MATKUL : Strategic Leadership - Kerukunan Umat Beragama Dalam Bingkai Pancasila
A. Sejarah berdirinya BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) :
1. BP7 (BADAN PEMBINA PENDIDIKAN PELAKSANAAN PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA) : Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 - Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 - Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 2. UKP-PIP (UNIT KERJA PRESIDEN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA) - PERPRES RI No. 54 Tahun 2017 3. BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) - PERPRES RI No. 7 Tahun 2018 B. TUGAS BPIP PERAN BPIP NO 5 TAHUN 2021 PASAL 3 BPIP mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan, dan melaksanakan penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, serta memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya C. FUNGSI BPIP PERBAN BPIP NO 4 TAHUN 2021 PASAL 4 a. perumusan arah kebijakan PIP; b. penyusunan garis-garis besar haluan ideologi Pancasila dan peta jalan PIP; c. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja dan program PIP; d. koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pelaksanaan PIP; e. pengaturan PIP; f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengusulan langkah dan strategi untuk memperlancar pelaksanaan PIP; g. pelaksanaan sosialisasi dan kerja sama serta hubungan dengan lembaga tinggi negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya dalam pelaksanaan PIP; h. pengkajian materi dan metodologi pembelajaran Pancasila; i. advokasi penerapan pembinaan ideologi Pancasila dalam pembentukan dan pelaksanaan regulasi; j. penyusunan standardisasi pendidikan dan pelatihan Pancasila serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan; dan k. perumusan dan penyampaian rekomendasi kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila. D. Tugas kedeputian BPIP 1. HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA, SOSIALISASI, KOMUNIKASI DAN JARINGAN Melaksanakan program strategis hubungan antar lembaga, sosialisasi, komunikasi, dan jaringan pembinaan ideologi Pancasila. 2. HUKUM, ADVOKASI DAN PENGAWASAN REGULASI Melaksanakan internalisasi dan institusionalisasi Pancasila di bidang hukum, advokasi, dan pengawasan regulasi. 3. PENGKAJIAN DAN MATERI Merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, pengkajian dan standardisasi materi pembinaan ideologi Pancasila. 4. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila. 5. PENGENDALIAN DAN EVALUASI Melaksanakan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi dalam pelaksanaan kebijakan pembinaan ideologi Pancasila. E. Kebebasan Beragama (UUD 1945) 1. Pasal 28E ayat (2) : Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali 2. Pasal 29 ayat (2) : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu F. Kebebasan Beragama (Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia) 1. Pasal 22 ayat (1) : Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu 2. Pasal 22 ayat (2) : Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu G. Apa yang perlu dilakukan : 1. Pembentukan peraturan yang mengatur rumah ibadah harus dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip dan norma hak asasi manusia 2. Melakukan evaluasi terhadap tugas, fungsi dan komposisi FKUB untuk fokus pada peran yang strategis 3. Perlu dibuatkan Juknis yang mengatur lebih lanjut atas PMB tersebut khususnya terkait jumlah pengguna rumah ibadah sebanyak 90 (sembilan puluh) orang dan dukungan masyarakat setempat sebanyak 60 (enam puluh) orang