Anda di halaman 1dari 120

Dokumen UKL-UPL

A.N. Mulyadi

BAB IV
UPAYA PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan pertambangan pasir pasang yang akan dilakukan oleh


A.N. Mulyadi merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang
cukup potensial dalam menyumbangkan devisa negara. Kegiatan
pertambangan pasir pasang merupakan bagian yang turut memberikan
dampak tehadap lingkungan.
Dengan demikian, A.N. Mulyadi berkewajiban melakukan
pengelolaan terhadap dampak negatif yang muncul akibat adanya aktivitas
pertambangan dengan tepat dan cepat dalam bentuk Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL). Hal yang
menjadi titik berat pada upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan hidup kegiatan penambangan pasir pasang adalah memastikan
bahwa kegiatan pengendalian, pengelolaan, pemantauan, serta langkah
perlindungan telah diintegrasikan dalam desain dan implementasi proyek
serta rencana kegiatan pasca operasi.
Secara umum, dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan
pertambangan pasir pasang diantaranya adalah terjadinya erosi dan
sedimentasi, penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan,
penurunan kualitas air, terganggunya komponen flora dan fauna,
terganggunya tingkat kesehatan dan kenyamanan masyarakat setempat,
peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.
Berbagai dampak lingkungan yang muncul, baik dampak primer
maupun dampak turunan dari adanya kegiatan pertambangan pasir
pasang tersebut dapat dieliminer dengan upaya pengelolaan dengan
melalui beberapa pendekatan, yaitu: pendekatan teknis, pendekatan sosial
ekonomi, serta pendekatan kelembagaan.

Bab IV-1
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

4.1. Program Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

4.1.1. Tahap Pra Konstruksi


A. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Sumber dampak
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
 Community Development
b. Tolak ukur dampak
 Tidak adanya keresahan atau polemik yang berkembang
di masyarakat sekitar kegiatan pertambangan
 Tidak ada sikap penolakan masyarakat tentang rencana
kegiatan penambangan
 Dicapainya keputusan dari masyarakat dan pelaku usaha
c. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat setempat yang berkaitan dengan kegiatan
penambangan
 Membuat tata batas kawasan penambangan yang sesuai
dengan aturan tanpa ada pihak yang dirugikan, dan
melakukan pembebasan lahan dengan biaya ganti rugi
yang telah disepakati oleh masyarakat dan pihak pelaku
usaha
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
pertambangan pasir pasang dengan mengakomodasi
kepentingan dan harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar
Bab IV-2
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Memfasilitasi dan mengakomodasi aspirasi masyarakat


yang terkena dampak langsung
 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi
karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki terutama bagi masyarakat yang lahannya
terkena pembebasan lahan untuk kawasan tambang
 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap sebaran dampak
berupa persepsi masyarakat yang berkaitan dengan
kegiatan yang saat ini dilaksanakan dan dimasa
mendatang
d. Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e. Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
pembebasan lahan oleh A.N. Mulyadi
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Bab IV-3
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

B. Terjadinya Konflik Sosial


a. Sumber dampak
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
b. Tolak ukur dampak
 Tidak adanya keresahan atau polemik dan perselisihan
antara warga yang berkembang di masyarakat sekitar
areal pertambangan
 Tidak ada sikap penolakan masyarakat tentang rencana
kegiatan pertambangan
 Dicapainya keputusan dari masyarakat dan pelaku usaha
c. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat setempat yang berkaitan dengan kegiatan
pertambangan
 Membuat tata batas kawasan penambangan yang sesuai
dengan aturan tanpa ada pihak yang dirugikan, dan
melakukan pembebasan lahan dengan biaya ganti rugi
yang telah disepakati oleh masyarakat dan pihak pelaku
usaha
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
pertambangan pasir pasang dengan mengakomodasi
kepentingan dan harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar
 Menfasilitasi dan mengakomodasi aspirasi masyarakat
yang terkena dampak langsung

Bab IV-4
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi


karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki.
 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap sebaran dampak
berupa persepsi masyarakat yang berkaitan dengan
kegiatan yang saat ini dilaksanakan dan dimasa
mendatang
d. Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e. Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
pembebasan lahan oleh A.N. Mulyadi
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Bab IV-5
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

C. Perubahan Pendapatan Masyarakat


a. Sumber dampak
 Community Development
b. Tolak ukur dampak
 Tidak adanya keresahan atau polemik dan perselisihan
antarwarga yang berkembang di masyarakat sekitar areal
pertambangan
 Tidak ada sikap penolakan masyarakat tentang rencana
kegiatan pertambangan
 Dicapainya keputusan dari masyarakat dan pelaku usaha
c. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat setempat yang berkaitan dengan kegiatan
pertambangan
 Membuat tata batas kawasan penambangan yang sesuai
dengan aturan tanpa ada pihak yang dirugikan, dan
melakukan pembebasan lahan dengan biaya ganti rugi
yang telah disepakati oleh masyarakat dan pihak pelaku
usaha
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
pertambangan pasir pasang dengan mengakomodasi
kepentingan dan harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar

Bab IV-6
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Menfasilitasi dan mengakomodasi aspirasi masyarakat


yang terkena dampak langsung
 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi
karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki.
 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap sebaran dampak
berupa persepsi masyarakat yang berkaitan dengan
kegiatan yang saat ini dilaksanakan dan dimasa
mendatang
d. Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e. Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
pembebasan lahan oleh A.N. Mulyadi
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi Kabupaten Melawi
 Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
Bab IV-7
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan


Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.1.2. Tahap Konstruksi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Persepsi Masyarakat
a. Sumber dampak
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
b. Tolak ukur dampak
 Tidak adanya keresahan atau polemik dan perselisihan
antara warga yang berkembang di masyarakat sekitar
areal pertambangan
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat dan perselisihan warga setempat yang
berkaitan dengan kegiatan penambangan
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
penambangan pasir pasang dengan mengakomodasi
kepentingan dan harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar
 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi
karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki.

Bab IV-8
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap penerimaan
tenaga kerja yang berkaitan dengan kegiatan yang saat ini
dilaksanakan
d. Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e. Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap konstruksi, dan 1 (satu)
kali pada tahap konstruksi pabrik selesai
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a. Sumber dampak
 Mobilisasi kendaraan, peralatan dan bahan lain
 Pembersihan Lahan
Bab IV-9
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

b. Tolak ukur dampak


 Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan
 Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara
 Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar pencemaran
udara

c. Upaya pengelolaan lingkungan


 Pendekatan teknis
 Membuat papan pemberitahuan tentang gangguan
kualitas udara pada radius 100 meter di sekitar area
penambangan
 Penggunaan pelindung kepala, pelindung telinga, safety
shoes, dan masker kepada karyawan yang bekerja pada
bagian dengan tingkat resiko pencemaran udara tinggi
 Melindungi material galian dan lapisan top soil, serta
membasahi material pasir
 Pendekatan sosial ekonomi
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena
dampak langsung dari kegiatan pertambangan mengenai
tinggianya intensitas kegiatan
 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang terkena dampak langsung dari penurunan kualitas
udara di sekitar kawasan penambangan
 Mewajibkan kepada seluruh tenaga kerja untuk
melaksanakan komitmen K-3 untuk menjamin
keselamatan kerja

Bab IV-10
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Pendekatan institusi/kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara langsung
bersama-sama untuk melakukan pemantauan dan
pengelolaan terhadap potensi pencemaran yang muncul

d. Lokasi pengelolaan
 Kawasan penambangan dan sekitarnya, Kecamatan
Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e. Periode pengelolaan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan A.N. Mulyadi
 Pengawasan
 Aparat desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.1.3. Tahap Operasi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Kecemburuan Sosial
a) Sumber dampak
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
 Penerimaan tenaga kerja operasi
 Pelepasan tenaga kerja operasi

Bab IV-11
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

b) Tolak ukur dampak


 Tidak adanya keresahan atau polemik dan perselisihan
antara warga yang berkembang di masyarakat sekitar
areal tambang
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan

c) Upaya pengelolaan lingkungan hidup


 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat dan perselisihan warga setempat yang
berkaitan dengan kegiatan tambang
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
penambangan pasir pasang dengan mengakomodasi
kepentingan dan harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar
 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi
karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki terutama bagi masyarakat yang lahannya
terkena pembebasan lahan untuk kawasan tambang

 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap penerimaan

Bab IV-12
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

tenaga kerja yang berkaitan dengan kegiatan yang saat ini


dilaksanakan dan di masa mendatang
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
e) Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap operasi, dan 1 (satu)
kali pada tahap operasi selesai
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Aktivitas


Perekonomian
a) Sumber dampak
 Penerimaan tenaga kerja operasi
 Pelepasan tenaga kerja operasi

Bab IV-13
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

b) Tolak ukur dampak


 Meningkatkan angkatan kerja dan perekonomian
masyarakat yang terkena dampak secara langsung yang
dapat diketahui dari penelitian berkala, pendapatan
perkapita, tingkat konsumen masyarakat, biaya hidup
dan pendapatan asli daerah
 Munculnya sarana dan prasarana perekonomian yang
dapat menambah ramainya kegiatan perekonomian
serperti pasar, kios/warung, aktivitas ekonomi, serta
kegiatan produktif lainnya
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan
permodalan pada masyarakat yang terkena dampak
mengenai peluang usaha baru
 Menfasilitasi kelancaran aksesibilitas dengan
memperbaiki infrastruktur jalan agar memperlancar
kegiatan perekonomian masyarakat
 Pendekatan sosial ekonomi
 Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang terkeda
dampak langsung kegiatan tambang untuk dapat bekerja
sebagai karyawan sesuai dengan kualifikasi dan
kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
prioritas warga setempat dalam memperoleh kesempatan
kerja dan usaha dalam meningkatakan pendapatan
masyarakat
 Memberikan bantuan untuk membangun sarana
perekonomian baik warung, kios, terutama bagi
masyarakat yang terkena dampak langsung dari aktivitas
kegiatan

Bab IV-14
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Penerimaan karyawan dengan mengutamakan tenaga


kerja setempat yang disesuaikan dengan keterampilan
yang dibutuhkan
 Melaksanakan sistem pembayaran upah dengan mengacu
pada standar Upah Minimum Regional (UMR)
 Pendekatan kelembagaan
 Berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan
dalam upaya pembinaan terhadap perekonomian lokal,
melalui pengadaan pelatihan keterampilan pemanfaatan,
diversifikasi sumberdaya alam lokal sehingga
meningkatkan nilai jual secara ekonomi
d) Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e) Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap operasi, dan 1 (satu)
kali pada tahap operasi selesai
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi

Bab IV-15
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

C. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a) Sumber dampak
 Penambangan
 Pengangkutan ke lokasi pembeli
b) Tolak ukur dampak
 Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan
 Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara
 Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar pencemaran
udara
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Membuat papan pemberitahuan tentang gangguan
kualitas udara pada radius 100 meter di sekitar tambang
 Penggunaan pelindung kepala, pelindung telinga, safety
shoes, dan masker kepada karyawan yang bekerja pada
bagian dengan tingkat resiko pencemaran udara tinggi
 Menanam tanaman yang berfungsi sebagai peredam
kebisingan dan penangkap debu, serta penghambat
penyebaran bau, yakni angsana, tanjung, akasia, dan lain
sebagainya
 Menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama dari debu
dengan cara pengutipan kembali serta pembersihan
lantai kerja dengan metode pembasahan
 Pendekatan sosial ekonomi
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena
dampak langsung dari kegiatan tambang mengenai
tingginya intensitas kegiatan persiapan penambangan

Bab IV-16
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat


yang terkena dampak langsung dari penurunan kualitas
udara di sekitar kawasan tambang
 Mewajibkan kepada seluruh tenaga kerja untuk
melaksanakan komitmen K-3 untuk menjamin
keselamatan kerja
 Pendekatan institusi/kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara langsung
bersama-sama untuk melakukan pemantauan dan
pengelolaan terhadap potensi pencemaran yang muncul
pada tahap operasi penambangan
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama kegiatan operasi berlangsung
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Bab IV-17
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

