Anda di halaman 1dari 45

SKENARIO FILM “ADAIK

Di Ateh AGAMO”
WRITTEN BY
AFRIANDI
Buku Ini Saya Persembahkan Untuk
Ayahanda Samsudin Dan Ibunda Liswarti (Almh) Abang,
Kakak, dan Semua Sanak Saudara Yang Saya Sayangi Dan
Juga Teman-Teman Yang Saya Banggakan
Serta Seluruh Dosen Saya Di Jurusan Saya
Teristimewa Tentunya Untuk Jurusan Saya Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus Batusangkar
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT Yang telah memberikan kelancaran
kepada penulis dalam menyelesaikan buku naskah film fiksi ini dengan baik dan terbebas dari
berbagai hal dan halangan yang membuat penulis kesusahan dalam menyelesaikan buku ini.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dosen pengampu pada mata
kuliah penulisan treatment yaitu ibunda Siti Fadilla, M.Sn yang telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan buku naskah fiksi ini dengan tepat waktu, terimakasih penulis
utarakan atas ilmu, arahan, dan bimbingan yang telah ibunda berikan selama proses perkuliahan
maupun dalam proses penulisan buku naskah film fiksi ini. Selanjutnya juga penulis utarakan
ungkapan terimakasih penulis kepada orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan
dan do’a kepada penulis. Teristimewa juga kepada teman-teman yang seperjuangan dengan penulis
yang telah memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis dalam menyelesaikan buku naskah
film fiksi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
beserta karunianya, sehingga penulis dapat mennyelesaikan buku naskah film fiksi dengan judul
“Lika Liku Lelaki Kemayu”. Buku ini bercerita tentang fandi, lelaki yang berjuang untuk
kesuksesannya dengan menghadapi cemoohan sekitar tentang dirinya yang tidak tegas seperti lelaki
pada umumnya. Sebagian besar yang menjadi tantangan baginya adalah kaum adam yang selalu
memandang rendah dirinya tanpa melihat kelebihan yang dimiliki oleh fandi. Namun, hal tersebut
tak membuat fandi surut untuk terus berjuang demi cita-citanya.
Didalam buku ini, penulis sadar bahwa penulis tidak akan bisa menyelesaikan buku ini
tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Sehingga dari kontribusi tersebut penulis dapat
menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu dengan cerita yang mudah-mudahan berkenan di hati
para pembaca. Sebagai manusia penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari buku yang
penulis buat, sehingga belum pantas jika dikatakan sebuah karya yang sempurna. Penulis sadar
bahwa didalam buku ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, tata Bahasa, maupun
ide cerita yang penulis angkat.

Batusangkar, 19 November 2022

Afriandi
LATAR BELAKANG
Cerita ini berawal dari adanya larangan kawin sasuku di ranah minang, dimana kawin
sasuku adalah suatu perkawinan yang dilarang dalam adat Minangkabau dikarenakan masyarakat
Minangkabau menganggap orang yang satu darah menurut matrilineal, sakaum, walau mereka beda
kampung akan tetapi tetap di anggap sedarah karena hubungan satu suku ini.
Penyebutan lain dari kawin sasuku ini adalah kawin sapayuang dimana terdapat satu
bentuk anjuran untuk menjauhi pernikahan yang seperti ini. Dimana dilarang apabila satu suku dan
sama datuak atau pengulu. Ketika perkawinan semacam ini terjadi, maka ada sanksi-sanksi adat
yang yang akan diterima, baik sanksi sosial maupun sanksi materil.
Jadi, pernikahan sesuku ini adalah salah satu hal yang sangat di antisipasi atau hindarkan
oleh orang Minangkabau, hal ini dilarang karena berbagai pertimbangan serta berbagai aspek
lainnya. Namun, tidak sedikit masyarakat Minangkabau yang tidak setuju dengan larangan adat ini.
DATA FILM
1. Judul : adaik di ateh agamo
2. Sasaran : semua umur
3. Jenis film : fiksi
4. Genre : drama
5. Ide : adaik di ateh agamo
6. Tema : rinai dan amir yang tidak dapat Bersatu dalam perkawinan karena adat di ranah
minang.
7. Casting/kerangka tokoh :
a. Rinai
Profil tokoh
Usia : 17 tahun
Status tokoh : siswi / gadis minang
Agama : islam
Ciri khusus : berhijab, cantik, anggun, memiliki lesung pipi, dan pintar
latar belakang tokoh
ekonomi : sederhana
sosial : asli minang, baik, sopan, dan tidak sombong
Pendidikan : SMA
Peran
Protagonis
Deskripsi
RINAI (rinai adalah gadis minang yang hidup di keluarga
sederhana,rinai berparas cantik serta kecerdasan tertanam dalam dirinya, rinai
merupakan seorang gadis yang memiliki sopan santun yang kuat layaknya
seorang gadis minang yang hidup di tengah ketatnya peraturan adat. Rinai
berusia 17 tahun).

