Anda di halaman 1dari 1

Fungsi Bank Syariah

Fungsi-fungsi dalam Bank Syariah yang digunakan yaitu:

Fungsi yang pertama, bank syariah menghimpun dana dari masyarakat. Terdapat dua bentuk cara
bank Syariah menghimpun dana, yaitu berbentuk titipan menggunakan akad al-Wadiah dan
berbentuk investasi dengan menggunakan akad al-Mudharabah. Akad wadiah adalah akad yang
memungkinkan bank untuk menyimpan dana milik masyarakat, sedangkan akad mudharabah
membuat pihak mudharib (bank) mampu mengelola dana dari investasi yang diberikan oleh shahibul
maal (pemilik dana). Adapun jenis produk yang ditawarkan antara lain tabungan Wadi’ah, tabungan
Mudharabah, Giro Wadi’ah, deposito Mudharabah dan jenis investasi Syariah lain.

Fungsi yang kedua, bank syariah menyalurkan dana kepada masyarakat. Masyarakat dapat
menerima pembiayaan dari bank Syariah selama dapat memenuhi semua ketentuan yang berlaku.
Fungsi ini penting untuk dilakukan karena terdapat return atas dana yang disalurkan, tergantung
pilihan akadnya. Misal dalam akad jual beli, maka return yang diperoleh berasal dari margin
keuntungan yaitu selisih harga jual dari nasabah dan harga beli bank. Tidak hanya soal mendapatkan
return saja yang membuat penyaluran dana itu penting, tetapi juga demi memanfaatkan dana yang
idle (idle fund). Terdapat biaya yang harus dikeluarkan oleh bank dalam jangka waktu tertentu di
setiap dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Maka dari itu bank tidak boleh membiarkan dana
masyarakat mengendap dan harus segera disalurkan agar mendapatkan pendapatan. Karena itu
bank syariah menawarkan pilihan pembiayaan yang ditawarkan, di antaranya Pembiayaan bagi hasil
(akad mudharabah dan musyarakah) Pembiayaan sewa menyewa dalam (akad ijarah) atau sewa beli
(akad Ijarah muntahiyah bittamlik) Pembiayaan jual beli dalam bentuk piutang (akad murabahah,
salam dan istishna) Pembiayaan pinjam meminjam dalam bentuk piutang (akad Qardh) Pembiayaan
sewa menyewa jasa untuk transaksi multi jasa (akad ijarah).

Fungsi yang ketiga, bank Syariah memberikan pelayanan dalam bentuk perbankan Syariah. Hadirnya
pelayanan jasa di luar dari menghimpun dan menyalurkan dana bagi perbankan Syariah dapat
menjadi alternatif pendapatan bank dalam bentuk fee atau keuntungan jasa. Layanan jasa yang
diberikan berupa jasa transfer uang, pemindahbukuan, cetak rekening koran, penagihan surat
berharga, kliring, Letter of Credit (L/C), inkaso, garansi bank dan lainnya. Mempelajari fungsi
perbankan Syariah adalah penting bila ingin mendalami tentang ilmu perbankan Syariah. Terlebih
bagi mahasiswa jurusan Perbankan Syariah S1 dari Ma’soem University, ilmu tersebut dapat
dipelajari dalam mata kuliah lembaga keuangan bank dan non-bank. Selain itu disiapkan materi lain
yang mengupas perbankan Syariah dari berbagai sisi, membuat lulusan S1 Perbankan Syariah siap
bersaing dalam industri perbankan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai