Anda di halaman 1dari 40

BAB II

Kajian Kepustakaan

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian penelitian terdahulu, peneliti akan memasukkan dari

berbagai hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang hendak

dilakukan oleh peneliti, kemudian peneliti membuat hasil ringkasannya, baik

penelitian yang telah terpublikasikan ataupun belum terpublikasikan (seperti :

skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya). Dengan melakukan langkah tersebut,

maka akan bisa dilihat oleh semuanya sampai sejauh mana orisinalitas dan

posisi penelitian peneliti yang dilakukan di lapangan.1

Terdapat penelitian-penelitian yang relevan serta berkaitan dengan

penelitian peneliti yang sudah di amati, diantaranya:

1. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang ditulis oleh Sri Hidayati,

Robingatin, Wildan Saugi, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Samarinda, yang berjudul

“Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Kegiatan

Mencampur Warna di TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong.” Jenis

penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian

adalah anak kelompok A TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong yang

berjumlah 12 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.

1
Tim Penyusun, 46.
Prosedur penelitian yang digunakan adalah perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukan nilai rata-rata

peningkatan kemampuan pengenalan warna anak pada pra tindakan

adalah 11% dengan kategori Belum Berkembang (BB), siklus I adalah

23% dengan kategori Mulai Berkembang (MB), siklus II adalah 67%

dengan kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan siklus III

adalah 86% dengan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB).

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan mencampur warna dapat meningkatkan

kemampuan mengenal warna anak di kelompok A TK Kehidupan

Elfhaluy Tenggarong.2

Ada perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian tersebut,

perbedaannya dari penelitian tersebut adalah subyek, obyek dan lokasi

penelitian serta penelitian tersebut berfokus meningkatkan kemampuan

mengenal warna dan kegiatan mencampur warna akan tetapi penelitian

tersebut menggunakan media pewarna makanan dan kertas krep

sedangkan peneliti menggunakan media rainbow walking water. Dan

persamaannya yaitu membahas pencampuran warna dan menggunakan

metode penelitian kualitatif.


2
Sri Hidayati dkk, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Kegiatan
Mencampur Warna di TK Kehidupan Elfhaluy Tenggarong”, Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini,Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
IAIN Samarinda, Volume 4, No 1 (Mei 2020)
2. Jurnal ditulis oleh Wahyu Hidayat, Syarifah Halifah, dan Lutfiah

Zainuddin, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan, IAIN Parepare Sulawesi Selatan, yang berjudul

“Pemanfaatan Media Rainbow Walking Water dan Ampas Kelapa Untuk

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak.” Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian ini

dilaksanan dalam dua siklus setiap siklus dilaksanakan dengan dua

pertemuan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelompok A dengan

jumlah 12 orang. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan

data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode

eksperimen sains kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A

RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap meningkat. Berdasarkan hasil observasi

siklus I ke siklus II menunjukkan anak mampu menyebutkan warna

primer dengan kategori BSH dan BSB dari 83,3 % menjadi 100%. Anak

mampu menyebutkan warna sekunder kategori BSH dan BSB dari 33,3%

menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna primer kategori

BSH dan BSB dari 58,3% menjadi 100%. Anak mampu

mengelompokkan warna sekunder dengan kategori BSH dan BSB dari

50% menjadi 100%. Anak mampu menceritakan hasil warna dari proses
kegiatan mencampur warna kategori BSH dan BSB dari 16,7% menjadi

100%.3

Ada perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian tersebut,

perbedaannya dari penelitian tersebut adalah subyek, obyek dan lokasi

penelitian serta penelitian tersebut berfokus meningkatkan kemampuan

mengenal warna dan kegiatan mencampur warna akan tetapi penelitian

tersebut menggunakan media ampas kelapa dan rainbow walking water

sedangkan peneliti menggunakan media rainbow walking water untuk

meningkatkan pembelajaran sains. Dan persamaannya yaitu membahas

pencampuran warna melalui media rainbow walking water dan

menggunakan metode penelitian kualitatif.

3. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini yang ditulis oleh Tatik Ariyati,
l l l l l l l l l

Program l Studi Pendidikan l Guru Sekolah l Dasar, l l Universitas l

Muhammadiyah Purwokerto, yang berjudul “Eksperimen Sains Anak


l l l l l l l

Usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah 5 Rawalo Melalui Eksperimen Rainbow


l l l l l l l l

Walking Water (Air Pelangi Berjalan).” Penelitian ini menggunakan jenis


l l l l l l l l l

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini


l l l l l l l

menggunakan bentuk Penelitian Lapangan (field research) yaitu melihat


l l l l l l l l l

dan menggambarkan apa adanya kajian tentang kemampuan sains anak


l l l l l l l l l l l l l l l l l

melalui eksperimen rainbow walking water. Sedangkan instrumen yang


l l l l l l l

3
Wahyu Hidayat dkk, “Pemanfaatan Media Rainbow Walking Water dan Ampas Kelapa
Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak”, Paudia:Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, Vol. 11, No. 1, (Juli 2022) hal. 443-458
digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan
l l l l l l l l l l l l l

dokumentasi. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan l l l l l l l l l l l l

yaitu sumber, metode, penyidik dan teori.


l l

Hasil penelitian ini mengembangkan perkembangan keilmuan


l l l l l l l

anak kemampuan dan juga dapat mengembangkan enam aspek


l l l l l l l l l l l l

perkembangan anak, yaitu perkembangan kognitif, bahasa, emosi, moral l l l l l l l l l l l

dan agama, fisik, motorik dan seni.4


l l l l l

Ada perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian tersebut,


l l l l l l l

perbedaannya dari penelitian tersebut adalah subyek, obyek dan lokasi


l l l l l l l l l l

penelitian serta penelitian tersebut berfokus meningkatkan kemampuan


l l l l l l l

mengenal warna melalui eksperimen sains menggunakan media rainbowl l l l l l l l l

walking water sedangkan peneliti menggunakan media rainbow walking


l l l l l l l l l

water untuk meningkatkan kemampuan sains. Dan persamaannya yaitu


l l l l l l l l l l l l

membahas pencampuran warna melalui media rainbow walking water


l l l l l l l l l l l

dan menggunakan metode penelitian kualitatif.


l l l l l l

4. Skripsi yang ditulis oleh Lutfiah Zainuddin, Program Studi Pendidikan l l l l l

Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri
l l l l l l l l l l l l

Parepare, yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna


l l l l l l l l l l

Melalui Metode Eksperimen Sains Pada Anak Kelompok A Di Raudhatul


l l l l l l l l l

Athfal DDI Dinar Kabupaten Sidrap.” Penelitian ini menggunakan jenis


l l l l l l l l l

4
Tatik Ariyati, “Eksperimen Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Aisyiyah 5 Rawalo Melalui
Permainan Rainbow Walking Water (Air Pelangi Berjalan)”, Pendidikan-Jurnal Ilmiah
Kependidikan (JIK), Vol. 15, No. 1, (April 2021), hal. 92-97
penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian ini dilaksanan dalam dua siklus
l l l l l l l l l l l

setiap siklus dilaksanakan dengan dua pertemuan. Subjek penelitian ini


l l l l l l l l l

adalah peserta didik kelompok A dengan jumlah 12 orang. rosedur


l l l l l l l l

penelitian terdiri dari empat tahapan perencanaan, pelaksanaan,


l l l l l l l l l l l l l

pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan


l l l l l l l l l l

cara observasi dan dokumentasi.


l l l l l

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode


l l l l l l l l

eksperimen sains kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A l l l l l l l l l l l

RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap meningkat. Dilihat pada hasil observasi


l l l l l l l l l l l

siklus I ke siklus II dimana anak mampu menyebutkan warna primer l l l l l l l l

kategori BSH dan BSB dari 83,3 % menjadi 100%. Anak menyebutkan
l l l l l l l

mampu menyebutkan warna sekunder kategori BSH dan BSB dari 33,3%
l l l l l l l

menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna primer kategori


l l l l l l l l

BSH dan l BSB dari l 58,3% menjadi l 100%. Anak l l mampu l

mengelompokkan warna sekunder kategori BSH dan BSB dari 50% l l l l l l

menjadi 100%. Anak mampu menceritakan hasil warna dari proses


l l l l l l l l l l

kegiatan mencampur warna kategori BSH dan BSB dari 16,7% menjadi
l l l l l l l l l

100%.5

Ada perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian tersebut,


l l l l l l l

perbedaannya dari penelitian tersebut adalah subyek, obyek dan lokasi


l l l l l l l l l l

5
Lutfiah Zainuddin, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Metode
Eksperimen Sains Pada Anak Kelompok A Di Raudhatul Athfal DDI Dinar Kabupaten Sidrap”,
Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri Parepare, 2022.
penelitian serta penelitian tersebut berfokus meningkatkan kemampuan
l l l l l l l

mengenal warna melalui eksperimen sains menggunakan media rainbow


l l l l l l l l l

walking water sedangkan peneliti menggunakan media rainbow walking


l l l l l l l l l

water untuk meningkatkan kemampuan sains. Dan persamaannya yaitu


l l l l l l l l l l l l

membahas pencampuran warna melalui media rainbow walking water


l l l l l l l l l l l

dan menggunakan metode penelitian kualitatif.


l l l l l l

5. Thesis yang ditulis oleh Soni Sonnia, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia
l l l l l l l

Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, UIN Raden Intan Lampung,
l l l l l l l l l

yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas Sains Anak Usia Dini Melalui


l l l l l l l l l l

Metode Berkebun”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian l l l l

kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian


l l l l l l l l l l

ini merupakan wali kelas dan anak umur 5-6 tahun di kelas B2 sejumlah l l l l l l l l l l

12 anak yang meliputi 7 anak laki- laki dan 5 anak perempuan.


l l l l l l l l l l l

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan l l l l l l l l l l l l

dokumentasi. Data yang dihasilkan tersebut selanjutnya peneliti analisis l l l l l l l l l l

menggunakan reduksi data, display data dan menarik kesimpulan. l l l l l l l l l l

 Berdasarkan hasil penilaian terhadap aktivitas sains anak dalam l l l l l l l l l l l l l l l

mengobservasi l (mengamati), l l mengklasifikasi l l (mengelompokkan), l

memprediksi (meramalkan), dan mengkomunikasikan. Kriteria SK l l l l l l l

(Sangat Kurang) jumlah siswa 0 dengan hasil 0%, kriteria K (Kurang)


l l l l l l l l l

jumlah siswa 1 dengan hasi 8%, kriteria C (Cukup) jumlah siswa 2


l l l l l l l

dengan hasil 17%, kriteria B (Baik) jumlah siswa 3 dengan hasil 25%,
l l l l l l l l
kriteria SB jumlah siswa 6 dengan hasil 50%. Hasil dalam penelitian ini
l l l l l l l l l

menunjukkan bahwa metode berkebun mampu memberikan kontribusi l l l l l

positif terhadap peningkatan aktivitas sains di TK Negeri 2 Bandar l l l l l l l l l

Lampung. Berkebun juga memberikan kontribusi terhadap perkembangan


l l l l l l l

fisik-motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosi dan juga moral-keagamaan l l l l l l l l l l l

anak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan berkebun mampu


l l l l l l l l l l l

memberikan hasil positif terhadap berbagai aspek perkembangan anak


l l l l l l l l l l l

secara terpadu.6 l l l

Ada perbedaan penelitian peneliti dengan penelitian tersebut,


l l l l l l l

perbedaannya dari penelitian tersebut adalah subyek, obyek dan lokasi


l l l l l l l l l l

penelitian serta penelitian tersebut berfokus meningkatkan kemampuan


l l l l l l l

sainsl menggunakan l l pembelajaran l l l berkebun sedangkan l l peneliti

menggunakan media rainbow walking water untuk meningkatkan


l l l l l l l l

kemampuan sains. Dan persamaannya yaitu membahas kemampuan


l l l l l l l l l l l l l

meningkatkan sains dan menggunakan metode penelitian kualitatif.


l l l l l l l l l

Tabel 1.1 l

Persamaan dan Perbedaan Kajian Peneliti l l l l l l l l

Nama, l l

No tahun dan Hasil penelitian Persamaan


l Perbedaan l l l l l l l l

Judul
1. Sri Menunjukan Persamaann Perbedaannya l l l l l l l

Hidayati, l l nilai rata-rata ya yaitu dari penelitian


l l l l l l l l l

Robingatin, l peningkatan membahas tersebut adalah l l l l l l l

6
Soni Sonnia, “Meningkatkan Aktivitas Sains Anak Usia Dini Melalui Metode Berkebun”,
Thesis, Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Uin Raden
Intan Lampung, 2021.
Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
dan Wildan
l l kemampuan l l pencampura l l subyek, obyek
Saugi,l pengenalan l l n warna dan
l l l dan
l lokasi l

2020, warna anak pada


l l l l l l menggunak l penelitian serta l l

“Meningkat l pra tindakanl l l an metode


l penelitian l

kan
l adalah
l 11% l l penelitian l tersebut
Kemampua l l dengan kategori l l kualitatif.
l l berfokus
n Mengenal l Belum meningkatkan l l

Warna l l Berkembang l kemampuan l l

Melalui l (BB), siklus I mengenal l

Kegiatan l l adalah
l 23% l l warna l dan l l

Mencampur l dengan kategori l l kegiatan l l

Warna di l l Mulai l mencampur l

TK Berkembang l warna l akan l l l

Kehidupan l (MB), siklus II tetapi l

Elfhaluy l adalah
l 67% l l penelitian l

Tenggarong l dengan kategori l l tersebut


.” Berkembang l menggunakan l l

Sesuai Harapan l l l l media pewarna l l l

(BSH), dan l makanan dan


l l l l

siklus III adalah l l l kertas krep l

86% dengan l sedangkan l l

kategori
l peneliti
Berkembang l menggunakan l l

Sangat l Baik l l media rainbow l l

(BSB). walking water.


l l

Berdasarkan l l l

hasil penelitian
l l

tindakan kelas l l l

yang l

dilaksanakan, l l l l

dapatl l

disimpulkan l

bahwa kegiatan
l l l l

mencampur l

warna dapat
l l l l

meningkatkan l l
Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
kemampuan l l

mengenal warna l l l

anak
l di l

kelompok A TK l

Kehidupan l

Elfhaluy l

Tenggarong. l

2. Wahyu l bahwa melaluil l l Persamaann l l l Perbedaannya l l l

Hidayat, l l metode ya yaitu


l l dari penelitian
l l

Syarifah l l eksperimen membahas l l tersebut adalah l l l

Halifah, dan l l l sains l pencampura l l subyek, obyek


Lutfiah l kemampuan l l n warna l l dan l lokasi l

Zainuddin,
l mengenal warna l l l melalui l penelitian serta l l

2022, pada anak


l l l l media l penelitian l

“Pemanfaat l l l kelompok A RA l l rainbow


l tersebut
an Media
l l DDI Dinar l walking l berfokus
Rainbow l Kabupaten l l water dan l l meningkatkan l l

Walking l Sidrap l menggunak l kemampuan l l

Water dan l l meningkat. l an metode


l mengenal l

Ampasl l Berdasarkan l l l penelitian l warna l dan l l

Kelapa l l hasil observasi


l l kualitatif. l l kegiatan l l

Untuk siklus I ke siklus mencampur l

Meningkatk l II Menunjukkan l warna lakan l l l

an
l anak
l mampu l l tetapi l

Kemampua l l menyebutkan l penelitian l

n Mengenal l warna primerl l tersebut


Warna l l dengan kategori l l menggunakan l l

Pada l l BSH dan BSB l media ampas l l l

Anak.”
l l dari 83,3 % l kelapa dan l l l

menjadi 100%. l rainbow


l

Anak l mampu l l walking water


l l

menyebutkan l sedangkan l l

warna sekunder l l peneliti


kategori BSH
l menggunakan l l

dan BSB dari l l media rainbow l l


Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian


l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
33,3% menjadi l walking water
l l

100%. Anak l l untuk


mampu l meningkatkan l l

mengelompokka l pembelajaran l l l

n warna primer l l sains.


