir yaitu saatnya siswa untuk mengomunikasikan hasil dari


proses belajar yang telah dilakukan. Siswa dapat mengomunikasikannya dalam
bentuk laporan atau makalah yang di dalamnya memuat bagan, diagram, atau
grafik. Siswa menyusun hasil yang didapat secara runtut dan sistematis mulai
dari proses, hasil, hingga kesimpulan secara lisan dengan mempresentasikannya
di depan kelas.

3. Sumber Pembelajaran
- Buku Guru kelas III
-Buku Siswa Kelas III
Media Pembelajaran
Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat
kabar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber
tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar
mengajar dengan tujuan tertentu. Terdapat lima macam gambar fotografi
yang harus diperhatikan antara lain:
a. Gambar fotografi itu harus cukup memadai.
b. Gambar-gambar harus memenuhi persyaratan yang bermutu.
c. Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
d. Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.
e. Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang
diamatinya, misalnya, binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.

4. Tahapan yang dilalui oleh peserta didik dalam melaknakan kegiatan P5


tema Kewirausahaan adalah tahap Eksplorasi Konsep – Kontekstualisasi
– Aksi Nyata – Refleksi dan Evaluasi. Pada tahap Eksplorasi konsep,
siswa diajak untuk mengetahui lebih dalam pengetahuan tentang
kewirausahaan, pelaku usaha sukses, menumbuhkan kreatifitas dan kerja
tim. Tahap Kontekstualisasi mempunyai tujuan agar siswa mengalami
langsung dan belajar dari proses kewirausahaan dari pelaku usaha di
sekitar SD Negeri 1 Cisomang teptnya di daerah
Cikalongwetan .dikarenakan di dekat sekolah kami ini ada lumayan
banyak para pelaku usaha, Pada tahap kontekstualisasi, siswa
mengunjungi tempat produksi dan usaha yaitu seperti Pabrik Basreng,
Home Industri seblak. Pada tahap Aksi Nyata, siswa mulai melakukan
dan mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari dengan membuat
aneka olahan. Produk yang beragam dan unik yang ditampilkan pada
perayaan belajar selama satu hari menjadikan pengalaman pelajar yang
tidak akan terlupakan oleh mereka. Mereka belajar bagaimana mendesain
logo, membuat kemasan, melakukan pemasaran sampai dengan
melakukan promosi dari produk yang mereka jual.

Anda mungkin juga menyukai