b. Amir
Profil tokoh
Usia : 18 tahun
Status tokoh : siswa / mahasiswa / bujang minang
Agama : islam
Ciri khusus : tampan, badan proporsional, rambut sedikit ikal, putih, dan rapih, pintar.
Latar belakang
Ekonomi : kaya raya
Sosial : asli minang, sopan, ramah, dan tegas.
Pendidikan : SMA dan Kuliah
Peran
Protagonist
Deskripsi
AMIR (amir terlahir dari keluarga yang terpandang dan kaya raya, amir
merupakan orang yang berprestasi dalam pendidikannya dan amir melanjutkan
Pendidikan nya di uin Surakarta, amir berparas tampan, gagah, dan berwibawa.
Amir berusia 18 tahun)

c. Intan
Profil tokoh Usia :
17 tahun Status
tokoh : siswi
Agama : islam
Ciri khusus : cantik, kulit sawo matang, mata blow, tinggi.
Latar belakang
Ekonomi : sederhana
Sosial : baik, sopan, pemalu, tdak suka keramaian.
Pendidikan : SMA
Peran
Protagonist
Deskripsi
INTAN (intan merupakan kawan teman sekelas rinai yang pemalu dan agak
tertutup, serta kurang suka dengan keramaian. Intan berusia
17 tahun).

d. Mak datuak
Profil tokoh
Usia : 45 tahun
Status tokoh : ayah rinai
Ciri khusus : tinggi, kulit gelap, menggunakan peci
Latar belakang
Ekonomi : sederhana
Sosial : asli minang, sopan, ramah, dan tegas, kuat akan adat.
Peran
Tritagonist
Deskripsi
MAK DATUAK (ayah rinai berusia 38 tahun yang sangat paham akan adat
minangkabau dan tidak ingin sekali melanggar aturan adat yang ada karena
sangat kokoh adat Minangkabau di dalam dirinya)

e. Tek ida Profil


tokoh Usia :
40 tahun
Status tokoh : ibu rinai
Ciri khusus : sedikit gendut, berhijab, memiliki tai lalat di dekat hidung.
Latar belakang
Ekonomi : sederhana
Sosial : asli minang, sopan, ramah, dan penyayang.
Peran
Protagonist
Deskripsi
TEK IDA (ibu rinai adalah ibu rumah tangga yang berusia 33 tahun, yang juga
sama seperti ayah rinai yang kuat dengan aturan adat Minangkabau, ibu rinai
memiliki tubuh yang bagus dan berparas cantik seperti rinai)

f. Tek ros Profil


tokoh Usia :
42 tahun
Status tokoh : ibu amir (janda)
Ciri khusus : bertubuh gempal, selalu memakai emas yang berlebihan, kulit sawo
matang.
Latar belakang
Ekonomi : kaya raya
Sosial : asli minang, memaksakan kehendak, sombong.
Peran
Antagonis
Deskripsi
TEK ROS (ibu amair merupakan orang yang cukup protektif terhadap kehidupa
anaknya dan pemarah, serta ibu amir bersihkeras agar keinginannya dapat di
tunaikan oleh anaknya, ibu amir berusia 35 tahun dan memiliki tubuh gempal
dan memakai banyak perhiasan emas di tubuhnya)