l

kategori
l BSH
dan BSB dari
l l

58,3% menjadi l

100%. Anak l l

mampu l

mengelompokka l

n warna l l

sekunder dengan l

kategori
l BSH
dan BSB dari
l l

50% menjadi l

100%. Anak l l

mampu l

menceritakan l l

hasil warna dari


l l l l

proses kegiatan l l

mencampur l

warna kategori
l l l

BSH dan BSB l

dari
l 16,7%
menjadi 100%. l

3. Tatik l Hasil penelitian


l l persamaann l l l perbedaannya l l l

Ariyati,
l l ini ya l yaitu l dari penelitian
l l

“Eksperime mengembangka l l membahas l l tersebut adalah l l l

n Sains l n perkembangan l l pencampura l l subyek, obyek


Anak Usia
l l l keilmuan anak l l l n warna l l dan l lokasi l

5-6 Tahun l kemampuan dan l l l melalui l penelitian serta l l

di TK juga dapat l l l media l penelitian l

Aisyiyah 5
l l mengembangka l l rainbow
l tersebut
Rawalo l l n enam aspek l l walking l berfokus
Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
Melalui l perkembangan l l water dan l l meningkatkan l l

Eksperimen anak,
l yaitu l l menggunak l kemampuan l l

Rainbow l perkembangan l l an metode


l mengenal l

Walking l kognitif, bahasa, l l l penelitian l warna melalui


l l l

Water (Air l l emosi, moral l kualitatif. l l eksperimen


Pelangi l dan lagama, l l l sains
l

Berjalan).” l l fisik, motorik menggunakan l l

dan seni.l media rainbow l l

walking water
l l

sedangkan l l

peneliti
menggunakan l l

media rainbow l l

walking water
l l

untuk
meningkatkan l l

kemampuan l l

sains.
l

4. Lutfiah l Hasil penelitian


l l Dan l Perbedaannya l l l

Zainuddin, l dapat l l persamaann l l l dari penelitian


l l

2022, disimpulkan l ya yaitu


l l tersebut adalah l l l

“Meningkat l bahwa melalui


l l l membahas l l subyek, obyek
kan l metode pencampura l l dan l lokasi l

Kemampua l l eksperimen n warna l l penelitian serta l l

n Mengenal l sainsl melalui l penelitian l

Warna l l kemampuan l l media l tersebut


Melalui l mengenal warna l l l rainbow
l berfokus
Metode pada l anak l l l walking l meningkatkan l l

Eksperimen kelompok A RA l l water dan l l kemampuan l l

Sains Pada
l l l DDI Dinar l menggunak l mengenal l

Anak
l l Kabupaten l l an metode
l warna melalui
l l l

Kelompok A l Sidrap l penelitian l eksperimen


Di meningkat. l kualitatif. l l sains
l

Raudhatul l l Dilihat pada l l l menggunakan l l

Athfal DDI
l l hasil observasi
l l media rainbow l l
Nama, l l

No tahun dan
l l Hasil penelitian
l l Persamaan
l l l Perbedaan l l

Judul
Dinar l siklus I ke siklus walking water
l l

Kabupaten
l l II dimana anak l l l l sedangkanl l

Sidrap.” l mampu l peneliti


menyebutkan l menggunakan l l

warna l primer l media rainbow l l

kategori
l BSH walking water
l l

dan BSB dari


l l untuk
83,3 % menjadi l meningkatkan l l

100%. Anak l l kemampuan l l

menyebutkan l sains.
l

mampu l

menyebutkan l

warna sekunder
l l

kategori
l BSH
dan BSB dari
l l

33,3% menjadi l

100%. Anak l l

mampu l

mengelompokka l

n warna primer l l

kategori
l BSH
dan BSB dari
l l

58,3% menjadi l

100%. Anak l l

mampu l

mengelompokka l

n warna l l

sekunder
kategori
l BSH
dan BSB dari
l l

50% menjadi l

100%. Anak l l

mampu l

menceritakan l l

hasil warna dari


l l l l

proses kegiatan l l
Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
mencampur l

warna kategori
l l l

BSH dan BSB l

dari l 16,7%
menjadi 100%. l

5. Soni Hasil penilaian l l l Dan l Perbedaannya l l l

Sonnia, l terhadap l l persamaann l l l dari penelitian


l l

2021, aktivitas sains


l l l ya l yaitu l tersebut adalah l l l

“Meningkat l anak
l dalam l l l membahas l l subyek, obyek
kan l mengobservasi l kemampuan l l dan l lokasi l

Aktivitas
l l (mengamati), l l meningkatk l penelitian serta l l

Sains Anak
l l l mengklasifikasi l l an sains dan
l l l penelitian l

Usia Dini l (mengelompokk menggunak l tersebut


Melalui l an),
l an metode
l berfokus
Metode memprediksi penelitian l meningkatkan l l

Berkebun”. (meramalkan), l l l kualitatif. l l kemampuan l l

dan l sains
l

mengkomunikas l menggunakan l l

ikan. Kriteria l l pembelajaran l l l

SK (Sangat l l berkebun
Kurang) jumlah l l sedangkan l l

siswa 0 dengan l l peneliti


hasil l 0%, menggunakan l l

kriteria K l media rainbow l l

(Kurang) l walking water


l l

jumlah siswa 1 l l untuk


dengan hasi 8%, l l meningkatkan l l

kriteria C l kemampuan l l

(Cukup) jumlah l sains.


l

siswa 2 dengan l l

hasil l 17%,
kriteria B (Baik) l l

jumlah siswa 3 l l

dengan hasil l l

25%, kriteria l
Nama,
l l

No tahun dan
l l Hasil penelitian l l Persamaan
l l l Perbedaan
l l

Judul
SB jumlah l

siswa 6 dengan l l

hasil 50%. Hasil


l l

dalaml l

penelitian ini l

menunjukkan l

bahwa metode
l l

berkebun
mampu l

memberikan l

kontribusi
positif terhadap l l

peningkatan l l

aktivitas sains
l l l

di TK Negeri 2
Bandar l l

Lampung. l

Berkebun juga l

memberikan l

kontribusi
terhadap l l

perkembangan l l

fisik-motorik,
bahasa,
l l l

kognitif, sosial- l

emosi dan juga l l

moral- l

keagamaan l l l l

anak, sehingga
l l l

dapatl l

disimpulkan l

bahwa kegiatan
l l l l

berkebun
mampu l

memberikan l

hasill positif
Nama, l l

No tahun dan l l Hasil penelitian l l Persamaan l l l Perbedaan l l

Judul
terhadap l l

berbagai aspek l l l

perkembangan l l

anak l secara l l l

terpadu. l

Dan l

persamaannya l l l l

yaitu membahas l l l

kemampuan l l

meningkatkan l l

sains l dan l

menggunakan l l

metode
penelitian l

kualitatif. l l

Sumber : Oleh Peneliti


Berdasarkan lima penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa posisi
l l l l l l l l l l l l

peneliti adalah meneruskan persamaan dan perbedaan atas penelitian terdahulu


l l l l l l l l l l l l l l

bahwa penelitian ini tentang meningkatkan kemampuan sains melalui


l l l l l l l l l l

eksperimen rainbow walking water pada anak kelompok B di TK Al-Hidayah


l l l l l l l l l l

III Gebang Jember. Pada penelitian, peneliti berfokus meningkatkan


l l l l l l

kemampuan sains melalui eksperimen rainbow walking water yang berarti


l l l l l l l l l

menggunakan media rainbow walking water sedangkan penelitian terdahulu


l l l l l l l l l l

membahas mengenal warna dengan eksperimen selain rainbow walking water


l l l l l l l l l l

dan penelitian peneliti


l l meningkatkan perkembangan 6 aspek, yaitu l l l l l l

perkembangan kognitif, bahasa, emosi, moral dan agama, fisik, motorik dan
l l l l l l l l l l l
seni. Selama ini anak mengetahui warna-warna dari gambar/pensil warna saja
l l l l l l l l l l l l l l l l

tetapi kali ini peneliti menggunakan media air warna sehingga akan lebih
l l l l l l l l l l l