D. Gangguan Kualitas Air


a) Sumber dampak
 Penambangan
b) Tolak ukur dampak
 Tidak terjadinya penurunan kualitas air di sekitar
kawasan penambangan berdasarkan peraturan
pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air dan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air
 Tidak adanya keluhan dan pengaduan dari masyarakat
mengenai gangguan terhadap sumber daya air
 Tidak adanya gejala penyakit yang disebabkan oleh
adanya penurunan kualitas air sungai yang disebabkan
oleh waterborne diseases.

c) Upaya pengelolaan lingkungan


 Pendekatan teknis
 Mempertahankan kawasan konservasi di sepanjang
sungai di sekitar kawasan tambang yang berfungsi
sebagai jebak hara dan mengabsorbsi bahan polutan yang
masuk kedalam sungai
 Pendekatan sosial ekonomi
 Memberikan pelayanan kesehatan secara berkala bagi
masyarakat yang terkena dampak akibat penurunan
kualitas air
 Meningkatkan frekuensi pelayanan kesehatan secara
berkala selama kegiatan konstruksi dan operasi
pengolahan berlangsung

Bab IV-18
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Memberikan penyuluhan kepada para pekerja untuk


menggunakan fasilitas K-3 untuk menghindari
munculnya gejala penyakit yang potensial timbul di lokasi
kegiatan
 Mengikutsertakan seluruh karyawan penambangan
dalam program pelayanan asuransi jaminan sosial tenaga
kerja (jamsostek)
 Pendekatan Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara bersama-sama
melakukan pemantauan dan pengelolaan terhadap
potensi pencemaran yang muncul pada tahapan kegiatan
operasional penambangan
d) Lokasi pengelolaan
 Sungai-sungai kecil di sekitar kawasan tambang
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama kegiatan operasi berlangsung
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

E. Gangguan Kesehatan
a) Sumber dampak
Bab IV-19
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Penambangan
 Pengelolaan Tailiing
 Pengelolaan Limbah
b) Tolak ukur dampak
 Menurunnya prevalensi penyakit yang disebabkan oleh
penurunan kualitas air dan kualitas udara yang dilihat
dari frekuensi kunjungan masyarakat penderita ke
puskesmas terdekat
 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kesehatan masyarakat di sekitar lokasi
tambang
 Tersedianya sarana air bersih dan sistem sanitasi
lingkungan yang mamadai di permukiman sekitar
kawasan tambang
 Kenyamanan lingkungan yang dapat diketahui dan
tanggapan masyarakat tentang keadaan lingkungannya
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Memberikan pelayanan kesehatan secara berkala bagi
masyarakat yang terkena dampak
 Meningkatkan frekuensi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat secara berkala
 Menfasilitasi warga masyarakat yang berkeinginan untuk
melengkapi sarana dan prasarana dalam menunjang
peningkatan kesehatan dan sanitasi lingkungan
 Pemantauan secara intensif terhadap sumber
pencemaran yang potensial mencemari lingkungan
 Pendekatan sosial ekonomi
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya menjaga sanitasi lingkungan, pengobatan

Bab IV-20
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

secara dini apabila terjadi gejala munculnya dampak


penyakit
 Memberikan penyuluhan kepada para pekerja untuk
menggunakan fasilitas K-3 untuk menghindari
munculnya gejala penyakit
 Pendekatan kelembagaan
 Melakukan koordinasi dengan poliklinik setempat dalam
upaya menanggulangi penyakit yang sering muncul di
masyarakat
d) Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama kegiatan operasi berlangsung
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan

 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

F. Perubahan Laju Erosi dan Sedimentasi


a) Sumber dampak
 Penambangan
 Reklamasi dan revegetasi
Bab IV-21
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

b) Tolak ukur dampak


 Tidak terjadinya peningkatan laju erosi dan sedimentasi
di sekitar wilayah penambangan
 Tidak adanya keluhan dan pengaduan dari masyarakat
mengenai gangguan terhadap laju erosi dan sedimentasi
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Mempertahankan area hijau di sekitar area kegiatan
tambang, dan membuat saluran/drainase yang baik agar
tidak terjadi laju erosi liar tanpa bisa dikendalikan
 Memperbaiki sanitasi lingkungan
 Pendekatan sosial ekonomi
 Memberikan penyuluhan kepada para pekerja dan
masyarakat tentang pentingnya menjaga laju erosi dan
sedimentasi dari kegiatan yang dilakukan
 Pendekatan Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara bersama-sama
melakukan pemantauan dan pengelolaan terhadap
potensi peningkatan laju erosi dan sedimentasi yang
muncul pada tahapan kegiatan penambangan
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan

Bab IV-22
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh


 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

G. Perubahan Keanekaragaman Flora dan Fauna


a) Sumber dampak
 Penambangan
 Reklamasi dan revegetasi
b) Tolak ukur dampak
 Tidak terjadinya penurunan tingkat keanekaragaman
flora dan fauna di sekitar wilayah penambangan
 Tidak adanya keluhan dan pengaduan dari masyarakat
mengenai gangguan terhadap keragaman flora dan fauna
 Tidak adanya gejala penyakit yang disebabkan oleh
adanya penurunan kualitas air sungai dan udara yang
disebabkan oleh kegiatan penambangan
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Mempertahankan kawasan konservasi di sepanjang
sungai di sekitar kawasan penambangan yang berfungsi
sebagai jebak hara dan mengabsorbsi bahan polutan yang
masuk kedalam sungai
 Melakukan penyemprotan dengan air satu kali setiap
sebelum dilakukan pengerjaan fisik sehingga debu
partikulat dapat dilokalisir
 Memperbaiki sanitasi lingkungan

Bab IV-23
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Pendekatan sosial ekonomi


 Memberikan penyuluhan kepada para pekerja dan
masyarakat tentang pentingnya menjaga keragaman flora
dan fauna
 Pendekatan Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara bersama-sama
melakukan pemantauan dan pengelolaan terhadap
potensi pencemaran yang muncul pada tahapan kegiatan
penambangan
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

H. Perubahan Bentang Alam dan Tata Guna Lahan


a. Sumber dampak
 Penambangan
Bab IV-24
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Reklamasi dan revegetasi


b. Tolak ukur dampak
 Tidak terjadinya kerusakan alam dan tata guna lahan di
sekitar wilayah penambangan
 Tidak adanya keluhan dan pengaduan dari masyarakat
mengenai gangguan terhadap tata guna lahan
c. Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Mempertahankan kawasan konservasi dan penghijauan
di sekitar areal tambang
 Memperbaiki sanitasi lingkungan
 Pendekatan sosial ekonomi
 Memberikan penyuluhan kepada para pekerja dan
masyarakat tentang pentingnya menjaga tata guna lahan
 Pendekatan Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara bersama-sama
melakukan pemantauan dan pengelolaan terhadap tata
guna lahan
d. Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
e. Periode waktu pengelolaan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
f. Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Bab IV-25
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.1.4. Tahap Pasca Operasi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Perubahan Sikap dan Persepsi
Masyarakat
a) Sumber dampak
 Sosialisasi kepada masyarakat
 Pemutusan hubungan kerja
b) Tolak ukur dampak
 Tidak adanya keresahan atau polemik dan perselisihan
antara warga yang berkembang di masyarakat sekitar
areal tambang
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
c) Upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Pendekatan Teknis
 Menyediakan sarana untuk memfasilitasi dan
mengakomodir segenap keresahan, pengaduan
masyarakat dan perselisihan warga setempat yang
berkaitan dengan kegiatan tambang pasca operasi
 Pendekatan Sosial Ekonomi
 Melakukan pendekatan secara proaktif kepada
masyarakat dalam bentuk sosialisasi rencana kegiatan
pasca operasi dengan mengakomodasi kepentingan dan
harapan masyarakat
 Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat sebagai
wujud perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar

Bab IV-26
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Mengakomodasi tenaga kerja setempat untuk menjadi


karyawan yang diperlukan sesuai dengan keterampilan
yang dimiliki
 Pendekatan Kelembagaan
 Membuat komitmen bersama masyarakat dan
berkoordinasi dengan lembaga desa mengenai lembaga /
badan yang bertanggungjawab terhadap penerimaan
tenaga kerja yang berkaitan dengan kegiatan yang saat ini
dilaksanakan
d) Lokasi pengelolaan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
e) Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali pada saat penerimaan tenaga kerja pasca
operasi dan pada saat pemutusan hubungan kerja pasca
operasi
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Bab IV-27
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

B. Penurunan Pendapatan dan Aktivitas Perekonomian


a) Sumber dampak
 Pemutusan hubungan kerja
b) Tolak ukur dampak
 Menurunnya angkatan kerja dan kesempatan berusaha
bagi masyarakat yang terkena dampak secara langsung
dari rencana penutupan kegiatan tambang
 Berkurangnya sarana dan prasarana perekonomian
serperti pasar, kios/warung, aktivitas ekonomi, serta
kegiatan produktif lainnya.
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Memberikan pelatihan, bimbingan usaha dan
permodalan pada masyarakat yang terkena dampak
mengenai peluang usaha baru
 Menfasilitasi kelancaran aksesibilitas dengan
memperbaiki infrastruktur jalan agar memperlancar
kegiatan perekonomian masyarakat
 Pendekatan sosial ekonomi
 Berpartisipasi dalam menyediakan dan melengkapi
sarana dan prasarana perekonomian sehubungan dengan
rencana penutupan tambang
 Memberikan bantuan untuk membangun sarana
perekonomian baik warung, kios, terutama bagi
masyarakat yang terkena dampak langsung dari aktivitas
kegiatan tambang
 Memberikan wawasan keterampilan untuk peluang kerja
baru dan usaha baru
 Pendekatan kelembagaan
 Berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan
dalam upaya pembinaan terhadap perekonomian lokal,

Bab IV-28
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

melalui pengadaan pelatihan keterampilan pemanfaatan,


diversifikasi sumberdaya alam lokal sehingga
meningkatkan nilai jual secara ekonomi
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
e) Periode waktu pengelolaan
 1 (satu) kali pada saat pemutusan hubungan kerja pasca
operasi
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi

C. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a) Sumber dampak
 Demobilisasi kendaraan, peralatan dan bahan lain
b) Tolak ukur dampak
 Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan

Bab IV-29
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang


pengendalian pencemaran udara
 Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar pencemaran
udara
c) Upaya pengelolaan lingkungan
 Pendekatan teknis
 Membuat papan pemberitahuan tentang gangguan
kualitas udara pada radius 100 meter di sekitar tambang
 Penggunaan pelindung kepala, pelindung telinga, safety
shoes, dan masker kepada karyawan yang bekerja pada
bagian dengan tingkat resiko pencemaran udara tinggi
 Penyiraman jalan di sekitar lokasi kegiatan secara
periodik, satu kali setiap hari bila intensitas kegiatan
meningkat atau pada saat musim kemarau
 Menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama dari debu
dengan cara pengutipan kembali serta pembersihan
lantai kerja dengan metode pembasahan
 Pendekatan sosial ekonomi
 Melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terkena
dampak langsung dari kegiatan pembongkaran sarana
tambang mengenai tingginya intensitas kegiatan
persiapan penutupan tambang
 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang terkena dampak langsung dari penurunan kualitas
udara di sekitar kawasan pembongkaran tambang
 Mewajibkan kepada seluruh tenaga kerja untuk
melaksanakan komitmen K-3 untuk menjamin
keselamatan kerja

Bab IV-30
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

 Pendekatan institusi/kelembagaan
 Melibatkan masyarakat setempat secara langsung
bersama-sama untuk melakukan pemantauan dan
pengelolaan terhadap potensi pencemaran yang muncul
pada tahap pembongkaran tambang
d) Lokasi pengelolaan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
e) Periode waktu pengelolaan
 Selama kegiatan pasca operasi berlangsung
f) Institusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Selanjutnya secara skematis, arahan upaya pengelolaan


lingkungan (UKL) kegiatan pertambangan pasir pasang A.N. Mulyadi
tersaji dalam matrik upaya pengelolaan lingkungan hidup seperti pada
tabel berikut :

Bab IV-31
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Tabel 4.1. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Penambangan Pasir pasang A.N. Mulyadi

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


LOKASI UPAYA PERIODE INSTITUSI
BENTUK UPAYA
N SUMBER TOLAK UKUR PENGELOLAA PENGELOLAA PENGELOLAAN
JENIS DAMPAK PENGELOLAAN
O DAMPAK DAMPAK N N LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP
HIDUP HIDUP
1 TAHAP PRA
KONSTRUKSI