g. Pak zainal
Profil tokoh
Usia : 35 tahun
Status tokoh : guru di sekolah rinai dan amir
Ciri khusus : bertubuh gempal, berkulit putih, berkacamata, dan rambutnya lurus.
Latar belakang
Ekonomi : sederhana
Sosial : asli minang, ramah, tegas.
Peran
Protagonist
Deskripsi
PAK ZAINAL (Sebagai tenaga pengajar di sekolah rinai dan amir)

h. Pak anto
Profil tokoh
Usia : 35 tahun
Status tokoh : satpam di sekolah rinai dan amir
Ciri khusus : bertubuh tinggi, kurus, berkulit hitam, dan berambut ikal
Latar belakang
Ekonomi : sederhana
Sosial : asli minang, ramah, lucu, dan tegas.
Peran
Peran pembantu
Deskripsi
PAK ANTO (bekerja sebagai satpam di sekolah rinai dan amir serta
memiliki perawakan yang jutek namun lucu)
i. Siswa/siswi
Profil tokoh
Usia : 16-18 tahun
Status tokoh : siswa/siswi
Peran
Pendukung
Deskripsi
Sebagai siswa/siswi di sekolah rinai dan amir

j. Warga kampung
Berbagai macam latar belakang sosial
Deskripsi
Sebagai waraga di kampung rinai dan amir

PREMIS :
seorang pria tampan dan berprestasi yang menjalin kasih dengan adik kelasnya yang
berparas cantik dan berhati baik, namun tali kasih tak dapat Bersatu karena adat tak
memberi restu.

SINOPSIS :

“adaik diateh agamo” menceritakan tentang nasib kehidupan percintaan ditanah minang
yang sangat ketat dengan peraturan adatnya. Dalam kisah ini akan menceritakan bagaimana
perjuangan dua insan yang sama-sama suka dan telah lama menjalin rasa tanpa diketahui
oleh kedua pihak keluarga. Dan pada akhirnya dua insan yang dibuai asmara tersebut meminta
kepada keluarganya untuk segera dinikahkan saja. Namun, hal itu hanya sia-sia karena kedua
pihak sangat erat memegang adat yang telah ada sejak lama. Adat yang ada di tanah minang
ini sangat ketat dan tentunya mengatur masyarakat minang, serta adat yang ada di sesuaikan
dengan kebaikan untuk masyarakatnya. Seerat apapun jalinan kasih yang di rentang, namun adat
membatasi jalinan kasih tersebut untuk berlabuh di pelaminan yang di idam-idamkan.
TREATMENT
01. EXT. RUMAH RINAI. PAGI
Gambaran rumah rinai secara keseluruhan dengan desiran
bunyi air dan kicauan suara burung.

02. INT. RUMAH RINAI. PAGI


Rinai bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.

03. INT. RUMAH RINAI. PAGI


Ibu rinai sedang menyiapkan sarapan pagi untuk menyiapkan
makanan yang akan dimakan Bersama keluarganya.

04. INT. RUMAH RINAI. PAGI


Rinai y a n g berjalan keluar dari kamar setelah selesai berkemas
untuk berangkat ke sekolah.

05. INT. RUMAH RINAI. PAGI


Di meja makan ibu rinai telah menyiapkan segelas susu untuk
rinai dan segelas kopi untuk ayah rinai. Setelah menghabiskan
segelas susu Rinai berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk
segera berangkat ke sekolah.

06. EXT. RUMAH RINAI. PAGI


Rinai membuka pintu dan keluar dari rumah.

07. EXT. JALANAN MENUJU SEKOLAH RINAI. PAGI


Rinai berjalan untuk menuju sekolahnya sepertia kebiasaannya di
setiap pagi.