menarik perhatian anak. Selain itu anak tidak langsung mencampurkan air
l l l l l l l l l l l l l

warna begitu saja melainkan dengan perantara pipa kapiler yaitu tisu, cara ini
l l l l l l l l l l l l l l l

belum banyak diketahui oleh anak sehingga menambah pengetahuannya tentang


l l l l l l l l l l l l

sains.
l

B. Kajian Teori
l l

1. Kemampuan Sains l l l

a. Pengertian Kemampuan Sains l l l l

Kata Sains berasal dari bahasa latin “Scientia” yang artinya adalah
l l l l l l l l l l l l l l l l l

pengetahuan. Menurut Webster New Collegia te Dictionary makna sains


l l l l l l l

yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran serta pembuktian


l l l l l l l l l l

atau pengetahuan yang melingkupi kebenaran umum dari hukum alam


l l l l l l l l l l

yang terjadi. Terkait dengan hal itu Carin dan Sund juga mengartikan
l l l l l l l l l l

sains sebagai suatu sistem untuk memahami alam semesta dengan cara
l l l l l l l l l l l l

melakukan observasi atau suatu pengamatan serta eksperimen


l l l l l l l l l l

terkontrol.7

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat ditarik


l l l l l l l l l l l l l

kesimpulan l bahwa l l kemampuan l l merupakan l l kecakapan l l l atau l l

7
Ayunda Sayyidatul Ifadah Ajeng Rizki Safira, Pembelajaran Sains Dan Matematika Anak
Usia Dini, (Gresik: Caramedia Communication, 2020), 9.
kesanggupan yang diperlukan seseorang untuk melakukan atau
l l l l l l l l l

menunjukan suatu aktivitas. l l l l

Sains berasal dari Bahasa Latin, yaitu Scientia yang artinya


l l l l l l l l l l l l l

pengetahuan atau wawasan. Konsep tersebut diikuti oleh Pendapat ini


l l l l l l l l l

juga dipaparkan oleh Putri, mengatakan bahwa sains ialah suatu kajian
l l l l l l l l l l l l l l l

ilmu yang berkaitan dengan berbagai fenomena alam yang dilakukan l l l l l l l l l l l l

melalui proses ilmiah. Menurut Khadijah, mengatakan bahwa sains ialah


l l l l l l l l l l l l

ilmu pengetahuan yang berisikan teori atau terdapat persepsi dan l l l l l l l l l

eksplorasi. Sebagian pendapat tentang sains di atas bisa diduga bahwa l l l l l l l l l l l l l

sains ialah informasi yang diidentikkan dengan alam dan substansinya,


l l l l l l l l l l l l

yang bergantung pada proses pemeriksaan dan eksperimen.8


l l l l l l l

Menurut Juwita (2006) dalam Dwi Yulianti, mengemukakan sains l l l l l l l

adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains merupakan batang


l l l l l l l l l l l

tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik l l l l l l l l

dan alami.9 Menurut James Conant mengemukakan sains sebagai suatu


l l l l l l l l l l l

deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama


l l l l l l l l l

lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan


l l l l l l l l l l l l l l

serta dapat diamati dan dicoba lebih lanjut.10


l l l l l l l l

8
Suci Utami Putri, Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini, (Sumedang: UPI Sumedang
Press, 2019), 42.
9
Dwi Yulianti, Bermain Sambil Belajar Sambil Sains di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:
Indeks, 2010), 42.
10
Holton & Roller, Foundation of Modern Physical Sciences, Reading, (Massachusets:
Addison-Wesley,1958), 185.
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang alam.
l l l l l l l l l l l

Pembelajaran sains pada anak usia dini merupakan kegiatan l l l l l l l l l l l l l

pembelajaran yang diawali dengan mencari tahu tentang alam semesta l l l l l l l l l l l l l

secara sistematis dan bukan hanya kumpulan fakta-fakta, konsep-


l l l l l l l l l l l l

konsep, prinsip-prinsip, namun juga proses penemuan yang menekankan l l l l l l

pada pengalaman langsung.11


l l l l l l

Menurut Neuman (2006) dalam Dwi Yulianti, mengemukakan l l l l l l

Sains adalah produk dan proses, sebagai produk sains adalah sebatang
l l l l l l l l l l l l l

tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai fisik alami. l l l l l l l l l

Sebagai proses sains yang mencakup menelusuri, mengamati dan


l l l l l l l l

melakukan percobaan, sangatlah penting agar siswa Taman Kanak-


l l l l l l l l l l l l l l

Kanak berpartisipasi ke dalam proses ilmiah, karena keterampilan yang


l l l l l l l l l l l l

mereka dapat dibawa ke perkembangan lainnya dan akan bermanfaat


l l l l l l l l l l l l l l l

selama hidupnya.12l l l

Berdasarkan l l l pengertian l diatas l l menurut para l l ahli l dapat l l

disimpulkan bahwa sains adalah suatu sistem untuk mempelajari alam l l l l l l l l l l l l

semesta melalui observasi. Pada dasarnya sejak anak usia dini, manusial l l l l l l l l l l l l l

sudah memiliki kecenderungan dan kemampuan berpikir kritis. Hal itu


l l l l l l

bahwasanya manusia sebagai mahluk rasional dan pemberi makna,


l l l l l l l l l l l l l l

manusia selalu terdorong untuk memikirka n hal-hal yang ada di


l l l l l l l l l

11
Y. Sari, “Peningkatan Kemampuan Sains Anak Usia Dini melalui Metode Demostrasi di
Taman Kanak-kanak Tri Bina Payakumbuh”, Jurnal Pesona Paud, Vol. 1, No. 1, 2012, 5.
12
Dwi Yulianti, Bermain Sambil Belajar Sambil Sains di Taman Kanak-Kanak, 18
sekelilingnya. Kecenderungan manusia memberi arti pada berbagai hal l l l l l l l l l l

dan kejadian di sekitarnya merupakan indikasi dari kemampuan


l l l l l l l l l l l

berpikirnya. l

b. Kriteria Kemampuan Sains Anak Usia Dini


l l l l l l l

Kemampuan sains perlu dikembangkan dalam pembelajaran sains


l l l l l l l l l l l

anak usia dini. Alasan-alasan yang mendasari perlunya pengembangan


l l l l l l l l l l l l l l l

kemampuan sains adalah :


l l l l l l

1) Perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung semakin cepat, l l l l l l l l

sehingga tidak mungkin untuk guru mengajarkan semua fakta dan l l l l l l l l l

konsep kepada anak dengan waktu mengajar yang ada. l l l l l l l l l l l

2) Anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan


l l l l l l l l l

abstrak jika disertai dengan contoh yang nyata.


l l l l l l l l

3) Sifat penemuan yang tidak bersifat mutlak tetapi relatif sehingga


l l l l l l l l l

memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir kritis. l l l l l l l

4) Adanya l l l keterkaitan l l antara l l l pengembangan l l konsep dan l

pengembangan sikap dan nilai.13 l l l l l

Kemampuan sains secara lebih rinci dapat dikelompokkan


l l l l l l l l

menjadi enam oleh Nuryani Rustama yaitu :


l l l l l l

13
Fitri Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan
Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di Tk Assa’adah Baledono Purworejo,
(Yogyakarta:UNY,2013), 13.
1) Mengamati. Di dalam mengamati terdapat kegiatan melihat,
l l l l l l l l l l l

mencium, mendengar, mencicipi, meraba, dan mengukur yang l l l l l

melibatkan sebagaian atau seluruh alat indera. Hal-hal yang dapat


l l l l l l l l l l l l l l l

diamati antara lain berupa gambar atau benda-benda yang diberikan


l l l l l l l l l l l l l l l

kepada anak pada waktu kegiatan.


l l l l l l l l l

2) Menggolongkan l atau l l mengklasifikasi. l l Menggolongkan l atau l l

mengklasifikasi merupakan suatu sistematika yang digunakan untuk l l l l l l l l l l

mengatur objek-objek kedalam sederetan kelompok tertentu.


