Anda di halaman 1dari 6

PERLUNYA KEWASPADAAN DI BIDANG IDEOLOGI

DISUSUN OLEH :

TEGAR FERDIANSYAH XII TPM 4 (22)


BIDANG BINA IDEOLOGI DAN KEWASPADAAN NASIONAL

A. TUGAS
Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan ideologi, kehidupan beragama, wawasan
kebangsaan, dan kewaspadaan nasional untuk meningkatkan nilai indeks
ketahanan nasional gatra ideologi.
B. FUNGSI
Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan


Nasional;
2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis bidang bina ideologi dan
kewaspadaan nasional;
3. Penetapan kebijakan teknis di bidang ideologi negara, kehidupan
beragama, kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter
bangsa, wawasan kebangsaan, dan kewaspadaan nasional;
4. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ideologi negara,
kehidupan beragama, kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan
karakter bangsa, wawasan kebangsaan, dan kewaspadaan nasional;
5. Pelaksanaan program pembinaan ideologi dan kewaspadaan nasional;
6. Pengawasan/pemantauan penyelenggaraan pemerintahan di bidang
ideologi negara, kehidupan beragama, kehidupan demokrasi, kearifan
lokal, pendidikan karakter bangsa, wawasan kebangsaan, dan
kewaspadaan nasional;
7. Pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesatuan
bangsa dan politik di bidang ideologi negara, kehidupan beragama,
kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter bangsa,
wawasan kebangsaan, dan kewaspadaan nasional;
8. pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
9. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan program Bidang Bina
Ideologi dan Kewaspadaan Nasional; dan
10. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan.

http://kesbangpol.jogjaprov.go.id/bidang/7-kekerohanian
Bid. Ideologi , Wawasan Kebangsaan dan Karakter
Bangsa
Bidang Bina Ideologi Dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai tugas pokok merenca nakan, merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan kegiatan menganalisis atas pelaksanaan kegiatan dibidang ketahanan
Ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara , nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan
kebangsaan dan melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidangnya
Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Idiologi dan Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi 

1. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan di bidang Bina Ideologi dan


Wawasan Kebangsaan ;
2. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat dan tenaga kerja,
penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan
orang asing dan lembaga;
3. Pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi negara,
wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan
penghargaan kebangsaan skala Kota;.
4. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
(bimbingan, super-visi & konsultasi, perencanaan, penelitian, pemantauan,
pengem bangan dan evaluasi ) di bidang ketahanan ideologi negara,
wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan
penghargaan kebangsaan skala Kota ;
5. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi
negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan skala
kota,
6. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpol di bidang
ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai nilai
sejarah kebangsaan dan penghar gaan kebangsaan skala kota ;
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan bidang
ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai
sejarang kebangsaan dan penghargaan kebangsaan ;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidangnya .
9. Untuk menyelenggarakan fungsi, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan mempunyai uraian tugas :
10.Mengkonsep rencana kerja di bidang ketahanan Ideologi negera, wawasan
kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan
kebangsaan sebagai pedo man pelaksanaan tugas ;

https://bakesbangpol.salatiga.go.id/about/bid-ideologi-dan-wasbang/
Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan
Ekonomi, Sosial Budaya, Agama
Tugas Pokok
Melaksanakan sebagian tugas Badan dalam menyusun, merumuskan,
mengkoordinasikan, melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan melaporkan
kebijakan teknis di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter
bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan
serta ketahanan ekonomi, sosial dan budaya, fasilitasi pencegahan
penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi kerukunan umat beragama dan
penghayat kepercayaan

Fungsi
1. Penyusunan program kerja di Bidang Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial
Budaya, Agama

2. Perumusan kebijakan teknis di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter
bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan
ekonomi, sosial dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi
kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan di wilayah kabupaten

3. Pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa,
pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan ekonomi,
sosial, dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi kerukunan
umat beragama dan penghayat kepercayaandi wilayah kabupaten

4. Pelaksanaan koordinasi di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter


bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan serta ketahanan
ekonomi, sosial, dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi
kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan di wilayah kabupaten

5. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang Wawasan


Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama

https://kesbangpol.batangkab.go.id/?p=1&bd=7
Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi, Politik
dan Ekonomi

Contoh Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Ideologi :


Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945, para tokoh-tokoh bangsa melalui Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melaksanakan rapat untuk
menentukan dasar (ideologi) negara. Rapat yang dilakukan pada
tanggal 18 Agustus 1945 memutuskan bahwa Pancasila sebagai
ideologi Indonesia. Walaupun ideologi atau dasar negara telah
ditetapkan, tidak serta merta membuat keutuhan bangsa aman.
Hal tersebut dapat dilihat dari adanya ancaman masuknya
ideologi lainnya. Rosalinah dalam Modul Pembelajaran PPKn
Kelas XI (2020: 8), menyebutkan bahwa ancaman integrasi yang
pertama yaitu adanya pemberontakan PKI Madiun tahun 1948
oleh Musso. Selain itu, ancaman berikutnya datang dari Jawa
Barat, ketika Kartosuwiryo tahun 1949 mencoba untuk
membentuk Negara Islam Indonesia. Upaya ini dilakukannya
melalui Gerakan DI/TII bersama Kahar Muzakkar di Sulawesi.
Namun, upaya tersebut dapat digagalkan.

https://tirto.id/ancaman-integrasi-nasional-di-bidang-ideologi-politik-
dan-ekonomi-gnwu
Ancaman Integrasi Nasional Bidang Ideologi

Contoh ancaman integrasi ideologi :


Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
RI, beberapa contoh ancaman terhadap integrasi nasional di
bidang ideologi adalah komunisme dan liberalisme.
Kedua ideologi tersebut dinilai bertentangan dengan ideologi
Indonesia yaitu ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi
berarti seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila
sebagai landasan dasar NKRI.

Komunisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunisme
adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut
ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels yang hendak
menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantinya
dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara. Komunis
adalah penganut paham komunisme. Sedangkan
mengomuniskan adalah membuat jadi komunis atau menjadikan
komunis.
Di Indonesia pernah terbentuk Partai Komunis Indonesia (PKI)
pada 1924 yang bersifat nonkooperatif dan radikal. PKI banyak
mendapat dukungan khususnya dari kaum buruh yang sedang
menghadapi depresi ekonomi pada 1923. Tokoh-tokoh komunis
di Indonesia antara lain Semaun, Darsono, dan Musso.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/183137769/
ancaman-integrasi-nasional-bidang-ideologi?page=all

Anda mungkin juga menyukai