Anda di halaman 1dari 2

MEDIA DAKWAH

A. Pengertian Media Dakwah


Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti perantara,
tengah atau pengantar. Dalam bahasa inggris media bentuk dari medium yang berarti tengah,
antara, rata-rata. (Aziz, 2004: 403). Wilbur Schraman mendefinisikan media sebagai teknologi
informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara spesifik, yang dimaksud dengan
media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film,
video, kaset, slide, dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan media dakwah menurut Saputra (2012: 288), adalah alat
yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada mad’u. Pada masa kini dapat
disebut seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah dan surat kabar juga media sosial.
Media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk
mencapai satu tujuan tertentu. Sedangkan dakwah adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan, media dakwah
ini dapat berupa barang atau alat, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. (Syukir,
1983: 63).

B. Kriteria Media Dakwah


Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilik media adalah sebagai
berikut:
1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan masalah atau tujuan dakwah.
Sebab setiap media memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
2. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai.
3. Media yang dipilih sesuai kemampuan sasaran dakwahnya.
4. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.
5. Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif, artinya pemilihan media bukan
atas dasar kesukaan da’i.
6. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian.
7. Efektivitas dan efesiensi harus diperhatikan.
Adapun yang menjadi masalah di sini adalah masalah memilih. Memilih tentu saja
mengandung konsekuensi mengetahui dan menguasai cara memanfaatkan potensi yang
dipilihnya. Tidak hanya memilih untuk disimpan atau dibiarkan saja. Karena sekarang adalah era
globalisasi informasi, artinya di era tersebut terjadi penghilangan batas ruang dan waktu dari
hasil perkembangan teknologi komunikasi. (1).
C. Macam-Macam Media Dakwah
Media dakwah menurut Amin dalam bukunya (2009:144) dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Non Media Massa
a. Manusia: utusan, kurir, dan lain-lain.
b. Benda: telepon, surat, dan lain-lain.
2. Media Massa
a. Media massa manusia: pertemuan, rapat umum, seminar, sekolah, dan lain-lain.
b. Media massa benda: spanduk, buku, selebaran, poster, folder, dan lain-lain.
c. Media massa periodik cetak dan elektronik: visual, audio, dan audio visual.

Menarik untuk dilirik adalah mengapa Wali Songo sering menggunakan kesenian sebagai
media dakwah. Selama perjuangannya menyebarkan ajaran Islam, Wali Songo, terutama Sunan
Bonang, selalu memasukkan unsur permainan dan kesenian yang tidak membuat masyarakat
jenuh. Kesenian, semisal wayang, gamelan, suluk, dan jelungan, misalnya, pada akhirnya
menjadi defusi penyebaran kebudayaan yang diterima dengan cepat oleh masyarakat setempat.
(2).

____________________

REFERENSI

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983)

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2012)

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta:Kencana, 2004)

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009)

http://kamiluszaman.blogspot.com/2015/09/media-dakwah.html

https://id.quora.com/Mengapa-Wali-Songo-sering-menggunakan-kesenian-sebagai-media-dakwah

Anda mungkin juga menyukai