Bab IV-32
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
a. Pengurusan  Perubahan sikap  Tidak adanya Pendekatan Teknis  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Perizinan dan persepsi keresahan atau  Menyediakan pertambangan bersamaan Pemrakarsa
b. Sosialisasi masyarakat polemik yang sarana untuk dan sekitarnya, dengan kegiatan kegiatan yakni
Kepada berkembang di memfasilitasi dan Kecamatan sosialisasi oleh A.N. Mulyadi
Masyarakat masyarakat sekitar mengakomodir Nanga Pinoh, A.N. Mulyadi Pengawas
c. Program kegiatan segenap keresahan, Kabupaten Aparat Desa dan
Pemberdayaa pertambangan pengaduan Melawi Kecamatan Nanga
n Masyarakat  Tidak ada sikap masyarakat Pinoh
penolakan setempat yang Badan Pertanahan
masyarakat tentang berkaitan dengan Nasional
rencana kegiatan kegiatan Kabupaten Melawi
penambangan penambangan Dinas Perumahan
 Dicapainya  Membuat tata batas Rakyat, Kawasan
keputusan dari kawasan Pemukiman dan
masyarakat dan penambangan yang Lingkungan
pelaku usaha sesuai dengan Hidup Kabupaten
aturan tanpa ada Melawi
pihak yang
dirugikan.
 Terjadinya  Tidak adanya Pendekatan Sosial  Kawasan  1 (satu) kali
konflik sosial keresahan atau Ekonomi pertambangan bersamaan Pelaporan
polemik dan  Melakukan dan sekitarnya, dengan kegiatan Kecamatan Nanga
perselisihan antara pendekatan secara Kecamatan sosialisasi dan Pinoh, Kabupaten
warga yang proaktif kepada Nanga Pinoh, pembebasan Melawi
berkembang di masyarakat dalam Kabupaten lahan oleh A.N. Dinas Perumahan
masyarakat sekitar bentuk sosialisasi Melawi Mulyadi Rakyat, Kawasan
areal pertambangan rencana kegiatan Pemukiman dan
 Tidak ada sikap pertambangan pasir Lingkungan
penolakan pasang dengan Hidup Kabupaten
masyarakat tentang mengakomodasi Melawi

Bab IV-33
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
rencana kegiatan kepentingan dan
pertambangan harapan
 Dicapainya masyarakat
keputusan dari  Melakukan
masyarakat dan sosialisasi kepada
pelaku usaha tokoh masyarakat
sebagai wujud
perhatian dan
kepedulian
perusahaan Pelaksana
terhadap  Pemrakars
lingkungan sekitar a kegiatan yakni
 Menfasilitasi dan A.N. Mulyadi
mengakomodasi Pengawas
aspirasi masyarakat  Aparat
yang terkena Desa dan
dampak langsung Kecamatan Nanga
 Mengakomodasi Pinoh
tenaga kerja  Dinas
setempat untuk Sosial dan
menjadi karyawan Pemberdayaan
yang diperlukan Masyarakat dan
sesuai dengan Desa Kabupaten
keterampilan yang Melawi kabupaten
dimiliki. Melawi
Pendekatan  Dinas
Kelembagaan Perumahan
 Membuat Rakyat, Kawasan
komitmen bersama Pemukiman dan
masyarakat dan Lingkungan

Bab IV-34
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Perubahan berkoordinasi  1 (satu) kali Hidup Kabupaten
pendapatan dengan lembaga  Kawasan bersamaan Melawi
masyarakat desa mengenai pertambangan dengan kegiatan Pelaporan
lembaga / badan dan sekitarnya, sosialisasi oleh  Kecamatan
yang Kecamatan A.N. Mulyadi Nanga Pinoh,
bertanggungjawab Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
terhadap sebaran Kabupaten  Dinas
dampak berupa Melawi Sosial dan
persepsi Pemberdayaan
masyarakat yang Masyarakat dan
berkaitan dengan Desa Kabupaten
kegiatan yang saat Melawi kabupaten
ini dilaksanakan Melawi
dan dimasa  Dinas
mendatang Perumahan
 Tidak adanya Rakyat, Kawasan
keresahan atau Pendekatan Teknis Pemukiman dan
polemik dan  Menyediakan Lingkungan
perselisihan antara sarana untuk Hidup Kabupaten
warga yang memfasilitasi dan Melawi
berkembang di mengakomodir
masyarakat sekitar segenap keresahan,
areal pertambangan pengaduan Pelaksana
 Tidak ada sikap masyarakat  Pemrakars
penolakan setempat yang a kegiatan yakni
masyarakat tentang berkaitan dengan A.N. Mulyadi
rencana kegiatan kegiatan Pengawas
pertambangan pertambangan  Aparat
 Dicapainya  Membuat tata batas Desa dan
keputusan dari kawasan Kecamatan Nanga

Bab IV-35
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
masyarakat dan penambangan yang Pinoh
pelaku usaha sesuai dengan  Dinas
aturan tanpa ada Sosial dan
pihak yang Pemberdayaan
dirugikan. Masyarakat dan
Pendekatan Sosial Desa Kabupaten
Ekonomi Melawi kabupaten
 Melakukan Melawi
pendekatan secara  Dinas
proaktif kepada Perumahan
masyarakat dalam Rakyat, Kawasan
bentuk sosialisasi Pemukiman dan
rencana kegiatan Lingkungan
pertambangan pasir Hidup Kabupaten
pasang dengan Melawi
mengakomodasi Pelaporan
kepentingan dan  Kecamatan
harapan Nanga Pinoh,
masyarakat Kabupaten Melawi
 Melakukan  Dinas
sosialisasi kepada Sosial dan
tokoh masyarakat Pemberdayaan
sebagai wujud Masyarakat dan
perhatian dan Desa Kabupaten
kepedulian Melawi kabupaten
perusahaan Melawi
terhadap  Dinas
lingkungan sekitar Perumahan
 Memfasilitasi dan Rakyat, Kawasan
mengakomodasi Pemukiman dan

Bab IV-36
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
aspirasi masyarakat Lingkungan
yang terkena Hidup Kabupaten
dampak langsung Melawi
 Mengakomodasi
tenaga kerja
setempat untuk
menjadi karyawan
yang diperlukan
sesuai dengan
keterampilan yang
dimiliki.
Pendekatan
Kelembagaan
 Membuat komitmen
bersama
masyarakat dan
berkoordinasi
dengan lembaga
desa mengenai
lembaga / badan
yang
bertanggungjawab
terhadap sebaran
dampak berupa
persepsi masyarakat
yang berkaitan
dengan kegiatan
yang saat ini
dilaksanakan dan
dimasa mendatang

Bab IV-37
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Pendekatan Teknis
 Menyediakan
sarana untuk
memfasilitasi dan
mengakomodir
segenap keresahan,
pengaduan
masyarakat
setempat yang
berkaitan dengan
kegiatan
pertambangan
 Membuat tata batas
kawasan
penambangan yang
sesuai dengan
aturan tanpa ada
pihak yang
dirugikan.
Pendekatan Sosial
Ekonomi
 Melakukan
pendekatan secara
proaktif kepada
masyarakat dalam
bentuk sosialisasi
rencana kegiatan
pertambangan pasir

Bab IV-38
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pasang dengan
mengakomodasi
kepentingan dan
harapan masyarakat
 Melakukan
sosialisasi kepada
tokoh masyarakat
sebagai wujud
perhatian dan
kepedulian
perusahaan
terhadap
lingkungan sekitar
 Memfasilitasi dan
mengakomodasi
aspirasi masyarakat
yang terkena
dampak langsung
 Mengakomodasi
tenaga kerja
setempat untuk
menjadi karyawan
yang diperlukan
sesuai dengan
keterampilan yang
dimiliki.
Pendekatan
Kelembagaan
 Membuat komitmen
bersama

Bab IV-39
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
masyarakat dan
berkoordinasi
dengan lembaga
desa mengenai
lembaga / badan
yang
bertanggungjawab
terhadap sebaran
dampak berupa
persepsi masyarakat
yang berkaitan
dengan kegiatan
yang saat ini
dilaksanakan dan
dimasa mendatang
2 TAHAP
KONSTRUKSI
a. Sosialisasi  Terjadinya  Tidak adanya Pendekatan Teknis  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & keresahan atau  Menyediakan sarana pertambangan dilakukan pada  Pemrakarsa
Masyarakat Persepsi polemik dan untuk memfasilitasi dan sekitarnya, tahap kegiatan yakni
b. Mobilisasi Masyarakat perselisihan antara dan mengakomodir Kecamatan konstruksi, dan A.N. Mulyadi
Kendaraan, warga yang segenap keresahan, Nanga Pinoh, 1 (satu) kali Pengawas
Peralatan, dan berkembang di pengaduan Kabupaten pada tahap  Aparat desa dan
Bahan Lain masyarakat sekitar masyarakat dan Melawi konstruksi kecamatan Nanga
areal pertambangan perselisihan warga selesai Pinoh
 Undang-undang setempat yang  Dinas Sosial dan
Republik Indonesia berkaitan dengan Pemberdayaan
Nomor 13 Tahun kegiatan Masyarakat dan
2003 tentang penambangan Desa Kabupaten
Ketenagakerjaan Pendekatan Sosial Melawi

Bab IV-40
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Ekonomi  Dinas Perumahan
 Melakukan Rakyat, Kawasan
pendekatan secara Pemukiman dan
proaktif kepada Lingkungan
masyarakat dalam Hidup Kabupaten
bentuk sosialisasi Melawi
rencana kegiatan Pelaporan
penambangan pasir  Kecamatan Nanga
pasang dengan Pinoh, Kabupaten
mengakomodasi Melawi
kepentingan dan  Dinas Sosial dan
harapan masyarakat Pemberdayaan
 Melakukan Masyarakat dan
sosialisasi kepada Desa Kabupaten
tokoh masyarakat Melawi
sebagai wujud  Dinas Perumahan
perhatian dan Rakyat, Kawasan
kepedulian Pemukiman dan
perusahaan terhadap Lingkungan
lingkungan sekitar Hidup Kabupaten
 Mengakomodasi Melawi
tenaga kerja
setempat untuk Pelaksana
 Meningkatkan menjadi karyawan  Pemrakarsa
 Peningkatan angkatan kerja dan yang diperlukan kegiatan yakni
Kesempatan kesempatan sesuai dengan  Kawasan
 1 (satu) kali A.N. Mulyadi
Kerja dan berusaha bagi keterampilan yang pertambangan
dilakukan pada Pengawas
Peluang Usaha masyarakat yang dimiliki. dan sekitarnya,
tahap konstruksi  Aparat desa dan
terkena dampak Pendekatan Kecamatan
kecamatan Nanga
secara langsung Kelembagaan Nanga Pinoh,

Bab IV-41
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
yang dapat diketahui  Membuat komitmen Kabupaten Pinoh
dari penelitian bersama masyarakat Melawi  Dinas Sosial dan
berkala, pendapatan dan berkoordinasi Pemberdayaan
perkapita, tingkat dengan lembaga Masyarakat dan
konsumen desa mengenai Desa Kabupaten
masyarakat, biaya lembaga / badan Melawi
hidup dan yang  Dinas Perumahan
pendapatan asli bertanggungjawab Rakyat, Kawasan
daerah terhadap Pemukiman dan
 Munculnya sarana penerimaan tenaga Lingkungan
dan prasarana kerja yang berkaitan Hidup Kabupaten
perekonomian yang dengan kegiatan Melawi
dapat menambah yang saat ini Pelaporan
ramainya kegiatan dilaksanakan  Kecamatan Nanga
perekonomian Pinoh, Kabupaten
serperti pasar, Melawi
kios/warung,  Dinas Sosial dan
aktivitas ekonomi, Pemberdayaan
serta kegiatan Masyarakat dan
produktif lainnya Desa Kabupaten
Pendekatan teknis Melawi
 Memberikan  Dinas Perumahan
pelatihan atau Rakyat, Kawasan
bimbingan usaha Pemukiman dan
pada masyarakat Lingkungan
yang terkena Hidup Kabupaten
dampak mengenai Melawi
peluang usaha baru
 Memfasilitasi
kelancaran