08. EXT. GERBANG SEKOLAH. PAGI


Amir dan rinai di depan gerbang sekolah, Dari belakang amir
memanggil rinai seketika rinai langsung berhenti berjalan dan
menunggu amir.
09. EXT. SEKOLAH AMIR DAN RINAI. SIANG
Melihatkan Suasana sekolah Amir dan rinai.

10. INT. KELAS RINAI. SIANG


Rinai bergumam di dalam hatinya apa yang akan terjadi jika
amir pergi merantau atau melanjutkan pendidikannya ke sekolah
tinggi, apa amir akan tetap mengingat rinai.

11. EXT. SEKOLAH AMIR DAN RINAI. SIANG


Guru yang tengah memukul lonceng untuk membe rikan pert
anda waktu pu lang t elah dat ang pulang.

12. INT. KELAS AMIR. SIANG


Gambaran seluruh siswa kelas yang tengah berkemas untuk keluar
dari kelas dan pulang.

13. EXT. DEPAN KANTOR GURU. SIANG


Karena jalan menuju gerbang sekolah dari kelas rinai
melewati kantor
guru sehingga bertemu lah rinai dan amir di depan kantor.

14. EXT. GERBANG SEKOLAH. SIANG


Amir dan rinai yang berbincang di gerbang sekolah mereka mengenai
pembahasan mereka yang tidak sempat terselesaikan tadi pagi.

15. EXT. RUMAH RINAI. SIANG


memperlihatkan Rinai yang masuk ke dalam rumahnya.

16. INT. RUMAH RINAI. SIANG


Setelah mengganti pakaian sekolahnya rinai lalu makan siang,
ditengah- tengah makan rinai melamun.
17. EXT. SEKOLAH. SIANG
Amir dan siswa lain melihat hasil kelulusan yang di
pampang di mading sekolah, semua siswa bersorak sorai atas
kelulusannya.

18. INT. RUMAH AMIR. SORE


Ibu amir sedang menyaksikan berita di tv, Lalu amir keluar dari
kamarnya.

19. EXT. GANG RUMAH RINAI. SORE


Amir dan rinai yang bertemu secara tidak sengaja di gang menuju
rumah rinai.

20. EXT. KAMPUNG AMIR DAN RIANI. SIANG


Melihatkan amir yang baru sampai di kampung halamannya.

21. INT. RUMAH AMIR. SORE


Ibu amir yang menanyakan akan kemana amir, karena sudah terlihat
rapi sekali.

22. EXT. DEPAN RUMAH RINAI. SORE


Amir yang datang ke rumah rinai untuk bertandandang sekaligus ingin
maksud hati meminang rinai.

23. INT. RUMAH RINAI. SORE


Amir yang bertemu dengan keluarga rinai di dalam rumah rinai dan
mengutarakan niat hati untuk menukahi rinai.
SKENARIO

01. EXT. RUMAH RINAI. PAGI


(Extreme long shoot)
Gambaran rumah rinai secara keseluruhan dengan desiran bunyi
air dan kicauan suara burung.

Cut to

02. INT. RUMAH RINAI. PAGI


(Medium shoot saat rinai bercermin)
Cast: rinai
Rinai bersiap-siap untuk berangkat kesekolah. Vo tentang
karakter rinai.
Cut to

03. INT. RUMAH RINAI. PAGI

(cut away pada tangan ibu rinai yang meletakkan segelas susu
di meja makan)

Cast: ibu rinai

Ibu rinai sedang menyiapkan sarapan pagi untuk menyiapkan makanan


yang akan dimakan Bersama keluarganya.
Cut to

04. INT. RUMAH RINAI. (PAGI)


(wide shoot)

Cast: rinai
Rinai y a n g berjalan keluar dari kamar setelah selesai
berkemas untuk berangkat ke sekolah.

Cut to
05. INT. RUMAH RINAI.
PAGI
(medium shoot)
Cast: ibu rinai, ayah rinai, dan rinai.

Di meja makan ibu rinai telah menyiapkan segelas susu untuk rinai
dan segelas kopi untuk ayah rinai. Setelah menghabiskan segelas
susu Rinai berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk segera
berangkat ke sekolah.

Dialo:

Rinai:

ayah amak, rinai barangkek ka sekolah lu


dih.

Ibu
rinai:

lakeh lah nak beko talambek nai


lai.

Ayah
rinai:

jadih nak, elok-elok sekolah di


nak.

Rinai:

jadih yah, rinai pai lu dih, Assalamualaikum.

Ayah dan ibu rinai:


waalaikumussalam. (serentak)
Cut to

06. EXT. RUMAH RINAI. PAGI

(long shoot)
Cast: rinai

Rinai membuka pintu dan keluar dari


rumah. Fade out
07. EXT. JALANAN. PAGI
(very wide shoot)
Rinai berjalan untuk menuju sekolahnya sepertia kebiasaannya di
setiap pagi.
Cut to

08. EXT. GERBANG SEKOLAH. PAGI


(medium shoot saat amir dan rinai berdialog & long shoot saat
amir dan rinai berlari menuju kelas)

Cast: rinai, amir, satpam dan siswa/i lainnya.


Amir dan rinai di depan gerbang sekolah, Dari belakang amir
memanggil rinai seketika rinai langsung berhenti berjalan
dan menunggu amir.

Dialog :

Amir
:

rinai, tunggu uda lu


rinai

Rinai:
assalamualikum
uda Amir:
waalaikumussalam
rinai

Rinai:
sabanta lai uda kan lulus lai
da

Amir:

iyo rinai, baa emangnyo kalau uda lulus


rinai?

Kan rancak tu, bia capek lo uda karajo dek rinai


kan.

Rinai:

iyo da, tapi apo uda indak ka lanjuik ka sakolah


tinggi da?

Satpam
:

eeeeee amir, rinai lakeh lah. Lonceng alah dibunyian tu ha,


beko apak tutuik gerbang ko lai.

Rinai &
amir:

siap pak
(bersamaan)

Amir dan rinai belari-lari kecil menuju


kelas. Cut to

09. EXT. SEKOLAH AMIR DAN RINAI. SIANG


(extreme long shoot)
Melihatkan Suasana sekolah Amir dan rinai.
Cut to

10. INT. KELAS RINAI. SIANG.


(medium close up)
Cast: rinai dan teman sekelasnya.

Rinai bergumam di dalam hatinya apa yang akan terjadi jika amir
pergi merantau atau melanjutkan pendidikannya ke sekolah tinggi,
apa amir akan tetap mengingat rinai.

Fade
out

11. EXT. SEKOLAH AMIR DAN RINAI. SIANG.


(Extreme close up pada lonceng yang
dipukul) Cast: guru
Guru yang tengah memukul lonceng untuk memberik an p ert anda w
aktu pulang t elah dat ang pulang.
Cut to
12. INT. KELAS AMIR. SIANG.

(long shoot pada seluruh anak kelas amir & medium shoot saat
amir dan guru berdialog)

Cast: amir, guru, dan teman


sekelasnya.

Gambaran seluruh siswa kelas yang tengah berkemas untuk keluar


dari kelas dan pulang.

Dialog

Guru:

amir, mau kah kamu menolong


bapak?

Amir:

ya pak, menolong apa ya


pak?

Guru:

tolong kamu letakkan peta ini di meja bapak di kantor


guru
Amir:

baik
pak

13. EXT. DEPAN KANTOR GURU. SIANG.


(medium shoot)
Karena jalan menuju gerbang sekolah dari kelas rinai melewati
kantor

guru sehingga bertemu lah rinai dan amir di depan kantor.

Cast:

rinai,teman rinai, dan


amir

Rinai:

eh, da amir. Manga uda di kantua guru


da?

Amir:

hmmmm tadi uda di suruah pak ujang maantaan peta ka meja nyo
nai.