l l l l

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mencari persamaan suatu


l l l l l l l l l l l l l l l l

objek dalam kelompok dan menyusun objek ke dalam suatu l l l l l l

susunan berdasarkan kriteria tertentu, misalnya sifat dan fungsi.


l l l l l l l l l

3) Menginferensi. Inferensi merupakan l l keterampilan l l dalam l l

memberikan penjelasan atau interpretasi yang akan menuju pada l l l l l l l l l l l

suatu kesimpulan mengenai hasil observasi.


l l l l l

4) Meramalkan l l l atau l l memprediksi. Keterampilan l l memprediksi

merupakan suatu keterampilan membuat perkiraan tentang sesuatu


l l l l l l l l l l

yang belum terjadi berdasarkan sesuatu keuntungan atau pola yang


l l l l l l l l l l l

sudah ada. Prediksi di dalam sains dibuat atasdasar observasi.


l l l l l l l l l l l l

5) Mengkomunikasikan. Kegiatan mengkomunikasikan ini melibatkan l l l l l l l l

kemampuan mengutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar,


l l l l l l l l l l l

grafik, dan persamaan. Kegiatan ini dapat melatih anak berbahasa


l l l l l l l l l l l l l l l

yang benar agar dapat dimengerti oleh orang lain.


l l l l l l l l
6) Menggunakan alat dan melakukan pengukuran. Menggunakan alat l l l l l l l l l l l l

dan pengukuran amat penting dalam sains. Penggunaan alat harus


l l l l l l l l l l l l

benar dan mengetahui alasan penggunaannya. Pengukuran juga


l l l l l l l l l l l

harus dilakukan dengan cermat dan akurat.14


l l l l l l l l

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria


l l l l l l l l l l l l l l

kemampuan sains untuk anak usia dini yang dimaksud dalam penelitian
l l l l l l l l l l l

ini menggunakan metode untuk meningkatkan kemampuan mengamati l l l l l l l l

(observasi) mengelompokkan atau mengklasifikasi, memprediksi dan


l l l l l l l

untuk kemampuan mengkomunikasikan ditingkatkan melalui media l l l l l l l l

yang telah disiapkan.


l l l l

c. Bentuk Kegiatan Sains Anak Usia Dini l l l l l l

Kegiatan sains untuk anak usia 5-6 tahun hendaknya disesuaikan


l l l l l l l l l l l

dengan tingkat perkembangannya kegiatan sains tersebut antara lain


l l l l l l l l l l l l

sebagai berikut:
l l

a) Hubungan sebab-akibat terlihat secara langsung. Anak usia 5-6 l l l l l l l l l l l

tahun tidak sulit menghubungkan sebab-akibat yang tidak terlihat


l l l l l l l l l

secara langsung karena pikiran mereka yang bersifat transduktif.


l l l l l l l l l l

Sains memiliki banyak kegiatan yang akan memudahkan anak


l l l l l l l l l l l l

untuk mengetahui adanya hubungan sebab-akibat secara langsung, l l l l l l l l l l l

14
Ali Nugraha, Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini, (Bandung: JILSI
Foundation, 2015), 128.
salah satunya dengan neraca dari kayu untuk kegiatan menimbang
l l l l l l l l l l l l

benda. l

b) Memungkinkan anak melakukan eksplorasi. Kegiatan sains l l l l l l l l l

sebaiknya memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi


l l l l l l l l

terhadap berbagai benda yang ada di sekitarnya, misalnya bermain


l l l l l l l l l l l l l

dengan air, magnet, balon, layang-layang, suara, dan bayang-


l l l l l l l l l l l l l

bayang yang akan menyenangkan bagi anak. Anak dapat


l l l l l l l l l l l l l l

menggunakan pancainderanya untuk bereksplorasi atau melakukan l l l l l l l l l l l

penyelidikan. l

c) Memungkinkan l anak l l mengkonstruksi pengetahuan l l sendiri.

Kegiatan sains tidak cukup dengan memberi tahu anak tentang


l l l l l l l l l

definisi atau nama-nama objek dengan cerita maupun gambar.l l l l l l l l l l l

Tetapi sains untuk anak membutuhkan objek yang nyata agar anak
l l l l l l l l l l l l

dapat berinteraksi secara langsung guna melatih kemampuan


l l l l l l l l l l

mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut. Sebagai l l l l l l l

contoh untuk mengenalkan kereta api, anak dapat dibawa ke stasiun l l l l l l l l l l l

untuk melihat secara langsung bentuk dari kereta api. l l l l l l l

d) Memungkinkan l anak l l menjawab l l persoalan l l “apa” l l daripada l l l

“mengapa”. Pertanyaan “mengapa” merupakan pertanyaan yang


l l l l l l l l l l l l l

sulit dijawab oleh anak karena masih terdapat keterbatasan untuk


l l l l l l l l l l l l

menghubungkan sebab-akibat. Pertanyaan tersebut harus dijawab l l l l l l l l l l

dengan logika sebab-akibat. sebagai contoh saat anak bermain air di


l l l l l l l l l l l l l
pipa, lalu anak ditanya, “Apa yang akan terjadi jika ujung pipa ini
l l l l l l l l l l l l l l

dinaikkan?”. Anak dapat menjawab “Air akan mengalir melalui


l l l l l l l l l l l l l

ujung yang lain yang lebih rendah”. Anak tidak perlu ditanya l l l l l l l l l

“Mengapa jika ujung ini dinaikkan air mengalir ke ujung yang lebih
l l l l l l l l

rendah?” Hal itu tidak akan bisa dijawab oleh anak.


l l l l l l l l l l

e) Lebih menekankan proses daripada produk. Kegiatan sains yang l l l l l l l l l

menunjang l anak l l untuk bereksplorasi l dengan l benda-benda l l

disekitarnya dengan cara yang lebih menyenangkan bagi anak.


l l l l l l l l l l l

Anak tidak akan berpikir hasilnya, mereka secara alami akan


l l l l l l l l l l l l l l

menemukan berbagai pengertian dari interaksinya tersebut. l l l l l l l

Sehingga dapat diartikan bahwa proses lebih penting dari produk


l l l l l l l l

hasil. l

f) Memungkinkan anak menggunakan bahasa dan matematika. l l l l l l l l l l l l

Kegiatan pengenalan sains hendaknya terpadu dengan ilmu lain


l l l l l l l l l l

seperti bahasa, matematika, dan seni. Melalui bahasa, anak dapat l l l l l l l l l l l l l l l

menceritakan apa yang baru ia lakukan kepada temannya. Melalui l l l l l l l l l l l l l l

matematika, anak dapat melakukan pengukuran dengan bilangandan


l l l l l l l l l l l l l l

juga membaca angka. Sedangkan melalui seni, anak dapat


l l l l l l l l l l l l

menggambarkan objek yang dia amati kemudian mewarnainya.


l l l l l l l l l l l

g) Menyajikan kegiatan yang menarik (the wonder of science). Melalui


l l l l l l l

sains, percobaan yang menarik bagi anak misal sulap. Guru dapat
l l l l l l l l l l l l
menggunakan ilmu sains untuk membuat percobaan yang ajaib bagi l l l l l l l l l l

anak TK yang masih memiliki pemikiran magis.15


l l l l l l

Berdasarkan bentuk kegiatan sains untuk anak usia dini di atas, l l l l l l l l l l l

dapat dikatakan bahwa pengenalan bentuk sains sederhana khususnya


l l l l l l l l l l l l l

pada tahapan usia 5-6 tahun dapat meningkatkan beberapa aspek


l l l l l l l l l l l l l l

perkembangan terutama dalam aspek pengetahuan umum dan sains. l l l l l l l l l l l

Kegiatan sains yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencampur


l l l l l l l l l l l l l

warna. l l

d. Materi Sains Anak Usia Dini


l l l l l

Kegiatan sains yang dapat diberikan untuk anak TK usia 5-6 tahun l l l l l l l l l l l

antara lain yaitu mengenal gerak, mengenal zat cair,mengenal


l l l l l l l l l l l

timbangan atau neraca, bermain gelembung sabun, mencampur warna


l l l l l l l l l l l

dan zat, mengenal benda-benda lenting, bermain dengan udara, bermain


l l l l l l l l l l

bayang-bayang, melakukan percobaan sederhana, mengenal api dan


l l l l l l l l l l l l l

pembakaran, mengenal es, bermain pasir, bermain dengan bunyi,


l l l l l l l l

bermain magnet, dan menyayangi binatang.16 l l l l l l l

e. Tujuan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini l l l l l l l l