Bab IV-42
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
aksesibilitas dengan
memperbaiki
infrastruktur jalan
agar memperlancar
kegiatan
perekonomian
masyarakat
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
Pelaksana
kesempatan bagi
 Pemrakarsa
masyarakat yang
kegiatan yakni
 Perubahan terkeda dampak
 Kawasan  1 (satu) kali A.N. Mulyadi
Pendapatan langsung kegiatan
pertambangan dilakukan pada Pengawas
Masyarakat dan untuk dapat bekerja
Aktivitas  Meningkatkan sebagai karyawan dan sekitarnya, tahap konstruksi  Aparat desa dan
Perekonomian angkatan kerja dan sesuai dengan Kecamatan kecamatan Nanga
kesempatan kualifikasi dan Nanga Pinoh, Pinoh
berusaha bagi kebutuhan tenaga Kabupaten  Dinas Sosial dan
masyarakat yang kerja yang Melawi Pemberdayaan
terkena dampak dibutuhkan Masyarakat dan
secara langsung  Berpartisipasi dalam Desa Kabupaten
yang dapat diketahui menyediakan dan Melawi
dari penelitian melengkapi sarana  Dinas Perumahan
berkala, pendapatan dan prasarana Rakyat, Kawasan
perkapita, tingkat perekonomian Pemukiman dan
konsumen sehubungan dengan Lingkungan
masyarakat, biaya peningkatan Hidup Kabupaten
hidup dan aktivitas pekerjaan Melawi
pendapatan asli  Memberikan Pelaporan

Bab IV-43
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
daerah penyuluhan kepada  Kecamatan Nanga
 Munculnya sarana masyarakat Pinoh, Kabupaten
dan prasarana mengenai prioritas Melawi
perekonomian yang warga setempat  Dinas Sosial dan
dapat menambah dalam memperoleh Pemberdayaan
ramainya kegiatan kesempatan kerja Masyarakat dan
perekonomian dan usaha dalam Desa Kabupaten
seperti pasar, meningkatakan Melawi
kios/warung, pendapatan  Dinas Perumahan
aktivitas ekonomi, masyarakat Rakyat, Kawasan
serta kegiatan  Memberikan Pemukiman dan
produktif lainnya bantuan untuk Lingkungan
membangun sarana Hidup Kabupaten
perekonomian baik Melawi
warung, kios,
terutama bagi
masyarakat yang
terkena dampak
langsung dari
aktivitas kegiatan
pabrik
 Penerimaan
karyawan dengan
mengutamakan
tenaga kerja
setempat yang
disesuaikan dengan Pelaksana
keterampilan yang Pemrakarsa
dibutuhkan kegiatan
 Melaksanakan Pengawasan

Bab IV-44
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Penurunan sistem pembayaran Aparat desa dan
Kualitas Udara upah dengan  Selama kegiatan kecamatan Nanga
dan Peningkatan mengacu pada  Kawasan dilakukan pada Pinoh
Kebisingan standar Upah pertambangan tahap konstruksi Dinas Perumahan
Minimum Regional dan sekitarnya, Rakyat, Kawasan
(UMR) Kecamatan Pemukiman dan
Pendekatan Nanga Pinoh, Lingkungan
 Keputusan menteri kelembagaan Kabupaten Hidup Kabupaten
negara lingkungan  Berkoordinasi Melawi Melawi
hidup nomor dengan perangkat Dinas kesehatan
48/MENLH/11/199 desa dan kecamatan kabupaten Melawi
6 tentang baku dalam upaya Pelaporan
tingkat kebisingan pembinaan Dinas kesehatan
 Peraturan terhadap kabupaten Melawi
pemerintah no 41 perekonomian lokal, Dinas Perumahan
tahun 1999 tentang melalui pengadaan Rakyat, Kawasan
pengendalian pelatihan Pemukiman dan
pencemaran udara keterampilan Lingkungan
 Keputusan menteri pemanfaatan, Hidup Kabupaten
negara lingkungan diversifikasi Melawi
hidup sumberdaya alam
45/MENLH/10/199 lokal sehingga
7 tentang indeks meningkatkan nilai
standar pencemaran jual secara ekonomi
udara
Pendekatan teknis
 Memberikan
pelatihan,
bimbingan usaha
dan permodalan

Bab IV-45
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pada masyarakat
yang terkena Pelaksana
dampak mengenai  Pemrakarsa
peluang usaha baru kegiatan
 Menfasilitasi Pengawasan
kelancaran  Aparat desa dan
 Gangguan kecamatan Nanga
aksesibilitas dengan
Kualitas Air Pinoh
memperbaiki
infrastruktur jalan  Selama kegiatan  Dinas Perumahan
agar memperlancar dilakukan pada Rakyat, Kawasan
kegiatan  Kawasan tahap konstruksi Pemukiman dan
perekonomian pertambangan Lingkungan
masyarakat dan sekitarnya, Hidup Kabupaten
Pendekatan sosial Kecamatan Melawi
ekonomi Nanga Pinoh,  Dinas kesehatan
 Memberikan Kabupaten kabupaten Melawi
 Tidak terjadinya kesempatan bagi Melawi Pelaporan
penurunan kualitas masyarakat yang  Dinas kesehatan
air di sekitar terkena dampak kabupaten Melawi
kawasan langsung kegiatan  Dinas Perumahan
penambangan pabrik untuk dapat Rakyat, Kawasan
berdasarkan bekerja sebagai Pemukiman dan
peraturan karyawan sesuai Lingkungan
pemerintah nomor dengan kualifikasi Hidup Kabupaten
82 tahun 2001 dan kebutuhan Melawi
tentang pengelolaan tenaga kerja yang
kualitas air dan dibutuhkan
pengendalian
 Berpartisipasi dalam
pencemaran air dan
menyediakan dan
Keputusan Menteri
melengkapi sarana

Bab IV-46
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Negara Lingkungan dan prasarana
Hidup Nomor 115 perekonomian
Tahun 2003 tentang sehubungan dengan
Pedoman Penentuan peningkatan Pelaksana
Status Mutu Air aktivitas pekerjaan  Pemrakarsa
 Tidak adanya  Memberikan kegiatan
keluhan dan penyuluhan kepada Pengawasan
pengaduan dari masyarakat  Aparat desa dan
masyarakat mengenai prioritas kecamatan Nanga
mengenai gangguan warga setempat Pinoh
 Perubahan
terhadap sumber dalam memperoleh  Dinas Perumahan
Keanekaragama
daya air kesempatan kerja Rakyat, Kawasan
n Flora dan  Selama kegiatan
 Tidak adanya gejala dan usaha dalam Pemukiman dan
Fauna dilakukan pada
penyakit yang meningkatakan Lingkungan
tahap konstruksi
disebabkan oleh pendapatan Hidup Kabupaten
 Kawasan
adanya penurunan masyarakat Melawi
pertambangan
kualitas air sungai  Memberikan  Dinas kesehatan
dan sekitarnya,
yang disebabkan bantuan untuk kabupaten Melawi
Kecamatan
oleh waterborne membangun sarana Pelaporan
Nanga Pinoh,
diseases perekonomian baik  Dinas kesehatan
Kabupaten
warung, kios, kabupaten Melawi
Melawi
terutama bagi  Dinas Perumahan
masyarakat yang Rakyat, Kawasan
terkena dampak Pemukiman dan
langsung dari Lingkungan
aktivitas kegiatan Hidup Kabupaten
 Tidak terjadinya pabrik Melawi
penurunan tingkat  Penerimaan
keanekaragaman karyawan dengan Pelaksana
flora dan fauna di mengutamakan  Pemrakarsa

Bab IV-47
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
sekitar wilayah tenaga kerja kegiatan
penambangan setempat yang
 Tidak adanya disesuaikan dengan
keluhan dan keterampilan yang
Pengawasan
pengaduan dari dibutuhkan
 Aparat desa dan
masyarakat  Melaksanakan
kecamatan Nanga
mengenai gangguan sistem pembayaran
Pinoh
terhadap upah dengan
keragaman flora mengacu pada  Dinas Perumahan
 Perubahan Laju dan fauna standara Upah Rakyat, Kawasan
Erosi dan Minimum Regional  Selama kegiatan Pemukiman dan
 Tidak adanya gejala
Sedimentasi (UMR) dilakukan pada Lingkungan
penyakit yang
Pendekatan tahap konstruksi Hidup Kabupaten
disebabkan oleh
kelembagaan Melawi
adanya penurunan
 Kawasan Pelaporan
kualitas air sungai  Berkoordinasi
dan udara yang dengan perangkat pertambangan  Dinas Perumahan
disebabkan oleh desa dan kecamatan dan sekitarnya, Rakyat, Kawasan
kegiatan dalam upaya Kecamatan Pemukiman dan
penambangan pembinaan Nanga Pinoh, Lingkungan
terhadap Kabupaten Hidup Kabupaten
perekonomian lokal, Melawi Melawi
melalui pengadaan
pelatihan
keterampilan
pemanfaatan,
 Tidak terjadinya diversifikasi
peningkatan laju sumberdaya alam
erosi dan lokal sehingga
sedimentasi di meningkatkan nilai
sekitar wilayah jual secara ekonomi

Bab IV-48
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
penambangan
 Tidak adanya Pendekatan teknis
keluhan dan  Membuat papan
pengaduan dari pemberitahuan
masyarakat tentang gangguan
mengenai gangguan kualitas udara pada
terhadap laju erosi radius 100 meter di
dan sedimentasi sekitar area
penambangan
 Penggunaan
pelindung kepala,
pelindung telinga,
safety shoes, dan
masker kepada
karyawan yang
bekerja pada bagian
dengan tingkat
resiko pencemaran
udara tinggi
 Melakukan
penyemprotan
dengan air satu kali
setiap sebelum
dilakukan
pengerjaan fisik
sehingga debu
partikulat dapat
dilokalisir
 Melindungi material
galian dengan

Bab IV-49
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
membasahi material
pasir
Pendekatan sosial
ekonomi
 Melakukan
sosialisasi kepada
masyarakat yang
terkena dampak
langsung dari
kegiatan
pertambangan
mengenai
tinggianya intensitas
kegiatan
 Memberikan
pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat yang
terkena dampak
langsung dari
penurunan kualitas
udara di sekitar
kawasan
penambangan
 Mewajibkan kepada
seluruh tenaga kerja
untuk
melaksanakan
komitmen K-3
untuk menjamin

Bab IV-50
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
keselamatan kerja
Pendekatan
institusi/kelembagaan
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
langsung bersama-
sama untuk
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
pencemaran yang
muncul

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
kawasan konservasi
di sepanjang sungai
di sekitar kawasan
penambangan yang
berfungsi sebagai
jebak hara dan
mengabsorbsi
bahan polutan yang
masuk kedalam
sungai
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan

Bab IV-51
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pelayanan
kesehatan secara
berkala bagi
masyarakat yang
terkena dampak
akibat water borne
diseases.
 Meningkatkan
frekuensi pelayanan
kesehatan secara
berkala selama
kegiatan konstruksi
dan operasi
berlangsung
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja untuk
menggunakan
fasilitas K-3 untuk
menghindari
munculnya gejala
penyakit yang
potensial timbul di
lokasi kegiatan
 Mengikutsertakan
seluruh karyawan
tambang dalam
program pelayanan
ansuransi jaminan
sosial tenaga kerja

Bab IV-52
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
(jamsostek)
Pendekatan
Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
pencemaran yang
muncul pada
tahapan kegiatan

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
kawasan konservasi
di sepanjang sungai
di sekitar kawasan
penambangan yang
berfungsi sebagai
jebak hara dan
mengabsorbsi
bahan polutan yang
masuk kedalam
sungai
 Melakukan
penyemprotan

Bab IV-53
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
dengan air satu kali
setiap sebelum
dilakukan
pengerjaan fisik
sehingga debu
partikulat dapat
dilokalisir
 Memperbaiki
sanitasi lingkungan
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja dan
masyarakat tentang
pentingnya
menjaga keragaman
flora dan fauna
Pendekatan
Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
pencemaran yang
muncul pada

Bab IV-54
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
tahapan kegiatan
penambangan