Intan:

mmm, ntan duluan di


nai
Rinai:

baa lo tun tan? Samo se lah wak ka


muko

Intan:

ndeeeh sagan ntan nyo nai. Rinai kan alah samo da amir. Intan
duluan dih. Daaa nai bang amir (sambil berlari-lari kecil)

Amir:

iyo intan, hati-


hati. Cut
to
14. EXT. GERBANG SEKOLAH. SIANG.
(medium shoot)
Cast: rinai dan amir
Amir dan rinai yang berbincang di gerbang sekolah mereka mengenai pembahasan mereka yang
tidak sempat terselesaikan tadi pagi.
Amir:

nai
Rinai:
iyo da
Amir:
nai kan tadi batanyo, ndak ka lanjuik ka sakolah tinggi
uda?

Uda nio nyo


nai.

Rinai:

tu manga uda kan karajo lah tamat bisuak


ko?

Amir:

uda ndak nio rinai balamo-lamo surang di


kampuang

Rinai:

surang baa lo dek da amir ko, kan rinai lai jo keluarga tingga
di siko nyo mah

Amir:
ndak itu mukasuik uda do nai, tapi uda nio awak capek barumah
tanggo nai

Rinai:

ndeeeeh baa kok lah itu nan tapikia dek uda


da?

Amir:

pokonyo uda ndak nio rinai jo urang lain do


nai

Fade out
15. EXT. RUMAH RINAI. SIANG.
(Long shoot)
Cast: rinai

memperlihatkan Rinai yang masuk ke dalam rumahnya.


Cut to

16. INT. RUMAH RINAI. SIANG.

(close up saat rinai melamun & medium shoot saat riani dan
ibunya berdialog)

Cast. Rinai, ibu rinai

Setelah mengganti pakaian sekolahnya rinai lalu makan siang,


ditengah- tengah makan rinai melamun.

Rinai:

apo tuhan lah menakdirkan nai jo uda amir? Sampai segitu bana
uda amir ndak nio maninggaan rinai lamo-lamo? (gumam rinai
dalam lamunannya)

Ibu
rinai:

apo nan balamunan ko gadih? Lah manari lalek di ateh nasi dek
malamun juo ko ha

Rinai:
eh amak, ndak ado nai malamun do
mak

Ibu
rinai:

aaaa yo lah, makan jo lah dulu, amak ka sawah lu


dih.

Rinai:

jadi mak, elok-elok di mak. Siap makan ko ka sawah lo rinai


mak?

Ibu
rinai:
ndak usah lah, sakolah jo lah elok-elok dulu urusn karajo bia
ayah jo amak nan mamikian.

Rinai:

jadih mak, elok-elok dih


mak

Ibu rinai:

jadih nak, jan tinggaan rumah ndak


nak

Rina:
jadi mak.

Jelang sebulan akhirnya amir dinyatakan lulus dari SMA, seminggu


setelah kelulusan sekolah di umumkan keluarlah nama siswa/i yang
lolos di universitas-universitas dengan jalur nilai. Termasuk
diantaranya adalah amir yang lulus di universitas islam negeri
Surakarta.

Cut
to

17. EXT. SEKOLAH.


SIANG

(long shoot & medium close up saat amir melihat


Namanya) Cast: amir dan siswa lain.
Amir dan siswa lain melihat hasil kelulusan yang di pampang di
mading sekolah, semua siswa bersorak sorai atas kelulusannya.
Fade
out

18. INT. RUMAH AMIR. SORE.


(medium shoot ke arah amir dan
ibunya)
Ibu amir sedang menyaksikan berita di tv, Lalu amir keluar
dari kamarnya.

Ibu amir :

mir, lai baa hasil seleksi masuak kuliah waang mir?

Amir:
emangnyo baa
bu? Ibu amir:
a nan baa baa lah dek ang ko mir? Kalau waang lai lulus waang
harus lanjuik kuliah, bia keluarga awak semakin tapandang di
mato urang- urang kampuang ko.

Amir:

alhamdulillah lah bu, amir lai lolos


bu.

Ibu
amir:

dima ang lolos


nak?

Amir:
di tanah jawa
bu

Ibu
amir:

eeeeeh tanah jawa ko laweh mir, dima nyo ang


kuliah?

Amir:

di universitas islam Surakarta


bu.

