Anda di halaman 1dari 2

ANALISA BAHAN AJAR DARI JURNAL “PAI PENANGKAL RADIKALISME” (KB 1)

1. 5 KONSEP DAN DESKRIPSI DARI BAHAN AJAR


a) Jihad menurut Kalangan Teroris
Islam memang menyediakan dasar yang kuat untuk berperang (jihad) asalkan untuk
kepentingan agama termasuk memerangi system rezim yang tidak cocok dengan aspirasi politik
Islam mereka
b) Ciri gerakan radikalisme Islam menurut Rubaidi
Pertama, menjadikan Islam sebagai ideologi final dalam mengatur kehidupan individual dan
juga politik ketatanegaraan. Kedua, nilai-nilai Islam yang dianut mengadopsi sumbernya di
Timur Tengah secara apa adanya tanpa mempertimbangkan perkembangan sosial dan politik
ketika al-qur’an dan hadits hadir di muka bumi ini dengan realitas local kekinian. Ketiga,
karena perhatian lebih terfokus pada teks Alquran dan Hadist, maka mereka ini sangat berhati-
hati untuk menerima segala budaya non-asal Islam. Keempat, menolak ideologi non Timur
Tengah termasuk ideologi Barat, seperti demokrasi, sekularisme dan liberalisasi. Kelima,
kelompok ini sering berseberangan dengan masyarakat luas termasuk pemerintah
c) Karakteristik Radikalisme
■ Sikap tidak toleran dan tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan orang lain
■ Sikap Fanatik, selalu merasa benar sendiri dan menganggap orang lain salah
■ Sikap Eksklusif, yaitu membedakan diri dari kebiasaan orang kebanyakan.
■ Sikap Revolusioner, yaitu cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan.
d) Faktor penyebab terjadinya Islam Radikal
Faktor agama, sosial politik, faktor pendidikan, kultural, dan faktor ideologis anti barat.
e) Nilai luhur PAI Anti Radikalisme
melalui pembelajaran PAI bertujuan untuk mewujudkan masyarakat muslim yang toleran dan
cinta damai di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang plural.

2. EVALUASI DAN REFLEKSI DARI BAHAN AJAR


Radikalisme lebih banyak disebabkan oleh adanya paham atau pemikiran yang sempit terhadap
suatu fenomena. Oleh sebab itu jika radikalisme ingin dieliminir bahkan dihilangkan harus diawali dari
pembinaan atau bimbingan cara pandang atau cara berpikir terhadap suatu fenomena.
Untuk mencegah lahirnya radikalisme ini, perlunya merombak total cara pandang terhadap
agama Islam. Di sinilah peran kita sebagai pendidik menduduki posisi kunci. Karena di tangan gurulah,
anak didik bisa dibentuk cara pandangnya pada agama dengan kacamata cinta. Pendidikan agama Islam
harus moderat, ini agama cinta kasih. Kita selaku pendidik harus menjadi figur yang baik dengan
modal utamanya adalah kasih sayang kepada siswa. Ajarkan bahwa Islam itu adalah kasih sayang Allah
Swt sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Sebagai pendidik sebaiknya memahami tentang kondisi ini terutama di sekolah. Melalui
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) model keberagamaan inklusif contohnya, ini sangat
penting dan strategis karena relevan dengan karakter masyarakat Indonesia yang beragam.

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAHAN AJAR JURNAL


Kelebihan :
- Konsep materi cukup jelas dan lugas
- Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami

Kekurangan :
- Penjelasan materi terlalu panjang sehingga sulit untuk memahaminya secara komprehensif
dengan membaca berulang-ulang
- Materi tidak disertakan dalil-dalil dari al-Qur’an dan Hadits

4. KAITAN MATERI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA


Kaitannya dengan nilai moderasi beragama dilihat dari nilai tasamuh pada bahan ajar ini adalah
ingin mempertegas Islam sebagai agama yang cinta damai, agama yang Rahmatan Lil‘alamin dan
agama toleransi yang diperkuat dengan dalil al-qur'an dan hadits sebagaimana yang tercantum dalam
Surah Al-Kafirun ayat [109] : 6 yang artinya “untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Pada bahan
ajar ini dilihat dari nilai La‘Unf (Anti Kekerasan) dijelaskan bahwa paham radikalisme ini sangat
bertentangan dengan ajaran Islam sendiri maupun tatanan kenegaraan kita.
Islam sejatinya memang lahir dengan asas keadilan, kemanusiaan dan sarat dengan ajaran yang
moderat, seperti dalam firmanNya Q.S. al-Baqarah [2]: 143. Islam moderat artinya Islam yang tidak
terlalu kanan, maupun kiri. Tidak keras namun juga tidak lemah. Islam sebagai agama rahmatan
lil‘alamin haruslah senantiasa menyebarkan kedamaian tanpa adanya paksaan seperti yang telah
diajarkan Rasulullah saw. Namun citra Islam yang penuh kemudahan dan kedamaian tersebut, juga
tidak bisa diartikan bahwa Islam merupakan agama yang sepele.

Anda mungkin juga menyukai