Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, tanggapan, pemaparan, dan penilaian atau
review seseorang terhadap suatu karya.
1. Identitas Karya
Identitas Karya mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, dsb. Identitas karya juga
tergantung karya yang diulas, jika film yang diulas maka nama sutrada juga biasanya
dicantumkan. Selain itu juga memuat tanggal tayang film tersebut.
2. Orientasi
Orientasi merupakan pengenalan umum dari karya yang akan diulas terhadap karya film, buku,
karya seni, karya sastra, dll. Bagian ini akan menjelaskan mengenai bagaimana keadaaan karya
yang akan diluas.
3. Sinopsis
Sinopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi suatu karya
tersebut.
4. Tafsiran
Tafsiran menjelaskan detail mengenai sebuah karya yang diulas. Biasanya membahas bagian-
bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan lain sebagainya.
5. Evaluasi Dan Rangkuman
Evaluasi dan Rangkumanmerupakan pemaparan kelebihan dan kekurangan dari karya.
Interpretasi karya terhadap manfaat atau amanat yang bisa disimpulkan dalam sebuah karya
sastra tersebut.
Kaidah Kebahasaan
1. Konjungsi Penerang
Seperti bahwa, yakni, yaitu.
Contoh :
“Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada
Anwar dan berniat membunuhnya.”
2. Konjungsi Temporal
Seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
Contoh :
“Sejak saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan
keberadaan Tuhan."
3. Konjungsi Penyebab
Seperti karena, sebab.
Contoh: “Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik
memengaruhi Hasan.”
4. Pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir
teks
Seperti jangan, hendaknya, harus.
Contoh: "Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan,
sampai mengingkari ajaran agama."
Contoh
1.Menggunakan konjungsi penerang : merupakan, adalah.
Film Dilan 1990 merupakan film yang sukses menjadi film Indonesia kedua terlaris
sepanjang masa.
Bagaimana tidak aneh, di awal perkenalan saja yang pertama yang diucap Dilan adalah
ramalan pertemuan mereka kelak di kantin sekolah.
Katanya, dunia SMA adalah dunia paling indah.
2. Menggunakan konjungsi temporal : sejak, kemudian, akhirnya.
Dalam data terbaru yang dikeluarkan, Sabtu (10/2), selama kurun dua minggu lebih sejak
tayang perdana pada 25 Januari 2018, Dilan 1990 telah membuat baper 4.722.000
penonton.
Perkenalan yang tidak biasa kemudian membawa Milea mulai mengenal keunikan Dilan
lebih jauh.
Milea yang mulai penasaran akhirnya jatuh cinta dengan pria yang awalnya ia anggap
aneh.
3. Menggunakan konjungsi penyebab : karena.
Meski diakui sutradara ada beberapa adegan yang dipotong karena keterbatasan durasi,
benang merah cerita tetap dapat diwujudkan.
4.Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi : hendaknya.
Secara keseluruhan, film ini setidaknya terasa tepat untuk menjadi hiburan bagi para
remaja dan hendaknya masih dapat dinikmati untuk sekadar bernostalgia.
Unsur Kebahasaan
1. Kata Sifat
Mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Contohnya, Perampok ganas itu
tak mengenal belas kasihan, guru yang malas masuki, tidak terampil dalam mengajar, harus
cekatan, tekun.
2. Kata Benda (Nomina)
Menyatakan nama dari seseoraang, tempat, suatu benda, dan segala yang dibendakan. Dalam
bahasa Indonesia, tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina
karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek
dari klausa. Contohnya, kursi, siswa, dan kehidupan.
3. Kata Kerja
Menurut KBBI kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan; kata kerja.
contohnya Pencuri itu lari, ia pun harus mampu berinteraksi dan memberikan inspirasi bagi
pendidik.
4. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks merupakan kalimat yang terdiri dari klausa utama (induk kalimat) dan klausa
bawahan (anak kalimat/ subordinatif). Dalam struktur kalimat, klausa utama dapat berdiri sendiri
sedangkan klausa subordinatif tidak dapat berdiri sendiri. Klausa subordinatif ini selalu
bergantung pada klausa utama (induk kalimat). Fungsi anak kalimat sebagai pelengkap kalimat,
sehingga saling berhubungan. Fungsi klausa subordinatif yaitu dipakai sebagai pelengkap objek,
subjek, dan fungsi keterangan.
5. Metafora
Merupakan salah satu gaya bahasa. Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua
hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat, seperti bunga bangsa, buah hati. Metafora
sebagai pembanding sesuatu secara langsung terhadap penggantinya tanpa menggunakan kata
pembanding. Metafora ini melainkan sebuah kiasan. Adapun contohnya hati yang lembut dalam
artian baik hati, tangan panjang, tikus kantor, dll.
Drama
Drama adalah karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama
menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia, melalui peran dan dialog
yang dipentaskan. Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus
ditujukan untuk pementasan teater. Naskah drama dibuat sedemikian rupa yang nantinya dapat
dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton. Drama ini memerlukan kualitas komunikasi,
situasi, dan aksi. Kualitas tersebut dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat
disajikan secara utuh pada sebuah pementasan drama.
Drama Modern
Drama yang mencoba memasukan unsur teknologi dan hal baru pada proses pertunjukkan.
Drama modern ceritanya selalu berkembang dan tidak selalu merujuk pada cerita tertentu.
Sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama ini bertolak dari hasil sastra yang
tersusun untuk pementasan.
Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku atau
tokoh drama yang disajikan secara konvensional.
Kontemporer atau teater mutakhir adalah sebuah drama yang mendobrak konvensi lama
& penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga
penggabungan konsep barat dan timur.
Drama Tradisional
Jenis drama yang tidak menggunakan naskah drama dan drama ini bersumber dari tradisi suatu
masyarakat yang sifatnya improvisatoris dan spontan.
Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dan lain sebagainya.
Drama rakyat seperti ketoprak dan randai.
Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan
kentrung.
Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater barat dan ditunjang juga dengan
pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh komedi stambul dan bangsawan.
1. LUDRUK DAN KETOPRAK (Pementasan ini berasal dari Jawa, pemenrasannya hampir
sama, tetapi ludruk berasal dari Jawa Timur, sedangkan ketoprak dari Jawa tengah dan
Yogyakarta.)
2. WAYANG (Pementasan cerita dengan media wayang, terdapat juga jenis wayang orang,
wayang potehi yang membawakan cerita kebudayaan cina.)
3. DRAMA GONG (Pementasan drama dari Bali)
4. LONGSER (Pementasan drama dari Jawa Barat)
5. MAKYONG (Pementasan drama dari Melayu)
6. MAMANDA (Pementasan drama dari Kalimantan)