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
area hijau di sekitar
area kegiatan
tambang, dan
membuat
saluran/drainase
yang baik agar tidak
terjadi laju erosi liar
tanpa bisa
dikendalikan
 Memperbaiki
sanitasi lingkungan
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja dan
masyarakat tentang
pentingnya
menjaga laju erosi
dan sedimentasi
dari kegiatan yang
dilakukan
Pendekatan

Bab IV-55
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Institusi/Kelembagaa
n
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
peningkatan laju
erosi dan
sedimentasi yang
muncul pada
tahapan kegiatan
penambangan

3 TAHAP
OPERASI
a. Sosialisasi  Terjadinya  Tidak adanya Pendekatan Teknis  Kawasan  Selama kegiatan Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & keresahan atau  Menyediakan pertambangan dilakukan pada  Pemrakarsa
Masyarakat Kecemburuan polemik dan sarana untuk dan sekitarnya, tahap operasi kegiatan
b. Penerimaan Sosial perselisihan antara memfasilitasi dan Kecamatan dan pada tahap Pengawasan
Tenaga Kerja warga yang mengakomodir Nanga Pinoh, operasi selesai  Aparat desa dan
Operasi berkembang di segenap keresahan, Kabupaten kecamatan Nanga
c. Penambangan masyarakat sekitar pengaduan Melawi Pinoh
d. Pengangkutan areal tambang masyarakat dan  Dinas social,
dari lokasi  Undang-undang perselisihan warga tenaga kerja dan
penambangan Republik Indonesia setempat yang transmigrasi
ke lokasi Nomor 13 Tahun berkaitan dengan kabupaten Melawi

Bab IV-56
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pembeli 2003 tentang kegiatan tambang  Dinas Perumahan
e. Reklamasi dan Ketenagakerjaan Pendekatan Sosial Rakyat, Kawasan
Revegetasi Ekonomi Pemukiman dan
 Melakukan Lingkungan
pendekatan secara Hidup Kabupaten
proaktif kepada Melawi
masyarakat dalam Pelaporan
bentuk sosialisasi  Kecamatan Nanga
rencana kegiatan Pinoh, Kabupaten
penambangan pasir Melawi
pasang dengan  Dinas Perumahan
mengakomodasi Rakyat, Kawasan
kepentingan dan Pemukiman dan
harapan masyarakat Lingkungan
 Melakukan Hidup Kabupaten
sosialisasi kepada Melawi
tokoh masyarakat
sebagai wujud
perhatian dan
kepedulian
perusahaan
terhadap
lingkungan sekitar
 Mengakomodasi Pelaksana
tenaga kerja  Pemrakarsa
 Peningkatan  Meningkatkan setempat untuk  Selama kegiatan kegiatan
Pendapatan angkatan kerja dan menjadi karyawan  Kawasan dilakukan pada Pengawasan
Masyarakat dan perekonomian yang diperlukan pertambangan tahap operasi  Aparat desa dan
Aktivitas masyarakat yang sesuai dengan dan sekitarnya, dan pada tahap kecamatan Nanga
Perekonomian terkena dampak keterampilan yang Kecamatan operasi selesai Pinoh

Bab IV-57
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
secara langsung dimiliki terutama Nanga Pinoh,  Dinas social,
yang dapat diketahui bagi masyarakat Kabupaten tenaga kerja dan
dari penelitian yang lahannya Melawi transmigrasi
berkala, pendapatan terkena kabupaten Melawi
perkapita, tingkat pembebasan lahan  Dinas Perumahan
konsumen untuk kawasan Rakyat, Kawasan
masyarakat, biaya tambang Pemukiman dan
hidup dan Pendekatan Lingkungan
pendapatan asli Kelembagaan Hidup Kabupaten
daerah  Membuat komitmen Melawi
 Munculnya sarana bersama masyarakat Pelaporan
dan prasarana dan berkoordinasi  Dinas Perumahan
perekonomian yang dengan lembaga Rakyat, Kawasan
dapat menambah desa mengenai Pemukiman dan
ramainya kegiatan lembaga / badan Lingkungan
perekonomian yang Hidup Kabupaten
serperti pasar, bertanggungjawab Melawi
kios/warung, terhadap  Dinas social,
aktivitas ekonomi, penerimaan tenaga tenaga kerja dan
serta kegiatan kerja yang berkaitan transmigrasi
produktif lainnya dengan kegiatan kabupaten Melawi
yang saat ini
dilaksanakan dan
dimasa mendatang

Pendekatan teknis
 Memberikan
pelatihan,
bimbingan usaha
dan permodalan

Bab IV-58
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pada masyarakat
yang terkena
dampak mengenai
peluang usaha baru
 Menfasilitasi
kelancaran
aksesibilitas dengan
memperbaiki Pelaksana
infrastruktur jalan  Pemrakarsa
agar memperlancar kegiatan
kegiatan Pengawasan
 Penurunan perekonomian  Selama kegiatan  Aparat desa dan
Kualitas Udara masyarakat dilakukan pada kecamatan Nanga
dan Peningkatan Pendekatan sosial  Kawasan tahap operasi Pinoh
Kebisingan  Keputusan menteri ekonomi pertambangan dan pada tahap  Dinas kesehatan
negara lingkungan  Memberikan dan sekitarnya, operasi selesai kabupaten Melawi
hidup nomor kesempatan bagi Kecamatan  Dinas Perumahan
48/MENLH/11/1996 masyarakat yang Nanga Pinoh, Rakyat, Kawasan
tentang baku tingkat terkeda dampak Kabupaten Pemukiman dan
kebisingan langsung kegiatan Melawi Lingkungan
 Peraturan tambang untuk Hidup Kabupaten
pemerintah no 41 dapat bekerja Melawi
tahun 1999 tentang sebagai karyawan Pelaporan
pengendalian sesuai dengan  Dinas Perumahan
pencemaran udara kualifikasi dan Rakyat, Kawasan
 Keputusan menteri kebutuhan tenaga Pemukiman dan
negara lingkungan kerja yang Lingkungan
hidup dibutuhkan Hidup Kabupaten
45/MENLH/10/1997  Memberikan Melawi
tentang indeks penyuluhan kepada  Dinas kesehatan

Bab IV-59
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
standar pencemaran masyarakat kabupaten Melawi
udara mengenai prioritas
warga setempat
dalam memperoleh
kesempatan kerja
dan usaha dalam
meningkatakan
pendapatan
masyarakat
 Memberikan
bantuan untuk
membangun sarana
perekonomian baik
warung, kios,
terutama bagi
masyarakat yang
terkena dampak
langsung dari
aktivitas kegiatan
 Penerimaan Pelaksana
karyawan dengan  Pemrakarsa
mengutamakan kegiatan
tenaga kerja Pengawasan
setempat yang  Aparat desa dan
disesuaikan dengan kecamatan Nanga
keterampilan yang Pinoh
 Gangguan dibutuhkan  Selama kegiatan  Dinas Perumahan
Kualitas Air dilakukan pada Rakyat, Kawasan
 Melaksanakan
sistem pembayaran tahap operasi Pemukiman dan
upah dengan  Kawasan dan pada tahap Lingkungan

Bab IV-60
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
mengacu pada pertambangan operasi selesai Hidup Kabupaten
 Tidak terjadinya standara Upah dan sekitarnya, Melawi
penurunan kualitas Minimum Regional Kecamatan  Dinas kesehatan
air di sekitar (UMR) Nanga Pinoh, kabupaten Melawi
kawasan Pendekatan Kabupaten Pelaporan
penambangan kelembagaan Melawi  Dinas kesehatan
berdasarkan  Berkoordinasi kabupaten Melawi
peraturan dengan perangkat  Dinas Perumahan
pemerintah nomor desa dan kecamatan Rakyat, Kawasan
82 tahun 2001 dalam upaya Pemukiman dan
tentang pengelolaan pembinaan Lingkungan
kualitas air dan terhadap Hidup Kabupaten
pengendalian perekonomian lokal, Melawi
pencemaran air dan melalui pengadaan
Keputusan Menteri pelatihan
Negara Lingkungan keterampilan
Hidup Nomor 115 pemanfaatan,
Tahun 2003 tentang diversifikasi
Pedoman Penentuan sumberdaya alam
Status Mutu Air lokal sehingga Pelaksana
 Tidak adanya meningkatkan nilai  Pemrakarsa
keluhan dan jual secara ekonomi kegiatan
pengaduan dari Pengawasan
masyarakat Pendekatan teknis  Aparat desa dan
mengenai gangguan  Membuat papan kecamatan Nanga
terhadap sumber pemberitahuan Pinoh
daya air tentang gangguan  Dinas Perumahan
 Tidak adanya gejala kualitas udara pada Rakyat, Kawasan
 Gangguan penyakit yang radius 100 meter di  Selama kegiatan Pemukiman dan
Kesehatan disebabkan oleh sekitar tambang dilakukan pada Lingkungan

Bab IV-61
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
adanya penurunan  Penggunaan tahap operasi Hidup Kabupaten
kualitas air sungai pelindung kepala, dan pada tahap Melawi
yang disebabkan pelindung telinga,  Kawasan operasi selesai  Dinas kesehatan
oleh waterborne safety shoes, dan pertambangan kabupaten Melawi
diseases. masker kepada dan sekitarnya,
karyawan yang Kecamatan Pelaporan
bekerja pada bagian Nanga Pinoh,  Dinas kesehatan
dengan tingkat Kabupaten kabupaten Melawi
 Menurunnya resiko pencemaran Melawi  Dinas Perumahan
prevalensi penyakit udara tinggi Rakyat, Kawasan
yang disebabkan  Menanam tanaman Pemukiman dan
oleh penurunan yang berfungsi Lingkungan
kualitas air dan sebagai peredam Hidup Kabupaten
kualitas udara yang kebisingan dan Melawi
dilihat dari penangkap debu,
frekuensi kunjungan serta penghambat
masyarakat penyebaran bau,
penderita ke yakni angsana,
puskesmas terdekat tanjung, akasia, dan
 Meningkatnya lain sebagainya Pelaksana
kualitas dan  Menjaga kebersihan  Pemrakarsa
kuantitas sarana dan lingkungan kerja kegiatan
prasarana kesehatan terutama dari debu Pengawasan
masyarakat di dengan cara  Aparat desa dan
sekitar lokasi pengutipan kembali kecamatan Nanga
tambang serta pembersihan Pinoh
 Tersedianya sarana lantai kerja dengan  Dinas Perumahan
air bersih dan sistem metode Rakyat, Kawasan
sanitasi lingkungan pembasahan Pemukiman dan
yang mamadai di Pendekatan sosial Lingkungan

Bab IV-62
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
permukiman sekitar ekonomi Hidup Kabupaten
 Perubahan Laju kawasan tambang  Melakukan  Selama kegiatan Melawi
Erosi dan  Kenyamanan sosialisasi kepada dilakukan pada Pelaporan
Sedimentasi lingkungan yang masyarakat yang tahap operasi  Dinas Perumahan
dapat diketahui dan terkena dampak dan pada tahap Rakyat, Kawasan
tanggapan langsung dari  Kawasan operasi selesai Pemukiman dan
masyarakat tentang kegiatan tambang pertambangan Lingkungan
keadaan mengenai tingginya dan sekitarnya, Hidup Kabupaten
lingkungannya intensitas kegiatan Kecamatan Melawi
penambangan Nanga Pinoh,
 Memberikan Kabupaten
pelayanan Melawi
kesehatan kepada
 Tidak terjadinya masyarakat yang Pelaksana
peningkatan laju terkena dampak  Pemrakarsa
erosi dan langsung dari kegiatan
sedimentasi di penurunan kualitas Pengawasan
sekitar wilayah udara di sekitar  Aparat desa dan
penambangan kawasan tambang kecamatan Nanga
 Tidak adanya  Mewajibkan kepada Pinoh
keluhan dan seluruh tenaga kerja  Dinas Perumahan
pengaduan dari untuk Rakyat, Kawasan
masyarakat melaksanakan Pemukiman dan
mengenai gangguan komitmen K-3 Lingkungan
terhadap laju erosi untuk menjamin Hidup Kabupaten
 Perubahan dan sedimentasi keselamatan kerja  Selama kegiatan Melawi
Keanekaragaman Pendekatan dilakukan pada  Dinas kesehatan
Flora dan Fauna institusi/kelembagaan tahap operasi kabupaten Melawi
 Melibatkan dan pada tahap Pelaporan
masyarakat operasi selesai  Dinas kesehatan