Ibu
amir:

aaaaaa ndak bagai tu do, kan rancak kuliah di tanah jawa, bia
sakalian baraja marantau ang.

Amir:

iyo bu, tapi amir nak karajo se lai nyo bu, bia bisa membantu
ibu. Ibu amir: ndeeeeh nak, waang pokoknya tetap harus kuliah
baa ka baa
Amir: kok baitu kandak ibu, kok itu nan manyanangan hati ibu
bialah amir kulah sajo ka tanah jawa tu.
Sebulan kemudian datanglah waktu bagi amir untuk berangkat ke
tanah jawa. Sehari sebelum berangkat amir ingin menemui rinai
kerumahnya untuk berpamitan, karena amir memilih untuk
hubungannya dengan rinai tidak di ketahui oleh kedua pihak
keluarga terlebih dahulu amir memutuskan untuk menemui rinai di
gang depan rumah rinai.

19. EXT. GANG RUMAH RINAI. SORE.


(medium shoot)
Cast: amir,
rinai
Amir dan rinai yang bertemu secara tidak sengaja di gang menuju rumah rinai.
Rinai:

eh da amir, manga uda di siko


da?

Amir:

(amir menceritakan bahwa ia akan pergi ke tanah jawa


untuk kuliah)”tayangan scene 18”

Rinai:

ndak baa do da, bia udah bisa lo sukses macam saudara-saudara


uda nan kuliah tu kan.

Amir:

tapi ingek pasan da amir yon


ai

Rinai:
a tu da
amir?

Amir:

rinai jan pindah ka lain hati, kalau uda alah tamat kuliah
uda akan langsuang datang maminang rinai ka urang
tuo rinai.

Rinai:
jadi da amir, jo izin allah rinai akan jago hati ko untuak
uda dan rinai pun picayo ka uda kalau uda akan manjago
diri jo hati uda di tanah jawa tu.

Amir
:

kok baitu uda pulang lu di nai, doakan uda salamaik jo capek


tamat di sinan di

Rinai
:

jadi da amir, doa rinai manyaratoi


uda. Fade
in
Keesokan harinya amir pun berangkat ketanah jawa untuk
malanjutkan pendidikannya. Dan rinai tetap menjalankan
sekolahnya sampai akhirnya rinai pun juga tamat dari sma.
Karena rinai tidak punya biaya untuk kuliah jadi rinai
memutuskan untuk bekerja. Selama amir berkuliah di tanah jawa
mereka berdua benar-benar tidak ada kontak sama sekali.

Beberapa tahun kemudian di saat rinai sudah berhasil mendirikan


tokoh sendiri, rinai mendengar kabar bahwa amir akan segera
pulang dari tanah jawa karena telah menyelesaikan pendidikannya.

20. EXT. KAMPUNG AMIR DAN RINAI. SIANG.

(close up wajah amir yang menikmati suasana kampung


halamannya) Cast: amir
Melihatkan amir yang baru sampai di kampung
halamannya.
Fade out
21. INT. RUMAH AMIR. SORE.

(medium shoot)
Cast: amir,ibu
amir

Ibu amir yang menanyakan akan kemana amir, karena sudah terlihat rapi sekali.

Ibu amir:

kama anak ibu gagah mode iko ko


ha?

Amir:

eeee ibu bisa j, amir nio kalua sabanta bu pai ka tampek


kawan

Ibu amir:

pailah nak, basuo jo kawan-kawan lh lamo ndak


basuo kan.

Amir:

iyo bu, amir pai lu di bu,


assalamua;aikum

Ibu amir:

waalaikumussala
m.
Karena rinai sudah tau bahwa amir akan datang kerumahnya untuk
melamarnya, maka rinai meminta ayah dan ibunya untuk di rumah
saja hari ini.

Cut to

22. EXT. DEPAN RUMAH RINAI. SORE.


(long shoot)
Cast: amir,
rinai
Amir yang datang ke rumah rinai untuk bertandandang sekaligus
ingin
maksud hati meminang rinai.