Pemerintah telah berupaya melakukan pembenahan dalam rangka l l l l l l l l l l l l

meningkatkan hasil belajar pada usia dini. Guna meninjau karakteristik l l l l l l l l l l l l

sains yang merupakan proses, difokuskan pada bermain sambil belajar


l l l l l l l l l l l

15
Dyah Ratna Permatasari, Mengenal Sains, (Jakarta: Erlangga for Kids, 2019), 250- 255.
16
Dwi Yuliani, Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-Kanak, 67.
di Taman Kanak-kanak untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
l l l l l l l l l

diharapkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan,


l l l l l l l l l l l l

sehingga kemampuan kognisinya berkembang khususnya kemampuan


l l l l l l l l

berpikir kritis dan kreatif sehingga dapat memperoleh belajarnya, dapat l l l l l l l l l l

menemukan alternatif memecahkan masalah, membantu pengembangan l l l l l l l l l l l

kemampuan logika, dan mengelompokkan serta mempersiapkan


l l l l l l l l

kemampuan berpikir logis pembelajaran sains bermain sambil belajar.


l l l l l l l l l l

Hasil l penelitian l Wiyanto l menunjukkan l bahwa l l penerapan l l

pendekatan berhasil meningkatkan hasil minat. Di samping itu dapat


l l l l l l l l l l

mengembangkan kemampuan ilmiah, seperti penjelasan memprediksi, l l l l l l l

merancang, dan mencoba mengumpulkan data, menganalisis data.


l l l l l l l l l l l

Adapun tujuan pembelajaran sains pada anak usia dini, antara lain :
l l l l l l l l l l l l l l l l

A. Membantu menumbuhkan minat untuk mengenal dan mempelajari l l l l l l l

benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya. l l l l l l l l

B. Membantu agar memahami dan mampu menerapkan berbagai l l l l l l l l l l l

konsep sains l untuk menjelaskan l l gejala-gejala l l l l alam l l dan l

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. l l l l l l l l l l

C. Membantu agar dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada l l l l l l l l l l l l

alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha


l l l l l l l l l l l l

Esa.17 l

17
Mursid, Pengembangan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015),
82.
Menurut Lepeer bahwa tujuan pembelajaran sains bagi anak usia l l l l l l l l l l l

dini adalah sebagai berikut :


l l l l l

1) Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang


l l l l l l l l l l l l l l

dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak


l l l l l l l l l l l l

terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal


l l l l l l l l l l l

yang dihadapinya.
l l l l

2) Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar,


l l l l l l l l l l l

misalnya : tidak cepat-cepat dalam mengambil keputusan, dapat


l l l l l l l l l l l

melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhatihati terhadap


l l l l l l l l l l l

informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka. l l l l l l l

3) Agar anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah yang


l l l l l l l l l l l l l

lebih baik dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh l l l l l l l l l l

anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena


l l l l l l l l l l l l l l

informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan l l l l l l l l l l

yang objektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang


l l l l l l l l l l

menaunginya. l l

4) Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang
l l l l l l l l l l l

berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.18


l l l l l l l l l l

Menurut Samatowa, adapun tujuan sains pada anak usia dini yaitu l l l l l l l l l l l l l

sebagai berikut:
l l

18
Ali Nugraha, Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Prasekolah Dan
Sekolah Dasar Awal, (Jakarta: Depdiknas, 2015), 28.
1) Membantu l pemahaman l l l anak l l tentang l konsep sains l dan l

keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.


l l l l l l l

2) Membantu l melekatkan l l aspek-aspek


l l yang l terkait l dengan l

keterampilan proses sains, sehingga pengetahuan dan gagasan


l l l l l l l l l l

tentang alam sekitar dalam diri anak menjadi berkembang.


l l l l l l l l l l

3) Membantu menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan


l l l l l l l l l

mempelajari benda-benda serta kejadian di luar lingkungan.


l l l l l l l l l

4) Memfasilitasi dan mengembangkan sikap ingin tahu, tekun,


l l l l l l l

terbuka, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri


l l l l l l l l l l l

dalam kehidupannya.
l l l l

5) Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains


l l l l l l l l l l l

untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah l l l l l l l l l l l l l l

dalam kehidupan sehari-hari.


l l l l l

6) Membantu anak agar mampu menggunakan teknologi sederhana


l l l l l l l l l l

yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan


l l l l l l l l l l l l

dalam kehidupan sehari-hari.


l l l l l

7) Membantu anak untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta


l l l l l l l l l l

terhadap alam sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan


l l l l l l l l l l l

keagungan Tuhan YME.19


l l l

19
Samatowa. Metode Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini, (Tangerang: Tira
Smart,2018), 7.
Dari seluruh uraian diatas, secara lebih rinci tujuan pengembangan
l l l l l l l l l l

pembelajaran sains pada anak usia dini adalah sebagai berikut:


l l l l l l l l l l l l l l

membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan terkaitnya dengan


l l l l l l l l l l l l

kehidupan sehari-hari, membantu meletakkan aspek-aspek yang terkait


l l l l l l l l l l

dengan ketrampilan proses sains sehingga pengetahuan dan gagasan


l l l l l l l l l l l

tentang alam sekitar dalam diri anak menjadi berkembang, membantu


l l l l l l l l l l l

menumbuhkan minat pada anak untuk mengenal dan mempelajari l l l l l l l l l l

benda-benda serta kejadian di luar lingkungannya, memfasilitasi dan


l l l l l l l l l l l

mengembangkan sikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri,


l l l l l l l

bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri dalam kehidupannya,


l l l l l l l l l l l l

serta membantu anak agar mampu menggunakan teknologi sederhana


l l l l l l l l l l l

yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan


l l l l l l l l l l l l

dalam kehidupan sehari-hari.


l l l l l

2. Eksperimen Rainbow Walking Water l l l

a. Pengertian Eksperimen l

Kegiatan eksperimen adalah proses aktif pembelajaran yang


l l l l l l l l l l

berpusat pada anak yang dapat mendorong anak-anak untuk menemukan


l l l l l l l l l l l l l

dan mengembangkan konsep atau gagasan baru yang diikuti dengan


l l l l l l l l l l l

memacu pikiran anak-anak menjadi kritis dan kreatif menurut Jones &
l l l l l l l l l

Wyse.20 Kegiatan eksperimen dapat mendorong anak untuk mengalami l l l l l l l l

20
R. Jones & D. Wyse, Creativity in the Primary Curriculum, (New York: Routledge, 2013),
3.
dan melakukan observasi secara langsung sehingga akan mempermudah
l l l l l l l l l l l

mereka untuk memahami kejadian-kejadian alam disekitar mereka.


l l l l l l l l l l l

Metode eksperimen juga l akan mengarah pada pengembangan


l l l l l l l l

keterampilan pemecahan masalah anak, kreativitas, dan belajar mandiri


l l l l l l l l l l l l l l l

anak. Kegiatan eksperimen mengajak anak utuk berfikir kritis karena


l l l l l l l l l l

anak tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu. Anak akan
l l l l l l l l l l l l l l

mengamati, menganalisis dan mengevaluasi informasi yang ada sebelum


l l l l l l l l l l l

menentukan keputusannya. l l l

Kesimpulan tanggapan di atas yaitu metode eksperimen l l l l l l l

merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana anak melakukan


l l l l l l l l l l l l l l l l l

percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri tentang


l l l l l l l

sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode eksperimen


l l l l l l l l l

adalah suatu cara mengajar, di mana anak melakukan suatu percobaan


l l l l l l l l l l l l l l l l l

tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil


l l l l l l l l l

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan


l l l l l l l l l l l l l

dievaluasi oleh guru. Eksperimen merupakan keterampilan yang banyak


l l l l l l l l l

dihubungkan dengan sains (ilmu pengetahuan). Eksperimen atau l l l l l l l

percobaan dapat dikatakan sebagai suatu proses yang harus dikuasai


l l l l l l l l l l l l l l

anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu hal
l l l l l l l l l l l l

ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan


l l l l l l l l l l l l

bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu


l l l l l l l l l l l l l l l

dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat


l l l l l l l l l l l l l l l
menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya l l l l l l l l l l l l l l l

mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dan kegiatan tersebut.


l l l l l l l l l l l l

b. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen l l l l

Mendorong keberhasilan l l pencapaian l l l tujuan l pembelajaran l l l

eksperimen, guru seharusnya l l mengerti langkah-langkah l l l l dalam l l

melaksanakan metode eksperimen. Metode eksperimen tida k dapat


l l l l l l l

diterapkan secara instan karena metode ini memerlukan alat dan bahan
l l l l l l l l l l l l l

yang memadai agar pelaksanaannya dapat berjalan optimal. Selain alat


l l l l l l l l l l l l l l l l l l

dan bahan yang dibutuhkan, pembelajaran dengan metode eksperimen


l l l l l l l l l

memiliki proses sehingga dilakukan secara bertahap. Prosedur l l l l l l l

pelaksanaan metode eksperimen menurut Roestiyah adalah:


l l l l l l l l

1) Guru perlu menjelaskan kepada anak tentang tujuan eksperimen. l l l l l l l l

Anak harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui


l l l l l l l l l l l l l

eksperimen.

2) Memberikan penjelasan kepada anak tentang alat-alat dan bahan- l l l l l l l l l l l l l l l

bahan yang akan digunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus


l l l l l l l l l l l l l

dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, dan hal-hal yang perlu l l l l l l l

dicatat. l l

3) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan


l l l l l l l l

anak. Apabila diperlukan, guru harus memberikan saran atau


l l l l l l l l l l l l

pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. l l l l l l l l l l


4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil
l l l l l

penelitian yang telah dilakukan anak, mendiskusikan di kelas, dan


l l l l l l l l l l

mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.21 l l l l l l l l l

Ada beberapa prosedur pembelajaran eksperimen diantaranya


l l l l l l l l l l l

sebagai berikut:
l l

1) Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus l l l l l l l l l

dilakukan dalam eksperimen.


l l l l

2) Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, l l l l l l l l l

materi pembelajaran yang diperlukan, variable yang perlu diamati


l l l l l l l l l l l

dan hal ang perlu dicatat.


l l l l l

3) Menentukan langkah-langkah pokok dalam membentu siswa selama l l l l l l l l l l

eksperimen.

4) Menetapkan apa follow-up (tindak lanjut) eksperimen.22


l l l l l l

Berdasarkan prosedur penerapan metode eksperimen yang telah


l l l l l l l

diungkapkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan


l l l l l l l l l l l l l l l

metode eksperimen, guru harus memperhatikan langkahlangkah sebagai l l l l l l l l l

berikut:

1) Guru menyiapkan l l anak l l untuk siap l melakukan l l kegiatan l l

eksperimen.

21
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur Pelaksanaan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), 81-82.
22
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2011), 102.
2) Guru menyampaikan tujuan dari kegiatan eksperimen.
l l l l l l l

3) Guru menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan.l l l l l l l l l l l l

4) Guru membimbing anak l l merumuskan l masalah l l l untuk

menindaklanjuti permasalahan.
l l l l l l

5) Guru membimbing anak merumuskan hipotesis untuk mengetahui l l l l

hasil dari eksperimen nantinya.


l l l l

6) Guru menyampaikan langkah-langkah eksperimen. l l l l l l l

7) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan l l l l l l l l l

eksperimen.

8) Guru mengkondisikan anak. l l l

9) Guru memberikan penguatan kepada anak. l l l l l l l

10) Guru menanyakan hasil eksperimen anak.


l l l l l l

11) Guru berdiskusi dengan anak untuk menyimpulkan hasil l l l l l

eksperimen.

12) Guru mengevaluasi kegiatan eksperimen baik proses maupun l l l l l l

hasil. l

Langkah-langkah tersebut akan membantu guru untuk melakukan


l l l l l l l l l

kegiatan eksperimen yang bermakna bagi anak, yaitu anak akan terlatih
l l l l l l l l l l l l l l

untuk berpikir logis dan sistematis. l l

c. Dampak Metode Eksperimen


l l
Adapun l l pembelajaran l l l dengan l metode eksperimen akanl l

berdampak pada seluruh aspek perkembangan yang ada di paud antara


l l l l l l l l l l l l l l

lain sebagai berikut :


l l l

1) Aspek Agama dan Moral. Kegiatan eksperimen terdapat nilai


l l l l l l l l l l l

religius yaitu mengenalkan anak terhadap ciptaan allah seperti l l l l l l l l l l l

kelapa yang digunakan untuk eksperimen. Serta selalu bersabar dan


l l l l l l l l l l

tidak marah untuk menunggu hasil yang dieksperimenkan.


l l l l l l

2) Aspek Fisik Motorik Kegiatan eksperimen yang mengembangkan


l l l l l l

motorik halus anak dalam kegiatan menuang, memegang, l l l l l l l l l

mencampur, mengaduk dan merespon terhadap panca indera anak


l l l l l l l l l l

dalam mengamati, merasa, mengecap, membaui, dan mendengar.


l l l l l l l l l l

3) Aspek Kognitif. Kegiatan eksperimen dimana anak memiliki rasa


l l l l l l l l l

ingin tahu yang tinggi sehingga membangun pengetahuan yang baru


l l l l l l l l

dari percobaan yang dilakukan sendiri yaitu mencampur warna


l l l l l l l l l l

mengahasilkan warna baru. Dari kegiatan ini anak mulai berpikir


l l l l l l l l l l l l

logis, kritis, analisis, dan sintesis. l l l

4) Aspek Bahasa. Kegiatan eksperimen yang memotivasi anak untuk


l l l l l l l l l l

mengungkapkan ide dan pikiran agar dapat mengungkapkan hasil l l l l l l l l l l l

eksperimen yang dilakukannya. l l l l


5) Aspek Sosial-Emosional. Kegiatan eksperimen terdapat interaksi
l l l l l l l l

yang diungkapkan oleh teman sejawat dari hasil eksperimen yang


l l l l l l l l l

dilakukan.23 l l

Adapun kelebihan metode eksperimen :


l l l

1) Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau


l l l l l l l l l l

kesimpulan berdasarkan percobaan. l l l l l l

2) Membina peserta didik untuk membuat terobosan-terobosan baru


l l l l l l

dengan penemuan dari hasil percobaannya.


l l l l l l l

3) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk


l l l l l l l l l l l l l

kemakmuran umat manusia.24l l l l l

Adapun kekurangan metode eksperimen :


l l l l

1) Metode ini sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi. l l l l l

2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang l l l l l l l l l l l l

tidal selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.


l l l l l l l l l l

3) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. l l l l l l

4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan


l l l l l l l l l l l

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar


l l l l l l l l l l

jangkaun kemampuan atau pengendalian.25


l l l l l l l l

23
Aziza Ilma, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Dengan Metode Eksperimen
Pada Anak Di TK Yaspal III Koto Padang Luar”, (IAIN Batu Sangkar, 2019)
24
Vivi Rulviana Ani Kadarwati, Pembelajaran Terpadu (Surabaya: CV. AE Media Grafika,
2020), 11.
25
Vivi Rulviana Ani Kadarwati, Pembelajaran Terpadu, 12
d. Pengertian Eksperimen Rainbow Walking Water (Air Pelangi l l l l l l