Bab IV-63
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
setempat secara  Kawasan kabupaten Melawi
langsung bersama- pertambangan  Dinas Perumahan
sama untuk dan sekitarnya, Rakyat, Kawasan
melakukan Kecamatan Pemukiman dan
pemantauan dan Nanga Pinoh, Lingkungan
pengelolaan Kabupaten Hidup Kabupaten
terhadap potensi Melawi Melawi
pencemaran yang
muncul pada tahap Pelaksana
 Tidak terjadinya operasi  Pemrakarsa
penurunan tingkat penambangan kegiatan
keanekaragaman Pengawasan
flora dan fauna di  Aparat desa dan
sekitar wilayah kecamatan Nanga
penambangan Pendekatan teknis Pinoh
 Tidak adanya  Mempertahankan  Dinas Perumahan
keluhan dan kawasan konservasi Rakyat, Kawasan
pengaduan dari di sepanjang sungai Pemukiman dan
masyarakat di sekitar kawasan Lingkungan
mengenai gangguan tambang yang Hidup Kabupaten
terhadap keragaman berfungsi sebagai Melawi
flora dan fauna jebak hara dan Pelaporan
 Perubahan  Tidak adanya gejala mengabsorbsi bahan  Selama kegiatan  Dinas Perumahan
Bentang Alam penyakit yang polutan yang masuk dilakukan pada Rakyat, Kawasan
dan Tata Guna disebabkan oleh kedalam sungai tahap operasi Pemukiman dan
Lahan adanya penurunan Pendekatan sosial dan pada tahap Lingkungan
kualitas air sungai ekonomi operasi selesai Hidup Kabupaten
dan udara yang  Memberikan Melawi
disebabkan oleh pelayanan kesehatan  Kawasan
kegiatan secara berkala bagi pertambangan

Bab IV-64
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
penambangan masyarakat yang dan sekitarnya,
terkena dampak Kecamatan
akibat penurunan Nanga Pinoh,
kualitas air Kabupaten
 Meningkatkan Melawi
frekuensi pelayanan
kesehatan secara
 Tidak terjadinya berkala selama
kerusakan alam dan kegiatan
tata guna lahan di penambangan
sekitar wilayah berlangsung
penambangan  Memberikan
 Tidak adanya penyuluhan kepada
keluhan dan para pekerja untuk
pengaduan dari menggunakan
masyarakat fasilitas K-3 untuk
mengenai gangguan menghindari
terhadap tata guna munculnya gejala
lahan penyakit yang
potensial timbul di
lokasi kegiatan
 Mengikutsertakan
seluruh karyawan
pabrik dalam
program pelayanan
ansuransi jaminan
sosial tenaga kerja
(jamsostek)
Pendekatan
Institusi/Kelembagaan

Bab IV-65
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Melibatkan
masyarakat setempat
secara bersama-
sama melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
pencemaran yang
muncul pada
tahapan kegiatan
operasional
penambangan

Pendekatan teknis
 Memberikan
pelayanan kesehatan
secara berkala bagi
masyarakat yang
terkena dampak
 Meningkatkan
frekuensi pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat secara
berkala
 Menfasilitasi warga
masyarakat yang
berkeinginan untuk
melengkapi sarana
dan prasarana dalam

Bab IV-66
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
menunjang
peningkatan
kesehatan dan
sanitasi lingkungan
 Pemantauan secara
intensif terhadap
sumber pencemaran
yang potensial
mencemari
lingkungan1

Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
masyarakat
mengenai
pentingnya menjaga
sanitasi lingkungan,
pengobatan secara
dini apabila terjadi
gejala munculnya
dampak penyakit
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja untuk
menggunakan
fasilitas K-3 untuk
menghindari
munculnya gejala

Bab IV-67
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
penyakit
Pendekatan
kelembagaan
 Melakukan
koordinasi dengan
poliklinik setempat
dalam upaya
menanggulangi
penyakit yang sering
muncul di
masyarakat

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
area hijau di sekitar
area kegiatan
tambang, dan
membuat
saluran/drainase
yang baik agar tidak
terjadi laju erosi liar
tanpa bisa
dikendalikan
 Memperbaiki
sanitasi lingkungan
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja dan

Bab IV-68
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
masyarakat tentang
pentingnya
menjaga laju erosi
dan sedimentasi
dari kegiatan yang
dilakukan
Pendekatan
Institusi/Kelembagaa
n
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
peningkatan laju
erosi dan
sedimentasi yang
muncul pada
tahapan kegiatan
penambangan

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
kawasan konservasi
di sepanjang sungai
di sekitar kawasan

Bab IV-69
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
penambangan yang
berfungsi sebagai
jebak hara dan
mengabsorbsi
bahan polutan yang
masuk kedalam
sungai
 Melakukan
penyemprotan
dengan air satu kali
setiap sebelum
dilakukan
pengerjaan fisik
sehingga debu
partikulat dapat
dilokalisir
 Memperbaiki
sanitasi lingkungan
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja dan
masyarakat tentang
pentingnya
menjaga keragaman
flora dan fauna
Pendekatan
Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan

Bab IV-70
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap potensi
pencemaran yang
muncul pada
tahapan kegiatan
penambangan

Pendekatan teknis
 Mempertahankan
kawasan konservasi
dan penghijauan di
sekitar areal
tambang
 Memperbaiki
sanitasi lingkungan
Pendekatan sosial
ekonomi
 Memberikan
penyuluhan kepada
para pekerja dan
masyarakat tentang
pentingnya
menjaga tata guna

Bab IV-71
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
lahan

Pendekatan
Institusi/Kelembagaan
 Melibatkan
masyarakat
setempat secara
bersama-sama
melakukan
pemantauan dan
pengelolaan
terhadap tata guna
lahan

4 TAHAP PASCA
OPERASI

Bab IV-72
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
a. Sosialisasi  Terjadinya  Tidak adanya Pendekatan Teknis  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & keresahan atau  Menyediakan pertambangan pada saat  Pemrakarsa
Masyarakat Perubahan Sikap polemik dan sarana untuk dan sekitarnya, penerimaan kegiatan
b. Demobilisasi dan Persepsi perselisihan antara memfasilitasi dan Kecamatan tenaga kerja Pengawasan
Kendaraan, Masyarakat warga yang mengakomodir Nanga Pinoh, pasca operasi  Aparat desa dan
Peralatan, dan berkembang di segenap keresahan, Kabupaten dan pada saat kecamatan Nanga
Bahan Lain masyarakat sekitar pengaduan Melawi pemutusan Pinoh
c. Reklamasi dan areal tambang masyarakat dan hubungan kerja  Dinas Perumahan
Revegetasi  Undang-undang perselisihan warga pasca operasi Rakyat, Kawasan
Akhir Republik Indonesia setempat yang Pemukiman dan
d. Pemutusan Nomor 13 Tahun berkaitan dengan Lingkungan
Hubungan 2003 tentang kegiatan tambang Hidup Kabupaten
Kerja Ketenagakerjaan pasca operasi Melawi
Pendekatan Sosial  Dinas social,
Ekonomi tenaga kerja dan
 Melakukan transmigrasi
pendekatan secara kabupaten Melawi
proaktif kepada Pelaporan
masyarakat dalam  Dinas social,
bentuk sosialisasi tenaga kerja dan
rencana kegiatan transmigrasi
pasca operasi kabupaten Melawi
dengan  Dinas Perumahan
mengakomodasi Rakyat, Kawasan
kepentingan dan Pemukiman dan
harapan masyarakat Lingkungan
 Melakukan Hidup Kabupaten
sosialisasi kepada Melawi
tokoh masyarakat
sebagai wujud
perhatian dan

Bab IV-73
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Bab IV-74
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

4.2. Program Upaya Pamantauan Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap dampak lingkungan hidup


yang muncul dari kegiatan operasional pertambangan pasir pasang A.N.
Mulyadi dan upaya pengelolaan lingkungannya, maka dalam
implementasinya perlu dilakukan program pemantauan yang merupakan
kegiatan yang terintegrasi dengan program pengelolaan yang telah
dilakukan.
Program pemantauan lingkungan hidup yang perlu mendapat
perhatian berkenaan dengan kegiatan operasional penambangan ini
adalah pamantauan terhadap program pengelolaan lingkungan hidup yang
menjadi komitmen bagi pemrakarsa.

4.2.1. Tahap Pra Konstruksi


A. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat
a) Sumber dampak yang dipantau
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
 Community Development
b) Lokasi pemantaun
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
c) Periode waktu pemantaun
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
pembebasan lahan oleh A.N. Mulyadi
d) Cara Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di Kecamatan Nanga Pinoh melalui forum
masyarakat

Bab IV-75
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Terjadinya Konflik Sosial


a) Sumber dampak yang dipantau
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
a) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
b) Periode waktu pemantauan
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
oleh A.N. Mulyadi
c) Cara pemantauan lingkungan hidup
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar wilayah tambang dan kecamatan melalui
forum masyarakat
d) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi

 Pengawas
Bab IV-76
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

C. Perubahan Pendapatan Masyarakat


a) Sumber dampak yang dipantau
 Kompensasi Lahan Masyarakat
 Community Development
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
c) Periode waktu pemantauan
 1 (satu) kali bersamaan dengan kegiatan sosialisasi dan
pembebasan lahan oleh A.N. Mulyadi
d. Cara pemantauan lingkungan hidup
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar wilayah tambang dan kecamatan melalui
forum masyarakat
d) wInstitusi pengelolaan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas

Bab IV-77
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Aparat Desa dan Kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi kabupaten Melawi
 Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.2.2. Tahap Konstruksi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Persepsi Masyarakat
a) Sumber dampak yang dipantau
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
b) Lokasi pemantauan
 Areal sekitar tambang dawn Kecamatan Nanga Pinoh,
Kabupaten Melawi
c) Periode pemantauan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap konstruksi, dan 1 (satu)
kali pada tahap konstruksi selesai
d) Cara pemantauan
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar wilayah tambang dan kecamatan melalui
forum masyarakat

e) Institusi pemantauan lingkungan hidup


 Pelaksana
Bab IV-78
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Pemrakarsa kegiatan yakni A.N. Mulyadi
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a) Sumber dampak yang dipantau
 Mobilisasi kendaraan, peralatan dan bahan lain
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan penambangan dan sekitarnya, Kecamatan
Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
c) Periode pemantauan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
d) Cara pemantauan
 Pemantaun dilakukan dengan pengambilan conto sampel
udara dan kebisingan yang disesuaikan dengan baku
mutu pada :
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan
-. Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara

Bab IV-79
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar
pencemaran udara
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.2.3. Tahap Operasi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Kecemburuan Sosial
a) Sumber dampak yang dipantau
 Sosialisasi Kepada Masyarakat
 Penerimaan tenaga kerja operasi
 Pelepasan tenaga kerja operasi
b) Lokasi pemantuan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap operasi, dan 1 (satu)
kali pada tahap operasi selesai
d) Cara pemantauan
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku

Bab IV-80
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
usaha di sekitar wilayah tambang dan kecamatan melalui
forum masyarakat
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Aktivitas


Perekonomian
a) Sumber dampak yang dipantau
 Penerimaan tenaga kerja operasi
 Pelepasan tenaga kerja operasi
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 1 (satu) kali dilakukan pada tahap operasi, dan 1 (satu)
kali pada tahap operasi selesai

d) Cara pemantauan
Bab IV-81
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar tambang melalui forum masyarakat
 Melakukan pendataan terhadap masyarakat yang
membuka usaha
 Melakukan pendataan warga masyarakat yang terlibat
langsung dalam kegiatan penambangan
 Melakukan penelitian secara berkala tentang pendapatan
perkapita, tingkat konsumerisme masyarakat, biaya
hidup, dan pendapatan asli daerah sekitar
 Tabulasi data tentang pertambahan kegiatan
perekonomian masyarakat seperti pasar dan aktivitas
produksi lainnya
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi

C. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a) Sumber dampak yang dipantau
Bab IV-82
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Penambangan
 Pengangkutan ke lokasi pembeli
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabuapten Melawi
c) Periode waktu pemantauan
 Selama kegiatan operasi berlangsung atau dilakukan
minimal 6 (enam) bulan sekali selema kegiatan
berlangsung
d) Cara pemantauan
 Pengambilan contoh sampel udara dan kebisingan yang
disesuaikan dengan :
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan
-. Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar
pencemaran udara
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi

 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi

Bab IV-83
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

D. Gangguan Kualitas Air


a) Sumber dampak yang dipantau
 Penambangan
b) Lokasi pemantauan
 Sungai-sungai kecil di sekitar kawasan tambang
c) Periode waktu pemantauan
 Selama kegiatan operasi berlangsung atau dilakukan
minimal 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan
berlangsung
d) Cara pemantauan
 Cara pemantauan dengan pengambilan contoh sampel air
dan disesuaikan dengan baku mutu berdasarkan
peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi

 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi

Bab IV-84
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

E. Gangguan Kesehatan
a) Sumber dampak yang dipantau
 Penambangan
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabuapten Melawi
c) Periode waktu pemantauan
 Selama kegiatan operasi berlangsung atau dilakukan
minimal 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan
berlangsung
d) Cara pemantauan
 Cara pemantauan dengan pengambilan contoh sampel
air dan disesuaikan dengan baku mutu berdasarkan
peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran
air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air
 Menghimpun data sekunder dari puskesmas/klinik
terdekat tentang pre-valensi penyakit yang diderita oleh
masyarakat sekitar tambang
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
Bab IV-85
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

F. Perubahan Laju Erosi dan Sedimentasi


a) Sumber dampak yang dipantau
 Penambangan
 Reklamasi dan revegetasi
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 Selama periode kegiatan operasi dilaksanakan
d) Cara pemantauan
 Pemantauan dilakukan melalui identifikasi laju erosi dan
sedimentasi di sekitar areal kegiatan
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

G. Perubahan Keanekaragaman Flora dan Fauna


a) Sumber dampak yang dipantau
Bab IV-86
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Penambangan
 Reklamasi dan revegetasi
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 Selama periode kegiatan konstruksi dilaksanakan
d) Cara pemantauan
 Cara pemantauan dengan mendokumentasi dan mendata
jenis keragaman flora dan fauna di lokasi penambangan
dan sekitar lokasi penambangan setiap 6 (enam) bulan
selama kegiatan berlangsung
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

H. Perubahan Bentang Alam dan Tata Guna Lahan


a) Sumber dampak yang dipantau
 Penambangan
 Reklamasi dan revegetasi
b) Lokasi pemantauan

Bab IV-87
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 Selama periode kegiatan operasi dilaksanakan
d) Cara pemantauan
 Pemantauan bentang alam dan tata guna lahan
dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan selama kegiatan
penambangan berlangsung
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

4.2.4. Tahap Pasca Operasi


A. Terjadinya Konflik Sosial & Perubahan Sikap dan Persepsi
Masyarakat
a) Sumber dampak yang dipantau
 Sosialisasi kepada masyarakat
 Pemutusan hubungan kerja
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
c) Periode waktu pemantauan
 1 (satu) kali pada saat penerimaan tenaga kerja pasca
operasi dan pada saat pemutusan hubungan kerja pasca
operasi
Bab IV-88
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
d) Cara pemantauan
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar wilayah tambang melalui forum
masyarakat
 Melakukan pendataan warga masyarakat yang terlibat
langsung dalam kegiatan penambangan
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawas
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
 Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

B. Penurunan Pendapatan dan Aktivitas Perekonomian


a) Sumber dampak yang dipantau
 Pemutusan hubungan kerja

b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi
c) Periode waktu pemantauan

Bab IV-89
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 1 (satu) kali pada saat pemutusan hubungan kerja pasca
operasi
d) Cara pemantauan
 Pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan
masyarakat, perangkat pemerintahan, dan para pelaku
usaha di sekitar wilayah tambang melalui forum
masyarakat
 Melakukan pendataan warga masyarakat yang terlibat
langsung dalam kegiatan penambangan
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten
Melawi

D. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan


a) Sumber dampak yang dipantau
 Demobilisasi kendaraan, peralatan dan bahan lain
b) Lokasi pemantauan
 Kawasan tambang dan sekitarnya, Kecamatan Nanga
Pinoh
c) Periode waktu pemantauan
 Selama kegiatan pasca operasi berlangsung
Bab IV-90
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
d) Cara pemantauan
 Pengambilan contoh sampel udara dan kebisingan yang
disesuaikan dengan :
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup nomor
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat
kebisingan
-. Peraturan pemerintah no 41 tahun 1999 tentang
pengendalian pencemaran udara
-. Keputusan menteri negara lingkungan hidup
45/MENLH/10/1997 tentang indeks standar
pencemaran udara
e) Institusi pemantauan lingkungan hidup
 Pelaksana
 Pemrakarsa kegiatan
 Pengawasan
 Aparat desa dan kecamatan Nanga Pinoh
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Pelaporan
 Dinas kesehatan kabupaten Melawi
 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi

Selanjutnya secara skematis, arahan upaya pemantauan


lingkungan (UPL) kegiatan pertambangan pasir pasang A.N. Mulyadi
tersaji dalam matrik upaya pamantauan lingkungan hidup seperti pada
tabel berikut :

Bab IV-91
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Tabel 4.2. Matriks Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Penambangan Pasir pasang A.N. Mulyadi
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI
SUMBER PAMANTAUA PEMANTAUAN
NO JENIS DAMPAK PEMANTAUN PEMANTAUAN
DAMPAK N LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN HIDUP
HIDUP HIDUP
HIDUP
1 TAHAP PRA
KONSTRUKSI
a. Pengurusan  Perubahan sikap  Pemantauan  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Perizinan dan persepsi dilakukan melalui tambang dan bersamaan  Pemrakarsa
b. Sosialisasi masyarakat wawancara dengan sekitarnya, dengan kegiatan yakni
Kepada masyarakat, perangkat Kecamatan kegiatan A.N. Mulyadi
Masyarakat pemerintahan, dan Nanga Pinoh, sosialisasi oleh Pengawas
c.Program para pelaku usaha di Kabupaten A.N. Mulyadi  Aparat Desa dan
Pemberdayaan Kecamatan Nanga Melawi Kecamatan
Masyarakat Pinoh melalui forum Nanga Pinoh
masyarakat  Badan
Pertanahan
Nasional
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan

Bab IV-92
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
 Terjadinya Lingkungan
konflik sosial  1 (satu) kali Hidup
 Kawasan bersamaan Kabupaten
tambang dan dengan Melawi
 Pemantauan sekitarnya, kegiatan Pelaporan
dilakukan melalui Kecamatan sosialisasi dan  Kecamatan
wawancara dengan Nanga Pinoh, pembebasan Nanga Pinoh,
masyarakat, perangkat Kabupaten lahan oleh A.N. Kabupaten
pemerintahan, dan Melawi Mulyadi Melawi
para pelaku usaha di  Dinas
sekitar wilayah Perumahan
tambang dan Rakyat,
kecamatan melalui Kawasan
forum masyarakat Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

 Perubahan Pelaksana
pendapatan  Pemrakarsa
masyarakat kegiatan yakni

Bab IV-93
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 1 (satu) kali A.N. Mulyadi
 Kawasan bersamaan Pengawas
tambang dan dengan  Aparat Desa dan
sekitarnya, kegiatan Kecamatan
Kecamatan sosialisasi dan Nanga Pinoh
Nanga Pinoh, pembebasan  Badan
 Pemantauan Kabupaten lahan oleh A.N. Pertanahan
dilakukan melalui Melawi Mulyadi Nasional
wawancara dengan Kabupaten
masyarakat, perangkat Melawi
pemerintahan, dan  Dinas
para pelaku usaha di Perumahan
sekitar wilayah Rakyat,
tambang dan Kawasan
kecamatan melalui Pemukiman dan
forum masyarakat Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Kecamatan
Nanga Pinoh,
Kabupaten
Melawi
 Dinas

Bab IV-94
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Badan
Pertanahan
Nasional
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,

Bab IV-95
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Kecamatan
Nanga Pinoh,
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

2 TAHAP
KONSTRUKSI
a. Sosialisasi  Terjadinya  Pemantauan  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & dilakukan melalui tambang dan dilakukan pada  Pemrakarsa

Bab IV-96
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Masyarakat Persepsi wawancara dengan sekitarnya, tahap kegiatan yakni
b. Mobilisasi Masyarakat masyarakat, perangkat Kecamatan konstruksi, A.N. Mulyadi
Kendaraan, pemerintahan, dan Nanga Pinoh, dan 1 (satu)
Peralatan, dan para pelaku usaha di Kabupaten kali pada tahap Pengawas
Bahan Lain sekitar wilayah Melawi konstruksi  Aparat Desa dan
tambang dan selesai Kecamatan
kecamatan melalui Nanga Pinoh
forum masyarakat  Badan
Pertanahan
Nasional
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
 Peningkatan  Kawasan Hidup
Kesempatan tambang dan  1 (satu) kali Kabupaten
Kerja dan sekitarnya, dilakukan pada Melawi
Peluang Usaha  Pemantauan Kecamatan tahap Pelaporan
dilakukan melalui Nanga Pinoh, konstruksi  Kecamatan
wawancara dengan Kabupaten Nanga Pinoh,
masyarakat, perangkat Melawi Kabupaten

Bab IV-97
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
pemerintahan, dan Melawi
para pelaku usaha di  Dinas
sekitar wilayah Perumahan
tambang dan Rakyat,
kecamatan melalui Kawasan
forum masyarakat Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
 Perubahan A.N. Mulyadi
Pendapatan Pengawas
Masyarakat dan  Kawasan  1 (satu) kali  Aparat Desa dan
Aktivitas tambang dan dilakukan pada Kecamatan
Perekonomian sekitarnya, tahap Nanga Pinoh
Kecamatan konstruksi  Dinas Sosial,
Nanga Pinoh, tenaga kerja dan
Kabupaten transmigrasi
 Pemantauan Melawi Kabupaten
dilakukan melalui Melawi
wawancara dengan  Dinas

Bab IV-98
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
masyarakat, perangkat Perumahan
pemerintahan, dan Rakyat,
para pelaku usaha di Kawasan
sekitar wilayah Pemukiman dan
tambang dan Lingkungan
kecamatan melalui Hidup
forum masyarakat Kabupaten
 Penurunan Melawi
Kualitas Udara Pelaporan
dan Peningkatan  Kecamatan
Kebisingan  Selama periode Nanga Pinoh,
 Kawasan kegiatan tahap Kabupaten
tambang dan konstruksi Melawi
sekitarnya,  Dinas Sosial,
Kecamatan tenaga kerja dan
Nanga Pinoh, transmigrasi
Kabupaten Kabupaten
Melawi Melawi
 Dinas
Perumahan
 Pemantaun dilakukan Rakyat,
dengan pengambilan Kawasan
conto sampel udara Pemukiman dan
dan kebisingan yang Lingkungan
disesuaikan dengan Hidup

Bab IV-99
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Gangguan baku mutu pada : Kabupaten
Kualitas Air -. Keputusan menteri Melawi
negara lingkungan  Selama periode
hidup nomor kegiatan tahap
48/MENLH/11/1996 konstruksi Pelaksana
tentang baku tingkat  Pemrakarsa
kebisingan kegiatan yakni
-. Peraturan  Kawasan A.N. Mulyadi
pemerintah no 41 tambang dan Pengawas
tahun 1999 tentang sekitarnya,  Aparat Desa dan
pengendalian Kecamatan Kecamatan
pencemaran udara Nanga Pinoh, Nanga Pinoh
-. Keputusan menteri Kabupaten  Dinas Sosial,
negara lingkungan Melawi tenaga kerja dan
hidup transmigrasi
45/MENLH/10/1997 Kabupaten
 Perubahan tentang indeks Melawi
Keanekaragaman standar pencemaran  Dinas
Flora dan Fauna udara Perumahan
 Selama periode
Rakyat,
kegiatan tahap
Kawasan
konstruksi
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten

Bab IV-100
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Kawasan Melawi
tambang dan Pelaporan
 Cara pemantauan sekitarnya,  Dinas Sosial,
dengan pengambilan Kecamatan tenaga kerja dan
conto air dan Nanga Pinoh, transmigrasi
disesuaikan dengan Kabupaten Kabupaten
baku mutu kualitas air Melawi Melawi
 Perubahan Laju berdasarkan peraturan  Dinas
Erosi dan pemerintah nomor 82 Perumahan
Sedimentasi tahun 2001 tentang Rakyat,
pengelolaan kualitas  Selama periode Kawasan
air dan pengendalian kegiatan tahap Pemukiman dan
pencemaran air dan konstruksi Lingkungan
Keputusan Menteri Hidup
Negara Lingkungan Kabupaten
Hidup Nomor 115 Melawi
Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Pelaksana
Status Mutu Air  Kawasan  Pemrakarsa
tambang dan kegiatan yakni
sekitarnya, A.N. Mulyadi
Kecamatan Pengawas
Nanga Pinoh,  Aparat Desa dan
Kabupaten Kecamatan
Melawi Nanga Pinoh

Bab IV-101
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Dinas Kesehatan
 Cara pemantauan Kabupaten
dengan Melawi
mendokumentasi dan  Dinas
mendata jenis Perumahan
keragaman flora dan Rakyat,
fauna di lokasi Kawasan
penambangan dan Pemukiman dan
sekitar lokasi Lingkungan
penambangan setiap 6 Hidup
(enam) bulan selama Kabupaten
kegiatan berlangsung Melawi
Pelaporan
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
 Pemantauan Kabupaten
dilakukan melalui Melawi

Bab IV-102
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
identifikasi laju erosi
dan sedimentasi di
sekitar areal kegiatan
Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Dinas Kesehatan

Bab IV-103
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan

Bab IV-104
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi

Bab IV-105
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Bab IV-106
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
3 TAHAP OPERASI
a. Sosialisasi  Terjadinya  Pemantauan  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & dilakukan melalui tambang dan pada tahap  Pemrakarsa
Masyarakat Kecemburuan wawancara dengan sekitarnya, operasi dan 1 kegiatan yakni
b. Penerimaan Sosial masyarakat, perangkat Kecamatan (satu) kali pada A.N. Mulyadi
Tenaga Kerja pemerintahan, dan Nanga Pinoh, tahap operasi Pengawas
Operasi para pelaku usaha di Kabupaten selesai  Aparat Desa dan
c.Penambangan sekitar wilayah Melawi Kecamatan
d. Pengangkutan tambang dan Nanga Pinoh
dari Lokasi kecamatan melalui  Dinas Sosial,
Penambangan ke forum masyarakat tenaga kerja dan
Lokasi Pembeli transmigrasi
e. Reklamasi Kabupaten
dan Revegetasi Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
 Peningkatan Kabupaten
Pendapatan  1 (satu) kali Melawi
Masyarakat dan  Kawasan pada tahap Pelaporan
Aktivitas tambang dan operasi dan 1  Kecamatan

Bab IV-107
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Perekonomian sekitarnya, (satu) kali pada Nanga Pinoh,
 Pemantauan Kecamatan tahap operasi Kabupaten
dilakukan melalui Nanga Pinoh, selesai Melawi
wawancara dengan Kabupaten  Dinas Sosial,
masyarakat, perangkat Melawi tenaga kerja dan
pemerintahan, dan transmigrasi
para pelaku usaha di Kabupaten
sekitar tambang Melawi
melalui forum  Dinas
masyarakat Perumahan
 Melakukan pendataan Rakyat,
terhadap masyarakat Kawasan
yang membuka usaha Pemukiman dan
 Melakukan pendataan Lingkungan
warga masyarakat Hidup
yang terlibat langsung Kabupaten
 Penurunan dalam kegiatan Melawi
Kualitas Udara penambangan
dan Peningkatan  Melakukan penelitian  Selama Pelaksana
Kebisingan secara berkala tentang kegiatan  Pemrakarsa
pendapatan perkapita,  Kawasan operasi kegiatan yakni
tingkat konsumerisme tambang dan berlangsung A.N. Mulyadi
masyarakat, biaya sekitarnya, atau dilakukan
hidup, dan Kecamatan minimal 6 Pengawas
pendapatan asli Nanga Pinoh, (bulan) sekali  Aparat Desa dan

Bab IV-108
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
daerah sekitar Kabupaten selama kegiatan Kecamatan
 Tabulasi data tentang Melawi berlangsung Nanga Pinoh
pertambahan kegiatan  Dinas Sosial,
perekonomian tenaga kerja dan
masyarakat seperti transmigrasi
pasar dan aktivitas Kabupaten
produksi lainnya Melawi
 Dinas
 Gangguan Perumahan
Kualitas Air Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
 Pengambilan contoh  Selama Lingkungan
sampel udara dan kegiatan Hidup
kebisingan yang  Kawasan operasi Kabupaten
disesuaikan dengan : tambang dan berlangsung Melawi
-. Keputusan menteri sekitarnya, atau dilakukan Pelaporan
negara lingkungan Kecamatan minimal 6  Kecamatan
hidup nomor Nanga Pinoh, (bulan) sekali Nanga Pinoh,
48/MENLH/11/1996 Kabupaten selama kegiatan Kabupaten
tentang baku tingkat Melawi berlangsung Melawi
kebisingan  Dinas Sosial,
-. Peraturan tenaga kerja dan
pemerintah no 41 transmigrasi
tahun 1999 tentang Kabupaten

Bab IV-109
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Gangguan pengendalian Melawi
Kesehatan pencemaran udara  Dinas
-. Keputusan Perumahan
menteri negara Rakyat,
lingkungan hidup Kawasan
45/MENLH/10/1997 Pemukiman dan
tentang indeks  Selama Lingkungan
standar pencemaran kegiatan Hidup
udara  Kawasan operasi Kabupaten
tambang dan berlangsung Melawi
sekitarnya, atau dilakukan
Kecamatan minimal 6 Pelaksana
Nanga Pinoh, (bulan) sekali  Pemrakarsa
Kabupaten selama kegiatan kegiatan yakni
Melawi berlangsung A.N. Mulyadi
Pengawas
 Perubahan Laju  Cara pemantauan  Aparat Desa dan
Erosi dan dengan pengambilan Kecamatan
Sedimentasi contoh sampel air dan Nanga Pinoh
disesuaikan dengan  Dinas Kesehatan
baku mutu Kabupaten
berdasarkan peraturan Melawi
pemerintah nomor 82  Dinas
tahun 2001 tentang Perumahan
pengelolaan kualitas  Selama kegiatan Rakyat,

Bab IV-110
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
air dan pengendalian operasi Kawasan
pencemaran air dan  Kawasan berlangsung Pemukiman dan
Keputusan Menteri tambang dan Lingkungan
Negara Lingkungan sekitarnya, Hidup
Hidup Nomor 115 Kecamatan Kabupaten
Tahun 2003 tentang Nanga Pinoh, Melawi
 Perubahan Pedoman Penentuan Kabupaten Pelaporan
Keanekaragaman Status Mutu Air Melawi  Dinas Kesehatan
Flora dan Fauna Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
 Selama kegiatan Lingkungan
 Cara pemantauan operasi Hidup
dengan pengambilan berlangsung Kabupaten
contoh sampel air dan  Kawasan Melawi
disesuaikan dengan tambang dan
baku mutu sekitarnya, Pelaksana
berdasarkan peraturan Kecamatan  Pemrakarsa
 Perubahan pemerintah nomor 82 Nanga Pinoh, kegiatan yakni
Bentang Alam tahun 2001 tentang Kabupaten A.N. Mulyadi
dan Tata Guna pengelolaan kualitas Melawi Pengawas

Bab IV-111
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Lahan air dan pengendalian  Aparat Desa dan
pencemaran air dan Kecamatan
Keputusan Menteri Nanga Pinoh
Negara Lingkungan  Dinas Kesehatan
Hidup Nomor 115 Kabupaten
Tahun 2003 tentang Melawi
Pedoman Penentuan  Dinas
Status Mutu Air  Selama kegiatan Perumahan
 Menghimpun data operasi Rakyat,
sekunder dari berlangsung Kawasan
puskesmas/klinik Pemukiman dan
terdekat tentang pre-  Kawasan Lingkungan
valensi penyakit yang tambang dan Hidup
diderita oleh sekitarnya, Kabupaten
masyarakat sekitar Kecamatan Melawi
tambang Nanga Pinoh, Pelaporan
Kabupaten  Dinas Kesehatan
Melawi Kabupaten
Melawi
 Pemantauan  Dinas
dilakukan melalui Perumahan
identifikasi laju erosi Rakyat,
dan sedimentasi di Kawasan
sekitar areal kegiatan Pemukiman dan
Lingkungan

Bab IV-112
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
 Cara pemantauan Nanga Pinoh
dengan  Dinas Kesehatan
mendokumentasi dan Kabupaten
mendata jenis Melawi
keragaman flora dan  Dinas
fauna di lokasi Perumahan
penambangan dan Rakyat,
sekitar lokasi Kawasan
penambangan setiap 6 Pemukiman dan
(enam) bulan selama Lingkungan
kegiatan berlangsung Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan

Bab IV-113
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
 Pemantauan bentang Lingkungan
alam dan tata guna Hidup
lahan dilaksanakan Kabupaten
setiap 6 (enam) bulan Melawi
selama kegiatan
penambangan Pelaksana
berlangsung  Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan

Bab IV-114
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas Kesehatan

Bab IV-115
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi
Pelaporan
 Dinas Kesehatan
Kabupaten
Melawi
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Bab IV-116
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Pelaksana
 Pemrakarsa
kegiatan yakni
A.N. Mulyadi
Pengawas
 Aparat Desa dan
Kecamatan
Nanga Pinoh
 Dinas
Perumahan
Rakyat,
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

Pelaporan
 Dinas
Perumahan
Rakyat,

Bab IV-117
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Melawi

4 TAHAP PASCA
OPERASI
a. Sosialisasi  Terjadinya  Pemantauan  Kawasan  1 (satu) kali Pelaksana
Kepada Konflik Sosial & dilakukan melalui tambang dan pada saat  Pemrakarsa
Masyarakat Perubahan Sikap wawancara dengan sekitarnya, penerimaan kegiatan yakni
b. Demobilisasi dan Persepsi masyarakat, perangkat Kecamatan tenaga kerja A.N. Mulyadi
Kendaraan, Masyarakat pemerintahan, dan Nanga Pinoh, pasca operasi Pengawas
Peralatan, dan para pelaku usaha di Kabupaten dan pada saat  Aparat Desa dan
Bahan Lain sekitar wilayah Melawi pemutusan Kecamatan
c.Reklamasi dan tambang melalui hubungan kerja Nanga Pinoh
Revegetasi Akhir forum masyarakat pasca operasi  Dinas Sosial,
d. Pemutusan  Melakukan pendataan tenaga kerja dan
Hubungan Kerja warga masyarakat transmigrasi
yang terlibat langsung Kabupaten
dalam kegiatan Melawi
penambangan  Dinas
Perumahan
Rakyat,

Bab IV-118
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi
Kawasan
Pemukiman dan
Lingkungan
Hidup
 Penurunan Kabupaten
Pendapatan dan Melawi
Aktivitas  Kawasan  1 (satu) kali Pelaporan
Perekonomian tambang dan pada saat  Kecamatan
sekitarnya, pemutusan Nanga Pinoh,
Kecamatan hubungan kerja Kabupaten
 Pemantauan Nanga Pinoh, pasca operasiw Melawi
dilakukan melalui Kabupaten  Dinas Sosial,
wawancara dengan Melawi tenaga kerja dan
masyarakat, perangkat transmigrasi
pemerintahan, dan Kabupaten
para pelaku usaha di Melawi
sekitar wilayah  Dinas
tambang melalui Perumahan
forum masyarakat Rakyat,
 Melakukan pendataan Kawasan
warga masyarakat Pemukiman dan
yang terlibat langsung Lingkungan
dalam kegiatan Hidup
penambangan Kabupaten
Melawi

Bab IV-119
Dokumen UKL-UPL
A.N. Mulyadi

Bab IV-120

Anda mungkin juga menyukai