Anda di halaman 1dari 2

Bacaan : Efesus 5:20

Tema Renungan : Mengucap Syukur Senantiasa atas Segala Sesuatu

Mengucap syukur bukan sekadar kata-kata yang keluar dari mulut kita, bahwa kita
mau mengucap syukur. Akan tetapi ungkapan syukur yang dinaikan seharusnya
merupakan hasil dari kehidupan yang tinggal di dalam Kristus, dan sebagai buah
dari kehidupan anak-anak Tuhan. Sebab kalau kita teliti lebih lanjut, sebenarnya
ayat ini dituliskan sebagai bagian dari penjelasan Rasul Paulus mengenai
karakteristik kehidupan anak-anak terang. Di mana Jemaat di Efesus dituntut untuk
mengucap syukur dalam segala keadaan dikarenakan ini merupakan suatu gaya
hidup yang didasarkan pada karya keselamatan dan hidup baru di dalam Kristus.
Itulah sebabnya, dalam segala hal, orang percaya harus dapat mengucap syukur,
karena keselamatan dalam Kristus Yesus yang telah berlaku dalam hidupnya, lebih
besar daripada persoalan hidup yang mereka hadapi! 
Ucapan syukur sekaligus juga menjadi tanda bagi orang Kristen, bahwa mereka
percaya pada kasih setia Tuhan yang tidak pernah meninggalkan mereka, sekalipun
mereka menghadapi berbagai kesulitan. Jika kita perhatikan kalimat: “Ucaplah
syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus
kepada Allah dan Bapa kita,”maka kita akan menemukan setidaknya ada tiga point
penting yang harus kita mengerti dengan benar bagaimana seharusnya kita
mengucap syukur. 
Pertama, kita harus mampu mengucap syukur senantiasa dalam segala
sesuatu. Kata “senantiasa”mengandung arti sesuatu yang dilakukan secara terus-
menerus sepanjang kehidupan kita. Itulah yang dinamakan (habit/ kebiasaan) yang
seharusnya menjadi ciri khas baru ketika kita hidup di dalam Kristus. Dalam
kehidupan yang kita jalani ini, kita harus penuh dengan ucapan syukur. Namun kita
patut jujur bahwa secara fakta hidup kita rupanya tidaklah demikian bukan? Banyak
orang tidak dapat hidup seperti apa yang Alkitab katakan, mereka hidup penuh de-
ngan stress akibat tekanan kesulitan dan penderitaan yang sangat berat dan
semakin hari semakin bertambah, bertambah dan bertambah. Demikian pula yang
dialami oleh orang Kristen tanpa kecuali. Bagaimana dengan ucapan syukur dalam
hidup kita? Mengucap syukur atas segala sesuatu berarti lebih dari sekadar
ungkapan sukacita, ucapan syukur kita menjadi ungkapan iman bahwa di dalam
segala keadaan Allah senantiasa bekerja, berkarya, dan memberikan yang terbaik
kepada kita.
Kedua,  kita harus mampu mengucap syukur dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ini
merupakan kenyataan yang seringkali kita lupakan. Banyak orang mengucap puji
syukur oleh karena merasa mampu melakukan hal ini dan hal itu. mampu melewati
masalah ini dan masalah itu, yang seakan-akan ia mau mengatakan bahwa
semuanya itu adalah hasil usahanya sendiri. Semuanya itu adalah jerih payahnya
sendiri. Jika bukan karena aku mungkin hasilnya tidak begini! Sebagai orang Kristen
tidaklah demikian, konsep mengucap syukur kita. Orang Kristen dituntut untuk
mengucap syukur semata-mata demi nama Tuhan Yesus Kristus. Yang artinya
kekuatan utama untuk kita bisa melewati segala rintangan dan persoalan dalam
hidup adalah campur tangan Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah Tuhan yang
memampukan kita melihat tangan kemurahan Allah yang merajut kehidupan kita.
Dan bahwa orang yang senantiasa mensyukuri kebaikan Tuhan atas hidupnya akan
menemukan banyak cara untuk hidup yang lebih baik. 
Suatu hasil penelitian mengatakan bahwa bersyukur dapat meningkatkan kesehatan
fisik dan emosional. Memiliki gaya hidup penuh rasa syukur dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suplai darah ke hati kita. Jika kita
melakukan hal ini dengan rutin, maka dapat meningkatkan kewaspadaan kita,
antusiasme, energi dan juga meningkatkan kualitas tidur kita. Mereka yang
menggambarkan dirinya sebagai orang yang penuh rasa syukur cenderung jarang
stres dan depresi. 
Sebagai orang beriman, kita bersyukur karena Tuhan baik kepada kita. Tuhan
senantiasa hadir dalam perjalanan hidup kita. Tuhan selalu peduli terhadap hidup
kita. Karena itu, sikap bersyukur berarti kita menyerahkan hidup kepada
penyelenggaraan Tuhan yang Maha pengasih dan penyayang. Dalam hal ini, Yesus
Kristus Tuhan kita. 
Ketiga,  kita harus mampu mengucap syukur yang ditujukan kepada Allah. Raja Daud
dalam doanya pernah berkata: “Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan,
Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;
sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari
dunia orang mati yang paling bawah” (Mzm. 86:12-13). Sebagaimana pemazmur
ingin katakan bahwa tujuan ucapan syukur kita tidak lain adalah untuk memuji nama
Allah dan Bapa kita. Demikian pula, yang diajarkan Rasul Paulus kepada jemaat di
Efesus dan kepada kita yang hidup saat ini. Bahwa hanya Allahlah yang patut
menerima ucapan syukur kita. Hanya Bapa kitalah yang layak menerima pujian dan
ucapan syukur kita. Karena berkat pertolongan Dialah, maka kita dapat hidup dan
menjalani kehidupan kita hingga saat ini. Karena itu, mari kita berusaha memiliki hati
yang penuh syukur kepada Tuhan agar  hidup kita menjadi pujian bagi Tuhan.
Selamat berkarya untuk TUHAN. Tuhan Memberkati kita lewat Firman-NYA, Amen.

Anda mungkin juga menyukai