Amir:
assalamualikum
Rinai:

waalaikumussalam (sambil membuka pintu) eh uda amir, alah di


kampuang uda kironyo.

Amir:

alah nai,kini datang manjapuik jo manabuih janji nan uda


tinggan samaso ka pai ka jawa dulu.

Rinai:

masuak lah dulu


da

Amir:
jadih
nai

(amir berjalan masuk kedalam rumah


rinai) Cut
to
23. INT. RUMAH RINAI. SORE.
(medium shoot,long shoot, dan close up)
Cast: amir, rinai, ayah rinai, ibu rinai.
Amir yang bertemu dengan keluarga rinai di dalam rumah rinai dan
mengutarakan niat hati untuk menukahi rinai.

Rinai:

duduak lah dulu da


amir

Amir:

mokasih
nai

(Lalu amir duduk di depan ayah


rinai) Ibu rinai:
minumlah aie tu dulu nak
bujang

Amir:

iyo bu (lalu amir meminum air yang sudah di suguhkan ibu


rinai) Ayah rinai:
lah tambah gaga bujang sajak baliak dari jawa ko ayah
tengok mah bujang

Amir:

eeeee bantuak dulu jo amir nyo


yah

Ayah
rinai:

a tujuan bujang datang kamari kini


ko?

Amir:

jadi giko mah ya, amir alah bajanji sapulang nyo amir dari jawa
amair ka manikahi si rinai anak ayah jo ibu

Ibu
rinai:

manikah baa lo kalian


ko?

Amir:

kami nio manjalin hubungan ka janjang nan serius dan restui


agamo bu

Ayah
rinai:
alah waang paretongan nan ang sabuik an saban ko
amir?

Amir:

alah ambo pikian matang-matang


yah

Ayah
rinai:

apo waang lupo kalau waang sasuku jo


rinai?

Amir:

indak lupo samo sekali do


yah

Ayah
rinai:

tu baa kok waang nak manikahi si rinai nan alah jaleh-


jaleh itu dilarang dek adaik awak urang minang.

Amir:
tapi dalam agamo manikah sasuku kan indak ado larangan yah,
lantas manga kok urang nan samo-samo cinto di larang
manikah di minang dek pakaro inyo sasuku.

Ibu
rinai:

tapi itu lah katantuan adaik nan di buek dek urang urang maso
dahulu. (dengan nada yang sedikit meninggi)
Rinai:

apo ndak ado jalan lain satantang hubungan kami


yah?

Ayah
rinai:

indak ado, sakareh-karehnyo hati kalian nak


kawin

Sampai kapanpun indak ka den agiah kalian restu lahia jo


bathin, dan kalian pasti akan di kuciakan dari kampuang
ko, ingek itu.

Amir:

tapi awak kan urang minang yang hiduik di bawah payuang falsafah
adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Nan pado
intinyo awak manjalankan adaik nan sasuai jo agamo.

Rinai:

kalau kami kawin kan lai ndak di larang agamo do


yah
Ayah
rinai:

indak bisa, jikok kareh jo hati kalian pai kalian dari kampuang
ko jan kalian mambuek malu untuak kami di siko, jan sakali-kali
kalian manijak an kaki di rumah kami ko lai.

Amir:

jikok iyo kareh bana larangan adaik ko, awak uruangkan se lah
niaik awak ko nai. Bia lah rinai ndak jo uda asa rinai
Bahagia dan indak ta usia dari kampuang ko.

Rinai:
iyo da, malang bana baradaik di ranah minang, rinai pasan ka
uda santano kito indak ka basatu, Bahagia lah uda jo urang
lain,karano di
minang ko adaik di ateh agamo.(reff lagu kasiah larangan
adaik) (backsound kasiah larangan adaik by randa putra)
Setelah hal itu, amir keluar dari rumah rinai dengan perasaan
yang sangat hancur.

Fade
out

Saat transisi habis atau layer telah gelap keluar tulisan adaik
di ateh agamo dengan ukuran besar. Dilanjutkan dengan Credititle
dan musik soundtrack.
=END=

Anda mungkin juga menyukai