Berjalan) l l

Objek-objek alam yang dapat dipelajari oleh anak meliputi air, l l l l l l l l l l

udara, api, tanah, tumbuhan, hewan, dan dirinya sendiri merupakan


l l l l l l l l l l l

objek sains yang menjadi perhatian anak. Objek-objek tersebut l l l l l l l

dipelajari melalui metode ilmiah yang bagi anak dalam mempelajari itu
l l l l l l l l l l l l

semua perlu disederhanakan. Kegiatan-kegiatan melalui motode ilmiah


l l l l l l l l l l

sederhana seperti observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. Air adalah


l l l l l l l l l l

media yang sangat efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan


l l l l l l l l l l l l

sains anak disamping pasir, adonan, dan tanah lempung. Orang tua dan
l l l l l l l l l l l l l

guru dapat memanfaatkan berbagai media murah yang banyak tersedia


l l l l l l l l l l l l l l

di lingkungan sekitar, khususnya air. Bermain dengan media air dapat l l l l l l l l l l

membantu meningkatkan kemampuan memahami berbagai konsep sains


l l l l l l l l l l

pada anak terutama melalui berbagai aktivitas konkrit.26


l l l l l l l l l l l

Air dan beberapa alat yang murah dapat memberikan pengalaman


l l l l l l l l l l l l l l

sensorik dan pembelajaran dalam proporsi yang sangat besar bagi anak. l l l l l l l l l l l l l

Bermain bebas dengan air dapat membangun fondasi untuk memahami


l l l l l l l l l l

banyak konsep ilmiah, termasuk yang ada di dalamnya yaitu fisika


l l l l l l l l l l l l

26
Pinasti Ayunda, Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains melalui Metode Eksperimen
Walking Water pada Anak Kelompok B TK Kuncup Mekar Karangpucung Kecamatan
Karangpucung Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2018-2019, (Purwokerto: FKIP UMP, 2019), 5.
(aliran, gerak), kimia (solusi, kohesi), biologi (kehidupan tum buhan dan
l l l l l l l

hewan), dan matematika (pengukuran, kesetaraan, volume).27


l l l l l l l l l

Eksperimen rainbow walking water adalah percobaan sederhana l l l l l l l l l l

yang membuktikan adanya prinsip kapilaritas air dan adanya konsep


l l l l l l l l l l l l l

pencampuran warna dua warna primer menjadi warna sekunder


l l l l l l l l l l

misalnya (warna kuning dicampur biru menjadi warna hijau), menurut


l l l l l l l l l

Thearkania.wordpress.com. Gaya kapilaritas adalah fenomena naik atau


l l l l l l l l l l l l l l l

turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler, pipa kapiler yang
l l l l l l l l l l l l l

dimaksud dalam eksperimen ini adalah tissue. Gaya kapiler merupakan


l l l l l l l l l l l

gaya dimana air dapat merambat melalui rongga berpori pada tissue.
l l l l l l l l l l l l l

Selain itu terdapat perubahan warna karena adanya pencampuran dua


l l l l l l l l l l l l l l l

warna primer menjadi satu warna sekunder, contoh perubahan warna


l l l l l l l l l l

dari hasil pencampuran warna kuning (primer) dengan biru (primer)


l l l l l l l

yang menghasilkan warna hijau (sekunder).28


l l l l l l

Eksperimen rainbow walking water terdapat dua hal yang dapat l l l l l l l l l l

anak pelajari yaitu gaya kapiler dan perubahan warna, namun lebih
l l l l l l l l l l l l l l

ditekankan pada pengetahuan tentang warna karena anak dapat secara


l l l l l l l l l l l l l l l l l

langsung mengetahui dan mempraktekan bagaimana proses dari


l l l l l l l l l l

pencampuran warna. Selama ini anak mengetahui warna-warna dari


l l l l l l l l l l l l l l

gambar/pensil warna saja tetapi kali ini menggunakan media air warna
l l l l l l l l l l l l l l

27
Pinasti Ayunda, Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains melalui Metode Eksperimen
Walking Water pada Anak Kelompok B TK Kuncup Mekar Karangpucung Kecamatan
Karangpucung Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2018-2019, 34.
28
Pinasti Ayunda, 35-36.
sehingga akan lebih menarik perhatian anak. Selain itu anak tidak
l l l l l l l l l l l l

langsung mencampurkan air warna begitu saja melainkan dengan


l l l l l l l l l l l

perantara pipa kapiler yaitu tisu, cara ini belum banyak diketahui oleh
l l l l l l l l l l l

anak sehingga menambah pengetahuannya tentang sains.29


l l l l l l l l l l

e. Langkah-langkah Eksperimen Rainbow Walking Water


l l l l l l l

Langkah-langkah eksperimen raibow walking water sebagai


l l l l l l l l l

berikut:

1) Siapkan 7 buah gelas plastik kosong, jejerkan.


l l l l l l

2) Isi gelas dengan air secara selang seling, yaitu gelas 1,3,5,7.
l l l l l l l l

a) Gelas 1 diisi dengan air 100ml dan tambahkan beberapa tetes


l l l l l l l l l

pewarna makanan warna merah l l l l l l l l

b) Gelas 2 dibiarkan kosong l l l

c) Gelas 3 diisi dengan air 100ml dan tambahkan beberapa tetes


l l l l l l l l l

pewarna makanan warna kuning l l l l l l l

d) Gelas 4 dibiarkan kosong l l l

e) Gelas 5 isi dengan 100ml air dan tambahkan beberapa tetes


l l l l l l l l l

pewarna makanan warna biru l l l l l l l

f) Gelas 6 dibiarkan kosong l l l

g) Gelas 7 diisi dengan 100ml air dan tambahkan beberapa tetes


l l l l l l l l l

pewarna makanan wana merah. l l l l l l l l

29
Pinasti Ayunda, 36.
3) Aduk menggunakan sendok hingga tercampur rata air dan pewarna
l l l l l l l l l l l

makanannya. l l l l

4) Ambil 6 buah tissue makan, lipat dan tekuk 3 tekukan secara


l l l l l l l l l

memanjang. l l

5) Masukan tissue diantara dua gelas sehingga ujung yang satu masuk
l l l l l l l l l l l

di gelas 1 dan ujung lainnya masuk ke gelas 2, dan begitu


l l l l l l l

seterusnya sampai gelas 7 (menyerupai rantai). l l l l l l l

6) Amati perubahan pada tissue dan air di dalam gelas.30


l l l l l l l l l l l

Langkah-langkah Metode Eksperimen Rainbow Walking Water,


l l l l l l l

sebagai berikut
l l

1) Percobaan awal, guru menyediakan alat atau bahan dari media l l l l l l l l l l l l l l

Rainbow Walking Water lalu memperagakan proses mencampur


l l l l l l l l

warna seperti guru sedang mencampur warna kuning dan merah


l l l l l l l l

menghasilkan warna jingga, warna kuning dan biru menghasilkan


l l l l l l l l l l

warna hijau, warna biru dan ungu menghasilkan warna ungu. Jika
l l l l l l l l l l l

telah terjadi perubahan lakukan dengan ekspresif takjub.


l l l l l l l l

2) Pengamatan, l l l anak l l sedang l mengamati l l guru yang l sedang l

mempratekkan proses mencampur warna l l l l l

3) Hipotesis awal, guru akan bertanya kepada anak-anak mengenai apa l l l l l l l l l l l l l l l

yang telah terjadi ketika kuning dan merah tercampur?, mungkin


l l l l l l l

30
Aziza Ilma, “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Dengan Metode Eksperimen
Pada Anak Di TK Yaspal III Koto Padang Luar”, (IAIN Batu Sangkar, 2019), 12
mereka akan mengatakan jawaban yang beragam. Selanjutnya guru
l l l l l l l l l l l l l l

mengulangi kembali proses mencampur warna kuning dan merah


l l l l l l l

agar anak-anak mengamati warna yang akan muncul.


l l l l l l l l l l l l l

4) Verifikasi, selanjutnya giliran anak-anak yang akan melakukan


l l l l l l l l l l l l l

sendiri eksperimen mencampur warna yang mereka inginkan l l l l l l

sehingga menciptakan warna baru sesuai dengan imajinasi dan


l l l l l l l l l l l

keinginan mereka sendiri. l l

5) Evaluasi, anak menceritakan kembali atau menarik kesimpulan dari


l l l l l l l l l l l l

kegiatan mencampur warna dengan media Rainbow Walking Water


l l l l l l l l l l

di tempel di papan yang menunjukkan hasil kerja anak. 31 l l l l l l l l

31
Aziza Ilma, 13

Anda mungkin juga menyukai