PENDAHULUAN
Standar Capaian
Dari hasil supervisi apoteker bulan Januari hingga Maret 2020 didapatkan bahwa
Ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien 100%, petugas ruangan rawat inap
bedah mengecek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi
pemakaian obat (100%), lemari/kotak obat pasien sudah ditempatkan pada lokasi yang
aman sebanyak (100%), suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C), suhu
kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C) (100%), tempat penyimpanan obat/alkes
urgency tidak bercampur dengan item yang lain (100%), cek kesesuaian jumlah stok
obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya pemakaian, langsung diselesaikan
penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan (100%), tempat penyiapan obat
diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak orang telah dilaksanakan
(100%), obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan) dengan masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup) dilaksanakan (100%). Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara
pemakaian diisi dilaksanakan (100%), ada paraf pemberi obat (100%), ada double check
dua petugas untuk obat HAM (100%),telah tersedia daftar Obat HAM & LASA (100%),
obat HAM sudah terlabel (100%), obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik
merah) belum dilaksanakan karena belum tersedia (0%).
Bulan April-Juni 2020
Standar Capaian
Dari hasil supervisi apoteker bulan April hingga Juni 2020 didapatkan bahwa ada
identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien 100%, petugas ruangan rawat inap bedah
mengecek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi pemakaian
obat (100%), lemari/kotak obat pasien sudah ditempatkan pada lokasi yang aman
sebanyak (100%), suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C), suhu kulkas
penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C) (100%), tempat penyimpanan obat/alkes urgency
tidak bercampur dengan item yang lain (100%), cek kesesuaian jumlah stok obat/alkes
urgency, jika ditemukan selisih/adanya pemakaian, langsung diselesaikan
penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan (100%), tempat penyiapan obat
diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak orang telah dilaksanakan
(100%), obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan) dengan masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup) dilaksanakan (58%) karena sudah tidak tersedia label
penandaan. Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi dilaksanakan (100%),
ada paraf pemberi obat (100%), ada double check dua petugas untuk obat HAM
(100%),telah tersedia daftar Obat HAM & LASA (100%), obat HAM sudah terlabel
(100%), obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah) belum dilaksanakan
karena belum tersedia (0%).
B. Bulan Juli-September 2020
1. Ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien
2. Cek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi pemakaian
obat
3. Lemari/kotak obat pasien ditempatkan pada lokasi yang aman
4. Suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C)
5. Suhu kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C)
6. Tempat penyimpanan obat/alkes urgency tidak bercampur dengan item yang lain
7. Cek kesesuaian jumlah stok obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya
pemakaian, langsung diselesaikan penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan
8. Tempat penyiapan obat diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak
orang
9. Obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan). Masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup)
10. Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi
11. Ada paraf pemberi obat
12. Ada double check dua petugas untuk obat HAM
13. Ada Daftar Obat HAM & LASA
14. Obat HAM terlabel
15. Obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah)
MONITORING/SUPERVISI
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUANG RAWAT INAP
RSUD TGK. CHIK DITIRO SIGLI
JULI - SEPTEMBER 2020
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Standar Capaian
Dari hasil supervisi apoteker bulan Juli hingga September 2020 didapatkan
bahwa ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien 100%, petugas ruangan rawat
inap bedah mengecek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi
pemakaian obat (100%), lemari/kotak obat pasien sudah ditempatkan pada lokasi yang
aman sebanyak (100%), suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C), suhu
kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C) (100%), tempat penyimpanan obat/alkes
urgency tidak bercampur dengan item yang lain (100%), cek kesesuaian jumlah stok
obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya pemakaian, langsung diselesaikan
penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan (100%), tempat penyiapan obat
diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak orang telah dilaksanakan
(100%), obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan) dengan masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup) dilaksanakan (58%) karena sudah tidak tersedia label
penandaan. Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi dilaksanakan (100%),
ada paraf pemberi obat (100%), ada double check dua petugas untuk obat HAM
(100%),telah tersedia daftar Obat HAM & LASA, obat HAM sudah terlabel (100%),
obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah) belum dilaksanakan karena
belum tersedia (0%).
C. Bulan Oktober-Desember 2020
1. Ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien
2. Cek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi pemakaian
obat
3. Lemari/kotak obat pasien ditempatkan pada lokasi yang aman
4. Suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C)
5. Suhu kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C)
6. Tempat penyimpanan obat/alkes urgency tidak bercampur dengan item yang lain
7. Cek kesesuaian jumlah stok obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya
pemakaian, langsung diselesaikan penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan
8. Tempat penyiapan obat diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak
orang
9. Obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan). Masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup)
10. Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi
11. Ada paraf pemberi obat
12. Ada double check dua petugas untuk obat HAM
13. Ada Daftar Obat HAM & LASA
14. Obat HAM terlabel
15. Obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah)
MONITORING/SUPERVISI
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUANG RAWAT INAP
RSUD TGK. CHIK DITIRO SIGLI
OKTOBER - DESEMBER 2020
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Standar Capaian
Dari hasil supervisi apoteker bulan Oktober hingga Desember 2020 didapatkan
bahwa ada identitas pasien di tiap lemari/kotak obat pasien 100%, petugas ruangan rawat
inap bedah mengecek jumlah sisa obat pasien apakah jumlahnya sesuai dengan instruksi
pemakaian obat (100%), lemari/kotak obat pasien sudah ditempatkan pada lokasi yang
aman sebanyak (100%), suhu ruang penyimpanan obat/alkes dipantau (< 27⁰C), suhu
kulkas penyimpanan obat dipantau (2-8⁰C) (100%), tempat penyimpanan obat/alkes
urgency tidak bercampur dengan item yang lain (100%), cek kesesuaian jumlah stok
obat/alkes urgency, jika ditemukan selisih/adanya pemakaian, langsung diselesaikan
penggantiannya stok obat/alkes melalui peresepan (100%), tempat penyiapan obat
diruang perawatan pada area bersih, tidak dilewati banyak orang telah dilaksanakan
(100%), obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan) dengan masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrup) dilaksanakan (58%) karena sudah tidak tersedia label
penandaan. Nama obat, dosis, frekuensi, rute/cara pemakaian diisi dilaksanakan (100%),
ada paraf pemberi obat (100%), ada double check dua petugas untuk obat HAM
(100%),telah tersedia daftar Obat HAM & LASA, obat HAM sudah terlabel (100%),
obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah) belum dilaksanakan karena
belum tersedia (0%).
BAB III
KESIMPULAN
1. Obat multidose yang masih akan dipakai lagi diberi label yang isinya ( jam buka,
nama petugas ruangan). Masa kadaluarsa maksimal setelah obat dibuka : 24 jam
(sediaan obat didalam spuit), 28 hari (injeksi, vial, infus, apabila tertutup dengan
parafilm), 3 bulan (syrupKonseling pasien/keluarga pasien kegiatan ini tidak
dilaksanakan di bulan Mei 2020 dikarenakan label yang tidak tersedia.
2. Obat HAM ditempatkan tersendiri (kotak/plastik merah) belum dilaksanakan
karena belum tersedianya kotak atau plastik merah.